Ayana Amalia seorang gadis berusia 19 tahun yang masih kuliah rela mengorbankan rahimnya untuk mengandung dan menjadi ibu surogasi anak dari seorang pasangan kaya raya untuk menebus hutang keluarganya dan mengobati penyakit ibunya,
namun kesalahan datang Proses ibu surogasinya gagal Ayana malah terikat cinta dengan tuannya hingga mengandung anak tuannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nenahh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
penyelidikan Andre (part 2)
keesokan harinya di kantor perusahaan Abuzarine group, hanya ada Andre di kantor ini yang mewakili Ilham.
hari ini Ilham tidak ke kantor, dia sedang menemani ibunya, karna ibunya sedang tidak enak badan, badannya demam menggigil.
Jadi semua pekerjaan Ilham serahkan kepada Andre, sekertaris, saudara, sekaligus sahabatnya Ilham.
Dua orang yang kemarin di perintahkan Andre untuk mengambil bukti-bukti penggelapan uang ke rekening atas nama Marta sudah berdiri tegap di hadapan Andre.
Staf keuangan menyerahkan data-data mutasi dari bank pusat, untuk mengetahui untuk apa si pelaku mempergunakan uang nya.
Bukan dengan mudah mendapatkan bukti-bukti tersebut, tentu mereka menggunakan nama kantor dan juga nama kedua orang yang di segani di kantor yaitu Ilham Abuzar dan sekertaris nya andre, juga dengan uang penyogokan dan ancaman
siapa yang tidak mengenal mereka, dua nama yang sedang booming di jagat per perusahaan, dua nama terkenal di kalangan petinggi-petinggi dunia bisnis.
Andre mengamati setiap huruf yang ada dalam data-data tersebut, di dalam kertas itu tertera bahwa uang sebesar dua puluh miliar, tersebut di gunakan untuk membeli sebuah mobil mewah dan antik atas nama FEBRIAN LESMANA.
"Febrian Lesmana? siapa dia? Apa kalian mengenalnya?" Andre menatap tajam, kedua pria itu menjadi gusar, tubuhnya gemetar, saling pandang satu sama lain.
"kami tidak mengenalnya tuan,tapi dari data yang kami dapat dia adalah pemilik perusahaan WO (wedding organizer) XX" staf sekertaris menjawab dengan menundukkan kepala.
"Febrian adalah teman sekaligus cintanya nyonya Marta waktu zaman SMA, dia menikah dengan janda kaya, anak dari seorang pengusaha batu bara di pulau XX, dia di beri perusahaan itu oleh istrinya, dan nyonya Marta tidak mengetahui bahwa Febrian sudah menikah." tutur staf itu lagi.
"apa sampai saat ini mereka masih berhubungan?"
"Iya tuan, nyonya Marta bekerja di perusahaan Febrian menjadi fotografernya, bahkan mereka sering kerja di luar kota bersama."
"cihh penghianat, beraninya dia mempermainkan sahabat sekaligus bos ku, aku akan secepatnya mengurus Marta, dia sama sekali tidak pantas dengan Ilham.
Andre membaca kembali semua kertas-kertas di hadapannya, frustasi dengan semua yang Marta lakukan.
Staf sekertaris mengeluarkan sebuah flashdisk lalu memberikannya pada Andre.
"apa ini," membolak-balikkan flashdisk, menatap tajam dua pria di hadapannya yang masih berdiri tanpa pergerakan apapun.
"itu kumpulan beberapa video nyonya Marta sedang bersama pria itu," jawab staf sekertarisnya.
"baiklah, kau masih aman dalam jabatanmu sebagai staf keuangan, tapi jika kau mengulangi hal seperti ini, saya tidak akan pernah mengampuni mu.
"maafkan saya tuan atas kesalahan saya, saya janji tidak akan melakukan kesalahan lagi," menunduk kepala, tangannya gemetar, takut dengan kata-kata andre.
"Kalian boleh pergi, saya akan menjadwalkan cuti untuk kalian, bersenang-senang lah dengan keluarga kalian, saya akan memberikan bonus untuk kalian berlibur, ini bonus kerja keras dan hasil yang yang memuaskan."
"terimakasih banyak atas kebaikan tuan terhadap kami," mereka berdua pergi seperti biasa berjalan mundur ,tidak berani membelakangi para petinggi.
Berkali-kali dua pria itu terus mengucapkan terima kasih sampai mereka menghilang di balik pintu.
Begitulah kisah orang-orang yang bekerja di perusahaan Abuzarine group, mereka mendapatkan gaji yang sangat tinggi namun tidak boleh melakukan kesalahan, bahkan mereka akan mendapatkan bonus tinggi jika pekerjaan mereka memuaskan.
Sekarang Andre sendiri di ruangannya, menatap sebuah flashdisk yang di berikan staf sekertaris itu.
