Sequel Terpaksa Menikahi Tuan Posesif
IG : @nafasal8
Season 1
Damian harus merasakan kekecewaan yang mendalam, karena sang tunangan diam-diam berselingkuh darinya. Ia terpaksa harus memutuskan pertunangannya secara sepihak.
Jebakan yang direncanakan oleh Arra, ternyata menjadi pertemuan pertama untuk Damian dan Sarah. Lantas bagaimana cara Damian untuk menaklukkan hati Sarah.
Bagaimana perjuangan Damian untuk mendapatkan hati sang pujaan hati, berhasilkah atau Sarah malah berbalik arah dari Damian?
Season 2
Rencana konyol Davian untuk menjadikan Linanda sebagai kekasih settingan ternyata berujung pada keputusan Oma yang ingin menikahkan mereka dalam waktu dekat.
Bagaimana kisah Davian dan Lin dalam menghadapi rencana Oma? Apakah mereka akan bersatu dalam ikatan suci? Atau mengungkap semua dan mengaku pada keluarga besar mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafasal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29. Penyelamat
Daisy gemetar hebat saat ban mobilnya meletus karena terkena timah panas yang sengaja di tembakan oleh anak buah Tuan Tony itu, ponsel pintar yang masih menghubungkan panggilan telpon dengan Damian pun -- ia biarkan tergeletak di sampingnya. Sopir pribadinya kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan.
Beruntung mobil yang di gunakan Daisy sudah dilengkapi dengan keamanan yang super canggih. Perlindungannya mencakup daya tahan kaca dari senapan serbu. Kacanya terbuat dari polikarbonat dengan ketebalan tertentu yang dapat meredam hantaman peluru kaliber 7,62 mm.
Bukan hanya itu saja, mobil yang Daisy tumpangi juga tidak hanya tahan serangan peluru, mobil ini juga mengusung sertifikasi ERV 2010 sebagai kendaraan yang tahan ledakan. Mobil dirancang dengan sasis dan pertahanan khusus yang memastikan kuat terhadap ledakan.
Pak Sam sangat memperhatikan keamanan keluarga Hutama, pria paruh baya itu selalu memastikan setiap keamanan anggota keluarga Hutama dengan detail dan terinci.
🍁🍁🍁
Empat anak buah Tony yang mengejar mobil Daisy semakin mendekat.
"Nona, selamatkan diri Nona. Saya akan mencoba menghadang mereka. Cepat keluar Nona!" Perintah sopir pribadinya.
Daisy hanya menganggukkan kepala, tanpa pikir panjang gadis itu segera mengikuti perintah sopirnya. Kini yang ada dipikirannya adalah mencari bantuan orang sekitar. Meskipun ia rasa kemungkinan sangat kecil, karena saat ini mereka di jalan yang sangat lengang dan tak banyak penduduk. Tapi Daisy tetap berharap semoga Damian segera datang dan menyelamatkannya.
Daisy segera keluar dari mobil, ia tak memperhatikan jalanan sehingga membuat pengendara motor yang melintas -- hampir saja menabraknya. Gadis itu menutup kepalanya dengan kedua tangannya, seolah pasrah dengan apa yang akan terjadi dengannya.
Suara gesekan ban sepeda motor beradu dengan jalanan aspal terdengar melengking di telinga Daisy, seorang pria tampak membuka penutup kaca helmet nya. Ia menatap Daisy dengan sorotan mata tajam.
"Mau mati jangan disini Nona, sana nyebur ke sungai atau lompat dari gedung lantai lima puluh," hardik pria bermotor itu. Sorot matanya menunjukkan amarah yang siap ia luapkan.
Namun Daisy tak menggubris nya, ia segera menghampiri pria tersebut -- dengan cepat gadis itu menaiki jok belakang motor pria tersebut.
"Apa yang kamu lakukan?" pekik pria itu.
"Ku mohon selamatkan aku, aku sedang dalam bahaya," ucap Daisy.
Pria itu mendelik tak senang ke arah Daisy, tapi suara senjata api yang terdengar kencang segera membuat pria itu tersadar -- bahwa nyawa gadis ini berada dalam bahaya. Ia segera memacu motornya.
"Pegangan!" teriaknya.
Daisy segera melingkarkan kedua lengannya di perut pria itu -- pria itu semakin melajukan kendaraannya.
Mobil sedan berwarna hitam masih terus mengejar mereka berdua, pria itu mengendarai motor balapnya dengan lincah. Ini adalah pengalaman pertama Daisy naik motor. Dan hal itu tentu saja membuatnya merasa takut sekali, sepanjang perjalanan dia hanya bisa memejamkan mata dan mengeratkan pelukannya pada pria asing itu.
