Kisah seorang istri yang mencintai suaminya, namun di balas dengan penghianataan dan balas dendam kelurga nya.
Ella menyambut cinta Andrean yang selalu perlakuan dirinya bak seorang Ratu. Hingga akhirnya mereka menikah. Namun sayang, sikap peduli, perhatian dan kasih sayang Andrea menghilang begitu saja. Andrean perlakukan Ella bak orang asing di rumah nya sendiri.
Hingga perselingkuhan Andrean di ketahui Ella. wanita berparas cantik yang memiliki segudang prestasi itu mencoba bertahan. Ia Terus berbuat baik dan patuh pada sang suami. Tetapi kesabaran Ella ada batasnya, sampai akhirnya pertahanan Ella runtuh.
Ella membuat permohonan surat cerai dan mentalak Andrean.
Pria tampan penuh kharisma itu berkata "kau ingin bercerai? Tidak akan pernah bisa, selama pembalasan ku belum berakhir!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pria penyelamat
"Ingat Ella, tunjukan siapa dirimu di depan wanita ular itu. Kamu bisa beli perhiasan sendiri tanpa minta di belikan oleh suamimu Andre."
Apa yang di katakan Raisa ada benarnya. Akhirnya aku setuju dan memilih perhiasan Rubi biru. Aku terkejut saat melihat harga bandrol 850 milyar.
"Ella, perhiasan Rubi ini akan segera dijual, kamu harus cepat memilikinya, karena siapa cepat dia dapat." kata Raisa mengingatkan.
Wajah ku berubah datar "Ris, sepertinya aku mundur. Aku tidak miliki uang sebanyak 850 milyar."
"Apa? Perhiasan Rubi itu 850 milyar?! Raisa juga terkejut.
"Iya, kamu perhatikan harga ini." kataku menunjuk sebuah angka si belakang patung leher manekin.
Raisa menatap ku haru "Kenapa di saat begini, Darren malah tidak ada." kata Raisa kesal.
"Jangan menyalahkan keadaan, aku bisa memilih perhiasan lain." kataku mengibur Raisa, Namun tatapan nya tertuju pada Andre dan Vivian yang berada di depan panggung.
"Ella, andaikan saja aku memiliki banyak uang. Sudah ku beli batu permata Rubi ini, sebagai tamparan untuk adik tirimu itu!" sungut Raisa yang masih sangat jengkel.
"Atau kita belikan mutiara untuk bibi." kata ku.
"Kau ini Ella, di saat seperti ini masih memikirkan ibu ku. Bila ibuku tahu kamu memaksakan diri membeli mutiara untuknya, ibu pasti akan bersedih dan merasa bersalah padamu."
Ella hanya menghela nafas panjang dan menyerah untuk meyakinkan sahabatnya.
Aku teringat kebaikan Tante Lena padaku. Dulu , saat aku dan Raisa duduk di bangku sekolah dasar. AKu membutuhkan dukungan, sebab mama ku berada di dalam penjara karena sebuah fitnah keji, Tante Lena lah yang selalu ada untuk ku dan menganggap ku anaknya. Hingga pada suatu hari aku mengalami trauma dan tidak percaya diri setelah tahu mama ku mengalami depresiasi dan kejiwaan, yang di sebabkan penghianatan ayahku. Hingga mama ku di kirim ke panti rehabilitasi karena saat itu tindakan mama ku sangat berbahaya.Tante Lena selalu hadir di hari-hari terberat ku, mendukung ku dan support hingga kepercayaan diriku kembali muncul.
Raisa mengusap punggungku "Apa sebaiknya kita pulang tanpa membeli apa-apa?" tanya Raisa yang kembali menyadarkan ku dari lamunan.
Sebelum aku menjawab ajakan Raisa untuk pulang, ponsel ku berdering. Sebuah nama Darren terpampang jelas di layar ponsel.
"Darren menelpon ku, aku angkat dulu." kata ku berbicara pada Raisa. Aku berjalan menjauh dari keramaian, agar suara Darren terdengar jelas.
"Hallo Darren."
"Ella, Kamu masih berada di launching perhiasan Rayen?"
"Iya masih."
"Ku dengar, Perusahaan Rayen mengeluarkan batu permata Rubi biru limited edition?" tanya Darren yang tentu saja aku sedikit terkejut, ternyata Darren juga mengincar perhiasan itu.
"Kau benar, apa kamu ingin memilikinya?" tanya ku tanpa basa-basi.
"Hmm.. Sepertinya ia, ibuku sangat suka koleksi berbagai perhiasan jewelry."
