eliza menyesal dengan apa yang di lakukanya selama ini, dulu dia melakukan semua hal dengan mengatasnamakan cinta, cinta nya yang sangat besar untuk alexio, membuat eliza menyingkirkan siapa pun yang berani mendekati cintanya.
namun saat eliza mulai menyesali kesalahannya dia mengalami kecelakaan yang membuat nya terlempar kembali ke masalalu dimasa SMA.
eliza bertekad untuk lebih baik lagi, kalau kebahagian alexio tidak bersama dengannya eliza akan belajar menerima itu, dan perlahan menjauh dari kehidupan alexio, tapi akan kah semudah itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ka nvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
lupakan
eliza mengeringkan rambut alexio setelah kering terdengar suara ketukan pintu.
tok,, tok,, tok
eliza pun menuju pintu dan membuka nya ternyata pelayan hotel mengantar makanan, ya tadi eliza memang menelpon pihak hotel untuk mengantar makanan.
"nona ini makanan anda, apakah ada yang ingin ditambah? ".ucap pelayan hotel tersebut
" cukup,terimakasih".
"sama sama".lalu pelayan hotel itu pergi eliza menutup pintu kamar melihat alexio yang sudah rapi menunggu nya dimeja makan.
menata makanan dimeja tersebut, saat eliza akan duduk tiba tiba alexio menariknya membuat eliza duduk di pangkuannya. "what,, apa ini al lepas".seru eliza, dibalas gelengan oleh alexio
" kita mau makan ini, kenapa narik narik gini!. "sanggah eliza
" gapapa, di sini aja duduk nya".ucap alexio mengeratkan tangannya di pinggang eliza
"gamau, mau duduk di kursi,lepasin ".sahut eliza namun alexio tak bergeming, eliza menghela nafas pasrah hey dia sudah sangat lapar oke ini sudah jam sebelas siang.
posisi eliza duduk dipangkuan alexio menghadap kedepan sedangkan alexio dibelakang eliza. eliza pun mulai memakan makanan nya. " kamu ga makan? ".tanya eliza, " susahkan kaya gini, lepasin kamu susah makannya".ucap eliza lagi
namun alexio di belakang eliza malah menghirup rambutnya dan mengeratkan pelukannya, "suapin".ucap alexio nada manja
" hhuuk hukk" eliza tersedak mendengar nada itu lagi, nadanya manja sekali, baru pertama kali eliza mendengar alexio berbicara nada seperti itu.
"yaampun minum sayang, pelan pelan makannya".ucap alexio menyerahkan gelas beri air kepada eliza. dan mengusap usap punggung eliza.
........
beberapa menit eliza selesai dengan makannya, lalu merasakan pelukan alexio tak seerat itu, eliza pun bangkit dan duduk di sebelah alexio dari tadi dia belum makan apapun. eliza menyuruhnya namun alexio tak bergeming, eliza pun mengambil nasi dan sayur sop ayam membuat alexio menatapnya.
lalu menyodorkan sendok berisi makanan kepada alexio menyuruhnya membuka mulut. "makan aaa".dengan senang hati alexio menurut.
terus menerus menyuapi alexio, setelah selesai eliza pun duduk disamping kasur dengan bersandar akan menelpon papanya untuk menjemputnya.nemun menemukan banyak sekali notif dan pesan dari teman temannya dan adiknya eliza memilih membalasnya.
alexio pun menghampiri eliza seolah tau eliza akan segera pulang, entah kenapa alexio tak rela perasaan kosong melintasi hatinya. alexio pun berjalan ke arah kasur, meletakan kepalanya di paha eliza, menuntun satu tangan eliza untuk mengelus rambutnya.
eliza yang melihat kelakuan alexio pun menuruti tanpa protes berbeda dengan pikirannya yang penuh, hati dan pikiran nya selalu berdebat bergejolak, dari tadi alexio menempeli nya terus, bahkan sikap manjanya yang baru eliza lihat. namun kembali pikiran nya mengingatkan tujuan awalnya menekannya jangan sampai terlena dengan semua ini.
eliza pun menelpon papanya. "hallo pah".
" iya kenapa sayang".
"pah tolong jemput el, suruh paman sam aja yang jemput el tunggu ya".
" biar papa aja yang ke sana ".
" ga perlu pah, papa juga kerja kan biar paman sam aja yang jemput ".ucap eliza tak ingin mengganggu pekerjaan sang papa.
".......hmm baiklah kalau ada apa apa segera hubungi papa".
" iya pah".eliza mengkhiri teleponnya
alexio yang mendengarkan sedari tadi pun terdiam namun tangannya memeluk pinggang eliza pun mengerat. eliza memandang alexio yang menyembunyikan wajahnya di perut nya pun menarik nafas dan mulai berbicara.
