NovelToon NovelToon
Two Promises

Two Promises

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Slice of Life
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Penulis Anonim

Minamoto Haruki adalah seorang pemuda yang hancur. Kebahagiaan dan kehidupannya porak-poranda ketika kekasihnya, Yoshimoto Sakura, tewas dalam sebuah kecelakaan tragis. Diliputi penyesalan dan keputusasaan, Haruki hanya bisa berharap bisa kembali ke masa lalu dan mengubah takdir kelam itu.

Ajaibnya, harapan Haruki terkabul. Ia terbangun dan menemukan dirinya kembali ke masa lalu, tepat satu tahun sebelum tragedi terjadi. Di sinilah, di hari pertamanya di tahun ketiga SMA, ia bertemu kembali dengan Sakura yang masih hidup dan ceria, serta temannya yang protektif, Yoshida Hana.

Dengan kesempatan kedua di tangannya, Haruki bersumpah akan melindungi Sakura dan mengubah masa depan mereka. Namun, ia segera menyadari bahwa mengubah takdir tidak semudah yang ia bayangkan. Ada detail-detail kecil yang berbeda, interaksi yang tak sama, dan rahasia yang belum terungkap.

Ikuti kisahnya di "Two Promise"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.6 - Hati kecil yang tersakiti

[24 April — 2015]

[•] Kediaman keluarga Kamihara

Perkenalkan, namaku Kamihara Megumi. Aku adalah teman masa kecil Minamoto Haruki, teman sekelasku.

Aku sangat senang dan bahagia saat bertemu kembali dengannya di Sekolah. Saat itu, aku tidak menyangkanya kalau aku telah bertemu kembali dengannya, setelah 11 tahun lamanya.

Aku mungkin...

"Megumi, sarapan sudah siap!."

"Baik bu! aku akan segera ke sana!."

Bahkan sampai hari ini pun, aku masih ingin bertemu dengannya kembali. Haruki...

Beberapa menit kemudian....

"Aku berangkat ya bu!."

"Hati-hati di jalan, Megumi."

"Baik bu..."

Walaupun begitu, meskipun seperti itu... aku tetap ingin bertemu denganmu lagi, Haruki.

Setiap hari, aku selalu menunggu waktu berangkat Sekolah, hanya untuk bertemu denganmu kembali di Sekolah.

Hari ini juga, aku tetap ingin bertemu denganmu kembali, Haruki...

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

[•] Sekolah

"Haruki!" aku memanggilnya.

"Ah, Megumi, selamat pagi!."

"Selamat pagi juga, Haruki," lalu tersenyum padanya.

"Bagaimana PR semalam? sudah kamu kerjakan?" Haruki bertanya padaku.

"Tentunya sudah dong, Haruki."

Hari ini pun, kau masih tetap tersenyum seperti itu ya... Haruki.

"Kalau kamu bagaimana, Haruki?" tanyaku balik.

"Pastinya sudah aku kerjakan, Megumi," jawabnya dengan wajah tersenyum.

Andai kau mengetahuinya, Haruki. Aku...

"Kau kenapa, Megumi? wajahmu murung begitu."

"Bukan apa-apa kok, Haruki... aku hanya sedang berpikir mau apa saat Golden Week nanti."

"Ah, kau benar juga ya, Megumi," balas Haruki. "Golden Week ya..."

Aku sengaja mengalihkan pembicaraan ini, Haruki. Aku tak ingin kau menyadarinya...

Tapi... benar juga ya, sebentar lagi Golden Week tiba. Kira-kira, aku harus ngapain ya?...

Setelah itu pun, aku dan Haruki berjalan bersama menuju ke ruang kelas.

[•] Ruang Kelas

"Yoshimoto-san, Yoshida-san, selamat pagi!" ucapku ketika sampai di kelas.

"Selamat pagi juga, Kamihara-san," balas Sakura.

"Heh, tumben sekali kalian berdua datang bersamaan," sahut Hana, dengan nada mengejek.

"Kami cuman kebetulan bertemu di gerbang sekolah kok, Yoshida-san," balasku.

"Oh ya, omong omong..." ujar Haruki. "Golden Week sebentar lagi tiba, apa kalian berdua sudah memiliki rencana? Yoshimoto-san, Yoshida-san."

"Eh, Golden Week? sebentar lagi? benarkah?" ujar Hana.

Hah? dia sungguh tidak tahu ya. "Haruki benar, Yoshida-san. Apa kamu benar-benar tidak tahu?" tanyaku memastikan.

"Aku tidak menyadarinya..." balas Hana. "Tahu-tahu Golden Week tinggal sebentar lagi."

Ternyata benar, dia tidak menyadarinya. "Apa kau dan Yoshimoto-san sudah memiliki rencana?" tanyaku.

"Tidak..." jawabnya. "Kalau kau? sudah memiliki rencana, Kamihara-san?" Hana balik bertanya.

"Aku juga belum, Yoshida-san," jawabku.

"Bagaimana kalau kita berempat pergi ke suatu tempat bersama?" Sakura memotong pembicaraan.

"Ide bagus, Yoshimoto-san!" ujar Haruki dengan suara keras.

Liburan bersama yah... boleh juga tuh idenya. "Kapan kita perginya? di mana tempatnya?" tanyaku.

"Untuk itu, aku masih belum tahu..." jawab Sakura. "Apa kalian ada saran?"

"Apa ya..." ucap Hana dengan mata yang berkeliling.

"Kita bicarakan itu saat istirahat saja, bagaimana?" ujar Haruki.

"Hm, kau benar Minamoto..." balas Sakura.

