NovelToon NovelToon
Warisan Gunung

Warisan Gunung

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Matabatin / Budidaya dan Peningkatan / Anak Lelaki/Pria Miskin / Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern
Popularitas:21.2k
Nilai: 5
Nama Author: bang deni

Rangga hanya seorang pemuda biasa, dia hanya ingin bisa menyekolahkan adiknya hingga perguruan tinggi, namun kejadian di gunung membuatnya berubah , apa yang di alami Rangga di Gunung Tanggamus

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Situs Megalitikum

     Pagi hari pak Salman mengajak ketiganya menuju desa Tanjung aro, perjalanan menuju ke desa Tanjung aro yang berada di Kecamatan Jarai , memasuki kawasan desa Tanjung Aro , Rangga di bawa ke tengah persawahan di mana ada sebuah patung batu sepasang manusia yang melanggar adat di lilit seekor ular .

    Rangga dan kedua kekasihnya saling tatap, untung mereka tidak di kutuk . Selain batu Rangga juga melihat di dekat situs batu itu ada gumpalan kabut ungu yang berada di antara pinggiran sungai dan sawah penduduk yang membentuk sebuah cekungan seperti rawa kecil.

  " apa di sana paman terkena kabut ungu paman?" tanya Rangga menunjuk rawa kecil itu.

  " iya nak Rangga di sana itu saya kena angin dari kabut ungu" pak Salman membenarkan ucapan Rangga

  " kalian di sini dulu yah" saran Rangga , menurut Nagini kabut itu berbahaya karena terbentuk dari jiwa jiwa yang tersesat bila terkena manusia maka manusia itu akan koma karena jiwanya di tekan namun bagi Nagini ,itu adalah asupan energi bagi dirinya.

  Pak Salman tentu saja mengangguk, ia sudah kapok mendekati tempat itu.

   Rangga mendekati rawa kecil itu,

     " wush "

Nagini keluar dari tubuh Rangga , ia melayang di tengah rawa , perlahan kabut ungu menyeruak dari dalam rawa masuk ke dalam jiwa Nagini .

    Hanya butuh setengah jam Nagini sudah menyerap semua kabut ungu yang ada di rawa, kini hawa dingin dan seram dari rawa itu menghilang.

   awalnya rawa itu sebuah sawah namun karena banyak yang kerasukan bila menggarap sawah itu membuat tak ada yang berani menggarap sawah itu , dan di biarkan terbengkalai hingga menjadi seperti rawa.

   " wah, suasananya sekarang lebih adem" ucap pak Salman yang menyadari akan menghilangnya suasana mistis yang ada di rawa itu.

    " iya pak, saya sengaja menghilangkan pengaruh negatif dari rawa itu, karena berbahaya bila di biarkan akan memakan korban." jawab Rangga ,

   setelah puas melihat lihat situs megalitikum di Tanjung Aro, pak Salman mengajak Rangga dan kedua kekasihnya ke Tegur Wangi, di mana ada situs megalitikum batu beghibu di sana .

   Pagar Alam yang menjadi tempat bersejarah dengan adanya Puyang serunting atau yang kita kenal si Pahit Lidah,

   di mana banyak binatang dan manusia yang menjadi batu karena ucapan si pahit lidah yang sedang kesal atau marah maka ucapannya akan menjadi kutukan.

     Jejak Puyang Serunting ,atau si pahit lidah banyak bertebaran di Lampung , Bengkulu dan Sumatra Selatan khususnya pagar alam.

    Menurut beberapa cerita Puyang Serunting adalah keturunan dari Bengkulu di mana ia berguru ke tanah Jawa di kerajaan Majapahit , dia berhasil menguasai satu ilmu yang di berikan oleh Dewata yang mana setiap ucapannya akan menjadi kutukan.

      Rangga dan kedua kekasihnya , melihat rumah rumah masyarakat di sana yang kebanyakan masih rumah panggung , namun sudah agak modern karena sebagian sudah memakai semen , bukan mutlak kayu semua.

