Kimmy, mahasiswi semester 3 yang nekad bunuh diri akibat ibunya meninggal. sikap bodohnya ini membawanya masuk ke rumah sakit. di rumah sakit inilah, perjumpaan Kimmy dengan seorang dokter tampan bernama Nico.
Adalah Snowdrop yang, yang berwarna putih yang hanya tumbuh di musim dingin. berawal dari bunga itu, Kimmy sering bertemu dengan Dokter Kimmy. Seiring bergulirnya waktu, Kimmy jatuh cinta pada dokter tampan tersebut.
Di tengah perasaan cintanya pada Nico, sahabatnya Max mengungkapkan cinta pada dirinya. Kimmy kebingungan karena Max yang ia anggap sebagai sahabatnya sendiri. Bersamaan itu pula tanpa Max sadari, Jeslyn sahabat karibnya diam-diam juga memendap cinta pada Max.
Sementara itu Kimmy justru resah dengan perasaannya. sebab sikap Nico yang selalu perhatian dan baik hati, tidak juga dibarengi ungkapan cinta. hingga akhirrnya kenyataan pahit pun harus dia terima. dimana Nico menganggap Kimmy sebagai adik sendiri. Sebab Kimmy mirip dengan adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
Nico menatap lurus pada taman sumah sakit yang ada tepat di luar jendela ruangan nya entah apa yang ia pikirkan.
"Nic... apa yang sedang kau lakukan? kau belum mau pulang? " tanya Marvin yang kini memasuki ruangan Nico
"Sebentar lagi Vin. Aku tak tau juga apa yang akan kulakukan di rumah jika pulang secepat ini" ucap Nico
" itulah kenapa kau harus mencari psangan sej dulu. Dulu sudah ada yang datang tetapi kau sia-siakan. Apa kau tau Nic, ternyata Kimmy saaat ini bekerja di rumah sakit ini di bagian keuangan" ucap Marvin.
"Oh iyaaa? aku tak tau, aku belum pernah berbincang banyak dengannya"
"Kudengar pernikahan mereka akan dilakukan di dua bulan lagi"ucap Marvin
"apa kau datang kesini untuk memberitahu semua tentang dia?" ucap Nico seolah tidak suka dengan apa yang dia dengar barusan.
"Bisa jadi. Anggap saja aku membantumu untuk mendapatkan informasi tentang dia. Tapi aku melihat sepertinya tidak akan da waktu untuk mu lagi Nic. Aku harus mengatakan ini"
"Sudah lah Marvin... sudah kukatakan aku tak apa-apa. Perasaan ku padanya hanya ingin menjadikan nya sebagai adikku. itu saja." Ucap Nico payah
" Hah... sudah lah. Aku malas sekali berbicara dengan mu. Sampai kapan kau akan sembunyikan perasaanmu dan terus sembunyi di zona nyamanmu"
ucap Marvin abadi pergi dari ruangan Nico. ia mulai kesal dengan sahabatnya itu yang sepertinya tidak berusaha untuk menunjukkan dan memperjuangkan perasaan nya sejak dulu. Padahal ia tau bahwa sahabat nya itu sebenarnya mencintai Kimmy.
******
Sudah lebih ddari satu bulan Kimmy dan Max sejak menetap dan bekerja di Irlania. Keduanya sam-sama sibuk dengan pekerjaannya masing masing. Mereka tidak banyak bertengkar lagi seperti pada saat awal-awal mereka datang ke Irlandia. Kini Kimmy sangat membatasi bahkan menghindari pertemuan dan interaksi dengan Nico. Dia lebih fokus pada pekerjaannya dan persiapan pernikahannya dengan Max.
Sampai saat ini juga Jeslyn belum mengetahui hubungan mereka karena KImmy sangat bingung akan memberitahu dengan cara apa dan bagaimana awalnya. Sore hari ini mereka berjanji akan bertemu dan mengatakan pada Jeslyn mengenai hubungan Kimmy dengan Max.
Setelah melakukan pertemuan dengan beberapa calon investor Kimmy bergegas untuk kembali ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaanya karena ada janji dengan Jeslyn dan Max untuk bertemu.
"Kimmy.., maafkan aku. Aku tidak bisa bertemu hari ini karena aku merasa tidak enak badan"~Kimmy
Namun saat diperjalanan ia menerima pesan dari Jeslyn bahwasanya ia tidak bisa karena sahabatnya itu tengah sakit. Tanpa menunggu lama Kimmy menekan tombol untuk memanggil Jeslyn.
"Halo Kimmy?"
"Halo Jeslyn?. Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa yang sedang kau rasakan?"
