Setelah kematian kedua orang tuanya, Farhana baru tahu jika mereka bukanlah orang tua kandungnya.
Mereka berdua meninggal akibat kecelakaan. Dan ternyata yang menabrak adalah putri kandungnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
UJIAN
Hari ini Farhana dan kelima temannya melakukan ujian sebagai penentu siapa yang akan mengikuti Olimpiade Bahasa Inggris.
Mereka berenam mendapatkan kebebasan untuk tidak mengikuti pelajaran seperti biasanya. Tempat ujiannya di laboratorium bahasa Inggris.
Bu Firda masuk kedalam kelas dengan wajah yang berseri. Sebelum memulai ujian, Bu Firda menyapa mereka dengan hangat.
"Selamat pagi anak-anak. "
"Selamat pagi Bu.... "
"Bagaimana kabarnya hari ini? "
"Baik... "
"Bagus. Sudan siap dengan ujian hari ini? "
"Siap! "
"Good.... Sebelum memulai ujian ibu akan memberi tahu sekali lagi apa saja Aspek yang akan diuji. Tata Bahasa (Grammar), Kosakata (Vocabulary), Pemahaman Bacaan (Reading Comprehension), Menulis (Writing) dan Berbicara (Speaking). Semua sudah kalian pelajari baik itu dalam pelajaran maupun pelatihan. Ibu tidak akan berbicara panjang lebar. Kerjakan ujiannya dengan baik sesuai kemampuan Kalian. Jangan lupa berdoa sebelum mengerjakannya."
Setelah itu ujian pun dimulai. Semua fokus dengan tugas masing-masing. Tidak ada yang mencontek. Semua murni hasil mereka sendiri.
Selesai ujian, Mereka diperkenankan untuk pulang ke rumah masing-masing. Mereka mendapatkan izin untuk tidak mengikuti pelajaran hari ini.
Farhana tidak langsung pulang ke Asrama. Ia lebih memilih santai di kantin. Begitu masuk ia langsung memesan makanan dan membawanya ke tempat yang nyaman.
Suasana kantin cukup sunyi karena memang masih belum waktunya istirahat.
Tadi ia membeli bakso komplit. Sejak masuk ke sekolah ini baru kali ini ia makan bakso. Rasanya cukup enak.
Belum juga baksonya habis bel istirahat berbunyi. Banyak siswa yang datang ke kantin. Namun tak sebanyak saat istirahat pertama. Salah satu dari mereka ada Cindy dan juga Lily.
Begitu melihat keberadaan Farhana , mereka berdua langsung menghampirinya.
"Kok Kamu masih disini? " tanya Cindy heran. Farhana mendongak menatapnya.
"Memangnya kenapa? "
"Kamu tidak pulang? "
"Kamu sendiri juga belum pulang, " balas Farhana dengan santai. Kembali memakan baksonya.
"Ya.... kalau boleh ma, Aku lebih suka pulang. Sebentar lagi ada fisika. Pusing deh rasanya," keluh Cindy.
"Kamu jadi makan tidak? " tanya Lily.
"Jadilah, " ucap Cindy dengan cepat.
"Buruan pesen. Keburu masuk nanti. "
Cindy pun menurut. Ia berdiri dan membeli makanan bersama Lily.
Saat kembali ke tempat Farhana, bakso Farhana tinggal mangkoknya. Ia langsung duduk disamping Farhana.
"Kita makan dulu ya, " kata Cindy.
"Hmmm."
Ketiganya mengobrol dengan santai sampai bel masuk berbunyi. Farhana pulang ke asrama dan kedua temannya kembali ke kelas.
Kelima teman Farhana yang mengikuti ujian juga sudah pulang ke rumahnya masing-masing.
"Bagaimana hasilnya? " tanya seorang lelaki paruh baya pada Salsa. Ia bergegas pulang begitu mendengar putrinya selesai ujian penentuan siapa yang akhirnya di pilih untuk maju dalam Olimpiade bahasa Inggris kali ini.
