Saat berumur lima tahun orang tua Santika membuangnya namun 12 tahun kemudian orang tuanya berusaha mencarinya. Hingga pada akhirnya mereka dipertemukan kembali.
Namun dua tahun kemudian dirinya di paksa untuk menggantikan Adik Tirinya yang dijodohkan dengan seorang pria yang terkenal dengan kekejaman dan dingin namun lebih parahnya pria tersebut ternyata lumpuh.
Awalnya Santika menolaknya namun orang tuanya mengancamnya akan menghentikan biaya rumah sakit Nenek angkatnya membuat Santika terpaksa bersedia menikah dengan pria tersebut.
Santika sama sekali tidak menyangka kalau banyak rahasia keluarga suaminya yang selama ini tidak diketahui oleh orang luar. Rahasia apakah itu?
Apakah Santika bahagia menikah dengan suaminya atau berakhir bercerai mengingat keluarga suaminya sangat membenci suaminya dan juga dirinya? Ikuti yuk novelku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Satu Tahun Sebelumnya
"Emm ... Kalau begitu kamu datang ke tempat kediaman Alberto. Katakan padanya untuk menemuiku bersama istrinya jam 12 siang di restoran milikku. Karena ada hal penting yang ingin Aku sampaikan dan tidak boleh datang terlambat." Ucap Dian.
"Baik." Jawab pengawal setianya dengan singkat.
Kemudian pengawal setianya pergi meninggalkan Dian sendirian di ruangannya. Sedangkan Dian menyiapkan diri untuk pergi, setelah beres barulah Dian keluar dari tempat kediaman.
Hingga lima belas menit kemudian Dian sudah sampai di restoran. Sambil menunggu kedatangan keluarga Alberto, Dian mengecek pemasukan dan pengeluaran restoran miliknya.
Selain bekerja di perusahaan milik Ayah Roberto, Dian juga mempunyai pekerjaan sampingan yaitu menjadi pemilik restoran. Di mana restoran miliknya ada 3 cabang dan semuanya berjalan dengan lancar.
Hingga tidak terasa waktu berjalan dengan cepatnya dan waktu menunjukkan pukul dua belas siang. Awalnya Dian lupa kalau dirinya ada janji dengan Keluarga Alberto.
Namun berkat orang kepercayaannya membuat dirinya ingat ada janji dengan Keluarga Alberto di ruangan vvip. Kemudian Dian berjalan dengan angkuh dan diikuti oleh pengawal setianya menuju ruangan vvip.
Hingga di depan pintu pengawal setianya mendorong pintu vvip dengan lebar agar Dian bisa masuk ke dalam kamar tersebut tanpa banyak bicara.
Dian melihat sepasang suami istri yang bernama Ibu Veni dan Ayah Rese sedang mengobrol bersama putri mereka yang bernama Bertha.
"Tuan Rese dan Ibu Veni, kalian berdua benar-benar melahirkan seorang putri yang sangat baik." Ucap Dian sambil berjalan ke arah kursi kebesarannya.
"Tidak hanya menyembuhkan penyakit aneh yang di derita Kak Diego tapi juga membuat Kak Diego cepat pulih seperti sedia kala. Apakah kalian berdua sudah lupa dengan peraturan yang waktu itu Saya katakan?" Tanya Dian dengan nada kesal sambil menatap tajam ke arah sepasang suami istri tersebut.
"Maafkan Saya, Tuan Muda Dian. Saya sudah lama bekerja sama dengan Tuan Muda. Jadi bagaimana mungkin Saya membantu Tuan Muda Diego. Lagi pula putri durhakaku itu tidak pernah bilang kalau Dia bisa mengobati penyakit Tuan Muda Diego." Jawab Ayah Rese sambil menatap ke arah Bertha seakan meminta bantuan.
"Tuan Muda Dian, apa yang dikatakan Ayahku memang benar. Wanita itu, selalu membuat masalah di keluarga kami dan sangat pandai berbohong jadi kami benar-benar tidak tahu tentang hal ini." Ucap Bertha dengan nada lembut yang di buat-buat.
Sambil berbicara tangan kanan Bertha memegang tangan Dian sedangkan tangan kirinya membuka kancing kemeja yang dikenakannya.
Hingga terlihat setengah dua gunung yang terlihat sangat montok dan seksi seakan-akan ingin di sentuh oleh Dian.
"Glek." Dian menelan salivanya dengan kasar.
