NovelToon NovelToon
Aku Terpanggil Ke Dunia Lain Sebagai Pahlawan Dengan Kemampuan "Menulis" Ku!

Aku Terpanggil Ke Dunia Lain Sebagai Pahlawan Dengan Kemampuan "Menulis" Ku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Harem / Fantasi Isekai
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dimas Hartono

Sinopsis : Berkisah tentang seorang siswa SMA tahun ketiga bernama Rio Hartono. Suatu hari ketika Rio sedang mengikuti pelajaran disekolahnya seperti biasa, muncul sebuah lingkaran sihir dan membuat semua orang yang ada di kelas itu masuk ke dalam sebuah portal. ketika mereka membuka mata, mereka mendapati diri mereka berada di sebuah ruang altar berwarna putih. Dan datang lah seorang pria tua yang memakai pakaian serba putih dan bersulam emas. dia mengatakan bahwa alasan dipanggilnya mereka ke dunia ini untuk sebagai pahlawan yang akan mengalahkan Raja Iblis.

Bagaimana kelanjutan kisah petualangan Rio di dunia lain? apakah dia mampu menyelamatkan seluruh dunia dari bangkitnya raja iblis?

Genre : Action, Fantasy, Harem, Adventure

Theme : Isekai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas Hartono, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menuju kota Prismathis 1/2

Sang Kaisar memulai topik pembicaraan.

“Baiklah, aku akan membahas mengenai tugasmu sebagai penguasa kota. Aku tahu kau masih belum lulus dari akademi untuk melaksanakan tugas kebangsawananmu, tapi melihat dari prestasi yang engkau lakukan, aku tidak punya lilihan lain. Jadi mulai besok kau pergi ke kota ini, kota Prismathis. Tuan Hazel, bisakah kau menjelaskannya kepada Rio?” ucap Yang Mulia .

“Baiklah Yang Mulia. Tuan Rio, Kota Prismathis adalah kota pelabuhan di wilayah utara kekaisaran. Kota itu kini dalam kondisi terpuruk karena Penguasa sebelumnya telah melakukan kejahatan yang tak bisa ditolerir, oleh karena itu jabatan dan kedudukannya sebagai bangsawan dicabut dan semua aset kekayaan miliknya juga disita. Serta dia dan istrinya yang terbukti juga ikut terlibat dieksekusi mati 1 tahun yang lalu. Hingga sekarang kota itu dikelola langsung oleh kekaisaran.”

“Kuyakin kau bisa membuat kota itu semakin makmur. Jika kau berhasil, aku akan merestui hubunganmu dengan Nona Luna putri tuan Duke Silvermoon dan Nona Nina selaku cucu dari orang yang engkau selamatkan.” ucap Sang kaisar.

Mendengar penjelasan terakhir, Rio menjadi bingung. Merestui hubungannya antara Nona Luna dan Nina? Apa maksudnya itu?

“Yang mulia, maksudnya merestui hubungan ku dengan Nona Luna serta Nona Nina apa ya? Kenapa tiba-tiba tunangan ku bertambah?” ucap Rio bertanya.

“Hmm? Apa kau lupa kemarin bukankah kau tidur dengan Rina dan juga Luna, lalu kau juga mencium Nona Nina ketika dia dalam keadaan telanjang. Jadi kau harus bertanggung jawab karena mereka tak bisa dinikahkan ke Pria lain sama seperti yang kau lakukan kepada Rina.” ucap sang kaisar dengan dingin.

“Be-Begitu ya, baiklah saya akan menerimanya.” ucap Rio yang pasrah.

“Baiklah kalau begitu, aku menunggu hasil darimu.”

“Semoga berhasil Viscount Rio.”

“Semangat ya Rio-Kun~”

Sang kaisar, perdana menteri dan Permaisuri meninggalkan ruangan itu.

“Menjadi penguasa kota ya?” ucap Rio bergumam, kemudian pergi meninggalkan ruangan.

Setelah itu dia langsung pulang ke rumahnya.

“Aku pulang.”

“Selamat datang kembali Tuan. Apa anda ingin dibuatkan secangkir teh?” ucap Alisa menyambut kepulangan Rio. Sekarang Alisa diangkat oleh Rio menjadi pelayan pribadinya atau lebih tepatnya seperti sekertaris pribadinya.

“Ya boleh, Teh buatanmu cukup enak.” ucap Rio sembari tersenyum.

Kemudian Alisa membuatkan teh untuk Rio, dia menuangkan teh ke sebuah cangkir lalu memberikannya kepada Rio.

“Silahkan dinikmati Tuan~”

“Terimakasih.”

Lalu Rio pun duduk bersantai di kantornya, meskipun dia belum memiliki tugas sebagai bangsawan. Namun dia sering membaca buku tentang pekerjaan seorang bangsawan dan ilmu politik ketika sedang senggang di kantornya.

