NovelToon NovelToon
Siapa Aku Di Sisimu?

Siapa Aku Di Sisimu?

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Selingkuh / Nikah Kontrak / Cinta pada Pandangan Pertama / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:26.1k
Nilai: 5
Nama Author: Shalema

Sepuluh tahun ingatan Kirana terhapus. Saat membuka mata, Kirana mendapati dirinya sudah menikah dengan pria asing yang menyebutnya istri.

Namun, berbeda dengan kisah cinta yang diharapkan, pria itu tampak dingin. Tatapannya kosong, sikapnya kaku, seolah ia hanya beban yang harus dipikul.

Jika benar, Kirana istrinya, mengapa pria itu terlihat begitu jauh? Apakah ada cinta yang hilang bersama ingatannya, atau sejak awal cintanya memang tidak pernah ada.

Di antara kepingan kenangan yang terhapus, Kirana berusaha menemukan kebenaran--- tentang dirinya, tentang pernikahan itu, dan tentang cinta yang mungkin hanya semu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shalema, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alasan Barra

Barra menginjak pedal gas dalam-dalam. Mobilnya sudah melebihi kecepatan yang diperbolehkan. Tapi, Barra tidak peduli. Kakinya terus menekan walaupun angka spedometer menunjukan 120 km/jam. Untung saja, Barra berada di jalan tol dan waktu sudah di atas jam 11.00.

Setelah pertemuannya dengan Alex tadi siang, Barra masih menahan amarah. Ia mengalihkan perhatiannya dengan menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus.

Barra meminta banyak dokumen pada Bu Mela, dan memanggil banyak direktur dan manajer ke ruangannya. Tak sedikit, yang kena semprot hanya dikarenakan kesalahan kecil.

"Bu, Mas Barra lagi kenapa? Tiba-tiba minta laporan yang deadline-nya masih lama. Harus overtime kalau begini," keluh salah satu manajer pada bu Mela.

Atau,

"Sudah lama nih Mas Barra gak begini. Masa aku dimarahin karena gak bisa memprediksi potensial project di tahun depan. Lha, gimana, Bu? Ini kan masih awal tahun," adu direktur project development.

Bu Mela hanya bisa tersenyum dan meminta semua orang bisa memaklumi kondisi atasannya. Dia sendiri juga bingung apa yang sebenarnya terjadi. Sejak meeting dengan direktur PT Antara, keinginan dan emosi Barra tidak bisa terbaca.

"Bu Mela, bilang sama semua orang. Jangan ada yang pulang sebelum laporan masuk ke meja saya," teriak Barra dari ruangannya.

"Tapi, Mas, ini sudah sore....," kilah Bu Mela.

"Lalu?" Barra mengangkat kepalanya dari tumpukan kertas yang menggunung. "Mereka kan bisa overtime, nginap sekalian!"

"I-iya Mas," Bu Mela pasrah.

"Gak sekalian, Loe nyuruh kita lompat ke laut," kepala Bayu muncul dari balik pintu. Mukanya masam. Hanya Bayu yang tahu alasan atasan sekaligus sahabatnya itu tiba-tiba seperti hilang akal.

Barra melemparkan pulpen ke arah Bayu.

Tin tin tin

Barra membunyikan klakson di depan pagar. Tidak ada yang keluar. Akhirnya, Barra sendiri yang membuka pintu pagar.

Pintu depan di buka Kirana. Ia mengenakan pakaian tidur, rambutnya diikat seadanya. Barra menduga Kirana baru saja terbangun. Senyum mengembang di bibirnya.

Hati Barra menghangat. Kemarahan yang disimpanya tadi siang sirna entah ke mana setelah melihat Kirana.

Kirana mendekati Barra. Mencium punggung tangannya. "Tangan Mas Barra kenapa? Mas abis berantem?" Kirana melihat darah kering di buku-buku jari Barra.

"Gak apa-apa," sahut Barra sambil memberi kecupan di kening Kirana.

Kirana bergerak ke belakang mobil.

"Mau ke mana?" tanya Barra

"Tutup pintu pagar."

"Bu Wulan ke mana?"

"Sudah tidur Mas, ini sudah hampir jam 1 pagi."

Bara menghela nafas, Barra tidak sadar sudah lewat tengah malam. "Aku saja yang tutup."

