Adit terpukul saat tau istrinya mengalami kecelakaan.
Dan kisah Cinta Alana putri dari Adit dan Vina yang tak seindah kehidupan nya selalu di tolak dan hanya di manfaatkan saja uang dan kebaikan nya.
Yuk baca dan jadi la saksi kisah ini.
hanya di Novel Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Mahendra yang mendengar nama Nita keluar dari mulut ayah nya Vino langsung menatap tak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Ayah sok tau." ucap Hendra.
Abi tersenyum dan menepuk pundak Hendra. bukan dia sok tau, tau tapi dia sendiri yang mendengar cerita dari putrinya jika sikap Mahendra cuek sama Nita saat nolongin Nita malam itu, dari situ Abi terus memperhatikan gerak gerik Hendra dan Nita saat mereka tak sengaja bertemu di ruangan Adit.
"Ayah bukan sok tau Mahendra. Tapi putri kesayangan ayah cerita maka nya saat kamu dan Nita bertemu di ruangan Adit ayah terus memperhatikan kalian berdua yang satu tak nyaman yang satu kesal. Dari situ ayah yakin kalian ada sesuatu. Sampai malam ini kamu cerita sendiri, Mau ayah dan papa kamu serta papi Daniel lamar kan dia untuk kamu agar dia menerima kamu." ucap Abi.
"Jangan ayah. Mahen gak mau membuat ayah dan yang lain malu. Mahendra akan cari gadis lain saja."
"Yakin bisa move on dari Nita. dia cantik loh." goda Abi.
"Yakin Yah. Hen gak mau terpuruk lebih jauh lagi. Benar kata bang Chan masih banyak gadis di luar sana yang jauh lebih cantik dan baik dari dia." jawab Mahendra.
"Baik lah ayah percaya. Tapi ingat jauhi minuman keras Hen. Kalau tidak apa yang di katakan Chan akan jadi kenyataan. Chan hanya luluh dengan dua orang istrinya dan Vina adik perempuan. Sama Mahar saja dia keras apa lagi sama kamu." Abi menepuk - nepuk pundak Mahendra dan mengajak nya untuk masuk kedalam karena hari sudah sangat larut.
******
Saat pagi keempat saudara laki- laki Vina sudah janjian untuk datang lebih pagi kerumah sakit. Mereka berempat penasaran dengan apa yang di lakukan Vina di pagi hari saat dia belum bangun.
"Buruan Hen. keburu dia bangun." ucap Vino.
"Sabar orang bang Chan dan Noah saja belum datang kamu dah bikin rusuh." ucap Hendra.
"Mau ke mana papi nya Ken?" tanya sang istri.
"Mau ketempat Vina. penasaran dia sudah bangun apa belum." Jawab Vino.
"Jangan aneh - aneh Yang kasihan Vina itu lelah loh jaga Adit suami nya di rumah sakit. lagi pula Adit masih dalam perawatan." ucap Jesika.
"Tenang ayang. Ayang Vino gak hanya berdua dengan Mahendra tapi ada pawang kita bang Chan dan Noah." jawab Vino.
"Vin bang Chan sudah jemput." ucap Mahendra.
Vino langsung mencium pipi istrinya membuat sang istri tak bisa berbuat apa pun dia ikut turun kebawah.
"Loh loh loh....! kalian semua pada mau kemana?" tanya Andre yang menatap kearah semua orang.
"Kerumah sakit pah." jawab Hendra sambil dia masuk kedalam mobil.
"Kalian berempat jangan buat ulah! Kasihan Adit baru mau pulih." ucap Andre.
"Gak papa." jawab semua orang.
Seperti biasa jika ada Noah, Noah lah yang membawa mobil melaju menuju kerumah sakit. Mereka tak akan membuat ulah hanya ingin melihat Adik nya tidur di atas ranjang rumah sakit dan meledek nya.
Saat melihat ada penjual makanan mereka berhenti untuk membeli sarapan. Sebenarnya bukan untuk mengganggu Vina yang tidur tapi sengaja datang untuk sarapan bersama dengan adik mereka.
"Stop dulu Noah, kita beli sarapan." ucap Chan.
"Abang yang bayar." jawab mereka bertiga bersamaan.
"Patungan lah." Jawab Chan.
"Gak bisa, abang yang ngajak beli sarapan abang lah yang harus bayarin." jawab Vino.