    Dulu masyarakat membuat rumah panggung untuk menghindari binatang buas , seperti babi hutan .

    Situs megalitikum di desa Tegur Wangi, berada di persawahan penduduk, dan di Pagari agar terhindar dari tangan tangan usil pengunjung. Bagi masyarakat setempat Desa Tegur Wangi Lama merupakan daerah yang dari dahulu di anggap saklar dan suci .

    🖤🖤🖤🖤🖤

 Di rumah pak Deri, kini beberapa orang sudah berkumpul di rumah nya, pakaiannya seperti pakaian jawara dengan baju hitam yang gombor , atau kebesaran.

   Mereka berkeliling menunggu pak Deri yang sedang di urut oleh ahli patah tulang , mereka adalah para pendukung pak Deri, dari berbagai perguruan dan salah satu tetua di sana. Pak Deri memang mempunyai hubungan yang baik dengan beberapa perguruan aliran hitam , itu membuat dia dan anaknya arogan .

  " patahan tulangmu sudah ku sambungkan dengan ilmu Balung Lamotan " ucap Ki barong tetua dari perguruan Kalong Geni.

     " terima kasih, guru Barong " ucap Pak Deri , ia beruntung bisa mengenal mereka di saat seperti ini mereka bisa menolong walau harus mengeluarkan uang yang cukup besar untuk mendatangkan mereka semua.

      " siapa yang membuatmu begini?" tanya mang Ajo , tetua perguruan Gagak Setan.

     " seorang anak muda, namun dia memiliki bela diri yang lumayan tinggi, karena itu aku ingin kalian membalaskan dendam ini" pinta pak Deri .

    " hanya anak baru belajar silat, kamu sampai memanggil kami semua" ucap Mang Ajo meremehkan mendengar lawannya hanya seorang pemuda.

    " trus apa rencanamu?" tanya Ki Barong .

        " besok setelah sembuh aku akan menarik sahamku, tolong kawal aku" ucap pak Deri .

       " baiklah, dan bila nanti anak itu ada di sana aku akan menyerangnya, tapi mungkin seminggu kakimu baru sembuh total " ucap Mang Ajo .

       " baiknya di tantang saja" usul Ki Barong .

       " ya ,baiknya di tantang saja, di dekat perusahaan pak Salman ada lapangan olahraga , kalian bisa bertarung di sana " pak Deri menyetujui usul Ki Barong .

    Mang Ajo, berpikir sejenak ,lalu mengangguk

    " yah, bila ada pertarungan tantangan pastinya bila Rangga terluka bahkan tewas kita tak akan di tuntut " ucap Mang Ajo setelah di pikir pikir lagi.

     Mereka membicarakan pembalasan pak Deri pada pak Salman dan juga Rangga sampai larut malam.

     ♣️♣️♣️♣️♣️♣️♣️

    Di rumah pak Salman, Lydia dan Silvia sudah tertidur karena kecapean sehabis berjalan jalan , pak Salman juga begitu , tingga Rangga yang masih bermeditasi ,melatih kekuatannya .

    " brush"

Nagini yang merasa tak ada siapa siapa di dekat Rangga keluar dari alam bawah sadar Rangga .

    Setelah menyerap kabut ungu dan mendapatkan penguat jiwa di salah satu batu di Curug Embun kini kekuatannya telah mencapai 80 persen , tubuhnya kini sudah terlihat nyata, tidak seperti saat Rangga bertemu pertama kali, yang hanya jiwa transparan.

   "Kamu sudah pulih?" tanya Rangga senang ,

   " belum sepenuhnya , tapi sudah 80 persen kekuatanku kembali "ucap Nagini tersenyum manis.

  " kalau begitu , kita harus mencari kabut kabut ungu itu lagi, secepatnya " ucap Rangga bersemangat .

   " terima kasih, namun sulit ,semakin tinggi tingkat ku, semakin membutuhkan banyak hal hal seperti itu " keluh Nagini

   " tak apa, yang penting kamu bisa pulih, dan meneruskan tapamu, untuk menghadapi petir dewa" ucap Rangga memberikan semangat pada Nagini.

