NovelToon NovelToon
Gadis Malang Masuk Ketubuh Antagonis

Gadis Malang Masuk Ketubuh Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sandri Ratuloly

Seharusnya Aluna tahu kalau semesta tak akan sudi membiarkan kebahagiaan singgah bahkan jika kebahagiaan terakhirnya adalah m*ti di bawah derasnya air hujan. la malah diberikan kesempatan untuk hidup kembali sebagai seorang gadis bangsawan yang akan di pe*ggal kep*lanya esok hari.
Sungguh lelucon konyol yang sangat ia benci.
Aluna sudah terbiasa dibenci. Sudah kesehariannya dimaki-maki. la sudah terlanjur m*ti rasa. Tapi, jika dipermainkan seperti ini untuk kesekian kali, memang manusia mana yang akan tahan?!
Lepaskan kemanusiaan dan akal sehat yang tersisa. Ini saatnya kita hancurkan para manusia kurang ajar dan takdir memuakkan yang tertoreh untuknya. Sudikah kamu mengikuti kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

"Apa kau sudah dengar? Katanya Duke Blance itu telah menggelapkan banyak dana sewaktu membuat jembatan tiga tahun lalu."

"Hey, kau tidak boleh menyebarkannya kesana-kemari. Ini rahasia besar loh. Katanya pelayan di kediamannya banyak yang dipen-ggal dengan tangannya sendiri."

"Aku punya berita yang lebih besar dari semua berita yang beredar. Para veteran perang yang membela kerajaan waktu perang di perintahkan untuk menjadi tentara bayaran hingga akhirnya ma-ti."

"Kejam sekali, apa semua itu benar?"

"Seorang bangsawan benar-benar tega melakukan itu semua?"

"Aku takut. Kalau ini terbukti benar, bangsawan lain bisa jadi melakukan hal yang sama atau bahkan lebih keterlaluan dari ini kan?"

Bisik-bisik seperti itu terjadi di seluruh penjuru ibukota lantas menyebar ke daerah lainnya. Ada banyak kekhawatiran dan ketakutan yang semakin membesar sedikit demi sedikit.

Beberapa orang masih beranggapan itu semua hanya kebohongan. Toh, tidak pernah ada bukti yang beredar. Namun, tidak sedikit pula yang telah menaruh kecurigaan. Cukup percaya jika semua rumor ini benar.

"Tuan, semua rumor itu beredar sejak kemarin dan hari ini hampir semua orang di ibukota telah mendengarnya. Sayangnya, kami tidak berhasil mengetahui darimana semua rumor ini berasal." Komandan ksatria membungkukkan badannya. Dengan tubuh gemetar melaporkan ini kepada Duke Blance.

"Sampah! Kalian semua sampah! Apa kalian semua sudah malas untuk hidup, hah?!" bentak Duke Blance. Iris matanya menyorot tajam. Dia tidak pernah dibuat semarah ini. Hanya dua hari dan semua orang di ibukota tahu. Kalau tidak ada yang mendorongnya dari belakang mana mungkin ini bisa berhasil terjadi.

"Pergi dari sini dan cari tahu secepatnya! Jika sore hari belum juga kau tahu siapa orangnya, akan ku pe-nggal kepalamu saat itu juga beserta seluruh anggota keluargamu." Komandan ksatria yang baru naik pangkat belum lama ini segera melaksanakan perintah Tuannya. Dia tidak akan lupa bagaimana komandan ksatria sebelumnya dipen-ggal oleh Duke Blance karena gagal mencari tahu siapa yang menyelamatkan Lady Agatha. Dia tidak mau pedang milik Sang Duke bertengger di lehernya.

"Katakan pendapatmu, siapa yang kemungkinan besar ada di belakang layar?" tanya Duke Blance kepada asistennya. Dia memijit pangkal hidungnya yang sakit. Rumor ini tidak bisa dibiarkan menyebar.

Karena itu semua bukan hanya rumor. Duke Blance tahu betul semua yang beredar kali ini adalah kebenaran.

Siapa yang diam-diam menggali dan menyebarkannya? Niat membu-nuh Duke Blance menyebar ke penjuru ruangan.

"Hanya sedikit kekuatan yang dapat menyebarkan rumor secepat ini. Kemungkinan besar anggota kerajaan atau bangsawan setingkat Duke, Tuan," jawab Cedric.

"Kau cukup pintar, tapi ada beberapa hal yang lupa kau perhatikan. Rumor seperti ini akan menurunkan kredibilitas bangsawan. Kecuali Si Gila Leander tidak ada Duke yang akan mau mengambil risiko. Tabrakan dengan fraksi kerajaan memang terlalu sering akhir-akhir ini. Kalau dari fraksi kerajaan, pihak Ratu yang lebih mungkin. Terutama karena dia sama busuknya."

"Jadi, kemungkinan besar antara Ratu atau Duke Lucarion, Tuan?"

Duke Blance menggeleng. Senyum sinis terukir di bibirnya. "Ada pihak lain yang juga memungkinkan." Duke Blance menatap taman di luar jendela. "Kuil suci."

"Dukungan dari rakyat jelata memungkinkan mereka untuk melakukannya. Kuil suci memang sudah menguat ke tingkat yang baru. Pamornya hampir menyaingi keluarga kerajaan."

