Seorang wanita yang sangat miskin dan di rendahkan oleh seluruh kerabat nya,harus menjalani kehidupan nya penuh penderitaan.
meski dia merasa putus asa,dia tetap saja terus berusaha menghidupi kedua adik laki-laki nya.
suatu hari wanita itu mendapatkan cincin berkarat ajaib yang bisa mengubah kehidupan nya dan kedua adiknya.
tapi di tengah-tengah kebahagiaan nya,dia justru kehilangan laki-laki yang dicintainya,cinta terus saja mengujinya,hingga akhirnya dia menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.
banyak adegan kocak,lucu,dan penuh aksi,,😁 silahkan mampir ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marwiyah Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kepulangan Dinda dan kerinduan Mark
di siang harinya,setelah pihak hotel mengantarkan makan siang,, Nathan pergi meninggalkan hotel,dia keluar dengan menutupi seluruh wajahnya agar orang-orang tidak ada yang mengenalinya.
" aku harus pergi kesana " gumam Nathan,dia menyetop taksi yang lewat, melihat taksi itu berhenti buru-buru dia masuk dan taksi itu pergi dengan membawa Nathan.
setelah menempuh perjalanan cukup jauh, Nathan akhirnya sampai di tempat tujuannya,dia membayar taksi dengan uang yang di tinggalkan oleh Dinda.
Setelah taksi pergi, Nathan berjalan mendekati sebuah mansion yang berada di tengah-tengah hutan.
Dia langsung berdiri didepan gerbang yang menjulang tinggi,terlihat juga halaman yang luas,dan disana juga ada danau buatan yang begitu Indah,
" sudah lama aku tidak kesini ternyata masih sama seperti dulu " gumam Nathan.
Setelah itu dia melakukan pengenalan wajah agar pintu gerbang terbuka, mansion ini dibuat Nathan dengan alat canggih dan bisa melindungi orang yang berada di dalam disaat keadaan darurat.
" selamat datang di mansion anda tuan,silahkan masuk "
gerbang terbuka dengan lebar,setelah melakukan pengenalan wajah berhasil, Nathan masuk dengan langkah lebar,dia melihat halaman yang begitu sepi.
Sedangkan didalam ruangan kerja, terlihat seorang Pemuda yang bernama Morgan sedang sibuk dengan berkas-berkas nya,dia bahkan tidak tidur selama berhari-hari karna menghawatirkan keadaan tuannya.
" kenapa berkas-berkas ini terlihat aneh,,ini seperti berkas palsu,dan tanda tangan ini ? Bukankah ini tanda tangan tuan besar" gumamnya, tiba-tiba dia menyadari sesuatu yang tidak beres,dia buru-buru kembali memeriksa nya tanpa sadar seseorang telah masuk kedalam kediaman.
Saat sedang fokus dengan berkas-berkas nya dia mendengar suara pintu terbuka,sontak Morgan berdiri dan mengambil pistol yang ada di pinggang nya,dia menduga telah masuk penyusup ke kedimana tuannya.
CEKLEK
ketika pintu terbuka,disana Morgan melihat seorang pemuda sedang berdiri dengan mengenakan penutup wajah.
" Siapa kamu " tanya Morgan dengan dingin.dia waspada pada pemuda yang masih berdiri di depan pintu,dia juga menodongkan pistolnya kearah pemuda itu.
Sedangkan pemuda yang ternyata adalah Nathan,tanpa basa-basi dia langsung melepaskan kain penutup wajahnya, dan setelah itu dia berjalan santai dan duduk di sofa.
Morgan yang melihat itu merasa terkejut, senjata api yang ditangan nya terjatuh tanpa dia sadari, dia berjalan mendekati Nathan sembari melihat kaki Nathan yang sudah pulih.
" Tu..u..u..an anda sudah bisa berjalan ? " gagap Morgan dengan mata memerah, dia merasa bersyukur karna melihat tuannya akhirnya bisa berjalan.
