Ini bukan tentang perjodohan bukan pula tentang pengorbanan seorang anak yang membantu keluarga nya , tetapi ini tentang....
Syeila Rinjani Ahmad (17 th) , merupakan gadis cantik yang polos, ceria dan manja kepada siapapun yang dia anggap dekat dengannya.
Faishal Amarkhan (30 th), merupakan pribadi yang dingin dan tak tersentuh kecuali keluarga dan wanita nya, ya wanitanya yang sekarang berstatus sebagai istri temannya.
Bagaimana kisah Syeila dan Faishal ? bagaimana mereka bisa terikat dengan status pernikahan ? Dan apakah mereka bisa menerima kenyataan ? Penasaran ? Tetap pantau terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
“Hah, jadi kamu kayak gini dari novel?”
“Iyaa Om, dari novel hihihihi,” sahut Syeila sambil cengingisan.
Faishal yang mendengar itu cengo sesaat, kemudian mendatarkan wajahnya.
Syeila yang faham Om Fai nya kembali diam, memberanikan diri memberikan kecupan.
Cup
Sekilas kecupan diberikan Syeila, sebelum dia kembali bersuara.
“Om, Om marah lagi ya sama Syeila?”
“Kan saya suda pernah mengatakan, jangan baca novel, nanti kamu kebanyakan ngehalu yang tidak tidak.”
Mendengar ucapan Om Fai nya, Syeila ingin protes tidak terima. Tetapi, dari pada marahnya berlarut larut, mending Syeila iya in aja lah. Urusan baca novel bisa sembunyi sembunyi. Kurang lebih begitu pemikiran Syeila.
“Baik Om, Syeila janji nggak akan ngehalu seperti yang Om bilang”.
“Nggak akan ngehalu kok Om, tetapi Syeila tetap baca Novel. Bagus juga sepertinya buat persiapan dini apalagi menghadapi pelakor,” lanjut Syeila dalam hati.
Ya, Syeila sedikit banyak tau tentang pelakor dari Cici dan Novel yang dia baca.
“Good girl," puji Faishal sembari memberikan kecupan kecupan kecil di bibir mungil Syeila.
“Ish Om, sudah dong Om. Jangan cium cium Syeila lagi. Syeila mau nyiapin buat sekolah besok nih, terus lanjut baca artikel," ucap Syeila sembari menutupi bibirnya dengan telapak tangan.
“Baiklah, tapi sekali lagi ya?”
Tanpa menunggu persetujuan biji sawinya, Faishal langsung memindahkan telapak tangan Syeila ke lehernya kemudian
Cup
Didaratkannya bibir tebal Faishal ke bibir mungil Syeila, kemudian diberikan lum*tan lum*tan kecil atas dan bawah secara bergantian.
Setelah puas mengexsplore bibir biji sawinya, jempol Faishal mendarat di bibir mungil biji sawi untuk membersihkan sisa sisa perpagutannya, kemudian berkata, “ Sudah, sekarang kamu bisa belajar dan menyiapkan keperluan besok.”
“He em Om."
Setelah itu, Syeila turun dari pangkuan Faishal menuju meja belajarnya. Ya, Faishal sudah menyiapkan segala keperluan Syeila mulai dari meja belajar, tempat buku sampai meja rias.
Faishal yang melihat Syeila mulai sibuk dengan aktivitasnya, kembali teringat dengan sikap Syeila tadi yang menurutnya sedikit agresif, yah walaupun itu belajar dari novel. Namun, tak urung membuat Faishal tersenyum sendiri.
“Astaga, biji sawi masih kecil dan dalam proses belajar. Tahan tahan jangan berfikir mesum," batin Faishal sambil menggeleng gelengkan kepalanya karena pikiran mesum yang bercokol di otaknya.
Akhirnya, Faishal memutuskan untuk keruang kerjanya. Menyibukkan diri dengan dokumen dokumen, merupakan salah satu cara Faishal untuk melupakan pikiran mesumnya.
Satu jam berlalu, Syeila selesai dengan persiapan sekolahnya besok. Kemudian melirik jam dan bergumam lirih,” Ahh, sudah jam sembilan malam dan Om Fai sepertinya masih sibuk diruang kerjanya. Mending Syeila bikinin teh hangat aja deh”.
Syeila segera menuju dapur untuk menyiapkan teh dan sedikit camilan buat Om Fai nya.