“Sekarang aku harus menyiapkan beberapa hal sebelum pergi ke kota Prismathis. Sepertinya aku akan membawa Alisa, Mai dan Yui tentunya, serta seorang kusir kereta kuda. Hmm....” Rio bergumam dan hal itu di dengar oleh Alisa.

“Anda ingin pergi ke kota Prismathis?”

“Yah, aku ditugaskan oleh Yang Mulia kaisar ke kota itu sebagai penguasa. Karena sekarang aku adalah seorang Viscount meskipun aku belum lulus dari Royal College sih.” ucap Rio menjelaskan.

(Note: akademi kekaisaran diganti jadi Royal College karena nih sekolah ada di tengah-tengah benua alias menjadi persatuan seluruh negeri di benua selatan).

“Ah, anda telah dinaikkan menjadi Viscount? Selamat atas kenaikan pangkatnya tuan. Dan kurasa aku bisa ikut denganmu sebagai sekertaris pribadimu di sana. Begini-begini aku juga sedikit pintar tentang masalah menajemen kota loh~” ucap Alisa dengan bangga.

“Serius? Wah itu akan sangat membantu. Kalau begitu, besok kita akan berangkat ke kota itu.” ucap Rio dengan senang.

Keesokkan harinya Rio dan yang lainnya sudah bersiap untuk berangkat ke kota Prismathis.

“Ibu, aku izin pamit pergi ya.”

“Ya, hati-hati di jalan.” ucap Marie.

“Rio, nanti aku akan mampir ke kotamu seminggu sebelum hari pendaftaran akademi ya!” Ucap Rina.

“Um... Aku dan Rina akan menjemputmu nanti. Jadi fokus lah mengurus kotamu ya.” ucap Luna.

“Yah, terimakasih. Kalau begitu kami berangkat sekarang. Semuanya jaga diri kalian baik-baik!!” ucap Rio yang menaiki keretanya.

“Hati-hati putraku... Di sana nanti kau akan mendapatkan banyak sekali rintangan untuk menyelesaikan tugasmu itu. Yah, tidak ada yang tidak mungkin untukmu juga sih... Ya kan, "Gusti Taraka"?” Gumam Marie sembari menatap langit, kemudian dia masuk kembali ke dalam mansion.

Beberapa jam kemudian, mereka sudah masuk ke wilayah utara. Dalam perjalanan mereka melewati jalur pegunungan, karena wilayah utara kekaisaran Amentys adalah pengunungan. Di dalam kereta Rio dan Alisa kini sedang berdiskusi mengenai kota yang akan Rio kuasai.

“Hmm... Kota Prismathis, kota pelabuhan yang terkenal dengan hasil laut mereka. Mereka terkenal dengan hidangan seafood dan mutiara dari air mata suku duyung yang sering dijadikan berbagai alat dan obat-obatan. Di kota ini terdapat tiga ras yang tinggal yaitu, Ras Manusia ikan yakni suku duyung, Manusia dan Elf. Banyak sekali pelancong yang datang ke kota ini untuk sekedar mencicipi masakan Seafood mereka, mutiara suku duyung, dan melakukan bisnis.” ucap Alisa yang membaca dokumen tentang kota Prismathis.

“Tapi yang kudengar dari Yang Mulia, kota ini belum lama kehilangan penguasanya karena walikota sebelumnya melakukan tindak kejahatan yang tidak bisa dimaafkan. Dan kini kondisi kota itu menjadi terpuruk hingga sekarang.” ucap Rio sembari menyentuh dagunya dan berpikir.

“Sepertinya begitu, karena kasus yang melibatkan walikota dan istrinya adalah tentang perbudakan ilegal, dimana banyak sekali orang-orang tak bersalah yang dijadikan budak kriminal tanpa sebab. Terumata kepada Ras suku duyung dan Ras Elf yang memiliki paras yang cantik. Oleh karena itu sekarang kota ini menjadi terpuruk karena konflik antara kedua ras itu terhadap ras manusia.” ucap Alisa menjelaskan.

“Hmm... Ini lebih buruk dari pada yang aku kira. Sepertinya akan banyak tugas berat yang menanti ketika kita sampai di sana.” ucap Rio sembari tersenyum pahit.

“Tenang saja tuan, aku akan membantumu dengan seluruh kemampuanku.” ucap Alisa menyemangati Rio.

“Kami juga akan membantu sebisa kami!” ucap Mai dan Yui yang ikut menyemangati Rio.

“Kalian semua, terimakasih banyak.” ucap Rio sembari tersenyum.

Sore hari telah tiba, sekarang Rio dan kawan-kawan beristirahat di kota persinggahan.

Setelah menaruh kereta di tempat penitipan kuda, mereka mencari penginapan untuk mereka menginap, dan mereka pun menemukannya. Pada awalnya Rio ingin mengajak pak kusir untuk ikut mereka tapi dia menolak dengan alasan ingin menjaga kudanya.