""Aku tidak papa Kimmy, aku hanya kelelahan karena seminggu ini aku menangani banyak pasien dan pulang pergi luar kota untuk melakukan seminar. Aku hanya butuh istirahat saja. Maafkan aku ya KImmy". Ucap Jeslyn.
"Baiklah tidak masalah Jelsyn, Kau buatlah istirahat. Apa kau sudah beritahukan pada Max?"
"B..Belum Kimmy" Ucap Jelsyn
"Baiklah tidak masalah aku yang akan memberitahukannya pada Max. Yang terpenting kau buatlah istirahat yang cukup".
"Baiklah Kimmy terimakasih untuk pengertianmu Kimmy" Ucap Jeslyn yang kemudian menutup panggilan telfon bersamaan dengan Kimmy yang sudah sampai di lobby kantornya kemudian sambil berjalan ia mencari kontak Max.
"Halo Max, Apa kau sedang sibuk?" tanya Kimmy
"Halo Kimmy, aku baru selesai memeriksa beberapa pasien. Ada apa Kimmy?"
"Max.. hari ini Jeslyn sedang tidak enak badan jadi kita tidak jadi bertemu malam ini ini. Apa kau sudah selesai bekerja?"
"Ada sedikit lagi pekerjaan yang harus kulakukan Kimmy"
"Baiklah kalau begitu, kabari aku nanti jika pekerjaanmu sudah selesai jad aku bisa segera bersiap-siap" Ucap Kimmy di telfon.
"Iya Kimmy, Nnati aku akan mengabarimu" ucap Max kemudian dan tidak lama sambungan teflon terputus.
Baru saja Kimmy mendudukkan dirinya di kursi kerjanya ia mendapatkan notif pen dari Max.
"Kimmy maaf, sepertinya aku tidak bisa menghantarkanmu pulang kali ini karena aku ada pasien dadakan. Apa kau tidak keberatan jika pulang menggunakan taksi?" ~ Max
Kimmy yang melihat itu segera membalas pesan Max untuk mengatakan bahwa ia akan pulang menggunakan taksi nanti.
*******
Sementara di tempat lain, Jeslyn duduk terdiam di tepi tempat tidurnya dengan sebuah test pack. Ia menggenggam alat itu dengan erat dengan maata yang sudah memerah dan peluh di dahi nya.
"Bagaimana ini?. Apa yang harus kulakukan sekarang?" gumam nya sambil memejamkan matanya.
Setelah ponselnya berdenting ia segera bersiap-siap meninggalkan kamar mengendarai mobilnya untu pergi ke suatu tempat.
"Jeslyn... Apa maksudmu?" ucap Seorang pria yang tak lain adalah Max saat mereka duduk di sebuah coffe shop.
"Max... Aku hamil. Aku hamil anakmu?"
"Jangan bercanda Jeslyn. Bagaimana mungkin bisa terjadi sedangkan aku dan kau..."
"Itu sangat mungkin Max... Kita melakukannya saat itu. Apa kau tidak ingat malam itu? Saat aku merayakan pesta teman ku di club aku melihatmu mabuk disana. Apa kau tidak ingat itu?" tanya Jelsyn mulai terbawa emosi
"Jadi itu kau?"
"Maksudmu siapa lagi? Apa kau tidak ingat ? Aku yang menolongmu membawamu ke hotel. aku sudah akan pergi meninggalkanmu tapi kau yang menahanku" ucap Kimmy yang saat ini diiringi oleh air matanya.
Max memijat keningnya dengan sangat gusar. "Jeslyn bagaimana ini, aku akan segera menikah dengan Kimy bulan depan. Aku tidak mungkin bisa bersama mu." Ucap Max yang membuat Jeslyn terkejut dan memelototkan matanya.
Max meraih tangan Jeslyn. manatap mata Jeslyn lekat.
"Jeslyn, kau tau kan sedari dulu aku sangat mencintai Kimmy. Kali ini aku akan mendapatkannya Jeslyn. Tolong aku. Usia kandunganmu masih muda, seharusnya kita masih bisa menggugurkannya bukan?" Ucap Max memohon dengan suara pelan.
Bagaikan disambar petir, Jeslyn tak menyangka kalimat seperti akan keluar dari mulut Max. Dia sunggu tidak menyangka Max bisa mengatakan seperti itu. Jesslyn tau Max memang menyukai Kimmy sejak mereka duduk di bangku sekolah tetapi Max ia kenal dulu rasanya tidak se tega Max yang ada di hadapannya saat ini.
Plaakkkkkk
Satu tamparan keras mendarat di pipi Max.
"Kalau kau memang tidak ingin bertanggungjawab dengan anak ini, itu terserah padamu. Aku tidak akan melakukan dosa kedua kalinya Max" Ucap Jeslyn kemudian beranjak dari tempat itu tanpa menunggu respon dari Max.