NovelToon NovelToon
My Lovely Cartel

My Lovely Cartel

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Beda Usia / CEO / One Night Stand / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: DityaR

”Semua orang tahu, kalau cuma ada lima Big Boss di Marunda. Arnold, Baek, Kim, Delaney, sama Rose. Lima keluarga itulah yang berkuasa di North District, dan enggak ada satu pun yang berani melawannya.”

Season: I, II, ....

જ⁀➴୨ৎ જ⁀➴

Begitu keluar dari toilet, tiba-tiba ada pintu kantor yang terbuka di sebelah kananku. Refleks, aku pun menengok ke arah suara itu. Dan seketika, hawa dingin langsung menjalar ke tubuhku.

Aku melihatnya dengan jelas, Remy Arnold sedang memegangi leher seorang laki-laki. Aku enggak bisa dengar apa yang mereka bicarakan, tapi saat Big Jonny keluar dari ruangan, aku lihat Remy menusukkan pisau ke tenggorokan lelaki itu.

"Ya, Tuhan!" Teriakanku pun langsung membuat Big Jonny menengok ke arahku. "Sial!"

Aku harus kabur, tapi bahkan belum sampai melangkah, tangan kasarnya sudah meraih lenganku dan menyeretku ke dalam kantor itu.

Enggak.

Enggak.

Enggak.

“Ampun. Aku enggak lihat apa-apa!” mohonku.

Big Jonny pun cuek saja, dan itu membuatku makin panik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DityaR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

I. Keluarga Arnold II

...୨ৎ R E M Y જ⁀➴...

Mengenalkan Rainn ke keluargaku ternyata jauh lebih mudah daripada yang aku bayangkan.

Dulu Om Deth sering bilang, akan lebih bagus kalau aku menikah sama perempuan dari keluarga yang punya koneksi bisnis sama Marunda, seperti Prilly Monroe misalnya.

Sekarang Bibi Luna lagi asik mengajak Rainn ke dapur buat pamerkan koleksi resep andalannya.

Om Deth melihat ke arah halaman, terus mengeluarkan napas pelan. “Kamu memang selalu punya selera bagus,” gumamnya.

Aku senyum tipis. “Benar, kan? Rainn tuh luar biasa.” Saat tatapan kami bertemu, aku menambahkan, “Aku suka banget sama dia.”

Itu pertama kalinya aku mengucapkan kalimat lebay. Aku tahu Rainn butuh waktu untuk merasakan hal yang sama ke aku, tapi aku yakin, sudah ada kemajuan selama beberapa minggu terakhir. Tinggal menunggu waktu saja.

Alis Om naik sedikit. “Kapan kamu nikahin gadis itu?”

“Tiga minggu lalu,” jawabku santai.

Dia mengeluarkan napas berat. “Aku tahu kamu sayang sama dia, tapi bukannya terlalu cepat buat bicara cinta, Remy?”

Aku langsung menggeleng. “Enggak.”

Enggak ada yang perlu dijelaskan lebih jauh. Aku memang suka kucing kecil penggoda itu. Sudah, titik.

Agar suasananya enggak jadi aneh, jadi aku menambahkan, “Aku tahu Om sempat berharap aku nikah sama Prilly, tapi sumpah dia tuh gila.”

Om mengangguk pelan sambil memperhatikan mukaku. “Aku ngerti.” Dia diam sebentar, lalu bertanya, “Mau aku temanin ke meeting nanti?”

Aku lega dia enggak bereaksi sekeras yang aku kira. Aku tahu, begitu dia lebih kenal Rainn, dia bakal sadar sendiri kalau cewek itu memang yang terbaik buat aku.

“Enggak usah,” jawabku. “Aku tahu, Om paling malas urusan sama pejabat.”

Ekspresi Om langsung berubah kaku. “Jaafar itu hiu.”

“Sayangnya, dia Menteri Hukum, dan kita butuh dia di pihak kita,” jelasku.

“Aku tahu,” desah Om Deth. “Tapi aku udah terlalu tua buat urusin omong kosong kayak gini.”

Aku merasa ini momen yang tepat buat bicara sesuatu yang sudah lama aku pikirkan. “Om udah ngelakuin banyak banget buat keluarga ini. Emangnya Om enggak kepikiran buat pensiun dan menikmati hidup sama Tante Luna?”