Dia mengeluarkan laptop pribadinya, menyalahkan lalu memasang flashdisk tersebut.
Menatap layar dengan teliti, melihat beberapa video yang berasal dari rekaman cctv.
Memang benar orang yang di dalam layar itu adalah Marta, meski tidak terlalu jelas namun orang yang kenal pasti akan mengenalinya.
Andre mengambil ponsel memutar kembali video rekaman cctv pada saat malam ulang tahun Marta, Andre menemukan dua orang yang sama yang sedang bersama-sama pada beberapa video yang berbeda.
Menatap kembali beberapa kertas dari bukti-bukti yang staf tadi berikan, tertera nama akun resmi sosial media perusaan yang Febrian kelola.
Mencari tau tentang akun tersebut, ada beberapa perkembangan tentang perusaan itu, Andre scroll ke bawah hingga dia menemukan sebuah video Febrian sedang mengurus perusahaan nya, dengan caption mengabadikan moment bersama direktur Febrian Lesmana, begitu katanya.
"ciiiihhhh, apa yang mau kau pamerkan dengan perusahaan Sebasar daun kelor, yang bahkan hanya seujung kuku dari perusahaan Ilham," memakai menatap layar ponselnya yang berisikan video tersebut.
"Marta bodoh, gadis terbodoh yang aku temui di muka bumi ini, berselingkuh dengan pria yang tidak punya apa-apa hanya karena dia cinta pertamanya di zaman SMA, bahkan jika aku tendang perusahaan itu dia akan menjadi pengemis jalanan, ciiiih, membelikan hadiah?, kalau mau berselingkuh, berselingkuh lah dengan benar jangan menggelapkan uang kantor untuk memberikannya hadiah mobil. Tapi wanita yang baik tidak akan selingkuh bagaimana pun keadaan istrinya."
Ilham terus memaki, jijik melihat video Marta dan Febrian bahkan di sebuah showroom saja dia berani mencium dan memeluk istri orang.
"ini akibat si Ilham sialan itu, tidan mempublikasikan pernikahan mereka, jadi marta seenaknya selingkuh di tempat umum," mendengus, kakinya menendang kaki meja. "aaakhh sakit, merepotkan sekali rumah tangga mereka, setelah nyonya besar sembuh, aku akan beri tau Ilham tentang ini."
***
Di kediaman nyonya besar ibunda Ilham Abuzar,
"Bu, ibu cepat sembuh ya, ibu harus melihat anak-anakku nanti" Ilham mencium kening ibunya yang berbaring lunglai di atas tempat tidur.
Wanita paruh baya itu sakit, seperti biasa lah orang yang sudah berumur pasti sudah sering sakit-sakitan.
"memang Marta sedang hamil?" terkejut dengan ucapan Ilham, nyonya besar menyangka kalau dia akan segera mendapatkan cucu dari Marta.
"tidak Bu, tapi kapan pun itu ibu harus melihat anak-anakku lahir dan tumbuh besar, ibu harus panjang umur."
ibu harus tau aku akan segera menjadi seorang ayah, bukan dari Marta tapi dari Ayana, gadis cantik dan baik yang aku hamili.
"umur hanya takdir tuhan begitupun anak, ibu hanya akan menjaga kesehatan ibu untuk itu."
Ilham menciumi ibunya memijit kakinya, dia selalu jadi orang pertama yang siaga di sisi ibunya jika ibunya sedang sakit, tidak pernah dia meninggalkan ibunya sebelum kembali sehat.
Saat keadaan sedang hening antara ibu dan anak, terdengar suara ponsel Ilham berdering.
"sebentar ya Bu, Ilham angkat telepon." dia beranjak menjauh sedikit menerima telpon dari Andre.
"hallo dre, ada apa.?"
[kau kapan pulang, ada masalah penting yang harus kau selesaikan].
"Masalah apa, masalah kantor kau aja yang handle, aku percaya semua pada kau,"
[bukan, sudah lah semoga Tante cepet sehat dan kau bisa kembali kesini, ada yang ingin aku sampaikan penting,]
"Aamiin, oke siap, thank you bro"
Andre mengakhiri panggilannya, dia memikirkan harus mulai dari mana berbicara kepada Ilham tentang perselingkuhan istrinya, apalagi kalau sampai nyonya besar tau. bisa syok dan menurun kesehatannya.
________________
Self reminder.
Jaga lisanmu jangan pernah menyakiti siapapun, karna kamu tidak akan pernah tau ucapan mana yang akan kembali padamu..
_________________
Hyy,, pemirsa setia novel hamil kontrak terima kasih banyak atas dukungan kalian, dan buat yang baru membaca jangan sungkan untuk tap like nya, dukungan kalian sangat berharga untuk kita para penulis pemula.
Jangan lupa like komen and subscribe ya..
kalau mau memberi hadian atau vote juga gpp makasiiiii banget, hihihi..