Twin Sister'S Revenge

Alethea, Gadis itu melangkahkan kakinya secara perlahan memasuki sebuah penthouse mewah.

"Silahkan nona"

Leonel mempersilahkan nona mudanya masuk begitu pintu terbuka.

"Tunggu disini"

Sahut gadis itu yang kemudian masuk kedalam penthouse tersebut.

Tak

Tak

Tak

Suara ketukan heels pada marmer terdengar ringan takkalah suasana dalam penthouse tersebut begitu sunyi, Tidak sahutan apapun, Tidak ada para pekerja, ataupun yang lainnya.

Hingga, Sebuah lengan kekar memeluk pinggang ramping gadis itu. Alethea tidak terkejut sebab aroma parfum yang tertangkap di indra penciumannya sangat tidak asing, Begitu familiar hingga bukannya berontak gadis itu memilih mengembangkan senyumnya.

"Aku merindukanmu, Sayang"

Sahut pria itu dengan rendah, Diletakkannya dagunya di puncuk kepala gadis itu. Dipeluknya dengan erat tubuh mungil Alethea yang begitu dia rindukan beberapa hari terakhir ini.

Alethea terkekeh ringan, Di sentuhnya lengan pria tersebut yang kini melingkar di perutnya.

"Baru seminggu, Dan sudah serindu ini?"

Ucapnya dengan bercanda, Dia tau bagaimana posesifnya Nick padanya, Dan ini adalah pertama kali mereka berpisah dalam waktu dan negara yang berbeda.

Nick mendelik dengan kesal mendengar perkataan gadisnya.

"Jangankan seminggu, Sehari saja aku sudah dibuat kelimpungan jika tidak melihatmu"

Timpal Nick dengan sedikit kesal, Dia benar-benar tidak bisa tanpa Alethea, Gadisnya itu seolah oksigennya.

"Terlalu berlebihan"

Kekeh Alethea namun pipinya terlihat bersemu, Dia begitu bahagia bersama dengan Nick. Dari awal mereka bertemu bahkan sampai saat ini pria itu selalu membuatnya bahagia, Apapun yang diinginkannya selalu diiyakan oleh Nick.

"Tapi inilah faktanya"

Timpal pria itu lagi

Alethea tersenyum cerah, Dia berbalik mendonggakan wajahnya, Menatap Nick yang juga menatapnya.

"Aku tau"

Cupp

Dikecupnya bibir pria itu sekilas membuat Nick menggerlingkan matanya, Alethea selalu seperti itu, Bersikap berani namun setelahnya tetap tersipu malu karna tindakannya sendiri. Sialnya itu sangat lucu di mata Nick.

"Sangat sulit hidup di negara yang berbeda denganmu sayang? Tidak ingin aku bantu? Sangat mudah untuk melenyapkan mereka"

Tawar Nick untuk kesekian kalinya, Demi apapun dia cukup sulit dengan keadaan saat ini, Bukan masalah baginya untuk bolak balik antara London ke Dubai, Dia bisa meninggalkan pekerjaannya di London demi kekasihnya, Hanya saja tidak untuk saat ini karna dia sedang membangun proyek besar di London.

Namun meski begitu, Seperti yang dikatakan sebelumnya, Bagi Nick Alethea adalah oksigennya, Dan pria itu rela melakukan apapun hanya untuk bertemu gadisnya.

Alethea menggelengkan kepalanya ketika mendengar tawaran Nick

"Bantu aku ketika aku memintanya, Saat ini aku masih bisa mengatasinya semuanya sendiri jadi biarkan aku yang melakukannya"

Jelas gadis tersebut, Tangannya bergerak mengusap rahang kokoh Nick yang begitu tegas menambah kesan rupawan yang begitu sempurna dimatanya.

"Selama ini aku selalu hidup bahagia tanpa tau bagaimana penderitaan yang di alami adikku di neraka itu, Aku ingin mengatasinya sendiri sebagai rasa tanggung jawabku pada adikku, Dan aku harap kau mengerti itu"

Lanjut Alethea serius

Nick Menghela nafasnya kasar, Namun pria itu tetap menganggukkan kepalanya, Apapun yang diinginkan Alethea dia tidak sanggup untuk menolaknya.

Lagi pula dia yakin jika gadisnya akan baik-baik saja, Mengingat kakak sepupu Alethea Andrean Edmund yang tidak akan membiarkan adik kesayangannya terluka walau sedikit saja, Dan tentu saja dia juga tidak akan membiarkannya, Anak buahnya telah dia kerahkan untuk mengawasi Alethea dalam jarak jauh.

Entah gadisnya tau atau tidak, Tapi Nick bahkan mempunyai mata-mata di manshion keluarga Fillmore. Dia tau bagaimana mengerikannya keluarga itu hanya demi harta, Dan kini gadisnya berada dalam lingkar keluarga tersebut, Dan dia tidak ingin lengah sedikit saja hingga membuat gadisnya dalam bahaya.

"Apapun untukmu sayang"

Pasrah Nick membuat Alethea mengembangkan senyumnya.

"Aku sudah menyiapkan makan malam untuk kita berdua, Beberapa makanan kesukaanmu telah menunggumu sejak tadi"

...****************...

