NovelToon NovelToon
Gadis Bar Bar Yang Misterius

Gadis Bar Bar Yang Misterius

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Aryani Ghazali

" hey dia bilang kenapa?" ucap Queen dalam hati

" jadi Lo pikir gue mau dansa sama Lo, gue nggak minat dan Lo ingat Lo duluan yang narik tangan gue" ucapku kesal saat pinggangnya dicengkeram erat oleh Luke

" lepas gak tangal Lo" ucapku sambil berusaha melepaskan tangan Luke dari pinggangku tapi Luke malah semakin mengeratkan tangannya

"tunggu sampai selesai, aku akan lepas sendiri" ucapnya dengan tenang

Tak berselang lama musik pun berhenti dan itu menandakan bahwa pesta dansa juga telah usai

" Sekarang lepas, atau Lo udah nyaman yah peluk pinggang gue" ucapku menggoda Luke sambil mengalungkan lenganya

"kenapa rasanya nyaman banget dan mungkin dia salah satu perempuan yang bisa aku sentuh selain keluargaku" ucap luke dalam hari

"Ck, siapa yang nyaman ini juga mau dilepas, pinggang kecil kayak gitu nggak akan buat nyaman" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan ku yang bengong sendiri karna ucapannya



yang mau tau cerita lengkapnya yuk mampir happy reading...🌹🌹✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani Ghazali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

"Ahh, Zean nggak asik, kan kita jadi penasaran" ucap Ciana yang sedari tadi sibuk melihat kearah komputer nya, karna dia harus melihat ulang jadwal yang akan Jack urus hari ini dan membatalkan semuanya

"Diam lah Ciana" ucap William pada sang adik

" Ehh tapi Alfa Bagaimna??" ucap Queen saat tidak melihat kehadiran hewannya itu

" Alfa sudah di bawa ke markas setelah Zean memberikan penawar itu" ucap William

"Baiklah sekarang kita pulang" ucap Queen dan langsung turun dari tempat tidurnya walau sedikit terhuyung karna masih lemas

"Hati hati kak" ucap Ayana yang dengan sigap membantu sang kakak

***

Sedangkan Luke dan ciano memilih pergi untuk melihat Lion yang masih dirawat untuk melihat keadaannya tapi saat ingin melangkah masuk keruang rawat Lion, Luke dihentikan oleh Opa nya

"Untuk apa kau kemari?" ucap dingin sang Opa

"Luke ingin melihat kondisi Lion" ucap Luke juga dingin pada sang Opa

"Kau pikir karna ulah siapa Lion sampai harus seperti ini" ucap Opa James yang masih marah kepada Luke

"Ini bukan sepenuhnya salah Luke Opa, karna selama ini Lion tidak pernah keluar kandang dan selalu menunggu anak buahku memberinya makan tapi.." ucapan Luke langsung dipotong Opa nya

"Jadi ini bukan salah mu, tapi salah gadis itu,iyaa??" ucap Opa James meremehkan Luke

"Kau tau Luke, Opa menghentikan penelitian itu bukan karna Opa sudah tidak mampu tapi karna opa kehilangan sahabat Opa yang bisa membuat penawar itu, Opa memang pandai membuat Racun bahkan yang paling mematikan sekalipun tapi tidak pernah sekalipun berhasil membuat penawarnya " Ucap Opa James yang masih menatap lurus kedepan tidak menoleh kearah Luke

"Maksud Opa dengan hilang? Sahabat Opa itu telah terbunuh atau apa?" ucap Luke bingung

" Sahabat Opa itu Hilang bagaikan ditelan bumi, tak dapat dilacak ataupun terdeteksi oleh alat secanggih apapun, Selama bertahun tahun Opa mencarinya, tapi opa tidak pernah mendapatkan nya" ucap Opa James masih menatap lurus kedepan