" Hmmmm " dehem Nathan, dia melihat kondisi Morgan asisten nya yang cukup memprihatinkan.bagaimana tidak bagian bawah mata Morgan yang tidak tidur berhari-hari menghitam,di tambah penampilan nya yang acak-acakan membuat Nathan merasa bersalah.
" duduklah "ucap Nathan yang diangguki oleh Morgan.
" tuan...? bagaimana bisa tuan bisa pulih secepat ini ? Dan apa yang terjadi sebenarnya. kenapa tuan bisa di culik ? " tanya Morgan dengan rasa penasaran, dia duduk di dekat tuannya setelah di perintahkan.
" aku bertemu seseorang yang bisa menyembuhkan kaki ku,,dan soal penculikan Mafia Viper pelakunya." jawab Nathan dengan serius.
Morgan yang mendengar itu merasa marah, tangannya mengepal, dan dia merasa bersalah karna kecerobohan nya.
" Maafkan saya tuan karna telah lalai menjaga anda " tutur Morgan dengan menunduk dia merasa tidak berguna.
" Sudahlah semua sudah berlalu " kata Nathan dia langsung memejam kan matanya, dia harus membuat rencana untuk menghukum keluarganya yang serakah dan tamak.
" jadi siapa seseorang yang begitu hebat itu,,dalam sekejap dia bisa membuat tuan berjalan " tanya Morgan dengan penasaran.
Mendengar itu tiba-tiba Nathan membuka matanya ,dia duduk tegak dan menarik sudut bibirnya. membayangkan tingkah Dinda yang selalu berbicara dan surat yang dia tinggalkan, tiba-tiba jantungnya berdebar kencang.
" dia adalah nona Indonesia, yang telah menyelamatkan ku juga menyembuhkan kaki ku " jawab Nathan,dia kembali memejamkan matanya dan bersandar di sofa.
Mendengar ucapan tuannya, Morgan semakin penasaran siapa nona Indonesia itu,dan saat dia melihat tuannya tersenyum tipis,.dia tercengang bagaimana tidak Nathan orang yang dingin dan sulit di dekati.
" siapa dia ? Nona Indonesia dari nama ini bukankah itu bukan nama asli nya,nona,, yang artinya dia seorang wanita?? Apa tuan dia.." Morgan menatap Nathan dengan mata melotot,dia berfikir apakah tuannya jatuh cinta pada wanita itu.
Membayangkan nya jika tuannya memiliki seorang kekasih,Morgan merasa bahagia.
**************
Sedangkan di sisi Dinda yang telah sampai di bandara, disana dia melihat Rey yang sudah menunggu nya.
ternyata Dinda memberitahu pada Rey kepulangan nya, tapi dia tidak memberitahu pada kedua adiknya,karna dia ingin memberi kejutan pada Dev dan gara.
" Selamat datang di Indonesia nona " canda Rey dengan konyol.
Mendengar itu Dinda langsung cekikikan.
" selamat datang juga Rey di bandara " balas Dinda yang membuat Rey tertawa,Rey memasukkan koper nonanya kedalam bagasi,dan setelah melihat Dinda masuk kedalam mobil,Rey masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan bandara.
Kediaman Erlangga
di ruang tamu,terlihat Dev dan gara sedang sibuk dengan kegiatannya,Dev yang sibuk dengan pembukuan keuangan bengkelnya, sedangkan gara sibuk dengan resep-resep makanan di restoran nya.
Bahkan mereka tidak melihat Dinda yang sudah berdiri di depan pintu,Dinda yang melihat kedua adiknya begitu serius langsung cemberut dan berjalan memasuki ruang tamu.
" Apa kalian tidak merindukan Kakak ?? " tanya Dinda,dia mendengus saat kedua adiknya menatapnya dengan melotot.
