NovelToon NovelToon
Chaotic Destiny

Chaotic Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Action / Fantasi / Epik Petualangan / Perperangan / Light Novel
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kyukasho

Kedamaian yang seharusnya bertahan kini mulai redup. Entitas asing yang disebut Absolute Being kini menjajah bumi dan ingin menguasai nya, manusia biasa tak punya kekuatan untuk melawan. Namun terdapat manusia yang menjadi puncak yaitu High Human. High Human adalah manusia yang diberkahi oleh kekuatan konstelasi kuno dan memakai otoritas mereka untuk melawan Absolute Being. Mampukah manusia mengembalikan kedamaian? ataukah manusia dikalahkan?. Tidak ada yang tahu jawaban nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyukasho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28: Penyembuhan Aria

Udara bergetar, tanah bergemuruh dan oksigen seakan-akan dibatasi. Tiga sosok itu kini berdiri sejajar di hadapan mereka. Irene di tengah dengan aura kutukan yang menyesakkan, pria bertopeng di kanan dengan energi kegelapan yang tenang namun dalam, terlihat beberapa senjata melayang mengitari tubuhnya, dan yang bertubuh seperti anak-anak tubuhnya dilapisi api Kagutsuchi yang membara yang menggetarkan udara di sekitarnya.

Kieran menggertakkan gigi. "Sialan! Mereka belum sepenuhnya bertarung, tapi sudah menekan kita semua dengan kekuatan mereka." Ucap Kieran dengan nada kesal.

Yara memeluk tubuhnya yang gemetar, dan ia merasa begitu kesakitan karena racun dan kutukan. Meski ia tak ingin mengakuinya. "Kalau kita tetap di sini, kita akan mati. Cepat atau lambat." Bisik Yara dengan suara bergetar dan hampir tidak terdengar.

Tiba-tiba, Sho terjatuh berlutut. Luka di bahunya membusuk cepat, menyebar ke leher dan lengannya. Nafasnya memburu, tubuhnya mulai gemetar. Api hijau melapisi tangan Sho, dan meregenerasi nya secara perlahan-lahan, tapi itu hanya bisa menghambat bahu Sho yang makin membusuk.

"Ini bukan hanya racun tapi juga kutukan." desis Sho dengan keringat menetes deras.

Aria langsung bergerak. Tanpa ragu ia bersimpuh di hadapan Sho, kedua telapak tangannya menyala dengan cahaya keemasan hangat yang bergema lembut, seperti nyanyian matahari pagi. Cahaya itu merambat dari Aria ke tubuh Sho. Luka-luka busuknya mendesis, lalu mengecil... dan akhirnya lenyap.

Aura kabut penyakit di sekitar Sho terbelah, seperti matahari yang menembus badai. Aria berdiri, rambutnya berubah warna dari biru malam ke kuning keemasan dan berkilau dengan cahaya yang sama. Di belakangnya, muncul simbol konstelasi Apollo yang bersinar seperti matahari utuh, lengkap dengan lingkaran dan panah cahaya yang memancar.

"Irene kau menyalahgunakan kekuatan penyembuh untuk menciptakan kematian. Tapi aku takkan membiarkan kau melangkah lebih jauh!" Ucap Aria dengan tenang tapi tegas

Mata Irene menyipit "Apollo... dewa cahaya. Jadi kaulah Inkarnasi nya? pantas saja aku merasa kau seperti musuh alami ku. Aku tak menyangka wabah dan dari Sekhmet bisa dilepas." Ucap Irene suaranya kini dingin.

Namun saat Irene mencoba melangkah, cahaya dari konstelasi Apollo semakin kuat, memantul ke seluruh medan perang dan memaksa kabut merah untuk surut perlahan. Tanaman kecil di antara reruntuhan mulai tumbuh kembali, dan udara racun berubah jernih sesaat.

Liora terkejut. "Aria... kekuatanmu memurnikan medan perang ini!" Ucap Liora sembari berusaha keras untuk menahan rasa sakit dari kutukan yang menyebar ke tubuhnya.

Kieran menoleh cepat. "Liora, Fokus pada pertahanan! Kita takkan bisa mengalahkan mereka sekarang. Kita harus mundur!" Ucap Kieran sembari menggendong Yara yang sudah tidak bisa berdiri, tubuhnya begitu lemah.

Sho bangkit, menatap Aria. "Bisa kau buka jalur keluar dengan sihir cahaya?" Tanya Sho.

Aria mengangguk. "Tapi aku butuh waktu. Lindungi aku." Jawab Aria.

Tanpa perlu perintah, keempat lainnya membentuk barisan pelindung. Kieran memanggil petir dari langit yang memecah awan sembari menggendong Yara yang kini nafasnya mulai melemah. Liora menciptakan pelindung sihir, dan Sho berdiri di depan Aria dengan Bident di tangannya.

