Setelah hujan pasti ada pelangi.
Gadis jelek dan lugu bertemu dengan Pria Tampan Dari Keluarga konglomerat yang terdampar setelah mengalami kecelakaan.
Suatu kesalah pahaman menyuruh mereka melakukan pernikahan rahasia yang mana pria itu sudah memiliki tunangan.
Gimana Selanjutnya,yuk Di simak Sampai tamat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EBYzana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan menyerah pada Takdir
"Berhenti...Saya akan katakan.dia angota Keluarga Halim,Refan.dia yang membayar Saya untuk membunuh anda dengan menaruh peledak do Mobil"
Juan mengepal Jari tangan nya dengan Sangat marah.mata nya yang tajam siap membunuh Refan Sekarang juga.kali Ini Dia tidak akan melepaskan pria itu,sudah cukup Selama Ini Dia diam Hanya memikirkan nama Keluarga yang ada pada Refan,Sekarang Dia sudah tidak perduli lagi,Dia akan memberi pelajaran pada Anak tidak Sah itu.
Di Rumah Refan melihat Vanisa Dia pun Menarik tangan Vanisa Dan membenturkan ke dinding membuat Vanisa terkejut.
"Refan,ada apa Ini"
"Apa kamu tau tentang ledakan Mobil Juan Di kantor?"
"Ia,Aku tau"
Refan Marah Dan mencengkam Dagu Vanisa dengan kuat dengan mata yang melotot tajam.
"Kamu menguping pembicaraan Ku Di kantor tadi kan?"
"Menguping apa!...apa yang kamu katakan Refan,Aku tidak tau..."
"Kamu tidak tau?..."
"Aku tidak tau apa yang kamu maksud,Aku Hanya tau Mobil Juan Di ledakan Dan Juan Masih menyelidiki siapa dalang nya"
-Untung lah Vanisa tidak tau-suara Refan Dalam hati merasa lega karna Vanisa tidak tau.
Refan melepaskan tangan nya pada Dagu Vanisa Dan merasa bersalah karna telah menyakiti calon istri nya.
"Maaf tadi Aku tidak sengaja menyakiti mu,apa kamu Baik Baik saja"
Vanisa Menarik tangan Refan yang Hendak menyentuh nya.
"Tidak perlu,Aku Baik Baik saja"Vanisa merasa kesal Dia pun pergi meninggalkan Refan.
"Sial.....kenapa Aku tidak berpikir dulu untuk menuduh Vanisa,tadi Aku menyakiti nya,Dia pasti Marah kepada Ku"Refan Sangat kesal Dia pun pergi.
Di kamar nya Vanisa merasa gelisah pada Refan.
"Apa Dia mencurigai aku yah?"
Refan Sampai Di klub Dan menikmati kesenangan nya bersama Wanita Wanita cantik yang siap menghibur nya.
"Tuan muda Refan sebentar lagi anda akan menikah,pasti Tuan muda akan jarang datang kesini menemui Ku,aku pasti akan merasa kesepian"Manja seorang wanita pada Refan yang bergeluyut Di dada nya.
"Tenang saja sayang...Aku tidak akan melupakan mu,menikah itu Hanya lah Tugas bagi ku tapi tujuan Ku Hanya Di sini,bersama mu"Refan mencolek lembut hidung Wanita menghibur itu wanita.
"Benarkah Tuan muda,anda tidak membohongi Wanita Ini yang selalu mencintai mu"
"Ia sayang....Aku tidak berbohong,Percaya lah pada Ku"senyum Refan mencium bibir Wanita itu.
Suara dobrakan pintu membuat Refan Dan Wanita penghibur nya terkejut yang Hendak melakukan perbuatan tak senonoh.Refan ingin Marah tapi setelah melihat siapa yang datang,Dia langsung terpaku Dan diam.
"Kak Juan?..."
"Keluar!....."bentak Juan pada Wanita Di sebelah Refan,Wanita penghibur itu pun berlari ketakutan melihat Juan yang Marah.
Dua pengawal memegang tangan Refan Dan menjatuhkan nya ke lantai Di hadapan Juan yang duduk Di kursi.
"Ada apa Ini!...berani nya kalian memperlakukan Aku seperti Ini! Aku adalah Tuan muda kalian"
"Sekarang kamu bukan Tuan muda Dari Keluarga Halim lagi"
"Apa!...apa yang kakak katakan,walaupun Aku Anak tidak Sah tapi Dalam darah Ku mengalir darah Keluarga Halim,kakak tidak bisa seenak nya mengeluarkan Aku Dari Halim"Marah Refan yang tidak terima Di perlakukan seperti Ini.