Matanya menyipit ke arahku. “Terus, siapa yang bakal urus bisnis di Langkawi?”

“Bobbie. Dia udah lama banget sama kita dan udah buktiin kalau dia siap bertanggung jawab.”

Om sama Papanya Bobbie memang sudah berteman sejak dulu, jadi aku harap itu bisa membantu sedikit untuk melunakkan hatinya.

Beberapa detik dia diam, terus akhirnya mengangguk. “Suruh Bobbie datang ke aku. Aku bakal latih dia. Kalau aku yakin dia siap, aku bakal pensiun.”

Aku menyipitkan mata.

Gampang banget.

Biasanya Om itu keras kepalanya setengah mati.

Dia sadar kalau aku lagi memperhatikannya, terus dia malah tertawa kecil. “Aku udah tujuh puluh empat, Remy. Capek juga.”

Aku melihat garis-garis tua di wajahnya dan bilang, “Om pantas buat menikmati masa tua dengan tenang. Aku cuma pingin Om bahagia.”

Dia tampak tersentuh dan melihatku lama. “Kamu udah kayak anak sendiri buatku, Remy.”

Aku cuma mengangguk dan berdeham sedikit.

“Aku juga pingin kamu bahagia,” gumamnya.

Aku pun tersenyum. “Santai aja, Om. Aku baik-baik aja.”

Tiba-tiba Big Jonny muncul dari sisi rumah, dan saat sudah dekat dia bilang, “Maaf ganggu, Bos. Aku udah bicara sama Blink, dan dia bakal ngawal Bos ke meeting. Aku sendiri bakal stay di rumah sama Ree.”

Walaupun Om sama bibi punya pengawal sendiri, semuanya tetap bekerja untuk Marunda, yang artinya, ujung-ujungnya mereka semua bakal lapor ke aku.

Alis Om naik lagi. “Kenapa Big Jonny yang jagain Ree?”

“Soalnya Benny lagi enggak di sini,” jawabku santai.

Om Deth menggeleng pelan. “Dia aman di sini, sama kita.” Dia melambai ke arah Big Jonny. “Bawa aja dia sama Blink. Aku enggak tahu Jaafar bisa berbuat sejauh apa nanti, buat jaga-jaga. Dia itu bajingan.”

Melihat keraguan di wajahku, dia menambahkan, “Kita punya setengah pasukan, Remy. Cewek itu palingan bakal di dapur bareng Luna seharian.”

Sial.

Aku tahu kalau aku terlalu protektif kepada Rainn, tapi meninggalkan Big Jonny di sini juga konyol. Musuhku di Langkawi jauh lebih banyak daripada di Kapoek Beach, Jakarta.

Lagi pula, Rainn bersama keluarga aku dan Om benar, dia punya setengah pasukan Marunda di Langkawi yang menjaga vila ini.

“Oke,” gumamku sambil menengok ke Big Jonny. “Siapin mobil. Kita berangkat sepuluh menit lagi.”

“Siap, Bos!!!”

Aku berdiri dari kursi empuk itu dan bilang, “Aku mau ngecek Rainn dulu sebelum berangkat.”

Om Deth ikut bangkit sambil mengeluarkan erangan kecil, dan itu bikin aku sadar betapa tuanya dia sekarang.

Sudah waktunya dia untuk benar-benar pensiun. Begitu kita kembali ke Kapoek Beach, aku bakal suruh Bobbie buat ambil alih urusannya.

Kita masuk ke rumah, dan suara Rainn langsung terdengar dari arah dapur, membuat senyum gemas langsung muncul di wajahku.

“Jadi, Tante manggang terongnya pakai mentega, bukan minyak zaitun?”

“Iya. Itu ngaruh banget ke rasanya,” jawab Bibi Luna.

Saat aku masuk ke dapur, hatiku langsung hangat. Rainn sama Bibi Luna lagi duduk di meja makan, dikelilingi sobekan kertas, buku resep, sama catatan-catatan acak.

Istriku terlihat seperti lagi di surga. Dia tampak bahagia.

Aku bersandar sedikit dan cium keningnya pelan. “Sayang, aku harus ke meeting.”