Barra kemudian membersihkan diri, dan memakai baju ganti yang sudah disiapkan Kirana. Sementara, Kirana mengambil antiseptik dan obat untuk luka Barra.

"Aku obatin dulu lukanya," Kirana menarik tangan Barra.

"Gak usah, nanti juga sembuh sendiri."

"Kalau infeksi gimana?"

Dengan hati-hati, Kirana memberikan cairan antiseptik di atas luka Barra.

"Shhhh...," Barra meringis.

"Perih ya Mas. Huuuuh, huuuh," Kirana meniupi tangan suaminya. Lalu kembali membersihkan dan mengoleskan obat.

Barra terus memperhatikan Kirana.

Aku sangat mencintaimu, Kira. Aku tidak sanggup kalau harus kehilanganmu. Salahkah jika aku berharap kamu tidak akan pernah mendapatkan ingatanmu kembali?

"Sudah. Mas Barra berantem sama sia--, mmmppph."

Barra mencium bibir Kirana. Ia menarik Kirana ke atas pangkuannya. Bibirnya terus bergerak cepat meski masih terasa lembut. Barra menghisap dan mengulum, tidak memberikan kesempatan pada Kirana untuk mengambil nafas. Tangannya membuka kancing piyama Kirana. Dalam sekejap, tangan dan mulut Barra sudah berada di atas dada Kirana.

Barra merebahkan Kirana. Membuka pakaian yang tersisa. Lalu menurunkan kepalanya di bagian bawah tubuh Kirana. Menerbangkan Kirana ke langit ketujuh.

Dini hari itu, Barra menegaskan kepemilikan atas Kirana. Ia tidak memberikan ruang keraguan pada Kirana. Dalam setiap gerakannya, Barra meyakinkan Kirana, jika cintanya utuh dan nyata.

Desahan dan lenguhan Kirana membuat tubuh Barra semakin panas. "Kamu milikku, Kira. Aku tidak akan melepaskanmu," ujar Barra di sela pelepasannya.

Barra mengucapkannya bukan sebagai ancaman, tapi pernyataan yang menggema dari dada yang paling dalam.

Kirana tertidur di dada Barra. Barra mengelus rambut, mata, hidung dan bibir Kirana. ia memandangi wajah dari wanita yang menghuni hatinya sejak mereka bertemu di makam papanya.

Hampir satu tahun lalu, ia hampir kehilangan Kirana akibat kecelakaan yang mengerikan. Benar-benar kehilangannya. Siang dan malam, ia berdoa agar Tuhan tidak mengambil Kirana, memberikan kesempatan padanya untuk memperbaiki keadaan.

Tuhan mengabulkan doanya. Kirana terbangun dari koma saat dirinya sedang berada di luar negeri. Ia berkali-kali bersujud syukur, Tuhan masih mengasihaninya.

Namun, kemudian Bu Wulan mengabarkan jika Kirana kehilangan ingatan. Ingin rasanya saat itu juga Barra terbang ke samping Kirana. Tapi, tidak bisa. Ia harus menyelesaikan tugasnya, menyelamatkan perusahaan. Jika gagal, ratusan karyawan bisa kehilangan pekerjaan.

Selama tiga minggu berikutnya, Barra terus memantau Kirana dari jauh. Melalui Bu Wulan, ia bisa mengetahui perkembangan perawatan dan pemulihan Kirana secara detail. Ia juga meminta Bu Wulan untuk mengirimkam foto setiap hari.

Barra terhenyak saat untuk kali pertama melihat foto Kirana setelah terbangun dari koma. Ia tidak lagi melihat kemarahan dan kebencian di mata Kirana. Justru sebaliknya, ia melihat kelembutan dan kehangatan. Dua hal yang sudah lama hilang dari diri istrinya.

Akhirnya, hari-hari yang ditunggu Barra tiba. Ia bisa pulang menemui Kirana. Hatinya berdebar kencang. Barra sangat merindukan Kirana. Selama 3 bulan, Barra hanya melihat Kirana tertidur. Kini, ia bisa kembali melihat senyum Kirana dan mendengar suaranya.

Barra tiba di depan rumah sakit tempat Kirana dirawat. Debaran hatinya semakin tak karuan. Rasa senang dan takut berbaur menjadi satu. Apakah Kirana mengingat dirinya? Mengingat setiap kejadian? Akankah Kirana menolaknya?