"Ehem ... Aku datang bukan untuk menuduh, hanya saja Aku tidak ingin melihat lagi bayangannya. Jadi bagaimana pun caranya kalian harus mencari cara agar Santika mati." Ucap Dian sambil menatap setengah dua gunung milik Bertha dengan tatapan mesum.
"Mohon Tuan Muda Dian tenang karena kami akan mencari cara agar Santika mati secepat mungkin jadi Tuan Muda Dian tidak akan melihatnya lagi." Ucap Ayah Rese.
("Untung saja Aku sudah merasakannya jika tidak Aku rugi besar karena sudah merawatnya. Selain itu putri angkatku sangat seksi jadi siapa saja akan bisa meluluhkan hati semua pria termasuk Aku dan Tuan Muda Dian. Selain itu jika mereka berdua menikah maka Aku akan bertambah kaya." Sambung Ayah Rese sambil mengingat kejadian setahun yang lalu).
Satu Tahun Sebelumnya
Saat itu Ibu Veni pergi ke rumah orang tuanya dan menginap selama satu minggu tanpa membawa putrinya yang bernama Bertha. Selain itu Ibu Risih dan Bela jalan-jalan ke luar kota selama satu minggu.
Ayah Rese yang memiliki hasrat yang sangat tinggi ingin sekali melakukan hubungan suami istri. Namun sayangnya ke dua istrinya sedang pergi keluar kota.
Tiba-tiba terbesit ingin merasakan tubuh putri angkatnya yang kebetulan tinggal di rumah kediamannya.
Ayah Rese langsung memerintahkan semua penghuni mansion untuk pergi dan di suruh kembali selama satu minggu
Ayah Rese beralasan kalau dirinya akan pergi ke luar kota dan Bertha akan pergi menginap di rumah temannya selama satu minggu.
Singkat cerita kini mereka berdua tinggal di rumah yang sama dan tidak ada yang mengganggu rencana jahat Ayah Rese.
Bertha yang selalu pulang malam membuat Ayah Rese masuk ke dalam kamar Bertha. Setelah berada di dalam kamar putri angkatnya Ayah Rese memasang dupa perang sang yang sangat kuat milik istri ke duanya.
Ayah Rese tahu kalau istri keduanya sering memasang dupa agar Ayah Rese tidak melakukan hubungan suami istri dengan istri pertamanya. Namun Ayah Rese sama sekali tidak masalah asalkan istri kedua bisa memuaskan dirinya.
Setelah selesai memasang dupa, Ayah Rese melepaskan satu persatu pakaiannya hingga tubuhnya polos tanpa sehelai benangpun kemudian mematikan lampu hingga kamar tersebut gelap gulita.
Hingga beberapa saat kemudian pintu kamar Bertha terbuka dan tanpa ada rasa curiga Bertha masuk ke dalam kamarnya.
"Kok tumben gelap." Ucap Bertha sambil meraba dinding untuk menyalakan saklar.
Ctak
Kamarnya yang awalnya gelap gulita kini terang benderang. Tubuhnya yang sangat lelah dan ingin cepat-cepat mandi membuat Bertha melempar tas dan sepasang sepatunya sembarangan.
Kemudian Bertha melepaskan satu persatu pakaiannya tanpa ada rasa curiga sedikitpun. Setelah selesai Bertha berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.
Tanpa diketahui Bertha kalau Ayah Rese bersembunyi di belakang tirai dekat lemari pakaian. Adik kecilnya langsung menegang ketika melihat tubuh polos putri angkatnya.
Hal itu membuat Ayah Rese keluar dari persembunyiannya dan berjalan dengan perlahan ke arah kamar mandi yang kebetulan tidak terkunci.
Ayah Rese melihat bokong Bertha yang sangat montok karena saat itu Bertha sedang mandi menghadap ke arah shower. Ayah Rese berjalan dengan perlahan hingga Ayah Rese berhenti tepat di belakang Bertha.
"Mau Ayah mandikan?" Tanya Ayah Rese sambil memeluk Bertha dari arah belakang.
"A ... Ayah ... Kenapa Ayah ada di kamarku?" Tanya Bertha dengan wajah terkejut sambil mendongak ke atas tanpa menjawab pertanyaan Ayah Rese.
Bertha merasakan bokongnya ada yang mengganjal di tambah kulit mereka bersentuhan tanpa ada sehelai benangpun.
Hal itu membuat Bertha berusaha melepaskan pelukan Ayah tirinya namun Ayah Rese tidak mau melepaskan pelukannya.
"Ayah ingin merasakan tubuhmu karena itu sejak tadi Ayah menunggumu." Jawab Ayah Rese sambil kedua tangannya memainkan dua bukit kembar milik Bertha.
