"Ihh... Panas Mas!"
"Sebentar lagi juga dingin, nikmatin aja."
Adelia mengalami insiden yang hampir merenggut nyawanya karena kecerobohan seseorang, bukannya mendapatkan ganti rugi Adelia malah mendapatkan calon suami.
"Kamu enggak perlu khawatir, aku akan bertanggungjawab. Bapakku Penghulu kamu tenang saja."
Maksudnya apa, memangnya kenapa kalau bapaknya pria ini seorang penghulu? kan Adelia hanya butuh ganti rugi bukan calon suami.
"Kenapa, ada yang aneh ya sama saya? Kenapa ngeliatin terus?"
"Kenapa, emangnya gak boleh dilihat gitu?"
"Ck, kalau kamu ngeliatin kayak gitu 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨, 𝙠𝙪𝙢𝙖𝙝𝙖 𝙡𝙖𝙢𝙪𝙣 𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙗𝙤𝙜𝙤𝙝, 𝙨𝙖𝙝𝙖 𝙣𝙪 𝙧𝙚𝙠 𝙣𝙜𝙖𝙝𝙖𝙡𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CABE Bab 33
Adelia mengedarkan pandangannya, dia mencengkeram erat pembatas balkon yang mengurung dirinya selama hampir tiga hari di tempat asing ini.
Adelia belum tahu dan mengerti kenapa orang-orang itu membawanya ke tempat ini, daratan Eropa yang tidak pernah Adelia jelajahi bahkan dia tidak pernah membayangkan akan datang ke tempat ini.
Air matanya kembali mengalir, Adelia teringat dengan Azkha suaminya. Bagaimana reaksi suaminya saat tahu dirinya dibawa oleh orang-orang ini?
Apakah Azkha akan mencarinya kemari? Atau malah mengabaikannya. Terlebih orang-orang itu membawanya ke tempat jauh, Adelia yakin Azkha tidak mungkin bisa menemukannya.
"Kalau aku disini terus, Mas Azkha bakalan nyari istri baru enggak ya?" Gumamnya.
Tangannya terulur menyentuh perut bagian bawahnya yang terasa sakit, dari hari pertama dia dipaksa ikut bersama orang-orang asing itu Adelia sudah merasakan tidak nyaman. Tubuhnya terasa lelah, semakin parah ketika dia sampai di rumah berlantai tiga yang bergaya khas Eropa yang ditempatinya saat ini.
"Mereka bahkan enggak ngasih aku dokter, padahal aku lagi demam!" Imbuhnya dengan perasaan dongkol luar biasa. Kalau saja tubuhnya lebih sedikit bertenaga Adelia sudah memukul salah satunya.
"Makan siang Anda, Nona." Ucap seorang perempuan paruh baya dengan aksen bahasa Inggrisnya yang fasih.
Kedatangannya mengejutkan Adelia, dia menoleh cepat menatap perempuan yang selama tiga hari ini memberikannya makan dan pakaian.
Adelia tidak tahu siapa namanya, tapi hanya perempuan ini lah yang sering berinteraksi dengannya walaupun hanya dengan bahasa asing. Beruntung Adelia tidak terlalu bodoh dalam publik speaking, pekerjaannya yang mengharuskan dia pandai berbicara dalam bahasa Inggris dan Indonesia membuat Adelia sedikit menguasainya.
"𝘛𝘩𝘢𝘯𝘬'𝘴, 𝘔𝘢𝘥𝘢𝘮."
Hanya itu yang Adelia katakan, dia membiarkan perempuan berwajah bule tersebut meletakkan beberapa makanan yang di lidahnya benar-benar tidak cocok. Beruntung mereka memasak makanan yang bisa dia konsumsi walaupun rasanya aneh, bukan sesuatu yang tidak pernah dicicipinya seumur hidup.
Daging babi misalnya atau Bacon, makanan yang berasal dari hewan yang sama.
"Makanlah makananmu, habiskan. Kau terlihat lemas, aku tidak ingin mereka mengira aku tidak merawatmu disini. Nanti sore mereka sampai, persiapkan dirimu Nona." Ucap Perempuan itu dengan tenang, dia meletakkan sup ayam yang mungkin lebih bisa dinikmati oleh Adelia daripada makanan lainnya.
Disana juga ada nasi juga roti, sepertinya orang-orang disini mulai peka kalau Adelia tidak bisa memakan makanan yang sering mereka konsumsi.
"Lebih enak makan nasi anget, sambel terasi sama ikan asin dikasih lalapan daripada kudu makan makanan kayak gitu," Ujar Adelia dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh perempuan di belakangnya.
Dahi perempuan paruh baya itu mengerut dalam, dia tidak mengerti apa yang dikatakan oleh perempuan muda yang-
"Aku akan memakannya nanti, sekali lagi terimakasih Madam." Ucap Adelia membuyarkan lamunan perempuan itu, dia tersentak seraya memeluk nampan yang dibawanya.
"Panggil saja aku Esme, silahkan nikmati makanannya. Kalau butuh sesuatu panggil saja aku." Ucap Esme seraya undur diri meninggalkan Adelia yang masih enggan menatap kearahnya.
Esme tidak terlalu memperdulikannya, selagi perempuan itu baik-baik saja semuanya berjalan sesuai dengan perintah sang tuan.
Adelia sendiri masih enggan beranjak dari tempatnya, dia hanya menatap lurus ke arah depan dimana hamparan hutan pinus yang begitu luas. Disekitar tempat itu hanya terlihat pepohonan yang hijau, entah dimana dia berada sekarang. Dibagian Eropa mana Adelia tidak tahu, kalau saja ponselnya ada mungkin tidak akan terlalu kesulitan.