" KAKAK " teriak mereka dan langsung memeluk Dinda, gara menangis karna begitu merindukan kakaknya, dan Dev ? matanya memerah karna ingin menangis'.
" hey anak kecil kenapa menangis ? Dan ini kenapa kalian terlihat kurus ? Kakak cuma pergi selama beberapa hari kalian sudah seperti terlihat' lebih kurus " ucap Dinda menelisik badan kedua adiknya yang menurut nya mengempes dari sebelumnya.
" Hehehe karna kami rindu Kakak ,kami tidak bisa tidur nyenyak karna kakak lama pulangnya " cemberut gara dengan manja, Dev pun setuju dan mengangguk dengan ucapan adiknya.
Dinda merasa kasihan, dia menarik tangan kedua adik nya menuju sofa,setelah itu dia mengeluarkan barang-barang dari dalam kopernya.
" coba lihat apa yang Kakak belikan untuk kalian...Tara..ini adalah oleh-oleh dari New York " ucap Dinda sembari mengeluarkan hadiah yang dia bawa.
" wahhh kakak apa ini ? Coba gara liat hadiah apa yang kakak belikan untukku " ucap gara dengan mata berbina.
Lalu dia membukanya, begitu juga dengan Dev yang merasa penasaran,saat gara melihat hadiah yang di belikan oleh kakaknya, hara melotot dia menelan ludah.
Ternyata gara mendapatkan makanan khas new york dan jam tangan mewah.sedangkan Dev,dia mendapatkan jam tangan dan sepatu.
" kak terimakasih hadiah nya,aku sangat suka " gara mencium pipi kakaknya dan kembali memakan makanan yang dibawa oleh Dinda.
" terimakasih kak " ucap Dev yang tidak mau ketinggalan,dia mencoba jam tangan itu, melihat jam-nya cocok ditangan nya, Dev merasa senang.
Melihat itu dinda tersenyum bahagia,dia bahagia karna bisa membahagiakan kedua adiknya, baginya adiknya adalah dunianya.
" baguslah jika kalian suka, Yasudah kalian lanjutkan pekerjaan nya , Kakak ingin istirahat dulu " pamit Dinda, dan sebelum pergi dia mencium kening kedua adik nya.
Mereka yang mendapatkan ciuman dari sang kakak merasa malu, wajah mereka memerah. Dinda yang melihat itu hanya tertawa kecil dan pergi meninggalkan mereka disana.
****************
kediaman Mark
David yang terlihat berlari dengan tergesa-gesa menuju ruang kerja tuannya,hampir terjatuh,dia bahkan masuk tanpa mengetuk pintu yang membuat Mark menatap tajam.
" apa kamu lupa sopan santun mu !! " tekan Mark yang terlihat sedang menggertakan giginya.
David masih ngos-ngosan, dan dia melap keringat di dahinya, setelah itu dia melihat tuannya dengan cengengesan.
"hehhe...maafkan saya tuan,,tapi ada kabar penting tuan,saya baru mendapatkan kabar dari mata-mata kita ,nona Dinda telah sampai di kediamannya , bahkan yang menjemput nya di bandara adalah asisten pribadinya." beritahu David dengan tersenyum senang, pasti tuannya tidak akan marah-marah lagi setelah ini fikirnya.
Tapi dugaan nya salah,Mark berdiri dan menatap nya semakin tajam.
"apaaaaa...??? kenapa kamu tidak bilang dari tadi !! " teriak Mark, dan dia langsung pergi meninggalkan David yang menatap kepergian tuannya dengan wajah kasihan.
" kenapa tuan akhir-akhir ini selalu marah,bahkan marahnya tidak masuk akal " dengus David.
Disisi Mark yang ternyata langsung pergi menuju kediaman Dinda, dia tersenyum sepanjang jalan karna sudah tidak sabar menemui nya. dia sangat merindukankan wanita yanh dia cintai itu.