Tuk...!
"Dasar pengusaha perhitungan." ucap Chan sambil mengetuk kepala Vino.
Vina mengusap kepala nya yang di pukul oleh Chan.
"Abang ini main ketuk saja. Ini kepala bang bukan pintu kamar abang." ucap Vina.
"Maka nya jangan perhitungan." jawab Chan.
Saat sampai di tempat penjual sarapan mereka berempat turun dan menatap tempat itu penuh kenangan masa kecil mereka.
"Inget gak bang dulu Vina ngabisin duet kita bareng Mahar. Semua dia beli sangking suka nya lihat begitu banyak jajanan." ucap Vino.
"Ingat tu ada kue sus itu anak paling suka sana cari isi nya yang banyak. kalau isinya sedikit Vina pasti komplen." jawab Chan.
Mereka bertiga tersenyum saat Chan mulai menyuruh mereka untuk mulai mencari sarapan. Semua mereka beli, kesempatan mereka juga membeli untuk di bawah pulang karena Chan yang membayar semua nya.
"Astaga kalian beli apa. abang bilang kan cukup untuk kita sarapan bareng Vina, ini kenapa jadi satu orang dua kantong?" tanya Chan.
"Yang satu kantong untuk di bawa pulang bang. Buat Ken dan mami nya.
"Ini juga buat mami dan kedua anak saya bang sekali - sekali." ucap Noah.
"hahaha...!" Tawa mereka semua.
"Dasar saudara laknat semua. Buruan keburu Vina bangun dan dia beli sarapan sendiri."
"Dan kamu Hen?" tanya Chan saat mahendra ikut membeli begitu banyak cemilan.
"Biasa buat ayah, bunda dan mama papa. mereka juga pasti akan datang ke rumah sakit." jawab Mahen.
"Cieee...! yang belum punya pasangan cuma bisa bawain ayah bunda dan mama papa." ledek Vino.
Plak...!
"Hen sakit. makin kesini makin kurang asem ya." kesal Vino yang lagi - lagi kena pukul.
"Sudah berisik nya ayo pergi." Ajak Chan.
Mobil melaju menuju ke rumah sakit untuk bertemu dengan Vina bukan bertemu dengan adit yang lagi sakit. Setengah jam perjalanan mereka akhirnya sampai.
******
Sedangkan Vina yang masih tertidur dan Adit hanya menatap saja istrinya tertidur sehabis sholat subuh.
Chan dan yang lain melangkah menuju keruangan di mana Vina dan suaminya berada. Mereka membuka pintu perlahan dan melihat Vina masih tertidur dengan memeluk suami.
"Assalamu'alaikum! Pagi Dit." sapa Chan.
Vino yang melihat saudarinya masih tertidur dan Adit sudah bangun membuat dirinya hanya bisa menggeleng kepala. Saat melihat saudarinya yang tidur.
"Astaga Dit ini yang sakit siapa kamu apa Vina?" tanya Vino.
Adit hanya tersenyum geli mendengar ucapan saudara istrinya.
"Kasihan Vin. dia beberapa hari gak tidur. Kalian pagi - pagi kayak gak ada kerjaan datang kesini. Perasaan rumah sakit saya ini ada peraturan, sebelum jam 7 orang belum boleh masuk untuk lihat pasien." ucap Adit.
"Selama kamu masih di rawat peraturan itu gak berlaku untuk kita. Karena yang sakit pemilik rumah sakit." jawab Mahendra.
Adit hanya bisa menarik nafas entah apa yang di katakan saudara nya Vina hingga bisa masuk kedalam.
Vino mencolek - colek pipi Vina agar dia bangun. Vina yang merasa ada yang mengusik nya hanya menepis tangan itu.
"Kak Vina masih ngantuk 5 menit lagi ya." pintar Vina dengan mata terpejam.
"Bangun Vinaaaaa!" teriak Vino tiba - tiba di dekat telinga Vina. Membuat Adit dan yang lain terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Vino.
melihat kekeluargaan orang2 terdekat Vina
Usia Raka emang hampir sma kyk Adit dan Chan tapi justru kelakuannya gak beda jauh sma Vino,,/Joyful//Joyful/
klo Raka mau deketin Mahar, dia harus menaklukan dulu 3 Ayah dan 3 Abang Mahar terutama si kutub Es Chan,,/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Semangat,,,/Smile//Smile/