NovelToon NovelToon
Kodasih, Nyi Ratu Kelam

Kodasih, Nyi Ratu Kelam

Status: tamat
Genre:Misteri / Horor / Hantu / Iblis / Era Kolonial / Tamat
Popularitas:73.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arias Binerkah

Kodasih perempuan pribumi menjadi gundik Tuan Hendrik Van Der Vliet. Dia hidup bahagia karena dengan menjadi gundik status ekonomi dan sosialnya meningkat. Apalagi dia menjadi gundik kesayangan.

Akan tetapi keadaan berubah setelah Tuan Hendrik Van Der Vliet, ditangkap dan dihukum mati.. Jiwa Tuan Hendrik tidak bisa lepas dari Kodasih yang menjeratnya.

Kodasih ketakutan masih ditambah munculnya Nyonya Wilhelmina isteri sah Tuan Hendrik yang ingin menjual seluruh harta kekayaan Tuan Hendrik


Tak ingin lagi hidup sengsara Kodasih pergi ke dukun yang menawarkan cinta, kekayaan dan hidup abadi namun dengan syarat yang berat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 30.

Arjo melanjutkan dengan suara lirih namun tegas,

“Loji itu tetap menjadi milik Nyi Kodasih. Ia boleh menikah lagi, tapi syaratnya hanya dua: menjalani ritual kesunyian atau datang ke rumah Mbah Ranti.”

Tiyem menunduk, suaranya hampir tak terdengar.

“Dan... ritual kesunyian itu sudah gagal.”

“Benar,” potong Arjo, “gagal untuk maksud utama Nyi Kodasih. Tapi tidak sepenuhnya gagal.”

Ia menatap Kang Pono sejenak, lalu melanjutkan,

“Jika Nyi Kodasih tetap ingin melanjutkan niatnya, maka satu-satunya jalan adalah ke rumah Mbah Ranti. Tapi ritual di sana bukan sembarang tirakat. Butuh tumbal darah. Dan bukan darah siapa saja. Harus darah dari orang yang mencintai Nyi Kodasih dengan tulus... atau yang dicintai oleh Nyi Kodasih.”

Semua diam seketika. Lalu Arjo berkata lagi dengan suara lirih,

“Dan saat itu... satu-satunya yang mencintainya dengan tulus, tanpa syarat, hanyalah Kang Pono.”

Pono perlahan mengangkat wajahnya. Wajah keras lelaki yang telah kenyang derita itu tampak rapuh. Suaranya parau, nyaris patah,

“Benar. Aku mencintainya. Bahkan ketika dia memilih menjadi simpanan Tuan Menir, aku tetap menunggu. Aku percaya, suatu hari dia akan kembali ke dusun ini... jadi perempuan biasa. Tapi sekarang... semua sudah berbeda.”

Tiyem menahan napas. Wajahnya berpaling, seolah menyimpan sesuatu di tenggorokannya.

Kang Pono melanjutkan, menatap kosong,

“Tapi aku tak tahu... kalau cintaku akan digunakan sebagai alat untuk menjaga kekuasaannya. Kemarin aku cuma merasa, tiap kali aku berusaha melupakan dia, tiap kali mulai membuka hati pada perempuan lain... tubuhku sakit. Seperti ada yang menahan, mengikat.”

Arjo mengangguk serius.

“Itu karena ikatan antara cinta dan kutukan. Selama hatimu masih tertambat pada Nyi Kodasih, kamu terikat. Tapi kalau kamu mulai mencintai orang lain... kutukan itu akan mencari pengganti.”

Tiyem menoleh perlahan, suaranya gemetar.

“Maksudmu... kalau Kang Pono mencintaiku... aku bisa jadi tumbal selanjutnya?”

Tak seorang pun menjawab. Bahkan angin pun seolah berhenti.

Si Mbok akhirnya bersuara. Lembut, namun dalam dan menggetarkan.

“Gusti Allah ora sare, Le. Cinta yang tulus tidak seharusnya jadi tumbal. Tapi jadi berkah. Kutukan itu bukan dari langit, tapi dari hati yang menolak takdir.”

Ia berdiri, menggenggam tangan Tiyem erat-erat.

“Kalau memang kamu dan Pono saling tulus, jangan takut. Lawan dengan doa. Doa orang yang dizalimi lebih tajam dari keris. Dan kamu, Jo...”

Ia menatap bocah itu dalam-dalam,

“Teruslah jaga dusun ini dengan mata batinmu. Tapi jangan lupa, kamu masih anak-anak. Hatimu juga harus dijaga.”

Arjo tersenyum tipis.

“Aku cuma ingin Yu Tiyem selamat, Mbok. Kalau perlu, aku saja yang jadi tumbalnya...”