     " terima kasih, tenaga dalam mu sudah tinggi, kamu bisa melatih jurus ini kurasa" ucap Nagini sambil menyentuh kening Rangga.

    " jurus Naga mengangkasa " gumam Rangga melihat jurus yang di berikan oleh Nagini , jurus yang di berikan oleh Nagini adalah jurus menyerang dengan cara melambung ke atas dengan kecepatan tinggi lalu menyambar musuhnya dari ketinggian.

    " terima kasih Nagini ," ucap Rangga , ia merasa senang dengan jurus yang di berikan oleh Nagini.

   " perdalam lagi tenaga dalammu, nanti akan ada jurus yang lebih kuat dari itu" ucap Nagini.

    Rangga mengangguk . Ia mempelajari jurus itu dan mempraktekan dalam gerakan. Rangga terus berlatih hingga bisa menggunakan jurus itu dengan gerakan cepat dan lancar.

1
Batsa Pamungkas Surya
temukan jawabannya pada bab selanjutnya
Batsa Pamungkas Surya
iya tunggu aja updatenya
Batsa Pamungkas Surya
next
Blue Angel: terima kasih
total 1 replies
Was pray
kwk kwk kwk...rangga ketakutan ditempel terus sama putri cantik ...kayak tikus dikejar kucing ...
Was pray
wus ..wus...wus....rangga lari ngacir kayak kincir....🤭🤭
Wan Trado
👍👍
Wan Trado
posisi jantung disebelah kanan disebut dextrocardia, dan bila seluruh organ dalam juga terbalik posisinya disebut situs inversus..
mantap thor.. 👍
Was pray
rangga terlempar ke cerita pada jaman dahulu....hiduplah tukang obat keliling yg berjuluk dewa obat mabuk, dis berkeliling dari hutan satu ke hutan lainya,cerita selanjutnya biar diteruskan oleh othor....😆😆😆🤭
Blue Angel: ha ha ha siap bro
total 1 replies
Was pray
rangga dibawa petir jalan-jalan....🤭🤭
Was pray
mang ojol KO sekarang yg maju si balung kuwok dan ki barongan jatilan. .ntar nusul mang ojol nungsep baru nangis dah...😆😆😆
Was pray
yah...belum jadi gelut rangga...udah penasaran pingin liat mang ojol nungsep je....🤭🤭🤭😆
Blue Angel: besok bro
total 1 replies
Was pray
pak deri gak sadar juga udah dikasih kesempatan bertobat malah ngeyel...ntar namamu bukan hanya deri tapi ditambah ta jadi derita ..😆😆😆
Kabare Jember
semangat thorr
Blue Angel: terima kasih ,mampir juga di novel naga hijau
total 1 replies
Was pray
pak deri pasti saudaranya teri tuh ... udah anaknya salah dibelain..... mentang2 punya kuasa berbuat sak enak jidat, salah memilih lawan kamu deri...ya ancur dah...usahanya bangkrut, anaknya lumpuh....ngenes deh pokoknya pak deri ..bisa bisa ntar gantung diri dibpohon talas tuh....😄😄😄
Wan Trado
kalau pak deri tau kopinya diboikot seluruh gudang di lampung langsung sakit jantung dan stroke kali yaa😅
Wan Trado
hebat dan menguasai mateti sehingga reader mampu berimajinasi ke daerah yang diceritakan, good job 👍👍
Blue Angel: terima kasih
total 1 replies
Wan Trado
good father, semoga tidak berubah
... Silent Readers
⭐⭐⭐⭐⭐
Wan Trado
budi lagi yg muncul.. hadehh
Wan Trado: /Ok//Good/
Blue Angel: terima kasih koreksinya, ini lagi di revisi🙏🙏🙏
total 2 replies
Wan Trado
tidak ada penjelasan knapa sa'i ada disana..?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!