Dia langsung berdiri, melingkarkan lengannya ke leherku, dan berbisik, “Hati-hati, ya.”

Aku peluk dia erat, mencium aroma bunga dari rambutnya, dan aku merasa damai banget.

Saat aku lepas pelukannya, aku lihat matanya dalam-dalam. “Aku bakal ajak Big Jonny. Kamu enggak keberatan, kan?”

Dia langsung mengangguk. “Tentu aja. Aku malah merasa lebih tenang kalau dia ikut sama kamu.”

Mataku sempat melirik Om sama bibi, dan Bibi Luna bilang, “Ree aman sama kita. Kita bakal mulai siapin pesta buat makan malam.”

Dengar dia memanggil Rainn dengan sebutan “Ree” saja sudah cukup buat membuatku tenang.

Aku menunduk sedikit, memberikan ciuman lembut di bibir kucing kecilku itu sebelum mundur.

“Cuma dua jam, kok.”

Rainn mengangguk, dan senyum tipis di bibirnya pun membuat dadaku hangat lagi.

Ya, Tuhan, aku benar-benar beruntung bisa menikah sama makhluk secantik ini.

Aku mengelus pipinya lembut sebelum jalan memutari dia dan keluar dari dapur.

“Ayo, aku tunjukin kamar kamu dulu biar bisa segerin diri sebelum kita mulai masak,” pekik Bibi Luna di belakangku.

Saat aku sampai di pintu depan, Om Deth tepuk punggungku.

“Semoga meetingnya lancar. Telepon aku kalau butuh bantuan.”

“Aku bakal baik-baik aja,” gumamku.

Aku berjalan menyusul Big Jonny sama Blink, dan beberapa menit kemudian kita meninggalkan vila, tempat di mana aku menghabiskan sebagian besar masa kecilku.

1
Dewi kunti
yg lbh ap ini
DityaR: Typo, kak. 🤭
Wah, teliti bgt kakaknya. Makasih, kak 🙏🙏
total 1 replies
Mentari_Senja1508
ada2 aja kelakuan mafia satu ini🤣🤣gaass trus, sampai jdi Arnold junior😄
Dewi kunti
apakah akan ad kobra yg keluar🙈🙈🙈🙈🙈
DityaR: ebuseeed 🤣
total 1 replies
Mentari_Senja1508
saking nikmatnya jdi keluar di dalem deh🤭🤭
Dewi kunti
tahu2 kok dah hamil ank ke 2
Wulan Sari
kasihan ya Rain,semoga cepat terungkap Rain cerita ya...
Dewi kunti
aku Padang kemejaku..... maksudnya gmn
DityaR: "Pasang," maksudnya, Kak. Aduh maaf typo, 🙏
total 1 replies
sipuuttt
ceritanya bagus 🤩 up banyak² thor,
sipuuttt: 😍😍 bener yaa
total 2 replies
Wulan Sari
ceritanya menarik dan unik semoga seterusnya menjadi happy end semangat 💪 Thor salam sukses selalu ya Thor 👍❤️🙂🙏
DityaR: Terima kasih.
total 1 replies
sipuuttt
huuaa aku nangesss 😭
cepetan update lagi ✊
Dewi kunti
deth pantas mati,smg suamimu TDK menemukanmu pergi yg jauh biar TDK bertemu,nnt ketemu pas kamu dah punya ank yg lucu
Dewi kunti
jantungnya merinding smp keriting,bulu kudu dag Dig dug dah ky lampu disco aj🤣🤣🤣🤣
Dewi kunti
iiiiihhhhh marah pa nangis ya klo dah ktmu lakinya
Dewi kunti
hadeeeeehhh siang2 mendung gini malah adu pinalti
Dewi kunti: iya dooong
total 2 replies
Dewi kunti
bukan tertunduk kebelakang tp mendongak
Dewi kunti
🙈🙈🙈🙈🙈ak gak lihat
Dewi kunti
wis unboxing 🙈🙈🙈🙈🙈moga cpt hamil
Dewi kunti: lha tadi udah dicrut di dlm kan🙈🙈🙈🙈
total 2 replies
Dewi kunti
minta bantuan Remy Arnold aj
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!