Apple Vaughn namanya. Gadis cantik, imut dan menjadi bunga kampus di universitasnya.
Satu yang menjadi ciri khas wanita cantik itu. Selalu bergonta ganti pacar dan hanya menerima pria kaya saja untuk menjadi pacarnya.
Bertemu dengan Knox Romanov yang merupakan pria matang tengil yang berasal dari keluarga konglomerat.
Knox yang tahu tentang reputasi buruk Apple bermaksud untuk mempermainkan wanita yang sering mempermainkan pria itu.
Siapa yang akan terjebak dan dijebak? Yuk kepoin ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Apple Knox 15
Knox melihat Apple yang makan dengan sangat anggun. Jika melihat Apple, hanya satu kata yang terlintas dalam otak setiap pria yaitu 'sempurna'.
Tutur katanya selalu menyenangkan. Sangat jujur dan akan bersikap baik pada semua yang baik terhadapnya.
"Apa yang akan kau lakukan setelah lulus kuliah?" tanya Knox.
"Bekerja di perusahaanmu," jawab Apple jujur.
Knox tersenyum.
"Perlu bantuanku?" tanya Knox.
"Ya, tentu saja," jawab Apple tersenyum manis dan itu membuat Knox tertawa pelan melihat kujujuran Apple yang tanpa basa basi itu.
"Kau ingin meminta jabatan yang bagus padaku?" tanya Knox.
"Jika kau bisa memberikannya, maka aku akan menerimanya dengan senang hati," jawab Apple.
"Kau harus merayuku terlebih dulu," kata Knox.
Apple tampak berpikir sebentar.
"Apakah aku perlu merayu aunty saja? Itu akan lebih mudah sepertinya," jawab Apple.
Knox hanya tersenyum.
"Tadi aku ke apartemenmu," kata Knox.
Apple otomatis menghentikan makannya. Dia melihat ke arah Knox.
"Aku memberikan pesanan mommy padamu. Dan teman sekamarmu yang menerimanya," lanjut Knox.
"Kau mengikutiku semalam?" tanya Apple dengan raut wajah yang berbeda dari sebelumnya.
"Tidak, cukup mudah bagi kami untuk mencari alamat seseorang," jawab Knox.
"Tapi itu ranah privasiku dan aku tak pernah membiarkan seseorang memasukinya tanpa izinku," kata Apple yang keramahannya tiba-tiba hilang.
Apple beranjak dari kursinya dan pergi dari hadapan Knox.
Knox berdiri dan menahan tangan Apple.
"Kau marah hanya karena ini? Mommy hanya ingin memberikan baju itu padamu jadi kami mencari alamatmu," kata Knox.
Apple menggigit bibirnya.
"Aku akan pulang," kata Apple melepaskan tangan Knox tapi pria itu tak melepaskannya.
"Kau akan memutuskanku? Kau belum mendapatkan apa pun dariku," kata Knox.
Apple menatap lekat mata Knox dan tersenyum smirk.
"Jadi hanya karena ini kau tertarik padaku? Maka dari itu kau ingin mencoba menjadi pacarku?" sahut Apple.
"Ya, rasa penasaranku sangat besar akan dirimu," jawab Knox.
"Aku akan memutuskanmu," kata Apple.
"Tidak, aku masih ingin menjadi pacarmu," sahut Knox.
Apple tertawa pelan dan terlihat sinis lalu duduk kembali.
"Apa yang bisa kau berikan padaku?" tanya Apple.
"Katakan apa yang kau minta," kata Knox.
Apple menutup matanya sekilas dan membukanya kembali.
"Jadikan aku tunanganmu dan memperoleh semua fasilitas dari keluarga Romanov," jawab Apple tak main-main.
Mata Knox menyipit dan mengamati wajah cantik itu.
"Itu yang kau inginkan?" tanya Knox.
"Ya, aku sangat matre dan hanya ada uang di dalam otakku," jawab Apple santai.
"Baiklah, aku akan memberikan apa yang kau minta," kata Knox.
Apple melihat ke arah Knox. Dia tak menyangka Knox akan memenuhi permintaannya.
"Why me?" tanya Apple.
"Aku tertarik dengan karakter dan sikapmu," jawab Knox.
"Mengapa kau tak meminta untuk menjadi istriku saja?" tanya Knox.
"Aku belum mau menikah," jawab Apple.
"Lalu mengapa kau menawarkan untuk menjadi tunanganku? Karena itu mendekati ke pembahasan pernikahan," kata Knox.
"Agar tak ada yang mengganggu hubungan kita nantinya. Baik itu dari pihakmu atau pihakku. Pertunangan adalah pengikat yang lebih kuat daripada hanya menjadi sepasang kekasih biasa," jawab Apple.
"Lalu apa kelanjutan hubungan kita?" tanya Knox.
"Aku tak tahu karena kita bahkan belum menjalaninya," jawab Apple.
"Apakah kau pernah menawarkan hal ini pada pria selain aku atau mantan-mantanmu dulu?" tanya Knox.
"Tidak, karena mereka yang biasanya menawarkannya padaku," jawab Apple.
"Lalu mengapa menawarkannya padaku?" tanya Knox.
"Karena kau seorang billionaire," jawab Apple tersenyum tipis.