NovelToon NovelToon
Hilang Perawan Di Malam Pesta

Hilang Perawan Di Malam Pesta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Lari Saat Hamil / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Beby_Rexy

Setelah pesta ulang tahunnya semalam, dia terbangun di atas ranjang kamar hotel tempatnya bekerja, dalam keadaan berantakan dan juga sendirian. Masih dalam keadaan bingung, dia menemukan bercak merah di bawah tubuhnya yang menempel di alas kasur. Menyadari bahwa dirinya telah ternoda tanpa tahu siapa pelakunya, diapun mulai menyelidiki diam-diam dan merahasiakan semuanya dari teman-temannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumor Palsu

Pukul 7 malam, Ranti memutuskan untuk pergi ke salah satu aula yang akan dipergunakan untuk acara pernikahan Noni, yang jika tidak berhalangan akan dilaksanakan pada esok hari. Sejujurnya, Ranti berharap pernikahan itu bakal tertunda atau batal saja sekalian. Bukan karena merasa iri, tetapi karena dirinya harus ikut menjadi anggota pengiring pengantin wanitanya, lebih parah lagi, dia juga harus mengenakan seragam serupa dengan anggota lainnya. Yang mana semua anggota adalah para ibu-ibu arisan di kompleks perumahan mereka, termasuk ibunya.

Namun, karena kesibukannya di hotel, Ranti tak punya waktu untuk membuat alasan masuk akal agar bisa menolak ajakan ibunya mengenai hal itu. Tahu-tahu, seragamnya sudah jadi saja dan siap untuk di pakai esoknya.

Aula yang di sewa oleh Noni rupanya adalah aula kelas satu yang berada di lantai 98. Ranti baru mengetahuinya setelah bertanya pada bagian wedding organizer hotel. Cukup terkejut dia dibuatnya, tak menyangka Noni rela membuang uang yang sangat banyak hanya untuk pesta menikah. Harga sewa aula tipe sultan itu bisa mencapai 500 juta rupiah dalam waktu enam jam saja.

“Tajir juga lakinya Noni itu,” gumam Ranti. Semakin penasaran dia pada sosok pria tua si juragan ikan impor itu.

Dalam perjalanannya seorang diri itu, Ranti akan melewati sebuah ruangan di lantai 98 yang menurut sepengetahuannya belum ada yang menempati. Dulu, ruangan itu pernah diisi banyak barang yang dibutuhkan untuk kantor. Dengar-dengar Sofia lah yang akan menempati ruangan tersebut, tapi desas desus itu terdengar pada waktu setahun sebelumnya. Ranti juga sempat mengira bahwa mungkin Sofia akan memiliki kantor sendiri di hotel mereka, hingga kabar dari wanita pengacara itu menghilang dan tiba-tiba sosoknya muncul di tahun sekarang.

Akan tetapi, ketika itu Ranti mendapati daun pintu ruangan itu terbuka setengahnya. Melirik ke sekitarnya, situasinya begitu sepi, tak ada satu manusia pun yang tampak. Apalagi pada saat itu sudah malam hari. Hampir seluruh karyawan sudah pergi meninggalkan hotel. Paling yang tersisa hanya para petugas keamanan saja, juga dirinya. Kalau Anya hanya berada di sekitar lantai 99 saja sampai waktu pulang nanti barulah wanita itu turun ke bawah.

Semakin dekat dengan ruangan itu semakin aneh bagi Ranti. Mendadak telinganya mendengar ada suara-suara kecil dari balik pintu tersebut. Tak hanya satu tetapi banyak.

“Apa ada orang di dalam sana?” bisik Ranti, seketika itu tengkuknya merinding.

Sekali lagi dia menengok ke sekitarnya, memang semua lampu dalam keadaan terang benderang, tapi karena tak ada satu orang pun yang lewat, maka atmosfernya terasa berubah menjadi agak horor.