"Ayah, sadarlah Aku ini putrimu." Ucap Bertha.
"Jika kamu menolaknya maka kamu dan Ibumu akan Ayah usir dari rumah ini." Ancam Ayah Rese.
"Ayah, bukankah Ayah sangat menyayangiku tapi kenapa tega ingin melakukan hal itu?" Tanya Bertha sambil berusaha menahan ke dua tangan Ayah Tirinya.
"Memang benar Ayah sangat menyayangimu tapi saat ini Ayah sangat menginginkanmu." Jawab Ayah Rese.
"Tapi ..." Ucapan Bertha terpotong oleh Ayah Rese.
"Jika kamu menolaknya maka kamu akan Ayah jodohkan dengan pria tua yang mempunyai istri sepuluh. Ibumu pasti langsung setuju karena pria tua itu mau memberikan uang mahar yang sangat besar." Ucap Ayah Rese memberikan ancaman agar Bertha menuruti permintaannya.
"Setelah kamu menikah dengan pria tua itu, Ibumu akan Ayah usir lalu kamu tidak akan bisa kembali ke rumah ini jika istri-istri mereka menyiksamu." Sambung Ayah Rese.
Bertha yang tidak ingin di usir dan menikah dengan pria yang sudah tua membuat Bertha dengan sangat terpaksa melepaskan ke dua tangannya.
Ayah Rese tersenyum jahat kemudian Ayah Rese mematikan shower. Setelah itu Ayah Rese menggendong Bertha lalu membawanya ke arah ranjang.
Ayah Rese meletakkan perlahan tubuh Bertha kemudian Ayah Rese menaiki tubuh Bertha. Ayah Rese memberikan pemanasan terlebih dahulu setelah di rasa cukup berlanjut ke permainan inti.
Awalnya Ayah Rese sangat sulit menyatukan tubuhnya namun lama kelamaan akhirnya berhasil. Jerit kesakitan keluar dari mulut Bertha ketika tubuh mereka berdua disatukan.
Dari rasa sakit lama kelamaan berubah menjadi rasa nikmat. Selain itu yang awalnya Bertha menangis karena mahkota yang selama ini di jaga kini berteriak tanda dirinya mendapatkan or gasme untuk pertama kalinya.
Mereka melakukan sebanyak dua kali kemudian berlanjut keesokan paginya. Setiap hari Ayah Rese melakukan hubungan suami istri sedangkan Bertha terpaksa melakukannya karena mendapatkan ancaman.
Namun enam hari kemudian Bertha menjadi ketagihan dan tidak punya rasa malu meminta Ayah Rese untuk melakukan hubungan suami istri.
Sejak saat itu mereka sering melakukan hubungan suami istri tanpa sepengetahuan ke dua istrinya. Jika di rumah tidak ada ke dua istrinya maka mereka melakukannya tapi jika ke dua istrinya ada maka Ayah Rese mengajak Bertha untuk menginap di hotel.
Selama mereka berdua melakukan hubungan suami istri, Bertha tidak bisa hamil. Hal ini dikarenakan Bertha selalu meminum obat pencegah hamil atas permintaan Bertha.
Awalnya Ayah Rese menolaknya karena dirinya sangat berharap Bertha bisa hamil dan melahirkan seorang putra. Namun Bertha dengan tegas menolaknya, hal ini dikarenakan dirinya tidak ingin Ibunya sedih dan marah dengan dirinya jika mengetahui hubungan mereka.
Selain itu Bertha juga mengatakan kalau Ayah Rese tetap memaksanya maka hubungan mereka berakhir. Ayah Rese akhirnya dengan terpaksa menuruti apa yang dikatakan Bertha.
Ayah Rese sangat sayang dengan Bertha dibandingkan ke dua putri kandungnya dan juga ke dua istrinya. Karena itulah Ayah Rese sering memberikan uang dan hadiah yang sangat banyak untuk Bertha.
Flash Back Off
"Tuan Muda Dian, Saya minta jangan marah lagi. Bagaimana kalau Saya mengantar Tuan Muda Dian istirahat?" Tanya Bertha dengan suara menggoda.
("Jika Aku bisa tidur dengan Tuan Muda Dian maka Aku bisa menikah dengannya. Lalu Aku akan menyiksa wanita ja*ang itu sampai memohon-mohon ampun." Sambung Bertha yang sangat membenci Santika).
mudh membunuh mafia juga diego sdh siao sedia dgn pengawal bayangannya