Hingga hari yang begitu di nanti nanti oleh sebagian orang telah tiba, Dimana hari ini merupakan hari peresmian Alethea Fillmore sebagai CEO di Fillmore company.

Berbagai undangan dikirimkan untuk beberapa perusahaan, Dari perusahaan baru hingga perusahaan yang telah memiliki nama besar dikalangan bisnis maupun masyarakat.

Alethea, Gadis itu baru saja telah menyelesaikan kegiatan mandinya, Suara perdebatan yang cukup memusingkan baginya benar-benar membuat gadis itu jengah.

Demi apapun, Dia membenci keributan

"Kak Zaski, Aku bahkan telah membooking mu lebih dulu, Tapi kau menolak, Tapi menerima tawaran Alethea"

Zeeana memulai perdebatan, Ditatapnya sang MUA di hadapannya dengan kesal.

Beberapa hari yang lalu, Dia telah menghubungi Zaski yang merupakan salah satu MUA populer di Dubai, Riasan wanita itu kerap digunakan oleh orang-orang besar bahkan selebriti, Dia ingin wanita itu memperindah wajahnya di hari peresmian Alethea.

Dia harus tampil dengan memukai, Jika dia bisa, Dia ingin tampil lebih mempesona dari sang bintang utama, Yaitu sepupunya Alethea.

Namun saat itu Zaski menolaknya, Mengatakan jika telah memiliki client yang lebih dulu menghubunginya. Saat itu dia memilih mengalah sebab tidak peduli bagaimanapun dia memaksa Ms Zaski tetap menolaknya.

Tapi siapa sangka jika yang menjadi client dari perias itu adalah kakak sepupunya sendiri, Alethea.

Itu jelas membuat kekesalan Zeeana bertambah, Dia tidak akan membiarkan Ms Zaski untuk merias wajah Alethea yang tentu saja hasilnya tidak perlu diragukan lagi. Tidak akan dia biarkan Alethea berkilau malam ini, Sebab hanya dia yang harus menjadi pusat perhatian malam ini, Hanya dia dan harus dia.

"Maaf nona Zeeana, Tapi nona Alethea lebih dulu membooking jadwal saya"

Sahut Zaski yang dibuat bingung bagaimana lagi dia harus menjelaskannya pada nona arogan di hadapannya itu

"Tapi aku adalah langgananmu, Aku telah memakai jasa kak Zaski sejak lama, Tentu saja harus aku yang kakak dahulukan bukan dia"

Timpal Zeeana kembali, Sejak dulu dia selalu menggunakan jasa wanita itu bukankah seharusnya dia yang di prioritaskan disini? Begitu pikirnya.

"Kau membuat keributan sepagi ini Zeeana, Berteriak melalukan penolakan terhadap hal yang tidak begitu penting"

Zeeana dan Zaski berbalik ketika mendengar suara yang tidak asing lagi di telinga mereka, Dilihatnya kini Alethea berjalan menghampiri mereka dengan wajah datarnya.

"Jika tidak begitu penting kenapa tidak menyerahkan kak Zaski untuk merias ku, Kau bisa mencari MUA lain untuk meriasmu"

Sahut Zeeana cepat, Matanya memindai wajah Alethea sudah sangat cantik tanpa riasan, Dan jika dipoles dengan indah sudah pasti gadis itu semakin memukau.

"Kau yakin mampu membayarnya? Sebaiknya dari pada membuat keributan, Kau gunakan otakmu untuk berfikir, Kau harus mulai berhemat karna saat posisimu tidak lagi sama, Dan tentu saja gajimu juga tidak akan sama, Dan rekening perusahaan tidak akan bisa di akses oleh siapapun tanpa izinku"

Alethea berkata dengan datar, Dia duduk di atas sofa yang kemudian mengisyaratkan Zaski agar segera duduk.

"Melihatmu membeli gaun mewah yang akan kau gunakan malam ini pasti harganya sangat mahal, Sangat di sayangkan sebab pastinya kau akan semakin menghemat di hari hari kedepan sebelum tanggal gajianmu"

Lanjut Alethea membuat Zeeana terkejut

"Kau gila? Perusahaan itu bukan hanya milikmu tapi milik anggota keluarga Fillmore, Kau bersikap begitu serakah sekarang"

Desis Zeeana dengan emosi

"Aku CEO nya, Dan perusahaan itu milikku, Sudah ditetapkan, Mutlak tanpa bisa di ganggu gugat, Kau jelas tau itu"

Alethea menimpali dengan santai, Dia melipat keduanya di depan dada, Menatap Zeeana dengan senyum meremehkan diwajahnya.

Demi apapun itu terlihat menjengkelkan dimata Zeeana.

"Yang di bagi itu bukan Fillmore company, Tapi cabangnya, Dan kau mendapatkan bagianmu sendiri"

Ujar Alethea yang mengingatkan Zeeana tentang bagaimana pembagian kekuasaan di keluarga Fillmore sebenarnya

"Dan tidak akan aku biarkan kau menikmati uang perusahaanku untuk kesenangan pribadimu, Zeena"

Tandas Alethea dengan penuh penekanan