"alexio untuk semua yang terjadi tolong lupakan, anggap aja ga pernah terjadi apapun".ucap eliza datar tak ada intonasi apapun namun setiap perkataan penuh penekanan.
alexio yang mendengar nya pun menegang, seluruh tubuhnya membeku mencerna ucapan eliza. alexio pun bangkit duduk disebelah eliza dan menatapnya lekat.
"apa maksud kamu! ".ucap alexio
" lupain semuanya, yang terjadi tadi malem itu karena hasrat gue paham itu, gue ga akan minta pertanggungjawaban apa apa, karena kita mau sama mau jadi lupakan! ".ucap eliza yang ingin bangkit berdiri namun tangannya di tahan oleh alexio.
" apa.... semua ini ga ada artinya buat kamu el".seru alexio dengan mata yang mulai memerah berkaca kaca memandang eliza.
eliza mengalihkan pandangannya. "semalam itu karena nafsu, lo ga terlalu dirugikan juga kan, jadi lupain semua ini toh di negara ini biasakan hal gini, ".ucap eliza menarik tangannya, lalu meraih tas milik nya dan melangkah keluar tanpa berbalik meninggalkan alexio yang terdiam matanya menatap kecewa dan terluka, mungkin.
" kamu pikir semudah itu,ini terlalu indah untuk aku lupain, tapi kenapa di mata kamu ga ada artinya el".lirih alexio
.........
setelah kejadian itu eliza berusaha melupakannya walau jujur tak bisa sedikit pun yang ada terus terlintas, maka dari itu eliza mengalihkan perhatiannya ke hal lain.
sekolah nya meliburkan selama dua hari karena badai yang terjadi kemarin.
dan hari ini eliza sudah kembali akan sekolah, memikirkan akan bertemu alexio membuat eliza bulat untuk menghindarinya saja.
seperti saat eliza akan masuk kelas pandangannya tanpa sengaja bertubrukan dengan alexio, dengan gelagapan eliza pun mengalihkan pandangannya, saat istirahat elizaa akan keluar menuju kantin dengan nadia dan vino.
melihat alexio akan melangkah mendekatinya, eliza dengan sigap menarik tangan nadia menuju keluar kelas, membuat alexio menatap punggung eliza yang menjauh.
....
sesampai nya dikantin eliza menuju tempat duduk seperti biasa teman temannya yang lain sudah ada disana.
"el,, lo beneran ga papa kan gue baru tau lo terjebak di mall saat badai".ucap brian
" ga papa, yah untungnya gue masih bisa tidur nyenyak di hotel".ucap eliza
"ya ya lo beruntung el, tapi gue juga ga tau lo terjebak disana, gue kira lo pulang bareng nadia dan oliv, ".tanya erik
" ya waktu itu el ada urusan jadi kita berdua pulang duluan".sahut nadia
"udah mau pesen apa nih, ".ucap brian memanggil pelayan kantin.
" gue bakso dan jus jambu".sahut vino
"gue nasi goreng plus ayam minumnya jus jeruk".
" gue salad buah end mie ayam, plus air mineral".
...
...
saat menikmati makanan seseorang menghampiri eliza.
"hallo el,, ".sapa lio dan kedua temannya membuat eliza memutar bola matanya malas
" mau apa lo".eliza berbicara jutek
"aduh jangan galak galak my friend, gue minta maaf yah kemarin gue ninggalin lo di bioskop".ucap lio menatap eliza dengan perasaan bersalah.
" Whattt bioskop, wahh wahh ada apa ini? ".tanya nadia heboh
" iya nad ada hubungan apa ini? ".tanya oliv
" wih ga nyangka temen gue udah dapet gebetan baru aja".ucap brian dengan nada menggoda
begitu pula siswa siswi di kantin berbisik bisik semenjak lio dkk mendatangi meja eliza, lio adalah salah satu murid terkenal di SMA nusa bangsa, salah satu most wanted ya, wlau berbeda jurusan tapi dengan wajah tampannya membuatnya terkenal, banyak siswii mengaguminya apalagi dengan tampang badboy sikap nya yang seperti anak nakal banyak disukai oleh remaja bukan.
berbeda dengan alexio yang terkenal dengan kepintarannya dan juga dikenal dengan murid teladan. maka lio sebaliknya, namun wajah tampan keduanya sulit untuk diabaikan.
alexio pun memandangi meja eliza dkk melihat lio mendatangi eliza membuat dia cemburu belum lagi dengan bisikan bisikan disekitarnya.
apalagi teman teman nya yang berbicara membuat hatinya semakin membara.
"nah benerkan kata gue, mereka ada hubungan".sahut emil antusias
" ya kan jangan jangan ini juga alasan eliza berpaling dari si al".sahut theo
"wah bisa jadi,, wahh cepet juga ya eliza punya pacar baru".sahut emil
sedangkan eliza yang sedari tadi jengah pun membuka suaranya.