Barra menemui dr. Nurman sebelum ke kamar Kirana. Ia ingin tahu apa yang sebetulnya dialami Kirana. Dan, tahap apa yang harus dilakukan untuk pemulihannya.

Barra ingat dr. Nurman menjelaskan jika secara garis besar trauma organ yang dialami Kirana sudah pulih. Fase koma yang terjadi tidak menghambat pemulihan pada organ yang terluka. Hanya, akibat koma, Kirana harus menjani rehabilitasi medis untuk meningkatkan kembali fungi otak dan tubuh yang sempat menurun.

Sementara, untuk amnesia parsialnya, dr. Nurman sudah melakukan beberapa tes. Hasilnya, Kirana bisa mengingat hingga usia 19 tahun. Setelah itu, memorinya seakan terblokir. Ia kehilangan ingatan selama 10 tahun ke belakang.

Dr. Nurman berkata kondisi ini mungkin saja dipengaruhi oleh faktor psikologis Kirana. Banyak pasien amnesia parsial, yang secara tidak sadar mengunci memorinya akibat pengalaman atau trauma menyakitkan.

"Mereka seakan sengaja untuk melupakannya. Karena ada pengalaman traumatis yang membuat mereka tidak mau mengingatnya. Saya rasa itu yang terjadi pada istri Anda, meskipun beberapa syaraf yang terluka juga ikut andil. Saran saya, untuk kasus seperti ini, jangan memaksa bu Kirana untuk mengingat. Biarkan saja berjalan sesuai alur yang dibuatnya. Jika dipaksa, pengalaman traumatis itu tidak hanya bisa melukai secara psikis tapi juga secara fisik," Barra ingat pejelasan dr. Nurman.

Barra tahu persis apa yang membuat Kirana mengunci ingatannya selama 10 tahun kebelakang. Ia tahu pengalaman traumatis apa yang sudah dialami Kirana.

Jawabannya hanya satu, yakni dirinya. Albarraka Hutomo yang menyebabkan hidup Kirana menderita selama 10 tahun.

1
Jumi Saddah
nah,,ayo ingat kirana,,ingat setiap kejadian pasti terhubung dgn barra dn ibu mertua nya,
mama Al
bisa jadi Kirana akan lebih baik dari sebelumnya. doakan saja yang di takutkan tidak terjadi.
mama Al
ini masih flashback ya kak.
TokoFebri
tiap hari ga pernah bosen baca cerita karya author satu ini. tulisannya nggak berat. jadi untuk aku yang bacanya ga mau ribet itu cocok. alurnya juga bikin emosional. thank you Thor.
Dewi Ink
bayu ini tempat curhat yg tahu segala ya
TokoFebri
secara tidak langsung, Kirana yang baru udah mulai nyaman sama bara 🤣
TokoFebri
tidak ada batasan? ini adalah impian seorang istri. wkwwkw. tapi realitanya meskipun udah Di bebaskan, tetap saja mendahulukan yang lain wkwkw.
Dewi Ink
wah bakal ya kira dulu 😬
Ameee
Apa Kirana punya dendam pribadi sama keluarga Barra, terus balas dendam, tapi endingnya dia juga celaka makanya amnesia? soalnya semua orang benci dia 🤔
Ameee
Haishhh, Bu Wulan ngehalangin aja. Padahal readers udah penasaran ini 🤣
Ameee
Sedih tuh pasti 🥺
Saila Alka
tersepona...... 🤭
Saila Alka
bara sibuk terus!! dan selalu fokus
Rezqhi Amalia
galak aslinya baik🥹
Rezqhi Amalia
cuek banget
Cut syifa
selamat ya kira, ingatanmu sebagian mulai sembuh
Cut syifa
🤭🤭🤭 bahagianya aku💃💃💃
kim elly
kalo cocok gimana beli nya jauh 🤣
kim elly
kenapa sayang 😍😍
☕︎⃝❥⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘƳ𝐀Ў𝔞 ℘ℯ𝓃𝓪 🩷
iya sih bener kmunya selalu ada, gak menghindar, tapi reaksimu justru nunjukin, kalau ada rahasia yg kmu simpan sambil marah² sendiri 😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!