NovelToon NovelToon
Unwritten Apologies

Unwritten Apologies

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Model / Diam-Diam Cinta / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:194.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Ini adalah kisah cinta pria berkebangsaan Korea dan gadis berdarah Indonesia.

Waktu SMA, Ha joon tidak setampan sekarang. Pria itu gemuk dan selalu memakai kacamata tebal kemana-mana. Ha joon sangat menyukai Rubi, gadis populer di sekolahnya.

Namun suatu hari Ha joon mendengar Rubi menghina dan mengolok-oloknya di depan teman-teman kelas mereka. Rasa suka Ha joon berubah menjadi benci. Ia pun memutuskan pindah ke kampung halamannya di Seoul.

Beberapa tahun kemudian, Rubi dan Ha joon bertemu lagi di sebuah pesta pernikahan. Ha joon sempat kaget melihat Rubi yang berada di Korea, namun rasa dendamnya sangat besar hingga ia berulang kali menyakiti perasaan Ruby.

Tapi, akankah Ha joon terus membenci Ruby? Mulutnya berkata iya, namun tiap kali gadis itu tidak ada didepan matanya, ia selalu memikirkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tolong ... bangun ...

"RUBYY!"

Suara teriakan Sena sangat menggelegar beberapa orang yang berada tak jauh dari danau itu saling menatap bingung sebelum akhirnya berjalan cepat ke arah tempat Sena berteriak.

Ha Joon dan Jin young yang tengah berbincang juga saling menatap bingung. Entah kenapa Ha Joon merasa tidak tenang.

"TOLONG! RUBYY JATUH KE DANAU!" Teriak Sena lagi. Kali ini lebih kencang dan lebih jelas dari yang tadi.

Detik itu juga, Ha Joon berlari secepat kilat dari tempatnya berada menuju danau. Wajahnya bukan main. Jin young bahkan tertinggal jauh dengan Ha Joon yang larinya sudah seperti pelari profesional.

Air danau itu tenang, namun di tepinya terlihat riak yang tidak biasa, seperti bekas seseorang yang jatuh. Tanpa ragu, Ha Joon langsung menerjang masuk ke dalam air, menyibak permukaan dengan gerakan cepat dan panik.

"RUBYY!" teriaknya, matanya menyapu setiap sudut permukaan air.

"RUBYY, DIMANA KAMU?!" Ha Joon ingat Ruby memakai jaket miliknya. Jaket itu sangat tebal, walau tahu berenang, Ruby akan kesulitan naik ke daratan.

Sialan.

Sena yang sudah lebih dulu basah kuyup karena ikut melompat ke danau untuk menyelamatkan Ruby menunjuk ke satu arah.

"Tadi pas aku datang, aku lihat dia jatuh di sini! Aku coba tarik, tapi dia keburu tenggelam!" katanya sambil bergetar kedinginan.

Tanpa pikir panjang, Ha Joon menyelam. Dunia di bawah permukaan begitu sunyi, hanya ada gemuruh air dan detak jantungnya sendiri yang menggila. Pandangannya buram, tapi ia tetap berenang lebih dalam. Nafasnya mulai sesak saat akhirnya, samar-samar, ia melihat sosok berambut panjang melayang tak bergerak.

Rubi!

Ha Joon meraih tubuh itu, memeluknya erat, lalu berenang ke atas sekuat tenaga. Begitu mencapai permukaan, ia menjerit,

"Bantu angkat dia!"

Jin young dan beberapa laki-laki

yang sudah berkumpul di tepi segera menarik mereka ke daratan. Tubuh Rubi terbaring lemas, wajahnya pucat, bibirnya membiru. Dan tak sadarkan diri. Para wanita itu ikut mendekat, membentuk lingkaran pada Ha joon, Jin young, Sena dan Ruby yang terbaring tak sadarkan diri. Yang lain menunjukkan wajah khawatir mereka. Minji dan

So Min berdiri di antara orang-orang yang membentuk lingkaran tersebut.