"Dia Memang sering Hilang tapi jika Opa membutuhkannya dia pasti datang, Opa kehilangan kabarnya sekitar puluhan tahun lalu, lebih tepatnya sekitar puluhan tahun, terakhir berkomunikasi Opa, hanya berbicara dengan anaknya 5 tahun sebelum penelitian itu, tapi setelah itu Opa bahkan tidak bisa menghubungi mereka lagi, entah Dia masih hidup atau tidak" ucap Opa James sedih mengingat Sahabat nya

"Kalau Luke boleh tau, Nama sahabat kakek siapa??" ucap Luke berhati-hati berbicara

"Namanya Rodriguez, hanya itu yang Opa tau dia tidak pernah memberi tahu informasi tentang keluarganya, atau apapun kami bersahabat cukup lama tapi sekalipun Kakek tidak pernah pergi kerumahnya" Jawab Opa James

"Luke akan membantu Opa mencari tahu keberadaan sahabat Opa" ucap Luke merasa kasihan kepada Opanya dan juga ingin mengetahui penawar racun itu, karna sudah berbulan bulan juga dia meneliti Racun itu tapi penawar yang dia buat tidak pernah berhasil

" Apa tau apa yang ada dipikiran mu, kau pasti ingin tau penawar racun itu kan, untuk menyembuhkan gadis itu, gadis itu pasti istimewa untukmu" ucap Opa James yang sudah kembali ke sifat aslinya yang sangat jahil kepada semua cucunya

"Itu tidak perlu lagi Opa, gadis itu sudah sembuh, bahkan sudah bisa berdebat dengan temanya" ucapan Luke membuat Opanya heran

" Bagaimana cara nya, kalau tidak salah Opa melihat dia juga terkena cakaran itu kan" ucap sang opa heran dengan apa yang disampaikan oleh Luke

" Luke juga tidak tau bagaimana bisa Queen tidak terpengaruh oleh racun itu" ucap Luke juga tidak percaya

"bagaimana bisa tidak terpengaruh bahkan Lion saja sampai seperti itu, bagaimana dia yang hanya seorang gadis, Atau jangan jangan.." ucapan Opa James terhenti dan keduanya saling tatap seolah apa yang mereka pikirkan sama

"Atau dia punya penawar dari racun itu" sambung Luke dan diangguki oleh Opanya

"Tapi bagaimana bisa Opa, Queen hanya sekretaris Luke di kantor, dan Luke juga sudah melihat semua tentang dia, tapi Luke tidak menemukan kejanggalan apa pun" ucap Luke pada Opa James

"Apa kau yakin dia hanya gadis biasa??" Opa James seakan meragukan kemampuan Luke saat ini

"Opa meragukan kemampuan Luke?" ucap Luke sinis kepada Opa James

"Bukan, tapi Opa tau sampai mana batas kemampuan mu karna kau juga berasal dari keturunan ku, jadi Opa tau pasti kapasitas kemampuan mu itu Luke" ucapan Opa James itu terasa sangat menjengkelkan ditelinga Luke

"Tapi Luke, Sahabat Opa itu, dia sangat ahli dalam bidang IT, bahkan kemampuan nya tidak bisa Opa prediksi, Dia si jenius pada waktu itu, karna dia menguasai segala bidang baik iku senjata ,obat obatan, bisnis, maupun kesehatan tapi sayangnya dia tidak ingin ikut Opa untuk jadi seorang Mafia, dia hanya membantu Opa jika sedang terdesak " ucap Opa James panjang lebar

" Mungkin ada seseorang yang mengincar mereka Opa" ucap Luke setelah mendengar kemampuan sahabat opanya itu

"Opa sudah mencari tau itu sedari dulu, tapi opa tidak mendapatkan petunjuk apapun" ucap Opa frustasi

                         ****

Disisi lain Queen sudah sampai DiMarkas, yahh mereka tidak pulang ke rumahnya tapi lebih memilih pulang ke markas

" Kak ini tempat apa?" ucap Ayana saat tiba di Markas Red Dragon dan ada beberapa orang yang berbadan besar sedang berjaga dengan senjata mereka

"Kita akan tinggal disini untuk sementara waktu, Nanti akan saya jelaskan didalam, masuklah dulu, jangan takut pada mereka" bukan Queen yang berbicara melainkan Zean