"Nyali mu Besar juga yah,meletakan peledak Di Dalam Mobil Ku agar Aku Mati mengenaskan kemudian kamu bisa Mengantikan posisi Ku Dan menguasai semua nya.aku tidak akan memberi mu kesempatan lagi Refan,kamu bukan lagi bagian Dari Keluarga Halim termasuk Perusahaan"
"Tidak...jangan lakukan Ini Kak Juan,tolong maafkan Aku...Ini pasti salah paham,bukan Aku yang melakukan nya.mungkin ada orang yang ingin menjebak Ku,Percaya kepada Ku Kak Juan!..."
"Aku bukan orang yang bodoh yang bisa kamu kelabui Refan.mengenalmu bukan sehari Dua Hari,Aku sudah tau semua apa yang kamu lakukan,kamu juga sudah mengelapkan Dana Perusahaan Hingga membuat Ku Rugi Besar,sekarang kamu tidak akan bisa melakukan apapun lagi dengan mengunakan nama Halim"Juan pun pergi.
Refan Di pukul oleh pengawal Juan Sampai ia tidak berdaya.
Keesokan Hari nya Vanisa berjalan Dan Dia melihat Silvia membawa belanjaan nya yang berisi buah buahan.Silvia yang merasa kerepotan tangan nya pun terlepas Dari pegangan membuat buah nya jatuh berserakan.
Vanisa berlari Dan Membantu Silvia mengambil buah nya.
"Eh Vanisa,terimakasih..."Saut Silvia melihat Vanisa Membantu nya.
"Kok sendirian Tante"Vanisa menaruh buah Di tempat nya.
"Ia,tadi Tante habis ketemu teman Dan mampir dulu beli buah"senyum Silvia yang senang menatap Vanisa.
"Terimakasih ya sudah Membantu Tante,apa kamu punya waktu? Kita minum sebentar"
"Baiklah"
Silvia mentraktir Vanisa minum kopi karna Vanisa telah Membantu nya.
"Oh ya,orang Tua kamu Di mana,kenapa Tante tidak pernah lihat"
"Mereka tidak tinggal Di sini Tante,dulu Aku Di bawa Juan karna Membantu nya saat mengalami kecelakaan"
"Kamu Baik sekali yah,tapi orang Tua mu tidak merasa sedih apa kamu pergi terlalu lama,apa kamu pernah menghubungi mereka?"
"Aku Hanya ingin mengunjungi nenek Ku,cuma Dia yang sayang sama Aku"
"Maksud mu orang Tua mu tidak sayang kepada mu?"Silvia tercengang mendengar nya.
"Mereka Hanya orang Tua angkat Ku,orang Tua kandung Ku Aku tidak tau.kata nenek Aku Di buang Di Jalan"Ujar Vanisa dengan senyum namun Di selimuti kesedihan.
Silvia Jadi sedih mendengar nya.
"Apa kamu ingin bertemu dengan orang Tua kandung mu?"
"Iya,Aku ingin Sekali bertemu dengan orang Tua kandung Ku,tapi tidak mengharapkan kasih sayang dari mereka.Aku Hanya ingin bertanya kenapa mereka Tega membuang Ku setelah melahirkan Ku,kenapa tidak membunuh Ku saja semasa Di kandungan,Sekarang mereka membuat hidup Ku menderita,Di Hina masyarakat Kampung dengan sebutan Anak Haram yang Di buang"Vanisa sedih sambil memeluk minuman kopi nya.
Walaupun Silvia melihat senyum Di bibir Vanisa tapi Dia juga bisa melihat air Mata Di mata nya.entah kenapa Silvia merasa sakit melihat Vanisa seperti Ini,seolah Dia yang ada Di posisi Vanisa Saat Ini,Dia ingin memeluk Vanisa Dan memberi nya semangat agar tidak menyerah.
Vanisa menghapus Air mata nya Dan tersenyum"Maaf yah Tante Aku Jadi curhat tadi"senyum Vanisa.
"Hehe...tidak apa apa Vanisa,Tante siap mendengar nya.kamu yang sabar yah,Tante do'akan kamu bisa bertemu dengan orang Tua mu,Dan kamu jangan menyerah pada takdir"balas Silvia dengan senyum nya.
"Terimakasih Tante,Aku pergi dulu"
Silvia melihat Vanisa pergi.saat Vanisa menyebrang Jalan,Diva Di Dalam Mobil nya siap menabrak Vanisa dengan mobil bayaran.Diva menginjakan gas Dan melaju dengan kencang.
Vanisa melihat Di depan Mobil mengarah ke arah nya Dan Dia pun Di tabrak.
Silvia melihat dengan mata kepala nya sendiri Vanisa Di tabrak Mobil Dan berteriak.
"Vanisa!......"
Mobil itu sudah pergi dengan kecepatan tinggi.
Silvia mendekati Vanisa yang sudah berlumuran darah.
"Vanisa....Ini Tante,buka mata mu!"Kata Silvia pada Vanisa yang sudah tidak sadarkan diri.
"Tolong telpon ambulance"seru Silvia pada orang Di sana dengan sangat Panik.
Jangan lupa like yah.