Ketika Rio memasuki Penginapan banyak sekali mata yang melihat mereka, sesuatu yang sudah lama tidak dia rasakan.

“Tuan, mereka semua memperhatikan kita.” ucap Mai yang memegang tangan Rio, begitu pula dengan Yui.

“Yah, rasanya seperti dejavu.”

Mereka berempat terus berjalan menuju meja resepsionis, lalu dia memesan kamar.

“Permisi, kami ingin memesan kamar.”

“Ah ya, mau menginap berapa malam?” ucap resepsionis itu.

“Hanya untuk semalam saja.” ucap Rio menjawab.

“Baiklah, untuk biayanya perorangan 3 koin perak per malam. Jika berempat totalnya menjadi 1 koin perak besar 2 koin perak kecil.” ucap Resepsionis itu.

“Ini uangnya.” Rio menyerahkan uangnya.

“Terimakasih, silahkan ini kuncinya.” ucap Resepsionis itu.

Mereka pun pergi ke kamar yang telah mereka pesan. Di kamar itu ada empat kasur, satu jendela, dan empat meja serta empat kuris duduk.

“Haah...! Rasanya nyaman sekali!” ucap Rio yang langsung rebahan di kasurnya.

“Tuan, sebaiknya ganti baju dahulu. Setelah itu kita makan malam, dan pergi tidur.” ucap Alisa memberitahu Rio.

“Ya baiklah.” Jawab Rio.

Setelah mengganti pakaian, Mereka bertiga pergi ke ruang makan dan memesan makan.

“Permisi kami ingin memesan makanan.” ucap Rio kepada pelayan.

“Ya, silahkan~” ucap Pelayan itu sembari menyerahkan buku menu.

“Aku pesan 1 porsi steak Minotaur, Roti, dan sup hangat, serta segelas jus buah.” ucap Rio.

“Kalau aku pesan 1 porsi steak rusa, Roti, dan sup hangat, serta segelas Wine.” ucap Alisa.

“Aku pesan yang dipesan tuan Rio!”

“Aku juga!” ucap Mai dan Yui.

“Baiklah, pesanan segera siap.” ucap pelayan itu berlari menuju dapur.

Ketika sedang menunggu pesanan mereka tiba-tiba datang lah sekelompok Pria menghampiri mereka. Sepertinya mereka adalah seorang petualang.

Bersambung

1
Kelas Tikom
guah MATI WKWKW
Dimas Hartono: wkwkkw
total 1 replies
teguh andriyanto
anzenk bin bazzenk emang MC, pembunuh bayaran kok tololnya kelewatan sih, ngga ada wibawa nya.. pelupa LG.. hadewh
Dimas Hartono: Maklkok pembunuh? tentara bang, btw itu karena pas dia SMA udah ga jadi tentara lagi, jadi dia udah melunak + Ya jadinya ketularan tolol kek temennya si Ari:v
nanti ada plot masa lalu Rio, tapi belum ane pikirin.
total 1 replies
Fendi Kurnia Anggara
up.thor
Fendi Kurnia Anggara
up thor besok 🤣🤣🤣
Dimas Hartono: hooh, udah nulis chp barunya tapi baru setengah
total 1 replies
PotatoBoy
setiap Rio berdialog kata "Baiklah" gak pernah tinggal, agak gimana gitu baca nya terkesan hambar cerita nya
Dimas Hartono: woke, nanti ane ganti ama kata lain atau ditambah kata lain
total 1 replies
Fendi Kurnia Anggara
ok sip
Fendi Kurnia Anggara
ok
Dimas Hartono
kena blok ilustrasinya 🗿
terlau berbahaya :v
Ya Fi
pengalaman
Ya Fi
punya
Ya Fi
walah kog jowo jebule wkwkwkwk
Dimas Hartono: wkwkwkk
total 1 replies
Ya Fi
pula
askifyyy
seru banyak alur tak terduga
Dimas Hartono: thanks buat B5 nya kawan 😁🥰
total 1 replies
Ya Fi
*aku
Dimas Hartono
makasih udah memberitahu tempat typonya
Ya Fi
memesan
Ya Fi
lilin 🕯🕯
The Narrator
up thor yang banyak 😁☝️
Dimas Hartono: gas, di arc berikutnya bisa up terus. moga aja :v
total 1 replies
Mas Alif
ajg beberapa eps yang lalu pedang dan sihir terus kultivasi wtf bro novel campuran inimah
Dimas Hartono: di dunia ini, konsep kekuatan Mana ga melulu sihir. bisa melalui berbagai hal, tergantung dari setiap region punya teknik dan sebutan kekuatan mereka sendiri. nanti kubuat penjelasannya pas di arc berikutnya.
total 1 replies
Mas Alif
alamat ngak tuh mending lokasi lah
Dimas Hartono: kan tertulis disuratnya dikasih alamat, cuman ngga ku masukin (lupa)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!