Sementara ditempat lain, Azkha turun dari mobil yang menjemputnya di bandara. Diiikuti oleh para keponakan dan saudaranya, mereka melangkah lebar memasuki kawasan mansion milik keluarga Linochyl.
Didepan gerbang dan pintu masuk sudah banyak penjaga yang berjajar, mereka terlihat menyambut kedatangan keturunan tuan mereka yang selama ini jarang sekali berkunjung.
"Wah rumah Eyang besar banget, ini mah dijual separo juga enggak bakalan abis. Ara mau tinggal disini aja deh Pa, ikut Eyang!" Araina, gadis remaja itu ternyata ikut bersama Azkha.
Araina merengek bahkan ngambek karena tidak diajak sementara Ryuga dan Lingga ikut serta. Terpaksa Azkha membawanya walaupun dengan beberapa syarat yang harus Araina patuhi selama mereka berada di tempat ini.
Lingga yang berada tepat di dekatnya dibuat mendelik mendengar ucapan adik sepupunya ini, bisa-bisanya Araina ingin menjual setengah mansion milik Linochyl, astaga Dragon Ball.
Ryuga sendiri hanya menyunggingkan senyuman tipis mendengarnya, dia sudah terbiasa dengan ucapan absurd Araina.
"Selamat datang di kediaman Linochyl, Tuan Besar sudah menung-,"
"EYANG ARA DATANG!" Araina berteriak heboh sebelum penjaga itu menyelesaikan ucapannya. Araina berlari setelah melepaskan pegangannya ditangan Arion sang Papa. Araina terlihat tidak peduli dengan orang-orang yang berbaris rapih didepan pintu mansion Eyangnya.
Dia tidak bisa lagi menahan kedua kakinya, sementara Azkha dan yang lainnya tidak bisa melakukan apapun selain ter bengong ditempat. Lingga menepuk dahinya melihat kelakuan Araina, Arion mengusap wajahnya dengan kasar, sementara Shaka tertawa dibuatnya.
Ternyata selama ini ada juga yang mengikuti sikap absurdnya, yang tidak peduli dengan apapun yang penting tidak merugikan orang lain.
"𝙿𝚎𝚛𝚍𝚘𝚗𝚊 𝚊 𝚖𝚒 𝚜𝚘𝚋𝚛𝚒𝚗𝚊."(Maafkan 𝚔𝚎𝚙𝚘𝚗𝚊𝚔𝚊𝚗𝚔𝚞)Ucap Azkha pada orang-orang itu dalam bahasa Spanyol.
Perlu diketahui Azkha satu-satunya orang dari keluarga Alkan dan Bunda Cia yang menguasai bahasa kakek moyangnya. Bukan hanya karena sering berinteraksi dengan Nagara menggunakan bahasa tersebut tapi entah mengapa lidahnya terasa ringan saja saat berbicara dengan bahasa tersebut.
Padahal bahasa Spanyol cukup sulit, tapi Azkha yang notabene merupakan orang luar yang hanya memiliki separuh darah dari Nagara sangat fasih mengatakannya.
"𝙽𝚘 𝚑𝚊𝚢 𝚙𝚛𝚘𝚋𝚕𝚎𝚖𝚊 𝚓𝚘𝚟𝚎𝚗 𝚊𝚖𝚘, 𝚙𝚘𝚛 𝚏𝚘𝚟𝚊𝚛 𝚙𝚊𝚜𝚎." ( 𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚝𝚞𝚊𝚗 𝚖𝚞𝚍𝚊, 𝚜𝚒𝚕𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚜𝚞𝚔)
Penjaga itu menundukkan kepalanya memberikan jalan agar mereka bisa segera masuk kedalam mansion Linochyl yang merupakan kakek buyut para tamunya.
Lingga segera merangkul pundak Ryuga membawa sepupunya itu masuk diikuti oleh Shaka dan Arion, sementara Azkha sendiri terlihat diam ditempat dengan mata tertuju pada satu titik yaitu langit biru diatas bumi Eropa.
"𝙏𝙪𝙣𝙜𝙜𝙪 𝙖𝙠𝙪 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙣𝙩𝙖𝙧 𝙖𝙟𝙖, 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙮𝙖 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙣𝙜𝙞𝙨, 𝙖𝙠𝙪 𝙗𝙖𝙠𝙖𝙡 𝙟𝙚𝙢𝙥𝙪𝙩 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙎𝙖𝙮𝙖𝙣𝙜."
aduuuuh in orang ko gak ngerti ngerti sich.. hellow Adelia bukan barang yg bs d ajak tukaran. lg pula Araina yg xan inginkan untuk d tukarkan pun gak akn sudi ikut klan Felipe,xan gak menarik sama sx dmata nya sekelas Maxwell pun gak ngaruh. lg pula terlihat sx klo klan Felipe tidak menghargai wanita sebagaimana keluarga Lynochyl juga keluarga Prayoga. jd jgn harap untuk bs membawa salah satu keturunan dr keluarga in 🤨
astga in anak orang lg pada serius malah dengerin ring tone dangdut bgtu seharus nya hp mu silent 🤦♀️ in gegara lintang ni sang lebaran yg tetiba kehilangan belahan wajah nya. udh bener tu d ceramahin Lingga mcm orang kurang duit aj klo emg mau ikutn ya tinggal nyusul aj 😒
astaga dragon ball....
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
lgsg kebayang dong, muka bang Brian Domani yg tegas sambil pegang pistol/Angry//Angry//Angry//Angry/
hmmmm.... siap² aja bkal ada pasukan tambahan dari endonesaaahh mo datang ke spanyol. bang lintang bawa genk duren sawitnya opa damara prayoga 💪💪💪💪💪