Narendra cakrawala seorang pria badboy berusia 25 tahun, niat hati melarikan diri ke kampung halaman sang nenek untuk menghindari perjodohan, namun siapa sangka di sana justru Naren malah di paksa menikahi salah satu gadis di sana, akibat kecerobohan nya mengendarai motor...
Ayuna mandala seorang gadis yang selalu hidup mandiri sejak kecil karna keadaan ekonomi, kini dirinya baru berusia 19 tahun, niat hati ingin menghirup udara segar di sawah saat sore hari, namun dirinya malah di sangka mesum akibat kecerobohan dari si pengendara motor tersebut...
❤️❤️❤️❤️❤️
Bagaiman kisah mereka selanjutnya? penasaran, yuk baca 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22 : menantu vs mertua
Naren membuka pintu kayu bercat putih dengan tulisan ' kamar orang ganteng, yang jelek di larang masuk ' Ayuna hampir saja menyemburkan tawanya begitu membaca tulisan tersebut, namun sebisa mungkin ia tahan sebab takut Naren tersinggung.
" Ini kamar gua, lu bebas mau ngapain aja asal jangan sentuh yang itu !" Ujar Naren begitu mereka masuk ke dalam kamar milik lelaki itu, lalu Naren menunjuk sebuah lemari kaca yang berisikan berbagai macam miniatur koleksinya.
Ayuna hanya mengangguk saja dan terus mengidarkan pandangan keseluruh sudut kamar suami nya itu, terlihat jelas perbedaan kamar miliknya dengan kamar milik sang suami, bahkan besar kamar miliknya saja tidak ada separuh nya dari kamar ini.
" Gua mau mandi dulu, abis itu gua mau pergi sebentar karna ada yang harus gua urus !" Ujar Naren lagi begitu Ayuna tidak mengeluarkan suara nya.
Tanpa menunggu jawaban sang istri Naren langsung saja melangkah menuju kamar mandi, dirinya hanya punya waktu satu jam sebelum menemui seseorang nanti.
Tidak butuh waktu lama untuk Naren membersihkan badan nya, begitu keluar dari kamar mandi Naren melihat Ayuna yang sedang duduk di tepi ranjang sembari menatap ke arah nya, beruntung Naren sudah berpakaian di dalam kamar mandi tadi sekalian, kalau tidak apa tidak akan teriak Ayuna melihat tubuhnya.
" Akang emang mau pergi kemana ?" Tanya Ayuna yang akhirnya mengeluarkan suara sebab sedari tadi gadis itu hanya diam saja bak orang bisu.
" Ada kerjaan !" Sahut Naren singkat sambil menyemprot kan minyak wangi ke tubuhnya, seketika aroma khas seorang Naren menguar di seluruh sudut ruangan, terutama di indra penciuman Ayuna.
" Terus Una gimana ?" Tanya Ayuna lagi, dirinya mendadak merasa tidak enak karna kalau Naren pergi berarti dirinya akan di tinggal di sini sendirian.
" ya ga gimana-gimana, lagian gua juga cuma sebentar doang ga bakal lama !" Sahut Naren membuat Ayuna menghela nafas panjang, Ayuna pikir begitu sampai di jakarta ia bisa menikmati waktu bersama Naren dan keluarga nya, namun lelaki itu malah langsung mau pergi begitu saja.
" ya udah hati-hati !" Ujar ayuna pasrah, walaupun ada keinginan di dalam dirinya untuk menahan Naren agar tidak pergi, namun Ayuna tidak ingin bersikap egois karna dirinya tau jika Naren pergi untuk mengurus pekerjaan.
" lu istirahat aja dulu, nanti bunda ke sini pas jam makan siang, gua tau lu capek, kalo mau mandi handuk bersihnya ada di sana !" Ucap Naren dan hanya di angguki saja oleh Ayuna, dan ayuna langsung menyalami punggung tangan Naren begitu lelaki itu sudah siap pergi.
Ayuna langsung menghela nafas nya begitu sang suami telah keluar dari kamar, Ayuna langsung memutuskan untuk mandi saja sebab sudah merasa sangat gerah walaupun AC di ruangan itu menyala, dan juga sebentar lagi waktu Zuhur akan tiba.
Selesai mandi dan solat Ayuna memutuskan untuk keluar dari kamar milik suaminya itu dan menuju dapur tempat dimana tadi dirinya bertemu dengan bunda Farah.