Setelah itu, kami berempat mendiskusikannya di kantin pada saat jam istirahat.

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

[•] Jalan pulang

Ketika kelas telah berakhir, aku dan Haruki jalan pulang bersama karena rumah kami yang searah.

"Haruki..." aku memanggilnya.

"Ada apa, Megumi?"

"Yoshimoto-san... bagaimana dia di pandanganmu, Haruki?"

"Apa maksudmu bertanya seperti itu, Megumi?" Haruki balik bertanya padaku.

"Bukan apa-apa... aku hanya ingin bertanya saja."

"Jika kau memang ingin tahu..." Haruki menghela napasnya. "Dia terlihat bersinar di mataku... hanya itu."

Seperti itu ya, caramu melihatnya. Dengan begini, akhirnya aku mengerti kalau kau...

"Jadi dia seperti itu ya, di matamu Haruki."

Haruki hanya diam dan tersenyum tipis, saat aku berbicara. Dia... aku...

"Ah, sudah sampai..." ucapku saat sampai di depan rumahku.

"Sampai ketemu besok ya, Haruki."

"Sampai ketemu besok juga, Megumi."

Aku berpisah dengannya saat itu juga. Meskipun esok kami akan bertemu kembali.

Haruki... pada hari itu, aku masih terus mengingat janjimu.

Bahkan, saat di gudang waktu itu. Sesungguhnya aku mendengar perkataanmu waktu itu padaku.

Tentang kau yang bertanya padaku 'Apakah aku akan percaya jika dia berasal dari masa depan'. Aku mendengarnya dengan jelas, serta melihatnya dengan jelas, wajahmu yang serius mengatakannya.

Serta, tentang aku yang bertanya 'Apakah kau adalah Haruki yang aku kenal?' padanya saat itu. Ada sebuah alasan di balik pertanyaanku waktu itu, Haruki.

Kau tak mungkin mengetahuinya, kau juga tak mungkin menyadarinya kan? Haruki.

Bahwa aku juga berasal dari masa depan, sama sepertimu.

[12 April — 2016]

Pada hari itu, aku melihatmu menangis di depan makam Sakura, pacarmu.

Aku langsung mengenalimu pada saat itu, aku tak menyangka kalau kau adalah Haruki, teman masa kecilku.

Padahal kita berada dalam satu kelas, tetapi aku tak menyadarinya sama sekali.

Sesungguhnya, aku ingin menghampirimu pada saat itu. Namun...

"Jika saja aku dapat menyelamatkannya. Aku ingin menyelamatkannya."

"Seandainya aku dapat kembali ke masa lalu. Aku akan mengubah segalanya."

"Jika saja aku dapat melihatnya sekali lagi. Aku berjanji akan melindunginya."

Dirimu yang bersumpah untuk menyelamatkannya saat itu, aku pun menahan langkahku untuk menghampirimu, Haruki.

Awalnya, aku hanya menganggap sepele 'Sumpah' itu. Sampai...

[Saat ini]

Keesokan harinya aku terbangun di masa lalu. Awalnya aku mengira ini hanya mimpi.

Sampai hari itu aku menyadarinya. Sikapmu yang berbeda dari ingatanku...

"Haruki... aku ingin sekali berbicara padamu di kesempatan kali ini," begitulah yang aku pikirkan saat melihatmu kembali.

Karena itulah aku ingin meminta bantuanmu, melalui Minami-sensei. Namun, saat aku berbicara kembali denganmu, aku jadi ingin menyembunyikan rahasia ini darimu.

Kemudian, akhirnya aku menyadari kalau kau juga berasal dari masa depan, saat kau bertanya padaku.

Namun, seiring berjalannya waktu, akhirnya aku mengerti seberapa besar rasa cintamu pada Sakura.

Kau berjuang sendirian tanpa ada orang lain yang mengetahuinya, hanya demi menyelamatkan Sakura.

Sifatmu yang seperti itulah, aku...

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

[25 April — 2015]

[•] Sekolah

"Megumi!" Haruki memanggilku dari belakang.

Aku pun berbalik. "Haruki, selamat pagi."

"Selamat pagi juga, Megumi."

Haruki, aku akan selalu mendukungmu apa pun yang terjadi. Meskipun aku harus merasakan sakit yang mendalam di hati ini, aku akan tetap mendukungmu.

"Tumben sekali kau datang lebih dulu dariku, Megumi," sahut Haruki.

"Aku hanya bangun lebih cepat dari biasanya kok, Haruki," balasku.

"Baguslah kalau begitu," Haruki tersenyum padaku.

Dia selalu tersenyum seperti itu semenjak kembali dari masa depan.

Dan di balik senyumannya itu, dia menahan rasa sakit dan berjuang sendirian. Aku akan melindunginya, aku ingin membantunya.

Haruki, aku mencintaimu.

Aku bukannya bangun lebih cepat dari biasanya, aku hanya tidak bisa tidur semalaman.

Aku menangis dan terus menangis sepanjang malam. Sampai akhirnya tidak bisa tidur.

Semenjak aku bertekad untuk membantu hubuganmu dengan Sakura, aku sudah rela tersakiti.

Aku harap, kau dapat menyelamatkan Sakura. Karena itulah janjimu, karena itulah kebahagiaanmu, Haruki.

Mulai saat ini, hingga kapan pun...

Aku akan selalu mencintaimu dalam diam, Haruki.

Bersambung....

1
Roxanne MA
okay next thor bab berikutnya aku penasran sma next chapter
Reaz
ayo mampir juga/Coffee/
Lounyx
semangat Thor/Hammer/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!