" tapi kenapa mereka seram seram semua, dan membawa senjata, apa tidak bahaya??" ucap Ayana polos

"Jangan takut nanti kakak akan jelaskan semuanya" ucapku dan merangkul Ayana untuk masuk

"Mereka nggak akan menembak Kitakan kak"

bisik Ayana padaku dan membuatku terkekeh kecil

"Tidak akan, jika pun mereka berani kakak akan lebih dulu memukuli mereka semua" ucapku pada Ayana

"Ana nggak usah takut kan ada Vivi disini, semua pasti aman" ucap Vivi dengan bangganya

" Nggak usah sok bangga, bahkan kau lebih parah waktu pertama kali dibawa kesini" tawa Ciana saat mengingat saat Vivi pertama kali masuk Markas dia sampai nangis nangis ingin pulang karna takut dengan penjaga yang terlihat menyeramkan itu

"ishh, ci jangan buka aib dong, kan jadi malu" ucapan Vivi itu membuat tawa mereka semua terdengar bahkan Ayana pun ikut tertawa dan sudah tidak merasa takut lagi

" sudah sudah ayo masuk, dan biarkan Queen istirahat dulu, Ayana ikut uncle, uncle akan bawa kamu ke kamarmu" ucap Jack dan berjalan masuk diikuti yang lainnya

"Oh iya uncle, kak Will dimana Kok Ana tidak melihatnya kan tadi ada saat kita pergi dari rumah sakit??" ucap Ayana mencari keberadaan William

"Dia sudah pulang kekantor katanya masih banyak yang harus dia kerjakan, lagi pula Queen sudah mendingan" ucap Jack mulai menaiki tangga menuju kamar Ayana

"Ini kamar kamu, di samping kanan mu itu kamar Vivi dan disebelahnya kamar Catherine, di bagian kiri kamar Ciana , kalau kamar Queen ada di lantai atas, bersama kamarku, kalau ada apa-apa, tidak perlu keluar kamar nanti uncle yang menemui kamu, hubungi saja uncle,Oke" jelas Jack pada Ayana

" Baiklah uncle, Ayana mau istirahat dulu " ucap Ayana dan masuk kedalam kamarnya

"Iya, uncle akan menjemput mu jika sudah waktunya makan" balas Jack dan berjalan kearah lantai bawah

      ***

Sedangkan Queen tidak langsung ke kamarnya dia memilih pergi keruang khusus untuk Alfa, yang ada dimarkas

"Alfa are you okay?"

"Auuuuu" sahut Alfa walau masih lemah

"istirahat lah, setelah kau sembuh kita akan jalan jalan" ucapku lalu menidurkan Alfa sambil memeluknya tanpa sadar Queen juga tertidur

****

" Apa tidak apa merahasiakan identitas kalian yang sebenarnya pada Queen, jika pada Ayana aku bisa ngerti tapi Queen sepertinya dia mulai curiga dengan kita, karna dia pernah sekali bertanya padaku tentang identitas nya, karna dia pernah mencoba mencari taunya sendiri dan dia menemukan kejanggalan" ucap Zean pada Jack, yang saat ini berdiskusi diruangan Zean

"aku akan memberitahukannya besok, karna bagaimana pun dia harus tau, dan harus berhati-hati karna hanya dia yang mewarisi kemampuan ayah" ucap Jack setelah berpikir matang

"baiklah aku akan mendukung mu apapun reaksi Queen nantinya" ucap Zean dan diangguki oleh Jack

\_\_\_\_\_\_\*\*\*\*\*\_\_\_\_\_\_\_

Maaf yah semua telat apload nya🙏🙏🙏

1
Paramita Oktavia
up
Violeta Itzae Gonzalez O.
Nangis deh 😭
Nino
karyamu keren banget thor, aku merasa jadi bagian dari ceritanya. Lanjutkan ya!
not
Gak nyangka bakal se-menggila ini sama cerita. Top markotop penulisnya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!