NovelToon NovelToon
Fall In Love At The First Night

Fall In Love At The First Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Romansa / Konflik etika
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Irish_kookie

Anaya White memaksa seorang pria asing untuk tidur dengannya hanya untuk memenangkan sebuah permainan. Sialnya, malam itu Anaya malah jatuh cinta kepada si pria asing.
Anaya pun mencari keberadaan pria itu hingga akhirnya suatu hari mereka bertemu kembali di sebuah pesta. Namun, siapa sangka, pria itu justru memberikan kejutan kepada Anaya. Kejutan apa itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irish_kookie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Asmara dan Prasangka

Celline duduk terdiam sambil menatap kosong pada pemandangan taman yang ada di hadapannya.

Sesekali dia mengetuk-ngetukan ujung jarinya di atas meja kecil sambil bertopang dagu.

"Sepertinya aku harus menemui Anaya White atau aku menunggu sampai aku bisa menangkap mereka berdua? Aarrgghh!" Celline bergumam sendiri dan tanpa sadar, dia mengacak-acak rambut panjangnya yang terurai.

Sahabat baiknya, Agnis tertawa melihat kelakuannya. "Hahaha, pusing sekali, ya?"

Celline memberengut. "Bagaimana aku bisa tau kalau mereka selingkuh? Gadis itu memang pernah mengatakan kepadaku kalau dia sempat menyukai Josh,"

"Tapi, dia bilang kalau dia sudah melupakan Josh saat tau Josh sudah berkeluarga. Tapi, feelingku mengatakan kalau mereka bermain api di belakangku, Nis," kata Celline melanjutkan.

Agnis ikut bergumam dan mengerutkan keningnya. "Hmmm, bagaimana ya? Kalau kau bertemu dengan pewaris White, aku rasa dia tidak akan mengakui kalau dia ada affair dengan suamimu."

Celline mengangguk-angguk. Dia memikirkan ucapan Agnis.

Saat gugatan cerai kedua datang, wanita berparas cantik itu baru menyadari kalau dia tidak mau kehilangan Josh dalam hidupnya.

Selain karena bisnis Josh yang sedang berkembang, dia juga masih mencintai suaminya itu.

Celline menundukkan kepalanya. "Ini salahku, Nis. Aku meremehkan Josh hanya karena dia gagal mencapai target."

"Jika seandainya dia tetap memutuskan untuk bercerai, apa yang akan kau lakukan?" tanya Agnis.

Pertanyaan Agnis membuat kerongkongan Celline kering mendadak. Ketakutan menjalar cepat di seluruh tubuhnya sehingga membuat Celline membeku.

Wanita itu mengangkat kedua bahunya. "Entahlah, Nis! Harus kuterima apa pun yang terjadi nanti."

"Lalu, kenapa kau kesal pada Anaya White?" tanya Agnis lagi.

Sekali lagi, Celline tercekat. Anaya berhasil membuatnya takut dan cemburu.

Yang paling ditakutinya saat ini adalah kalau Josh jatuh cinta pada pewaris tahta White Companies itu.

"Tatapan mata Josh, senyumnya, lengannya, pundaknya, itu seharusnya masih menjadi milikku, Nis. Sampai saat ini, semua yang ada di diri Josh adalah tempat ternyaman untukku dan aku tidak rela jika tempatku diambil orang lain," jawab Celline dengan suara parau.

Agnis mengangguk. Dia mengerti apa yang dirasakan oleh sahabatnya itu. "Aku mendoakan yang terbaik untuk kalian, Celline. Kuatkan hatimu jika Josh sudah tidak ingin berjuang bersamamu lagi."

Hati Celline terasa hampa dan seperti ada lubang besar yang menganga di dalamnya saat mendengar kalimat Celline yang terasa pahit itu.

Sementara itu, Josh dan Anaya sedang dilanda asmara.