“Jangan gegabah, Jo!” potong Pono tegas. “Kamu masih bocah. Ini bukan bebanmu. Kalau ada yang harus menyelesaikan ini... biar aku yang menghadap Nyi Kodasih. Sekali ini saja... biar aku menebus semuanya.”

“Iya Jo,” timpal Tiyem pelan, “Kalau Nyi Kodasih menyimpan rasa pada kamu, bisa-bisa malah kamu yang dijadikan tumbal betulan...”

Di luar sana, angin kembali berembus. Seolah membawa pertanda. Hari memanggil mereka untuk memilih. Cinta, tumbal, dan keberanian kini saling berhadapan.

Mereka masih diam. Masing-masing tenggelam dalam pikiran sendiri. Hingga suara langkah kaki terdengar dari kejauhan. Langkah itu semakin dekat... dan suara yang mereka kenal memanggil.

“Yem... Tiyem...”

Suara Mbok Piyah. Pelan, tapi membuat dada Tiyem dan Si Mbok bergemuruh.

“Mbok... Piyah menyusulku. Apa dia disuruh Nyi Kodasih untuk menjemput aku?” bisik Tiyem dengan suara gemetar.

“Jangan khawatir, Yem. Aku yang akan menghadapi. Aku yang akan datang ke loji.”

Pono berdiri perlahan. Langkahnya berat, namun mantap menuju pintu rumah yang masih tertutup.

Si Mbok memeluk Tiyem erat-erat. Tak ingin kehilangan satu-satunya gadis yang tersisa. Sementara Arjo hanya duduk diam di kursi reyot, matanya tajam mengamati.

Pono membuka pintu kayu bambu itu perlahan.

“Eh... kamu sudah di sini, Pono. Tiyem sudah selamat sampai rumah ya? Syukur alhamdulillah...” ucap Mbok Piyah, nada suaranya terdengar lega.

“Iya Mbok. Tiyem sudah sampai rumah. Dan dia tak akan kembali ke loji,” jawab Pono datar.

“Ya, tidak apa-apa. Tapi tetap harus waspada,” sahut Mbok Piyah, berdiri di ambang pintu.

“Apa Mbok datang karena disuruh Nyi Kodasih menjemput aku?” suara Tiyem masih menyimpan kekhawatiran.

“Ora, Nduk... Awalnya Nyi Kodasih memang murka waktu tahu kamu kabur dari loji. Tapi sekarang... suasana hatinya berubah. Sejak kedatangan tentara Jepang di loji.”

“Lalu... bagaimana, Mbok?” tanya Pono curiga.

Mbok Piyah melangkah masuk, wajahnya tegang.

“Para tentara Jepang... lenyap. Menguap begitu saja di dalam loji. Seperti ditelan asap...”

“Nyi Kodasih memakai sihir lagi...” gumam Tiyem, nyaris tak terdengar.

“Bukan hanya sihir. Arwah Tuan Menir, melindungi Nyi Kodasih, para pelayannya... dan loji itu sendiri,” ujar Mbok Piyah pelan.

Ia menarik napas panjang sebelum melanjutkan,

“Sekarang, aku dan Pak Karto diutus Nyi Kodasih ke rumah orang tua Pardi dan Sanah. Mereka berdua akan dinikahkan di loji. Nyi Kodasih yang akan mantu...” ucap Mbok Piyah, suaranya pelan namun membebani udara.

Suasana seketika berubah.

Pono menegang.

Tiyem membelalak.

Si Mbok mencelos dadanya.

Arjo mengernyit dalam diam.

“Apa... apa yang Mbok bilang barusan?” tanya Pono, nyaris tidak percaya.

“Pardi dan Sanah... dinikahkan di loji?” Tiyem mengulang dengan suara tercekat.

“Iya, Nduk,” jawab Mbok Piyah. “Tadi, Pardi dan Sanah minta izin pada Nyi Kodasih akan pulang untuk menikah. Tapi Nyi Kodasih akan menikahkan mereka di loji. Untuk menunjukkan kalau loji aman dan masih menjadi milik Nyi Kodasih.”

“Apa ada maksud tersembunyi di balik itu, Mbok?” ucap Arjo

Mbok Piyah menunduk sejenak, lalu menjawab dengan nada lambat, seolah memilih tiap kata agar tak salah ucap.

“Aku tidak tahu Jo, tapi aku juga merasa ada yang ganjil... Tapi Nyi Kodasih tidak berkata apa-apa secara langsung.”

Arjo berdiri perlahan dari kursi reyotnya. Suaranya terdengar lebih dewasa dari umurnya.