Karena Ranti tidak berusaha menghentikan langkahnya, akhirnya tiba juga dia di depan pintu ruangan tersebut. Sehingga, suara-suara itu pun menjadi lebih jelas terdengar olehnya.

Rasa yang awalnya takut, kini berubah menjadi penasaran. Ranti pun benar-benar mendekati pintu itu, lalu menempelkan telinganya. Samar-samar suara dari dalam sana terdengar familiar, Ranti mengerutkan alisnya, yakin bahwa suara itu adalah milik dari dua orang wanita yang dikenalnya, sekarang Ranti tak lagi menguping melainkan mengintip.

“Kak Anya? Nona Sofia?” gumamnya.

Kedua mata Ranti membelalak melihat keributan di dalam sana. Anya dan Sofia tampak tengah berdebat. Dilihat dari postur tubuh, keduanya tampak seimbang, karena Anya juga tinggi setara dengan Sofia, ditambah lagi dengan high heels di kedua kakinya. Berbeda sekali dengan Ranti, di saat dirinya sedang berdiri berhadapan dengan Sofia, jauh sekali perbedaan yang tampak.

“Jangan berpikir kalau kamu itu hebat, punya andil di hotel ini, tidak!” seru Anya sambil berkacak pinggang menantang Sofia.

Sofia yang berdandan menor dengan polesan warna bibir merah menyala tak kalah garangnya, dia juga berseru marah pada Anya. “Kamu itu tahu apa, hah? Bicara yang sopan sama aku! Aku ini calon istri Arion, kalau kami nikah nanti, kamu orang pertama yang bakal ku pecat, tahu kamu?!”

“Cih! Yakin kamu kalau Arion mau nikahin kamu?”

“Yakin lah!” jawab Sofia dengan dada membusung.

“Atas dasar apa? Jasamu di hotel ini lagi yang mau kamu ungkit? Jasa yang sebenarnya nggak pernah kamu lakukan itu?” ujar Anya.

Sofia tampak sedikit terkejut, tapi segera kembali normal lagi. “Kamu itu cuma asisten dari calon suamiku, ya! Aku tekankan sekali lagi jaga bicaramu sama aku! Aku ini pengacara, bisa nuntut kamu kalau aku mau! Sekarang aku mau ketemu Arion jadi jangan halangin aku, minggir!”

Sofia berusaha untuk pergi, tapi Anya menghalanginya. “Arion nggak mau ketemu sama kamu, dia sudah bilang sama aku. Ruangan ini juga mau di pakai buat kebutuhan hotel,” tegasnya.

“Jangan ngaco kamu! Ini ruanganku, Arion yang siapkan buat aku!”

Anya tertawa dingin. “Mimpi! Dulu, Arion diam aja waktu kamu sibuk beli semua barang ini dan kamu juga yang bawa ke sini. Bahkan kamu bayar sendiri, kan? Arion diam bukan karena ngebiarin kamu sesuka hati, tapi karena dia nggak peduli sama kamu. Hotel ini milik Arion sendiri, nggak ada campur tangan keluarganya, jadi orang lain nggak bisa ikut merasa kalau dia juga punya hak disini.”

“Dan satu lagi, Nona Sofia yang terhormat. Waktu Nyonya Miranda berusaha ngejatuhin hotel ini lima tahun yang lalu, Arion sendiri yang berjuang di pengadilan sampai dia menang. Bukan atas bantuan kamu. Bahkan status pengacaramu aja masih belum kompeten, jadi mulai sekarang berhenti nyebar dongeng soal jasa fiktifmu itu untuk hotel ini.”

Ranti terkejut di tempatnya berdiri, mulutnya sampai terbuka lebar setelah mendengar semua kebenaran itu. Ternyata, isu yang beredar perihal kehebatan Sofia dalam membantu kesuksesan hotel itu, hanya isapan jempol belaka?

“Oh, dan kalau kamu masih mau jaga nama baikmu itu, jangan usik temanku, Ranti.” Anya mengakhiri perkataannya.

