Dia biasa dipanggil Calo, bukan calo yang dibayar buat urus dokumen biar cepat selesai ya!!
Anastasia Caroline adalah nama Calo yang sebenarnya tapi entah kenapa sedari kecil dia sudah sering di panggil Calo. Mungkin karena nama itu pula dia menjadi suka hal hal yang simpel dan mau cepat selesai tanpa banyak kerja.
Acara wisuda menjadi tempat keberuntungan Calo. Dia bertemu dengan Darren, sosok duda keren dan seksi meskipun memiliki satu buntut mini di belakangnya.
Calo yang ingin hal simpel pun berubah ketika bertemu Darren. Dia berusaha keras mengejar hot duda satu itu. Calo tidak mengambil pusing buntut cerewet milik Darren, yang terpenting ia harus mendapatkan Duda itu.
Tapi tanpa Calo duga dia malah jatuh hati pada buntut cerewet milik Darren. Dia yang tadi berencana menjadi ibu tiri yang tidak peduli, pun malah menjadi sosok ibu yang kece!!!
Hahahahah....
Ini tentang Calo dan kerandoman yang dia miliki. Bagaimana Calo bisa mendapatkan cinta Darren?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Calo dan Dinda langsung melihat ke gadis mini yang masih berada di pangkuan Calo. Kini gadis kecil yang berkostum peri mini itu sedang duduk tegak dengan tangan masih memegang dada Calo menatap tajam pada dua manusia dewasa yang mengatainya tadi.
"Nini?" satu hal yang harus diingatkan lagi tentang Calo yaitu dia adalah anak tunggal dan tidak pernah berurusan dengan anak kecil, baik itu adik maupun keponakan.
Dan kini dia sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan makhluk di pangkuannya ini. Bahasanya sungguh aneh.
"huum!! Atu Ndak Nini, atu cudah tuga tahuuunn." Ucap gadis itu sambil memperlihatkan empat jarinya ke depan wajah Calo.
Melihat jari jari kecil yang berada di depan wajahnya membuat Calo gemas dan tanpa sadar malah menggigit tangan kecil itu.
Dan sesuai prediksi, gadis kecil itu menangis menjerit jerit karena tangannya yang sakit, bekas gigitan Calo masih ada di sana. Memang anak satu ini agak lain, tangan anak kecil pun di gigit kuat.
Calo berdiri dan menggoyang goyang badannya sambil menyuruh bocah itu diam. Sepertinya Calo akan membenci anak kecil setelah ini, telinganya benar benar pekak karena tangisan anak mini ini.
"Bego!! tangan anak kecil pun kau gigit, memang dasar rakus." Bukannya membantu Dinda malah tambah membuat Calo kesal.
"Ihh tolonginlah, nih kek mana mau diamin dia. Kamu kan punya adik pasti tau." Calo berusaha memberikan Anak kecil yang meraung raung di gendongannya pada Dinda. Tapi ternyata gadis kecil itu malah melingkarkan tangannya di leher Calo dan tidak ingin berpindah tangan.
"Ahat ahat... angan atu beldalah... huhuuuu." Gadis itu tidak memberontak seperti tadi lagi tapi masih menangis di pelukan Calo.
Orang orang di sekitar Calo melihat kearah mereka, meskipun ingin tampil memukau banyak orang tapi bukan begini juga yang diinginkan Calo.
"Kamu apakan anak saya?" tiba tiba suara bas terdengar dari samping Calo. Tempat duduk mereka berada di pinggir dan bisa keluar masuk dengan mudah.
Calo dan Dinda langsung menatap kearah suara, dan saat menoleh bibir mereka terbuka melihat pria idaman mereka berada satu meter di samping mereka.
Calo yang tadi masih menggoyang goyang badan menghentikan tangisan gadis kecil di gendongannya pun terdiam dengan mata berbinar binar.
"Nggak ngapa ngapain kok om." Calo berniat meletakkan tangannya di belakang tubuh mencoba bertingkah imut dan lupa kalau ada gadis kecil di pelukannya.
"Aaaaaaa!!" teriakan gadis kecil itu membahana untung saja sountrack masih lebih besar dari gadis kecil itu. Gadis kecil bergantung pada leher Calo yang membuat Calo membungkuk menahan sakit lehernya.
Pria yang tadi berjarak satu meter itu langsung mendekat sangat dekat, menahan badan sang anak agar tidak jatuh. Pria itu mengambil anaknya dari tangan gadis aneh di depannya.
Calo yang masih syok pun tidak tau berbuat apa, ditambah bau parfum pria itu yang memenuhi indra penciumannya.
Benar benar BAU UANG!!!
Dinda pun masih dengan posisi mengagumi indahnya makhluk tuhan ini. Benar benar persis dengan apa yang sering mereka bayangkan.
"Papa... Dia ante ahat!! Dia ilang atu nini. Ante ahat." Gadis kecil itu melihat Calo dengan muka sinis.
Gawat!!!
.
.
.
bersambung.
Baca cerita Author yang lain juga, klik profil aja ya
salam hangat dari author
good job kak 🤗