"Rubi! RUBI!!" Ha Joon menepuk-nepuk wajahnya, tangannya gemetar.

Tanpa menunggu lagi, ia mulai melakukan CPR. Tekanan di dada, lalu memberikan nafas buatan. Sekali. Dua kali, Ruby belum sadar juga. Ia melakukannya lagi berkali-kali, tak peduli semua karyawannya sedang menonton. Yang lain merasa itu adalah hal yang wajar, tapi beberapa merasa sikap bos mereka itu ...

Ha Joon membuat para wanita yang menyukainya ingin menjadi Ruby.

Tolong, jangan begini… Kumohon bangun … Aku janji akan bersikap lebih baik padamu saat kau bangun nanti.

gumam Ha Joon dalam hati.

Rubi… Kumohon…

Ha Joon terus menekan dadanya, kali ini dengan lebih hati-hati namun tetap penuh harap. Nafasnya memburu. Peluh membasahi wajahnya, bercampur dengan air danau. Beberapa pegawai mulai bertambah khawatir melihat tubuh Ruby yang tak kunjung sadar.

Sena berdiri di sampingnya, memeluk tubuh sendiri karena dingin, matanya tak lepas dari wajah pucat Ruby. Jin Young berdiri di belakang Ha Joon, ragu-ragu hendak membantu, tapi tahu CPR hanya akan efektif jika dilakukan satu orang saja, dan Ha Joon tidak memberi ruang bagi siapa pun.

"Sadarlah, Ruby ..." suara Ha Joon nyaris pecah. Ia mencondongkan tubuh lagi, memberi nafas buatan. Lalu kembali ke tekanan dada.

Tolong, bangun…

Detik itu terasa seperti tahun. Dunia seolah berhenti berputar. Hanya detak jantung Ha Joon yang terdengar menggema di kepalanya sendiri.

Hingga tiba-tiba

"KHUK!"

Ruby tersedak. Batuk-batuk keras, air keluar dari mulutnya. Tubuhnya menggeliat lemah, seperti baru kembali dari kematian.

"Dia sadar!" Sena berseru kencang.

Ha Joon langsung memeluk tubuh itu erat, mendekapnya seakan akan lenyap jika dilepas.

Ruby masih batuk-batuk. Nafasnya tersengal, matanya terbuka sedikit, menatap kabur ke sekeliling.

Ha … Joon …?

Pria itu memeluknya?

Wajah yang dingin dan angkuh itu kini lenyap total, digantikan ekspresi lega dan ketakutan yang masih menggantung.

Beberapa wanita di kerumunan saling melirik. Minji menggigit bibirnya kesal, sementara So Min menatap tanpa ekspresi. Ruby mengangkat wajahnya dan baru menyadari semua orang ada di sana membuat lingkaran. Tubuh Ruby menggigil. Sesaat kemudian hujan deras turun. Semua orang segera berlari dari sana, kembali ke tenda mereka masing-masing.

Detik itu juga Ha Joon mengangkat tubuhnya ke dalam gendongannya, membawanya ke arah tenda. Jin young mengikuti dari belakang. Sena sudah terlalu dingin tadi sampai tidak tahan jadi dia ijin ke tenda duluan untuk mengganti baju.

Ha Joon membawa Ruby dengan langkah cepat, tapi tetap hati-hati. Hujan semakin deras, membasahi wajah dan tubuh mereka, namun ia tak peduli. Di dalam pelukannya, Ruby masih menggigil, wajahnya pucat pasi dan mata setengah tertutup. Nafasnya berat, seperti sedang berjuang untuk tetap sadar. Ha Joon memeluknya lebih erat.

"Bertahanlah … kita sudah hampir sampai," bisiknya lirih di telinga Ruby.

Sesampainya di tenda Ruby dan Sena, Ha Joon menyuruh Jin Young mengambilkan handuk serta selimut tebal. Sena tidak ada di sana, entah perempuan itu pergi ke mana.