Di tengah medan perang yang mulai retak oleh kekuatan tiga entitas itu, Aria berdiri tegak. Tangannya menari di udara, membentuk lingkaran cahaya emas yang perlahan berubah menjadi portal terang.

Saat serangan demi serangan datang, sihir pelindung yang di rapal oleh Liora melindungi mereka, menolak kegelapan Sekhmet dan api Kagutsuchi yang mulai membara di langit. Namun sihir pelindung Liora tidak bisa bertahan lama, Liora mulai muntah darah, kesadaran mya mulai kacau.

Portal Cahaya akhirnya terbuka. Aria jatuh berlutut, tubuhnya gemetar karena beban sihir. Tapi Sho segera mengangkatnya. "Sekarang!" Teriak Kieran dengan lantang.

Satu per satu mereka melompat masuk ke dalam portal. Saat giliran Sho, ia menatap balik ke arah Irene dan dua sosok lainnya yang belum bergerak, seakan menunggu waktu mereka.

"Aku akan kembali... dan kali ini, bukan hanya untuk bertahan." bisiknya, lalu melompat ke dalam portal.

Portal menutup. Dan reruntuhan Zafrel kembali sunyi, hanya menyisakan tawa Irene dan tatapan dingin dari dua rekannya. "Perburuan dimulai." Ucap Irene dengan suara yang begitu mengintimidasi dan mencekam.

Mereka berlima tiba di hutan Iris, setelah Sho keluar dari portal, seketika portal nya menutup. Kabut tipis menyelimuti Hutan Iris, menari di antara batang pohon berumur ribuan tahun. Udara di sana lembap, mengandung aroma bunga liar yang samar dan manis, tapi menyimpan sesuatu yang tak kasat mata—sesuatu yang tak seharusnya disentuh oleh manusia biasa.

Sho berdiri tegap di batas lingkaran tempat mereka beristirahat. Sho menusuk tanah dengan Bident nya sebagai jangkar medan pelindung yang terhubung dengan akar-akar hutan. Dengan mata terpejam, ia menyatu dengan alam, memanipulasi pepohonan, tanah, dan angin untuk menyamarkan keberadaan mereka. Ranting-ranting membentuk kubah alami, menyerap suara, mengaburkan aura magis mereka.

Namun, situasi di dalam pelindung jauh dari damai. Yara menggigil hebat, kulitnya tertutupi simbol-simbol biru samar yang berdenyut seperti luka terbuka. Di sisi lain, Kieran terbaring dengan napas tersengal, tubuhnya diselimuti petir halus yang terus menyetrum dirinya sendiri. Sementara itu, Liora duduk bersandar pada pohon, matanya memutih sesaat sebelum tubuhnya kejang singkat, menggumamkan bahasa kuno yang tak ia sadari.

"Ini... bukan penyakit biasa, Ini semacam kutukan tingkat tinggi... Aku merasakan energi negatif dari Zafrel menyelimuti kutukan yang berada di tubuh Yara." bisik Aria sambil meraba dahi Yara. Ia menutup matanya, memusatkan kekuatan penyembuh Apollo.

Tangannya menyala lembut, menciptakan cahaya perak kebiruan. Aria mulai dari Yara, karena kondisinya paling kritis. Ia menarik napas panjang dan mulai membentuk lingkaran sihir yang melingkupi tubuh sahabatnya. "Apollo... berkati aku dengan penyembuhan milikmu." Bisik Aria lirih.

Selama satu jam, Aria terus menjaga kestabilan dirinya dan kekuatan Apollo. Simbol-simbol kutukan mengelupas perlahan dari tubuh Yara dan larut ke tanah. Begitu Yara tertidur dengan damai, ia beralih pada Kieran, yang tubuhnya masih berkedut setiap kali aliran listrik liar keluar dari dada dan bahunya.

"Ini... resonansi berlebihan dari petir Raijin. Efeknya tak stabil karena terdistorsi oleh energi kuno Zafrel, belum lagi Kieran memaksakan dirinya untuk mengeluarkan serangan besar meskipun dia harus menggendong Yara dan tubuhnya terkena kutukan juga." Gumam Aria.

Dengan hati-hati, Aria menempelkan kedua telapak tangannya ke dada Kieran dan menyalurkan gelombang sihir penyeimbang. Badai kecil listrik muncul di sekeliling mereka, tapi Sho segera menenangkan angin dan dedaunan di sekeliling agar tetap hening dan tersembunyi.

"Terima kasih..." Ucap Aria dengan lirih sambil terus memperluas jangkauan ilusi hutan agar pasukan penjaga Zafrel tak bisa melacak mereka.

Akhirnya, hanya Liora yang tersisa. Gadis bangsawan itu masih berbisik dalam bahasa tak dikenal, dan tubuhnya memancarkan cahaya samar keunguan. Aria menggigit bibirnya, tahu bahwa ini adalah yang tersulit. Liora tidak hanya terjangkit kutukan sihir, tapi juga semacam pengaruh dari arwah leluhur Zafrel.

