NovelToon NovelToon
AVENGERS

AVENGERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Jmn

Xander tubuh dengan dendam setelah kematian ibunya yang di sebabkan kelalain sang penguasa. Diam-diam ia bertekat untuk menuntut balas, sekaligus melindungi kaum bawah untuk di tindas. Di balik sikap tenangnya, Xander menjalani kehidupan ganda: menjadi penolong bagi mereka yang lemah, sekaligus menyusun langkah untuk menjatuhkan sang penguasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Janji yang terucap, Suara yang tersembunyi

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, halaman Adelwyn Academy mulai ramai oleh suara deru motor dan langkah kaki para siswa yang bergegas meninggalkan sekolah. Vano menyandarkan tubuhnya di motor, menatap dua sahabatnya.

"Nongki yuk," ajaknya dengan senyum tipis, berusaha mencairkan suasana yang masih muram.

Arkan sudah berada di atas motornya, helm terpasang rapi. Ia menggeleng pelan. "Gue nggak bisa, Van. Hari ini jadwal nyokap gue cek-up. Gue harus dampingi."

Tatapan Vano beralih pada Xander, berharap ada yang bisa menemaninya.

Xander merapikan jaketnya sebelum memasang helm. "Hari ini gue harus kerja, bro," ucapnya singkat.

Vano menarik napas, lalu menepuk bahu motornya sendiri. "Ya sudah, kapan-kapan aja. Kalau kalian udah nggak sibuk, baru kita nongkrong lagi."

Arkan dan Xander mengangguk bersamaan, memberi janji diam-diam bahwa kebersamaan mereka masih akan berlanjut.

Xander kemudian memacu motornya keluar dari gerbang sekolah, tapi bukannya menuju tempat kerja, roda kendaraannya justru membawanya ke arah lain—menuju pemakaman tempat Ibu Citra beristirahat.

Sesampainya di sana, suasana begitu hening. Hanya desir angin yang menyapu dedaunan, dan aroma tanah basah yang masih tersisa dari hujan semalam. Di depan nisan sederhana bertuliskan nama Ibu Citra, bunga-bunga segar terus bertaburan, tanda bahwa banyak orang yang masih mengingat dan mencintainya.

Xander mematikan motornya, melangkah pelan, lalu berjongkok di depan pusara itu. Tangannya gemetar tipis saat ia meletakkan setangkai bunga putih yang sudah ia bawa sejak tadi.

"Ibu Citra..." ucapnya lirih, suaranya bergetar menahan emosi. "Aku janji... akan ungkap semuanya. Aku nggak sanggup lagi menahan semua bukti yang ada di tangan gue. Semua ini terlalu berat kalau gue harus pendam sendiri."

Ia menunduk dalam, kedua tangannya terlipat erat seakan meminta kekuatan. Hening beberapa saat, hanya doa dalam hati yang mengalir untuk almarhumah.

Perlahan Xander berdiri. Cahaya senja menimpa wajahnya, membentuk bayangan tegas di balik sorot matanya.

"Detektif itu terlalu lama mengambil langkah," gumamnya penuh tekad. "Kalau mereka terus menunda, gue sendiri yang akan turun tangan. Semua harus diungkapkan. Tidak ada satu pun yang bisa lolos dari kebenaran."

Dengan langkah mantap, Xander meninggalkan makam, membawa bersama dirinya beban janji yang tak main-main—janji seorang murid untuk menuntaskan misteri kelam yang merenggut sosok yang mereka sayangi.

•○•

Di ruang kerjanya yang remang, Xavier duduk di depan meja penuh kertas dan layar monitor yang berkelip. Wajahnya serius, sorot matanya tajam. Sudah cukup lama ia menunggu aparat dan Detektif Luna bergerak, tapi menurutnya langkah mereka terlalu lambat. Kasus Ibu Citra tidak boleh berlarut—setiap detik berarti semakin jauh dari kebenaran.

Ia meraih sebuah ponsel cadangan, perangkat khusus yang hanya ia gunakan saat menjalankan misi penting. Dengan tenang ia mengetik sebuah nomor, lalu menekan tombol panggil. Nada tunggu terdengar, sekali, dua kali… tidak ada jawaban.