" loh sayang, baru mau bunda panggil buat makan siang !" Ujar bunda Farah yang merasa terkejut sebab sudah lebih dulu melihat keberadaan sang menantu.
" Hehehe iya bunda, Una bingung mau ngapain di kamar jadi Una ke sini aja deh !" Jawab Ayuna dengan nada sedikit canggung, sebab ini pertemuan keduanya dengan sang mertua, di tambah lagi tidak ada Naren di sisinya.
" Ya udah kalau gitu kita makan siang sekarang aja yuk, ayah ga bisa ikut gabung sama kita karna lagi ada meeting di kantor, tadi Abang juga izin sama bunda katanya ada kerjaan di luar, maafin Abang ya sayang, padahal kalian baru aja sampe tapi Abang malah ga dah pergi lagi !" Ucap bunda Farah sambil menuntun sang menantu menuju ruang makan, di mana sudah tersaji banyak sekali jenis menu yang berbeda-beda dan terlihat sangat lezat semua, seketika pikiran Ayuna langsung tertuju pada keluarganya di desa, tapi Ayuna tidak perlu khawatir sebab belanjaan yang ia beli waktu itu bersama Naren masih banyak, dan tadi sebelum berangkat pun Naren juga memberi sejumlah uang kepada sang ibu, untuk kebutuhan sehari-hari katanya.
" makan yang banyak ya sayang, ga perlu canggung karna ini juga rumah kamu !" Ucap bunda Farah sambil menaru sepotong ayam goreng mentega ke dalam piring milik Ayuna, membuat Ayuna meringis dalam hati melihat begitu banyak lauk di atas piring nya, Ayuna jadi bingung ingin memakan yang mana lebih dulu.
" sudah cukup Bun, terima kasih, kalo nanti kurang Una bisa ambil sendiri !" ujar ayuna begitu bunda Farah ingin menambahkan lagi lauk ke dalam piring nya.
" heheh maaf sayang, bunda semangat banget karna udah lama sekali bunda ga makan bersama di rumah ini, biasnya bunda akan ke kantor ayah untuk makan siang di sana !" Ucap bunda Farah membuat Ayuna tersenyum mendengarnya.
" Gapapa bunda, ayo bunda makan juga, biar Una yang ambilin !" Sahut Ayuna langsung berdiri dari duduk nya untuk mengambilkan makanan untuk mertuanya, bunda Farah tidak menolak sebab dirinya merasa senang dengan keberadaan Ayuna di rumah ini.
" terima kasih sayang !" Ucap bunda Farah begitu Ayuna selesai menaru beberapa lauk di atas piringnya, dan setelah itu mereka pun langsung menikmati makan siang dengan di selingi obrolan santai, Ayuna nampak merasa nyaman berbicara dengan bunda Farah, ketakutan nya selama di perjalanan tadi menguap begitu saja sebab mertuanya begitu baik memperlakukan nya.
" Selesai makan kamu istirahat ya sayang, nanti sore bunda mau ajak kamu jalan-jalan !" Ucap bunda Farah.
" Mau kemana bunda ?" Tanya Ayuna namun hanya di balas dengan senyuman saja oleh bunda Farah.
" Rahasia, jadi sekarang kamu istirahat dulu biar nanti sore bisa lebih fresh !" Jawab bunda Farah dan ayuna hanya bisa menganggukan kepalanya saja tanpa bertanya lebih jauh lagi.
" Biar bibi aja yang beresin sayang !" Ujar bunda Farah begitu Ayuna ingin membereskan meja makan, sudah menjadi kebiasaan nya di desa setelah makan harus langsung di beresin, jadi Ayuna merasa sedikit berbeda jika harus meninggalkan meja makan begitu saja tanpa di bereskan lebih dulu.
" Gapapa bunda, cuma Taru ini aja kok ke belakang !" Sahut Ayuna yang akhirnya membuat bunda Farah hanya bisa pasrah, bunda Farah merasa bersyukur sang putra bisa mendapatkan wanita seperti Ayuna yang takut dengan pekerjaan rumah, sebab kebanyakan anak jaman sekarang sangat sulit membantu pekerjaan rumah dan lebih memilih untuk menongkrong di cafe.
setelah selesai membereskan meja makan akhirnya Ayuna pun pamit pada bunda Farah untuk masuk ke kamar lebih dulu, karna jujur saja badan nya terasa remuk setelah melakukan perjalanan jauh dengan mengendarai motor.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
pasti Naren jg banyak masa lalunya ihhh ga cocok merek