Ha Joon meletakkan Ruby di atas kasur lipat yang ada di dalam tenda itu, lalu segera menarik resleting jaket tebal yang membungkus tubuh Ruby. Bajunya basah kuyup dan dingin, membuat tubuhnya gemetar tak henti.

"Di mana Sena?" tanyanya pada Jin young. Dia memerlukan wanita itu untuk membantu menggantikan pakaian Ruby.

"Aku tidak tahu. Mungkin di mobilnya. Mau aku panggilkan?"

"Terlalu lama. Dia akan beku kalau menunggu wanita itu. Kau berjaga saja di luar." balas Ha Joon.

Jin young pun mengangguk.

"Dia memang terlalu lemah, tidak bisa mengganti bajunya sendiri, tapi kau harus bertanggungjawab jawab padanya." lelaki itu masih sempat-sempatnya menggoda Ha Joon sambil mengedipkan matanya.

"Pergi sana!"

Jin young tertawa. Di luar masih hujan deras, pakaiannya juga sedikit basah tapi tidak mengapa dia menahan sebentar berjaga di depan sini, demi kelancaran hubungan sahabatnya dengan gadis yang katanya dia benci itu.

Benci tapi wajahnya panik sekali saat perempuan itu tenggelam.

Jin young menggeleng-geleng kan wajahnya tertawa kecil.

1
mang tri
Ahhhh Ha joon knp cm bercanda, padahal aku dh bahagia Ruby dilamar Ha joon
*Septi*
ya ampun 🤣🤭🫣
*Septi*
akhirnya mau mengakui..
*Septi*
ahiwww asal itu kamu 💃💃🤭
Dian Rahmawati
cie ha joon
Septi Lahat
ya ha joon nggk romantis ih lamarannya 😁😁😁
Srie Handayantie
Rubby berharap nya itu ajakan bneran hajoon, knp harus bilang bercandaa juga sih 🤭 udah nikah ajalah
Dwi Winarni Wina
Ruby sangat terkejut hajoon mengatakan ngajakin menikah, apalagi sudah dpt restu dr eomma...
Terima aja ngajakan hajoon menikah ruby selama ini diam-diam mencintai hajoon....
hajoon pria bertanggungjawab sangat tulus mencintaimu..

Cinta hajoon buat ruby sangat besar drpd kebenciannya dan dendamnya, cinta dan benci beda tipis...

lanjut thor...
semangat sll......
sehat sll....
Nengsih Irawati
Ayo gasss lah ha joon,,, semakin cepat semakin baik🥰
Sri Aminah
lanjutttt
Deasy Dahlan
dasar mama hajoon...ada ada aja pemikiran seperti itu..tp memang lumrah sih setiap orang tua sudah merasa cocok bgt sama caman... pengen nya dipercepat nikahnya...trus cpt dpt cucu...tapi itu semua menjadi buat penasaran hajoon .. sekarang hajoon berubah sudut pandang pemikiran nya terhadap ruby...benarkah ruby belum tersentuh..
Rita
😅😂😂😂😂
Rita
duhh joon ya ada warning atau sinyal dulu jgn lgsg gas
Rita
😂😂😂😂uji nyali
Anna
bercandain balik, Ruby.
bilang aja..
ayo kita nikah..

hahahhaha
🔵🎀🆃🅸🅰🆁🅰❀∂я 👥️
dich becandamu bikin jantung copot Ha joon ....tapi seneng 🤣🤣🤣
Ilfa Yarni
!knp aku penasaran banget tentang masa lalu ruby ya apa yg terjadi dgnnya dahulu sampe sikapnya jadi berubah
yuning
aku kan menganggapnya serius Joon 🥴
wiemay
ha joon bercanda aja
༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜
Ha Joon to the point aja wkwkkwk.
kira" kapan Ha Joon akan tau kalau Ruby udah gk jadi pianis lagi ya,,,

jangan dulu bawa Ruby pulang ya
biarkan kalian berduaan dlu, 😅😅😅
༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜: gagal romantis jadinya 😂
LANY SUSANA: Ruby merasa di php ni bgt Ha jon bang becanda wkwkw
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!