“Nyi Kodasih sedang membuat panggung. Pasti pernikahan itu... bukan sekadar pesta yang tak ada maksud tertentu selain maksud yang diucapkan oleh Nyi Kodasih...”

Pono menggeleng, wajahnya kaku.

“Pardi dan Sanah... mereka dijadikan tumbal di pesta itu?”

“Bukan,” potong Arjo cepat. “Tumbalnya bukan mereka.”

Semua menatap Arjo.

Pono menarik napas panjang.

“Kalau begitu, Nyi Kodasih sedang menyiapkan sesuatu. Tapi apa... dan untuk siapa?”

Tak ada yang menjawab. Hanya angin yang kembali berembus, membawa aroma tanah basah dari luar gubuk tua..

Tiyem memeluk tubuhnya sendiri, merapat ke Si Mbok.

Semua saling pandang. Tak berani menyimpulkan, tapi masing-masing mulai merasa:

Ada yang jauh lebih besar sedang disiapkan di loji itu... Dan hanya Nyi Kodasih yang tahu..

1
Liani purnafasary.
Sebenarnya Pemain atau peran utama nya yg sebenarnya yg mn, apakh nyi yg serakah itu.
Atau yg be 3 barusan. 😁
Liani purnafasary.
Waduh jd ikutan deg degan 😱😱, ritual yg sangat horor itu mah, masa dtg ketempat dukun itu, hrs jln kaki dan tanpa alas kaki pula.
pasti prjlnan yg sangat horor. 😣😣

Klo pilihan ke 2 itu apa ya maksudnya x, dengan ritual kesunyian.😁
Liani purnafasary.
Lagian salah kodasih juga sih, udah dibilangin sm dukun itu konsekuensi nya, ttp aja ngeyel ya itu akibatnya. 😒😒
Liani purnafasary.
Mn bisa Tuan Menir pulang ketempat sharusnya, jika jiwanya terikat dengan gundik nya itu. 🤪
Liani purnafasary.
Klau ada terbuat sejarah kolonial Belanda pasti seru nih, sambil mengenang waktu Indonesia dijajah, sbelum merdeka.

Gimana nasib kodasih ya?

Semangat thor. 😃😃
Arias Binerkah: ♥️♥️♥️♥️♥️🙏🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Dea Semilikiti Dea Semilikiti
baca malam2 agk2 merinding disko
Liani purnafasary.
Baru mampir thor, kenya seru. 😃
Rembulan menangis
kbnyakan bhasa jawa tdak juga ada trjemahanya kdg bnyak di skip kalo pke bhsa jawa dan trakhir jdi mls baca 😉
Arias Binerkah: Terima kasih masukan nya Kak 🙏🙏🙏🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
henidiyanpuspitosarilistianingrum tembem
Roh aja bisa cemburu.. palagi kita.. 😁
endang mei
ceritanya bagus banget horornya ga lebay dan banyak pelajaran hidup
Arias Binerkah: Terima kasih Kak atas hadir dan dukungannya , othor sangat senang jika Kakak suka 🙏🙏🙏🙏🙏🤗🤗🤗🤗🤗🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Nur Bahagia
ternyata ini titik awal Kosasih jadi jahad 🥺
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Nantilah aku mampir kesana, mbak🤗
Arias Binerkah: Terimakasih Kak 🙏🤗🥰🥰🥰
total 1 replies
MiLa Rossa
baguss
Arias Binerkah: terima kasih Kak atas hadir dan dukungannya 🙏🙏🙏🙏🥰🥰🥰🥰🥰♥️♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
* bunda alin *
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Arias Binerkah: ♥️♥️♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
Mega Arum
lho gimana Thor.. kok tamat, nggu kodasih jd jahat smpai bersekutu dg junjungan.. sampai tdk bs mati
Arias Binerkah: siap Kak , Terima kasih 🙏🙏🙏🙏🥰🥰🥰🥰🥰
total 3 replies
Suherni 123
dasar nya cinta harta sampai main pelet di dasih
Suherni 123
Ngada Ngada aja si kodasi,, engga mau melepas si menir tapi mo nyari laki lain ya sewot ya si menir,,rasain tuh kemarahan nya si menir
Suherni 123
pantesan mau jadi simpanan nya menir la kerja sama nya sama Mbah dukun
Nur Bahagia
lhooo wes tamat thoo.. aku masih penasaran jalan hanya kodasih lhoo
Nur Bahagia: wokee kakaakk 🤩 aku berharap Kosasih tetap menjadi pribadi yg baik.. tp ya ga mungkin yaa.. sayang sekaliii 😁
total 2 replies
Nur Bahagia
iya ih kerenan begini kodasih.. kenapalah dia jadi jahad 😔 seandainya lakon kodasih bisa di rubah kak Thor 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!