Ia mempunyai harapan besar agar putrinya bisa ikut dalam Olimpiade. Apalagi kalau lolos ke tingkat internasional. Namanya akan ikut melambung.
"Belum keluar, " jawab Salsa dengan agak takut.
"Apa menurutmu Kamu bisa lolos dalam pemilihan? "
"Belum tahu. " Salsa menggelengkan kepalanya pelan.
"Belum tahu kamu bilang. Kamu tadi jawabnya asal-asalan atau bagaimana? "
"Serius."
"Kira-kira berapa Nilaimu? "
"Yang pasti lebih dari delapan puluh poin. "
"Hanya delapan puluh poin? sebenarnya apa saja yang kamu lakukan selama latihan! " Papa merasa tidak puas dengan jawaban Salsa sehingga tanpa sadar meninggikan suaranya.
Salsa menundukkan kepalanya dengan tubuh yang gemetar. Ia sudah berusaha semampunya. Kenapa dihadapan Papanya masih juga salah.
"Aku tidak mau tahu. Pokoknya Kamu harus ikut dalam Olimpiade itu. Entah dengan cara baik ataupun buruk. Apa Kamu mengerti? "
"Tapi_"
"Tidak ada tapi. Sekarang Kamu boleh pergi! "
Salsa keluar dari ruangan kerja Papanya dengan lesu. Apa yang harus ia lakukan agar bisa terpilih?
Salsa berjalan sambil melamun. Ia tidak tahu jika di depannya sebuah tangga. Tubuh kecilnya itu langsung meluncur ke bawah. Tidak ada seorangpun yang ada disana.
Saat Mama Salsa keluar dari dapur Ia langsung melihat tubuh salsa yang bersimbah darah. Tubuhnya langsung bergetar hebat.
"Salsa!" teriak Mama Salsa sambil berlari ke arahnya.
Para pelayan yang mendengar teriakannya langsung mendekat.
"Nona Salsa kenapa Nyonya? " tanya salah satu pelayan dengan panik.
"Panggil Tuan besar! " perintah Mama Salsa tanpa menghiraukan pertanyaan dari pelayan itu.
Pelayan itu langsung lari ke lantai dua untuk memanggil Papa Salsa. Setibanya di depan ruang kerja, Pelayan itu mengetuk pintunya dengan pelan.
"Tuan!" panggil pelayan itu suara keras. Papa Salsa yang sedang melihat isi ponselnya langsung berdiri dan membuka pintu ruang kerjanya.
"Ada, apa? "
"Nona Salsa Tuan. "
"Ada apa dengan anak itu? Apa dia buat masalah lagi? "
"Nona Salsa terjatuh dari tangga, " jawab pelayan itu dengan cepat.
"Apa! "
Prak
Ponsel yang ada di tangan Papa Salsa langsung terjatuh begitu mendengar ucapan pelayan. Lalu tanpa menunggu langsung berlari ke arah tangga
Ternyata dibawah tangga sudah tidak ada siapa-siapa. Namun warnah merah di bawah tangga sungguh mencolok. Membuat tubuh Papa Salsa langsung bergetar.
"Apa yang sebenarnya terjadi? " tanya Papa Salsa dalam hati. Langkahnya tidak berhenti. Saat bertemu pelayan yang hendak membersihkan darah itu, Papa Salsa bertanya keberadaan Salsa dan Mamanya.
"Nyonya Sudan membawa Nona Salsa ke rumah Sakit. Beliau meminta Tuan Besar untuk segera menyusul. "
"Hmmmm"
hana dn kluarganya pst bhgia bgt....
slain hana udh smbuh,nnek shir jg bkln d hkum mti....
jd pgn mkan nasi padang jg....ngiler.....🤤🤤🤤
slain msih khilangn orngtua angktnya,dia jg kcewa dgn kluarga kndungnya....tp mngkn dgn brjalnnya wktu,dia jg mau mmaafkn kluarganya.....
yg mstinya malu tu klian kaleee....
ngaku2 dkt sm dzaki,pdhl mh knal jg kagak.....