"Aku tak bisa melakukannya sendiri, Sho bantu aku." Ucap Aria pelan.

Sho membuka matanya dan berjalan perlahan mendekat. "Gunakan kekuatan Persephone." Ucap Sho.

Aria terkejut, tapi tak menolak. Ia menyentuh dan menggenggam tangan Sho, berbeda dari biasanya kini ia merasakan arus kekuatan ilahi mengalir ke dalam dirinya. Dengan gabungan energi penyembuhan miliknya dan energi kematian milik Persephone, Aria menciptakan ritual penyucian dualitas antara hidup dan mati, antara cahaya dan kegelapan.

Saat energi cahaya terakhir disalurkan, Liora berhenti menggeliat. Bisikan leluhur yang merasuki pikirannya perlahan menghilang, dan ia mulai tertidur dengan tenang, napasnya kembali teratur.

Aria terhuyung lelah. Sho menangkapnya sebelum jatuh.

"Kau sudah menyelamatkan mereka semuanya, Aria... Kau harus beristirahat sekarang." Ucap Sho dengan lembut.

Aria tersenyum tipis. "Tapi kita belum tentu aman. Hutan ini... bisa saja menguji kita juga." Bisik Aria dengan lirih, suaranya hampir tidak terdengar.

Sho menatap ke kejauhan, ke arah kabut yang mulai menggumpal di luar medan perlindungan mereka.

"Aku akan berjaga malam ini. Aku akan melindungi kalian." Ucap Sho sembari menatap kearah rekan-rekannya yang tertidur."

Bulan bersinar terang, hutan kuno Iris kembali menyelubungi dirinya dalam misteri. Angin berhembus lembut, membawa bisikan kuno yang hanya bisa didengar oleh mereka yang mendengarkan dengan hati yang terbuka. Hutan Iris bergetar dan berdetak seolah-olah hutan itu memiliki sebuah jantung.

1
J. Elymorz
Semoga 5 sekawan itu baik' aja/Frown//Frown/
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Mercenary of El Dorado
J. Elymorz
Bagusss tiap chapternya seruu + bikin penasaran🤩🤩
J. Elymorz
Oemjii, ku kira udah damai eh ternyata belum/Sweat//Sweat/

Btw bagusss bangett, aku menunggu chapter berikutnyaa/Applaud//Applaud/
J. Elymorz
Mau peluk lioraaaa /Sob//Sob/

sayangg lioraa🫂🫂
J. Elymorz
aaaaaa yaraa :(
peluk jauh untukmu sayanggg🫂🫂
J. Elymorz
Bahkan Apollopun takut sama Aria, apalagi sho/Proud/
J. Elymorz: INI SERIUS MEREKA TUNANGAN? AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

AKU SENENG BANGETTT /Kiss//Kiss/

makasii buat authornyaa/Hey//Hey/
total 1 replies
J. Elymorz
Terima kasih atas penjelasannya Kak, aku jadi paham dan ga penasaran lagi sama karakter-karakter yang ada di Novel ini.

Btw Aria cantik 08 berapa neng? /Smirk//Smirk/
J. Elymorz
Untuk authornya, aku ga bisa berkata-kata tapi yang pasti NOVELNYA BAGUS BANGETT WOIIIIIIIII SUMPAHHH
J. Elymorz: Gwa sampe mau roll depan sangking bagusnya, cepet lanjut ga lu? /Grievance//Grievance/
total 1 replies
J. Elymorz
SUMPIL? KEREN BANGETTT /Angry//Angry/
J. Elymorz
Chapter kali ini bener-bener bikin aku ngerasa ikut kebawa dalam ceritanya
J. Elymorz: Kepada author yang terhormat, jangan buat aku sesak napas lagi ya/Smile//Smile/
total 1 replies
J. Elymorz
Selamat datang member baru (Liora) /Smile//Smile/
J. Elymorz
Wow... Aku menanti kelanjutan cerita ini

Semangatt terus buat authornya yaaaa
J. Elymorz
Petualangan besar menanti mereka.
J. Elymorz
KERENNN BANGETTT

Rasanya campur aduk kayak nasi uduk, aaaa aku ga bisa ngungkapin perasaan ku dengan kata' tapi yang pasti ini KERENNN BANGETTTTT
J. Elymorz
Aku ga sabar baca chapter selanjutnya, kira-kira ada plot twist apa lagi yaa?/Doubt//Doubt/

Oiyaa, semangat terus yaa buat authornyaa /Determined//Determined/
J. Elymorz
Cinta segi tiga? /Chuckle//Chuckle/
J. Elymorz
SERUU!! apakah akan ada cinta segi tiga? /Doubt//Sweat/
J. Elymorz
AAAA NOOO, SHO... ARIA.. /Sob//Sob//Sob/
J. Elymorz
BAGUSS BAHGETT, SEMANGATT BUAT AUTHORNYAA/Kiss//Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!