"Tapi, bukankah kita tidak memiliki banyak konflik kepentingan dengan mereka?"

Duke Blance tertawa. Duduk lama di posisi ini telah membuat analisisnya setajam pi-sau. "Dengan Agatha sebagai Saintess, apa masih perlu ada konflik kepentingan? Kau lupa aku hampir menodai Saintess mereka di hari penobatannya?"

"Dia itu anakku. Sebodoh apapun dia, otaknya masih bisa bekerja. Ini mungkin permainan balas dendam yang ia ciptakan." Duke Blance ingat betul tatapan mata gadis kecilnya yang sangat berubah ketika hari penobatan. Gadis itu bahkan mengganti namanya dan menghilangkan marga Blance. Yah, walau Duke sendiri yang mencopot marga itu darinya lebih dulu.

"Tapi, apa Kuil Suci memiliki kemampuan sehebat itu untuk menyelidiki seorang Duke?" Tidak, Duke Blance juga tahu kemampuan kuil suci belum sehebat itu. Lalu pertanyaannya, siapa yang membantu kuil suci? Atau apakah kuil suci benar-benar tidak ada hubungannya dengan ini?

•••

Arus bawah kerajaan bergejolak hebat. Para bangsawan menggigit bibir dan menantikan perang tanpa senjata ini. Beberapa orang penasaran ikut menyelidiki kebenaran atau mencari tahu siapa yang menjadi lawan Duke Blance.

Semua orang bersiap untuk setidaknya menggigit sepotong kue dari kekacauan ini. Reputasi bukanlah sesuatu yang amat penting di hari biasa, tapi semua orang tahu mereka harus menjaga citra baik terutama di hadapan masyarakat agar mereka bersedia untuk percaya.

"Aku pastikan tidak akan ada yang akan menemukan sumber dari rumor ini, Aluna. Kau bisa percaya dengan kemampuanku." Eugene menyenderkan kepalanya di bahu sempit Aluna. Pemuda itu semakin menjadi-jadi setelah Aluna mau bersandar padanya waktu itu.

Aluna tidak mempermasalahkannya. Walaupun awalnya merasa cukup terganggu, Eugene selalu punya seribu alasan untuk membujuknya. Akhirnya, Aluna memilih pasrah saja.

"Sekali lagi coba kendalikan kekuatan suci mu. Aku akan membantu jika terjadi kesalahan." Baru-baru ini, Aluna berlatih menggunakan kekuatan sucinya. Setidaknya mengikis dampak dari penggunaan kekuatan suci ini.

Tanpa pengawasan Eugene, gadis itu tidak boleh menggunakannya sembarangan. Para pendeta di kuil hampir menangis saat tahu kondisi Saintess mereka. Untungnya, selagi bukan penyakit berat atau untuk memberikan berkat pada para bangsawan, mereka masih bisa menanganinya. Para pendeta sangat termotivasi untuk bekerja lebih keras karena ini.

"Eugene, aku berhasil." Netra Aluna berbinar senang. Eugene mengusak rambut gadisnya-ekhem maksudnya gadis itu.

"Biarkan aku mencoba mengobati seseorang. Aku sudah bisa sekarang." Aluna merasa dia seperti makan gaji buta. Tidak mengobati seseorang, tapi mendapat kamar dan diberi makan dengan layak. Apalagi, waktunya hanya sebulan. Dia tidak ingin pergi tanpa membalas budi atas semua bantuan yang ia terima. Terutama dari pemuda di hadapannya.

"Baiklah, nanti aku akan membiarkanmu mengobati seseorang. Tapi dengan syarat, kau tidak boleh memaksakan diri." Aluna mengangguk patuh.

[Cih, sebentar lagi Minggu kedua habis. Bersiaplah untuk tersiksa, manusia! Jangankan balas dendam, untuk tetap bernapas saja aku akan membuatmu kesulitan!]

"Terserah, aku tidak akan menyerah hanya karena merasakan sakit. Sebaiknya, kau yang bersiap. Aku akan mulai menghancurkan tokoh utama kesayanganmu itu," bisik Aluna pelan.

[Kau tidak akan bisa! Lihat saja! Aku akan membuatmu begitu tersiksa hingga kau tidak bisa menyentuh para tokoh utama!]

[ Aku yakin Duke Blance juga tidak akan hancur! Takdir bukan sesuatu yang bisa kau ubah!]

"Bahkan kalau rakyat tahu kalau Duke Blance telah mencari keuntungan dari mereka yang tinggal di gang? Menjual atau melatih mereka untuk menjadi anjingnya."

Aluna menyeringai. Ini bom besar yang akan menjatuhkan Duke Blance ke titik terendah. Hadiah terbesar yang miliki untuk mantan ayahnya.

[SIA-LAN KAU!! ] Darah melonjak ke tenggorokannya dan membuat Aluna muntah darah. Tapi, gadis itu justru tertawa. Sungguh, rasa sakit ini tidak seberapa. Dia menantikan kehancuran Sistem ini saat para tokoh utama menderita.

1
Putri Ana
lanjutannya thorrrr
Putri Ana
thor kok belum ada lanjutannya
Putri Ana: yaahhh usahakan yaah kak🤭
total 2 replies
Cindy
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Sandri Ratuloly
jangan lupa bintangnya~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!