Saat dia tau, Dinda pergi ke new york, dia ingin menyusulnya tapi pekerjaan di kantor nya sangat banyak dan akhirnya dia memutuskan menunggu kepulangan Dinda.
" akhirnya aku bisa bertemu lagi denganmu honey,,aku sangat merindukan mu, ingin sekali aku memeluk mu tapi aku tau,kamu pasti akan menolak keinginan ku " ucapnya dengan tangan mengepal.
Setelah Sesampai di depan kediaman Dinda, Mark turun dari dalam mobilnya,dan dia langsung meletakkan mobil nya di samping kediaman Dinda.
dia menyelinap masuk lewat jendela kamar Dinda,dan dengan susah payah akhirnya dia sampai di lantai atas.
Tapi tiba-tiba tubuhnya bergetar saat melihat Dinda yang ternyata sedang berganti baju,wajah Mark memerah,dia menelan ludah dan sudah payah menahan dirinya.
" sial...apa.dia sengaja ? Tidak mungkin,,jika dia melihat ku disini dia pasti akan mengajar ku lagi" mengingat bagaimana Dinda menjatuhkan nya dari lantai atas,Mark seketika merinding ketakutan.
Sedangkan Dinda yang merasakan kehadiran seseorang ,dia melihat setiap sudut kamar nya . dan tiba-tiba di melihat kearah jendela. disana dia melihat Mark dengan wajah terkejut ,dan wajahnya juga terlihat kemerahan karna merasa malu.
" Aaahhhhhhhhkkkkkkkkkkkkkk " teriak Dinda. buru-buru Dinda menutupi seluruh tubuhnya,dia merasa geram karna tingkah Mark yang tidak ada kapok nya.
" kamu laki-laki bresengkkk!! Aku akan mengajar mu !! Laki-laki mesum,," teriak Dinda.
Mark terkejut mendengar suara teriakan Dinda,dia semakin terkejut saat mendengar ucapan Dinda.
" bagaimana ini pasti dia mengira aku mengintip nya " gumam Mark dengan cemas.
Dinda berjalan kearah jendelanya, dia sangat marah sembari menggertakan giginya.
Setelah berdiri di hadapan Mark, Dinda menatap nya dengan tajam sembari berkacak pinggang.
" Kurang ajar !! orang mesum tidak tau diri !! " sembur Dinda dengan mata melotot, dan dia langsung mengambil ancang-ancang.
Melihat itu Mark menggeleng panik,tapi terlambat Mark berteriak akibat tendangan Dinda dan.
Aaaahhhhhhkkkkkkkkkkkkkk
brukkkkkkkkkkkkkkkkk
Dinda menendang dagu Mark, yang membuat Mark akhirnya terjatuh kebawah, Mark merasakan sakit di seluruh tubuhnya.
Dia mendogak dan melihat di jendela Dinda masih melototinya, melihat itu Mark Meringis dia berusaha menahan rasa sakit,jika orang lain yang mengalami nya, mungkin orang itu akan mati,tapi dia..? Mungkin hanya patah tulang..
" ini yang kedua kalinya aku terjatuh dari lantai atas,jika ketiga kalinya terjadi mungkin aku akan mati " ringis Mark yang mencoba duduk.
diatas sana,Dinda tersenyum puas dia tersenyum dingin saat melihat ekspresi kesakitan di wajah Mark.
" kamu..!! Jika kamu masih berani menyusup kedalam kamarku,,aku tidak akan menjatuhkan mu dari lantai atas lagi,tapi..." Dinda memperagakan tangan nya kearah lehernya,dan srekkkk melihat itu.
Mark lbergelidik ngeri ,dan pergi dari sana dengan keadaan pincang, setelah sampai di mobil, dia langsung pergi menuju rumah sakit.
" dia benar-benar wanita kejam yang tidak berperasaan!! " ucap Mark sepanjang jalan,dia merasa Dinda semakin hari semakin menakutkan.