Namun, tampaknya Sofia mati kutu. Kebenaran tentang dirinya, dia pikir tidak akan pernah terungkap. “Ternyata selama ini Arion diam aja bukan karena peduli sama aku, sekarang dia juga benar-benar mau bikin aku pergi dengan cara mendekati Ranti?” bisiknya dalam hati.

“Nggak bisa, keluarga Galaxy semuanya dukung aku. Aku pasti menang gimanapun caranya.”

Sofia sudah tidak ingin berdebat lagi dengan Anya, menurutnya Anya terlalu tahu banyak tentang dirinya. Pertemanan Anya dan Arion memang sudah terjalin sejak lama sekali, maka Sofia tak mungkin meragukan Anya.

“Dengar, aku nggak peduli sama omong kosongmu, kecuali aku dengar sendiri dari mulut Arion.” Sofia mengakhiri perdebatan mereka lalu mulai beranjak ingin pergi.

Namun, di luar Ranti yang menyadari pergerakan Sofia itu langsung menjadi kalang kabut. Di sekitar kiri dan kanannya sama sekali tidak ada ruangan untuk bersembunyi. Lorong itu benar-benar kosong dari benda apapun untuk membuat dirinya tersamarkan. Jika berlari pun akan sangat memakan waktu dan tak akan sempat. Sofia akan tetap dapat memergoki dirinya.

Pada detik-detik menegangkan itu, saat Sofia sudah sangat dekat dengan pintu, Ranti pun mendapatkan ide ingin berpura-pura menutup pintu itu seakan tidak tahu kalau ada orang di dalamnya. Namun, tepat pada saat tangannya sudah menjulur ke depan, seseorang menarik tubuhnya hingga tersentak ke belakang. Di saat bersamaan pula, Sofia kini sudah berhasil keluar dan melihat pemandangan yang membuat darahnya mendidih.

Tepat di depannya, Arion dan Ranti tengah berpelukan mesra. Tak hanya itu, Arion juga terlihat mencium bibir Ranti dengan mesra.

1
nonoyy
masi teki teki aja terus kpn ni ketahuan siapa yg sudah meniduri ranti
Siti Ubaidah
Noah tidak mau jujur siapa yang membawa Ranti setelah keluar club
aleena
Rumit bener kehidupan kamu Ranti
Vtree Bona
ih siapa sih yg udah nidurin nya ranti
Herman Lim
gara2 Arion ne mah jadi salah paham semua
Nda_Zlnt
kasihan banget Ranti, kalau dh tau kebeneran nya, pergi jauh aja Ranti, ngk usah nampakin diri lagi
aleena
kasian Ranti
kenapa si harus di permainkan, Arion kenapa kamu gak jujur?

sekarang semua kesalah pahaman membuat pertemanan bubar
🍌 ᷢ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦 ~ Ꮢнιєz༄⃞⃟⚡
poor ranti😓
aleena
kesalah pahaman
berlanjut
lalu siapa yg tidur dgn Ranti ?
Herman Lim
OMG tisya sabar donk tuh hanya salah paham yg jls ABG mu yg TDR sama Ranti
nonoyy
omgg tisya sampai segitunya kejam banget
nggak kebayang gimna sakitnya ranti
smg pelaku utama nya ditemukan
LB
ya salam 🤦 malah persahabatan mereka yang hancur.
🍌 ᷢ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦 ~ Ꮢнιєz༄⃞⃟⚡
astaghfirullah.. ini gegara yg pelaku nya mode demit.. astral.. sengaja ga mau ngaku atw menampakkan diri di cctv😒
Siti Ubaidah
Kasihan Ranti
aleena
Makin bikin binging
ditannya malah balik nanya
Siti Ubaidah
keren 👍👏
Nursina
lanjutkan semangat ya
Herman Lim
nah nah kyk Arion ditengah jln yg ambil alih ne
aleena
ya alasan karna dia sudah tidur denganmu
/Proud//Proud//Proud/
Siti Ubaidah
terasa kurang terus,,, terlalu bagus ceritanya. buat penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!