Xavier mencondongkan tubuh, mengetik sebuah pesan singkat:

"Angkat, atau semuanya saya ambil alih."

Beberapa detik kemudian, panggilannya kembali tersambung. Kali ini seseorang mengangkat.

"Halo? Siapa kamu?" suara di sebrang terdengar tegas, penuh curiga. Itu suara Detektif Luna. "Apa maksudmu, hah?"

Xavier menarik napas pelan, lalu berbicara dengan suara yang sudah ia ubah melalui modulator khusus. Datar, dingin, dan nyaris tak bisa dikenali.

"Buat rapat dadakan. Hadirkan seluruh timmu–termasuk forensik. Setelah itu... kalian akan tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya."

Tanpa memberi kesempatan Detektif Luna bertanya lebih jauh, Xavier langsung menutup telepon. Ponsel itu ia letakkan kembali, layar padam, menyisakan keheningan yang penuh rahasia.

Di seberang sana, Luna menatap ponselnya lama, keningnya berkerut. Suara misterius barusan masih terngiang di telinganya. Ia bisa merasakan nada ancaman sekaligus keyakinan dalam kalimat itu. Namun, ia tetap diam, tidak langsung bereaksi.

"Siapa dia..." gumam Luna lirih.

Ruangan kerjanya kembali sunyi, hanya suara jarum jam berdetak. Nalurinya semakin kuat: kasus ini bukan sekadar pembunuhan biasa—ada seseorang di balik layar, bergerak lebih cepat dari aparat, dan jelas… tidak bisa diremehkan.

1
kaylla salsabella
kenapa Xander gak cepat " nolongin anak panti
kaylla salsabella
nah mirna ketahuan
azizan zizan
yahhhh.... akhirnya kebodohan telah melampaui segalanya juga...
azizan zizan
aparat bukanya boleh di percayai mereka ibarat pedang bermata dua... boleh aja menikam mu dari belakang...
azizan zizan
di ulang mengirim bukti itu terus tapi tak di kirim2..🙄🙄🙄🙄🥱🥱🥱🙄🙄
azizan zizan
tuh kan...bila kau terluka indititas mu bakal ketahuan... padahal sebelum berangkat bawa pistol segala macam eh malah mau tunjuk jahitan dulu itu bodoh namanya...
azizan zizan
terlalu banyak bacot padahal ada pistol hadehhh.. luka darah mu bakal tinggal jejak tolol...
azizan zizan
ibu ayam telor sebijik tapi riuhnya satu kampung apa dah... diam2 aja lah itu saksi sekaligus mangsa lohhh....
azizan zizan
kalau ini gayanya alur memang membosankan secara jujur aku cakap...
azizan zizan
tegang apa sih...cuma periksa data yang sudah di salin aja kok kepo amat gitu... bukannya secara live gitu kau menerobos data rahsia adehhhh...hanya periksa ulang data yang di salin itu pun ribut amat cehhh ini gaya nya mau jadi hero pooooooraaahhhh...
azizan zizan
🤣🤣🤣🤣..dark dragon(naga kegelapan) hah sepintar pintar mc gagal juga asyik2 kepala naga apa sih...
azizan zizan
sepatutnya si hakim itu sekalian di bunuh entah sudah berapa banyak yang ia makan suap..
kaylla salsabella
besok pasti seru💪💪💪
twocafenov
kopi sore buat author
Nona Jmn: Tapi author sukanta teh😃
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut Thor
Nona Jmn: Siap🫡
total 1 replies
kaylla salsabella
ealah bu mirna habis kamu bakal di tangan Xander
twocafenov
lanjut thor
Nona Jmn: 00:01 Kakak😁🔥
total 1 replies
kaylla salsabella
camera buat cari bukti "
Ayudya
Luna sebagai polisi masa sembarang aja main periksa itu kan melanggar etika
kaylla salsabella
ples deh thor jangan kebongkar si Xander
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!