🍁🍁🍁
Sementara itu, di lokasi sebelumnya. Anak buah Pak Sam sudah datang terlebih dahulu, setelah itu di susul dengan Damian dan Ben. Mereka hanya mendapati sopir pribadi Daisy yang terluka parah karena luka tembak di dadanya.
Damian segera mengintruksikan bodyguard nya untuk membawa Fuad yang tak lain adalah sopir Daisy itu ke Rumah Sakit terdekat agar segera mendapat pertolongan.
"Tuan, Nona Daisy tidak ada. Fuad juga tidak tahu keberadaan Nona Daisy, saya takut Nona diculik oleh anak buah Tuan Tony," ucap Ben dengan perasaan tak tenang. Pikirannya saat ini hanya terfokus pada Daisy, dimana gadis itu saat ini.
"Kita berpencar, aku menemukan ponsel Daisy tergeletak di mobil. Aku rasa Daisy tidak diculik, dia melarikan diri. Aku yakin Daisy pasti belum jauh dari sini. Ayo kita bergegas sekarang!" perintah Damian.
Mereka segera berpencar untuk mencari keberadaan Daisy, rasa khawatir sangat terlihat di raut wajah orang kepercayaan Damian itu.
🍁🍁🍁
Daisy dan pria itu berhasil lolos dari kejaran anak buah Tony, merasa aman pria itu segera menepikan kendaraannya yang berada tepat di pinggir sungai. Pria itu segera membuka kaca helmet nya, lalu menoleh ke belakang dan mendelik ke arah Daisy.
"Turun!" perintah nya. Suaranya terdengar sangat dingin dan arogan.
Daisy hanya menuruti perintah pria itu, gadis itu memilih duduk di rerumputan dan menghadap ke sungai. Ia mendesah lirih, lalu mendongakkan kepala menatap pria asing yang sudah menyelamatkan nyawanya itu.
"Terimakasih!" ucapnya sambil mengulas senyum.
Pria itu membuka helmet nya, lalu menaruh pada jok belakang. Ia menatap tajam pada Daisy. Ia bahkan tak menggubris ucapan terimakasih gadis itu.
"Siapa kamu sebenarnya? Kenapa kamu bisa dikejar oleh komplotan mafia?" selidik pria itu, ia mendudukkan tubuhnya di atas motornya. Tubuhnya sedikit ia bungkuk kan dengan tangan bertumpu pada tangki motornya.
Namun, pandangan pria itu segera teralihkan pada seorang pria yang memakai baju serba hitam dengan senjata api yang ia arahkan tepat ke arah mereka berdua. Pria itu yakin, dia adalah salah satu dari komplotan yang ingin mencelakai gadis yang sedang duduk sambil menatap sungai di hadapannya itu.
Pria yang belum Daisy ketahui namanya itu segera berdiri dan berpindah posisi membelakangi Daisy, senjata api dengan jenis revolver itu memuntahkan timah panasnya dengan kecepatan tinggi yang tepat mengenai dada kiri pria tersebut. Pria itu tersungkur tepat di hadapan Daisy, gadis itu menjerit histeris.
Beruntung anak buah Pak Sam tiba di lokasi tepat waktu, ia segera menembak pria itu dengan dua tembakan yang tepat mengenai dadanya. Pria itu langsung terkapar ditempat.
Disaat yang bersamaan Ben dan Damian datang di tempat Daisy yang tengah memeluk pria asing yang sudah terkapar tak berdaya karena luka tembak di dadanya.
Ben, segera keluar mobil menghampiri Daisy tanpa menghiraukan Damian. Pria itu berlari dan mendapati Daisy sedang mendekap pria asing itu, seketika hati Ben bagai disayat pisau yang sangat tajam. Ia merasa lega karena Daisy tak terluka sedikitpun tapi di satu sisi -- hatinya juga terasa perih, ia mendekati Daisy yang sedang menangisi pria asing itu.
"Nona Isy, anda baik-baik saja?" tanya Ben sambil menekuk kedua lututnya dengan pandangan yang sangat sulit diartikan.
"Ben, selamatkan dia Ben. Pria ini yang sudah menyelamatkan nyawaku tadi, aku tak ingin dia meninggal Ben." Air matanya masih terus menghujam pipi gadis cantik itu.
Damian yang melihat Daisy baik-baik saja seketika bisa bernapas lega. Namun, ia menangkap suatu yang berbeda dari tatapan Ben pada Daisy.
Mencintaimu dalam diam memang sangat menyakitkan, selalu larut dalam lara ketika semua tak sejalan dengan keinginanku. Tapi aku tak berdaya, tubuh ini bahkan tak bisa merengkuh mu dalam dekapanku. Aku tersiksa, sungguh tersiksa.
Bersambung ....
Love u all guys😘
.
.
.
Sambil menunggu up, bisa mampir ke novel yang sangat rekomen banget pokoknya. Dijamin nagih bacanya😍