Salah satu yang dilihat Syeila hampir setiap hari adalah Mommy nya yang setiap malam selalu membuatkan minuman hangat dan camilan untuk menemani waktu Daddy nya bekerja.
Sesampainya didapur, Syeila segera membuat teh hangat dan menyiapkan camilan yang tadi sempat dibeli. Namun, sebelum itu, Syeila sudah membersihkan sisa makan malam yang tadi belum sempat di bersihkan.
Setelah teh dan cemilannya siap, segera dia menuju ruang kerja Om Fai yang berada disebelah kamarnya.
Tok..tok..tok.
“Om, Ini Syeila.”
“Iyaa, masuklah.”
Mendengar ucapan dari dalam, Syeila langsung masuk. Mendadak Syeila berhenti ditengah ruangan tersebut.
Dilihatnya Om Fai dengan kaca mata kerjanya yang serius sibuk membaca berkas tanpa menoleh kearahnya.
Sungguh, Syeila senang sekali melihat pemandangan tersebut. Om Fai kelihat tampan dan tentunya cool abis. Begitulah pikir Syeila yang terus menatap kearah Om Fai nya tanpa berkedip.
Namun, beberapa saat segera dienyahkan pikiran tersebut dan segera berjalan mendekat.
“Ini om, teh dan camilan buat om," ucap Syeila sambil meletakkan teh dan camilan di sisi meja yang kosong.
Faishal yang mendengar itu, sontak mendongakkan wajahnya dan seketika terulas senyum tipis sambil berkata, “Terimakasih ya.”
“Iya om, kalau gitu Syeila balik ke kamar ya om. Syeila mau lanjut baca artikel, dan Om jangan sampai malam malam ya kerjanya.”
“Iya, dan kamu kalau sudah capek baca artikel langsung tidur aja.”
“Baik om.”
Faishal yang memastikan Syeila sudah keluar dari kamarnya, senyum mengembang tidak bisa dihindari. Faishal sungguh terharu melihat perlakuan biji sawinya.
“Ternyata, dibalik sikapnya yang sungguh sungguh polos bin lemot, dia cukup jago dalam mengurus diriku. Hanya perlu dipoles sedikit saja sepertinya," batin Faishal dengan tatapan mata yang menerawang jauh kedepan.
Faishal segera meminum teh dan memakan camilannya, kemudian dia fokus kembali ke pekerjannya.
Satu jam berlalu, Faishal memutuskan untuk menyudahi pekerjaannya malam ini, karena waktu juga sudah menunjukkan pukul sepuluh lebih.
Sesampainya dikamar, ternyata Syeila sudah bergelung nyenyak dengan selimut.
“Tumben tumbenan bisa tidur tanpa pelukanku,” lirih Faishal sambil terus menatap Syaila yang tengah tertidur pulas
Kemudian Faishal berjalan kearah kasur dan mengambuil posisi di sebelah Syeila. Faishal menghapap kearah Syeila, kemudian dibenarkan anak rambut yang menutupi dahi Syeila.
Dipandangnya cukup lama kemudian berucap lirih, “Selamat malam biji sawi kesayangan!”
Dikecupnya puncuk kepala Syeila lama untuk menyalurkan segala rasa yang ada. Kemudian, Faishal melingkarkan tangannya ke pinggang Syeila posesif. Tidak butuh waktu lama, Faishal juga menyusul Syeila mengarungi mimpi indah.
***
Pagi hari, seperti biasa Syeila bangun jam lima kemudian segera bersih bersih apartemen dan menyiapkan sarapan bersama.
Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya, Syeila segera menuju kamar. Sesampainya dikamar ternyata Om Fai nya masih tidur pulas. Melihat itu, Syeila bergegas mandi.
Selesainya mandi, Syeila menyiapkan air buat mandi Om Fai dan tidak lupa baju kantornya. Setelah semua siap, segera Syeila melangkah ke kasur.
“Om bangun,”ucap Syeila sambil menggoyangkan bahu Faishal.
Tidak ada respon, kemudian Syeila mengulangi dengan sedikit lebih keras, “Om bangun!”
Akhirnya Om Fai bangun juga. Namun, sebelum Syeila beranjak segera ditarik lengannya, yang mengakibatkan Syeila jatuh menimpa Faishal.