Di luar kantor, mereka seperti tutup dan botol yang sulit dipisahkan.

Seperti malam itu, mereka mengadakan makan malam bersama dan Josh yang memasak makanan malam itu.

"Tolong aduk pastanya sampai matang, Babe," pinta Josh saat dia sibuk mencacah bawang.

Anaya terlihat bingung. Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari sesuatu.

Josh kembali melihat ke arahnya. "Kau mencari apa? Kalau tidak segera kau aduk, bisa gosong nanti pastanya."

"Alat untuk mengaduk," kata Anaya tenang.

Josh menggelengkan kepalanya dan berdecak tak sabar. Dia mengulurkan tangannya ke dekat lengan Anaya. "Ckckck! Ini lho spatulanya, Sayangku. Apa yang kau lihat sedari tadi?"

"Kau," jawab Anaya cepat.

Josh terdiam sepersekian detik. Jawaban Anaya membuatnya jantungnya panas membara seolah terbakar. Ya, terbakar api asmara.

"Jawabanmu membuatku menyesal kenapa aku harus masak makan malam," kata Josh sambil melihat ke dalam panci pastanya.

Anaya terkikik. "Hihihi, kau yang punya ide untuk memasak. Kalau aku, sih, lebih memilih jasa pesan antar makanan."

Wajah Josh memerah dan dapur itu terasa semakin panas saat Josh menatap manik Anaya yang berbinar ceria. "Kau membuatku gila, Nay."

Pria itu meraih lengan Anaya dan menariknya masuk ke dalam dekapannya. "Kalau seperti ini, kita tidak akan bisa makan malam."

Anaya mengalungkan kedua lengannya di leher Josh, lalu dengan tangkas, dia melompat ke meja dapur dan mengalungkan tungkainya ke pinggang Josh.

Kedua mata mereka saling bertemu dan saling menatap dengan intens.

"Kalau kau menatapku seperti itu, aku tidak akan sanggup melepaskanmu malam ini, Nay," bisik Josh di telinga Anaya.

Anaya menahan napas. Dia dapat merasakan aroma parfum Josh, napas hangat pria itu, dan cengkeraman tangannya yang menggoda.

Di tengah pemandangan yang memabukkan itu, Anaya mengangguk. "Jangan lepaskan aku malam ini, Josh."

Lalu, dengan lembut dia mendaratkan ciumannya di bibir Josh.

Ciuman yang panas, hangat, dan menuntun. Tangan Josh menggapai kompor dan mematikannya, lalu dia tertawa, "Hahaha, menu makan malamku hari ini adalah kau, Nay."

Di tempat lain di malam yang sama, Robert kembali terpikirkan tentang Josh dan Anaya.

Dia berusaha mengingat-ingat setiap detail kecil yang mungkin saja dia lewatkan, tapi dia menggelengkan kepala. "Tidak! Putriku tidak segila itu sampai jatuh cinta pada suami orang."

"Setauku hubungan Hudson dengan Grebel masih sangat baik. Apa Josh yang menggoda Anaya?" Robert mengusap-usap dagunya. "No! Dia orang kepercayaanku, tidak mungkin berbuat seperti itu."

Lalu, Robert beranjak dari kursi kerjanya. Dia berjalan mondar-mandir sambil terus berpikir. Sesekali, dia menghentikan langkahnya untuk berpendapat. "Tapi, andaikan mungkin, ...,"

"Hahaha, itu gila! Tidak mungkin!" kata Robert lagi.

Di tengah kegalauannya, tiba-tiba saja ponsel Robert bergetar lemah. Satu pesan dari asistennya.

Dia membaca pesan itu dengan wajah serius. Wajahnya menjadi semakin panik saat dia selesai membaca pesan itu.

Cepat-cepat dia menghubungi asistennya. "Atur waktuku untuk bertemu dengan Nyonya Hudson. Sepagi mungkin!"

***

1
Sophia
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!