My Boss Is My Husband

🌸🌸🌸

"Orangtua saya sudah meninggal, Mom," jawab Annin sedih mengingat sosok orangtua angkat yang begitu ia rindukan.

"Astaga, sayang. Maafin Mommy ya. Mommy tidak tau, sayang," ujar Nyonya besar Mou langsung memeluk Annin. Sedangkan Tuan besar Mou, presdir Shilin, dan sekretaris Chao hanya menyimak.

"Iya Mom, Tidak apa-apa," jawab Annin mulai terbiasa dengan panggilan Mommy.

"Jadi, kapan kalian berdua akan menikah? " Tanya nyonya besar Mou tiba-tiba.

"Uhuk..." Mendengar pertanyaan sang Mommy yang tiba-tiba, membuat presdir Shilin terkejut dan tak sengaja menyemburkan kopi di mulutnya ke wajah sekretaris Chao.

Walaupun presdir Shilin sudah menebak pertanyaan itu akan muncul, dan juga telah melakukan persiapan. Tapi, tetap saja membuatnya terkejut.

"Tu**a**n," sekretaris chao menekan kalimatnya dengan tatapan misteriusnya.

"Maaf," ucap presdir Shilin singkat, lalu mengalihkan pandanganya pada sang Mommy. Dari wajahnya, dapat dilihat bahwa seorang presdir Shilin, memiliki rasa takut kepada sekretarisnya itu. Sekretaris Chao yang tubuhnya lebih kekar dengan wajah tampan ala bule memang sedikit lebih menakutkan bila dipandang.

"Mungkin 3 bulan lagi, Mom. Kita akan bertunangan terlebih dahulu," jawab presdir Shilin santai. Sedangkan Annin yang pasrah hanya menundukkan wajahnya.

"APA! kenapa lama sekali, Shilin. Pokoknya Mommy tidak setuju! Kalian berdua harus menikah minggu depan," keukeuh Nyonya besar Mou tak dapat dibantah.

"Mommy, yang benar saja. Minggu depan! Apa tidak terlalu cepat, kita kan belum melakukan persiapan apapun. Lagi pula kami berdua sudah sepakat untuk bertunangan lebih dulu," jawab presdir Shilin tak mau kalah.

"Tenang saja, kalian berdua hanya perlu menyiapkan mental saja. Selebihnya biar Mommy yang urus. Hanya dengan waktu 1 minggu, lihat apa yang bisa dilakukan oleh seorang Nyonya besar Lee Hyeon Mou. Hahaha..." Tawa seramnya sudah seperti pemeran antagonis disebuah sinetron.

"Daddy," panggil presdir Shilin berharap sang Daddy membelanya.

"Istriku, memang yang terhebat," puji Tuan besar Mou merangkul pundak istri tercintanya, lalu mengecup sekilas bibir sang istri. Membuat Annin memerah seketika karena tak terbiasa dengan adegan seromantis itu.

Sedangkan presdir Shilin menghembuskan napasnya kasar. Karena kalau sudah seperti itu dialognya, titah seorang Nyonya besar Mou sudah tidak bisa lagi terbantahkan.

"Bonus 4 ronde, untuk nanti malam," bisik Nyonya besar Mou pada suaminya, membuat Tuan besar Mou tersenyum puas.

"Terserah kalian," kesal presdir Shilin mengalah, lalu masuk kedalam lift menuju kamarnya yang berada dilantai 4.

"Ayo sayang, Mommy antar ke kamar kamu," ajak Nyonya besar Mou merangkul pundak Annin menuju kamar tamu. "Kamu langsung istirahat saja, sayang. karena besok Mommy akan ajak kamu untuk fitting gaun pengantin," ucap Nyonya besar Mou. "Oh iya sayang, nanti Mommy suruh pelayan antar makanan kesini. Ingat, jangan lupa dimakan ya. Selesai makan langsung istirahat, Mommy pergi dulu ya," ujar Nyonya besar Mou perhatian, kemudian mencium sekilas pipi Annin.

"Iya mom," jawab Annin bahagia mendapatkan perhatian. Lalu Annin pun segera masuk kedalam kamarnya.

"Waw, Kamarnya besar sekali, mewah lagi." Ucap Annin kagum dengan kamarnya yang memang sangatlah luas. cukup lama Annin mengelilingi kamar itu, menikmati serta mengagumi keindahan interior kamar. Langkah demi langkah, Annin berhenti didepan ranjang king size itu. naik ke atas ranjang dan Annin meloncat-loncat diatasnya. Merasa lelah, Annin pun menjatuhkan tubuhnya dengan kasar diatas kasur super empuk itu.