Sebelum Syeila protes, segera didaratkan bibir tebalnya ke bibir mungil Syeila dan diberikan sedikit lum*tan lum*atan kecil.
“Ishh, Om!” protes Syeila dengan mencebikkan bibirnya.
“Morning kiss sayang. Biar kelihatan romantis,” terang Faishal
“Morning kiss sih morning kiss. Tetapi gosok gigi dulu dong Om, jangan asal morning kiss, kan masih bau jigong Om,” sahut Syeila dengan wajah yang bersungut sungut.
Sungguh , Faishal hanya bengong dan tidak bisa berkata kata.
“Hallo Om! Om jangan bengong aja, cepet mandi gih. Syeila tunggu dimeja makan sekalian mau nata sarapannya.”
Setelah melihat Syeila berlalu, Faishal menghela napas panjang. Moodnya ancur setelah mendengar ucapan Syeila.
“Astaga, masak sih gue bau jigong?” lirih Faishal yang merasa percaya dan tidak percaya.
Walaupun demikian, Faishal segera melangkah ke kamar mandi untuk segera mandi.
Lima belas menit kemudian, Faishal sudah siap. Faishal segera menuju meja makan untuk sarapan yang tentunya sudah ditunggu biji sawi.
Setelah selesai sarapan, mereka segera berangkat. Faishal mengantarkan Syeila dulu karena tugas antar jemput Syeila sekarang tanggungjawabnya.
“Om terimakasih ya, sudah mengantar Syeila”, ucap Syeila ketika sampai di depan sekolahnya sembari melepas seatbeltnya.
“Hm.”
“Om?”
“Hm.”
“Issh Om?” rengek Syeila ketika merasa diacuhkan
“Ada apa Syeila?” tanya Faishal sambil menoleh ke arah Syeila
“Uang jajan Syeila hari ini om.”
“Oh astaga, ini,”sahut Faishal sambil menepuk jidatnya kemudian memberikan 4 lembar uang berwarna biru
“Makasih banyak Om”
Ditariknya tangan Faishal sebelah kanan untuk dicium. Kemudian di kecupnya bibir tebal Faishal sekilas.
“Morning kissnya Om. Dan maafkan perkataan Syeila tadi pagi ya Om.”
Faishal yang mendapatkan perlakuan tersebut mendadak moodnya kembali baik.
“Iyaa nggak apa apa. Belajar yang rajin ya,”sahut Faishal sambil mengelus rambut kepala Syeila sayang.
“Yaudah Om, Syeila masuk dulu. Om hati hati ke kantornya.”
Setelah itu Syeila keluar menuju gedung sekolahnya, dan Faishal segera melajukan mobilnya ke kantor.
Sesampainya dikantor, seperti biasa sudah di tunggu asistennya David untuk melaporkan kegiatannya hari ini.
Setelah David menyampaikan kegiatannya, Faishal mengajak ke ruangannya.
“Oh iya Vid, gue ngajak loe kesini karena mau minta tolong?”
“Minta tolong apa?” David mengernyitkan keningnya, tumben tumbenan sahabat sekaligus atasannya ini minta tolong.
“Rahasiakan pernikahan gue, setidaknya sampai si menor tidak gangguin gue lagi. Gue khawatir aja kalau dia tau dan bertindak jauh kepada Syeila. Apalagi Syeila masih polos.”
“Loe tenang aja bro, setidaknya selama 2 bulan kedepan, dia nggak akan gangguin loe. Gue dapat info dia sedang ada proyek iklan di Jepang.”
“Syukur deh. Loe bisa kembali keruangan loe!”
“Oke.” Setelah itu david melangkahkan kakinya keluar ruangan.
Faishal sekarang merasa sedikit lega, setidaknya selama dua bulan kedepan dia tidak diganggu lagi sama si menor. Sungguh, Faishal sangat risih sekali.
Ini semua tidak akan terjadi, kalau saja orang tuanya tidak mengenalkannya dengan beberapa anak rekan bisnisnya yang kebanyakan sangat agresif terhadapnya.
“Astaga,” desah Faishal sambil menggeleng gelengkan kepalanya, kemudian segera fokus kembali dengan dokumen dokumennya.
.
.
.
TBC
LIKE+KOMENTAR nya ya kak buat Biji Sawi dan Om Fai :)
dulu aq baca pkek akun lma q kk,, sekarang aq lnjut kn pkek akun yg baru