"Kamu tahu? permata Rubi biru jarang sekali di buat, barang langka seperti itu banyak diminati orang-orang berkelas." kata Darren menambah kan.
Dugaan ku benar, Darren dan ibunya juga menyukai perhiasan Rubi biru yang sangat unik dan elegan.
"Bila kamu suka segera lah beli." kataku menyuruh Darren membelinya sebelum keduluan yang lain. "Ohya, kenapa Mama mu tidak datang ke launching jewelry Rayen? Bukan kah peluncuran perusahaan Rayen lima tahun sekali di buka?"
"Kebetulan mama sedang berada di Paris untuk menemani papa ku perjalanan bisnis."
"Ohya Ella, bukankah kamu juga penyuka Permata Rubi biru? Tanya Darren tiba-tiba.
Ku garuk ujung hidung ku yang bangir "Iya, tapi aku tidak minat sekarang."
"Kenapa?! Tanya Darren yang terdengar sangat ingin tahu.
Ku gelengkan kepala meskipun Darren tidak melihatnya "Aku tidak memiliki uang sebanyak harga Rubi itu."
"Berapa harga nya?! Tanyanya lagi, terdengar pria di ujung telepon antusias.
"850 milyar, itu harga pembuka. Ku rasa harganya bisa mencapai triliunan."
"Kalau begitu kamu saja yang beli Rubi itu?"
"Ap-apa? bola mataku membulat karena terkejut "Darren, aku tidak punya uang sebanyak itu? Uang yang ku miliki hanya 500 milyar, itupun uang dari pembagian hasil kerjasama kita dengan perusahaan Mega Bintang." kataku menjelaskan.
"Akan aku kirim kan uang untuk pembelian perhiasan batu rubi itu, belilah selagi aku berbaik hati padamu." canda Darren, tetapi ucapannya tidak pernah main-main.
"Tidak Darren, jangan buang-buang uang mu hanya untuk koleksi perhiasan, tapi bila kamu ingin belikan untuk ibumu silahkan."
"Kata siapa batu permata Rubi hanya untuk koleksi? di masa mendatang, batu permata Rubi akan semakin selangit harga jualnya, bisa mencapai puluhan hingga ratusan triliun."
Aku tercengang mendengar ucapan Darren, apakah yang di katakan nya benar? Permata Rubi bisa mencapai ratusan triliunan di masa mendatang.
"Kamu beli saja untuk investasi, masalah dana aku yang bayar. Mama ku terlalu banyak koleksi perhiasan." pria itu Keukeh pada pendiriannya, dan aku tidak akan bisa menolak keinginan sahabat ku yang selalu ada untuk ku. Kapan dan dimana pun aku berada.
"Baiklah bila itu keinginan mu." kataku akhirnya.
Ku lihat Raisa berjalan dengan cepat kearah ku. "Ella... Sebentar lagi permata Rubi biru akan segera di jual. Ayo kita pulang saja." kata Raisa yang terlihat sudah menyerah.
"Aku tidak jadi pulang Ray.."
"Lalu, kamu hanya ingin jadi penonton suami dan selingkuhan mu itu disini?!
Ku gelengkan kepala ku dengan cepat "Tentu saja tidak, aku akan membeli satu set perhiasan batu permata Rubi biru." kataku dengan entengnya.
"Apa?! Kami serius La?"
"Tentu saja, ayo kita kesana." ku tarik tangan Raisa yang masih terbengong.
"Kamu beneran ada duitnya? Tanya Raisa seakan tak percaya. "850 miliyar bukan uang sedikit, bila banyak yang menginginkan batu Ruby itu, pasti harga jualnya semakin tinggi."
Aku berbisik di telinga Raisa, agar tidak ada orang yang mendengar "Darren selalu jadi penyelamat ku."
Seketika wajah Raisa berbinar cerah "Kamu sungguh beruntung La, memiliki sahabat sebaik dan setulus Darren. Ngomong-ngomong apa masih ada pria macam Darren untuk ku?
Mendengar ucapan sahabat ku, aku hanya terkekeh sambil mencubit lengan Raisa.
💜💜💜💜💜
All... Setelah membaca karya Bunda, tolong bantu like setelah membaca, Vote/gift untuk karya terbaru bunda 🙏 berikan komentar positif kalian dan jangan lupa kasih komentar dan Rate bintang 5 di buku ini🥰🥰
Betul kata pamanmu resing buktikan kamu mampu dan lebih hebat layak dr org" tonik sok hebat
Aku malah liatnya si Ella ini kayak GK ada harga dirinya banget.. dipermalukan kiri kanan, gk pernah bisa membalas...
sampai bosan sendiri bacanya...