Calista Queen Alexander menatap nanar jasad suaminya yang berada dipangkuannya,karena merasa tidak dapat hidup sendiri,tanpa pikir panjang Calista mengakhiri hidupnya,berharap bisa bertemu lagi dengan sang suami,
Namun bukannya pergi ke alam baka bertemu sang suami,Tuhan memberikan kesempatan kedua untuknya,,
Calista yang menyadari akan kesempatan kedua kehidupannya bertekad akan membalas dendam kepada orang-orang yang sudah merenggut kebahagiaannya,,
Hanya karya fiktif dari kehaluan penulis...!!
Adapun nama tempat ,makanan serta latar kebiasaan hanya fiktif belaka.
Kalaupun ada kesamaan nama tempat dan makanan serta latar dengan dunia nyata,mohon maklum tidak ada niat menjelekkan atau mencemarkan hal tersebut.
Harap diingat novel bertema Halu ya genks,,,jadi isinya hanya dunia halu,,🤭🤭semoga sukaaa,,,,,🥰🥰
happy reading,,,,🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athena_25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SLOC-16
Saat selesai berendam lumayan lama untuk merileksasikan badannya Chris mulai berbaring diranjang,setelah berusaha tidur namun belum juga bisa tidur.
Chris beranjak keluar kamar berniat melihat keadaan adiknya,karena cemas kalau Calista demam.
Setelah sampai,apa yang dikhawatirkan benar-benar terjadi ,Calista mulai demam dan berkeringat banyak, Chris yang ingin keluar mencari kotak obat untuk mengambil termometer,tapi baru beberapa langkah sebelum benar-benar keluar kamar, netranya melihat kotak obat berada dikamar Calista,mungkin tadi bibi Yun yang membawanya untuk membantu Calista membalut luka pikirnya.
Tanpa menunggu lama Chris segera memeriksa Calista,dan demamnya ternyata hampir 40° dia segera mengambil obat penurun panas dan membangunkan Calista untuk meminum obatnya.
Setelah Calista minum obat Chris turun kelantai bawah guna mengambil ember didapur,karena dia ingin mengompres Calista.
Saat Chris sampai dapur dia tidak sengaja berpapasan dengan bibi Yun,yang akan mengambil air untuk dia bawa kekamarnya.
"Den Chris,ada perlu apa malam-malam kedapur,apa den Chris membutuhkan sesuatu? biar bibi bantu" tawar bibi Yun.
"ohh bibi,,bibi gimana kabarnya sehat? ehm ini bi aku mau ambil ember kecil yang belum terpakai mau buat mengompres Queen,dia sedang demam bi,dimana ya aku bisa ambil embernya?" tanya Chris yang kebingungan mau ambil ember tapi tidak tau tempatnya,untung dia bertemu bibi Yun didapur.
"bibi baik den,,,astaga non Calis demam,kasihan sekali non Calis dirumah ini seperti hidup sendiri," ucap bibi Yun sambil mencemaskan Calista..
"biar bibi bantu kompres den,aden istirahat aja pasti capek habis perjalanan jauh,bentar bibi ambilkan ember yang baru digudang penyimpanan" ucap bibi Yun,sambil berlalu pergi kegudang belakang..
Chris yang mengikuti bibi Yun dari belakang ikut mencari ember tersebut. Sambil berjalan kegudang Chris menanyakan apa maksud perkataan bibi Yun tadi,tentang Calista yang seperti hidup sendiri dirumah ini.
Dan bibi Yun pun menceritakan kejadian dirumah ini tanpa ditutup-tutupi karena kasihan melihat nasib nona mudanya itu.
Chris yang mendengar cerita dari bibi Yun merasa geram dan marah pada semua orang,dia juga menyesal kenapa dulu dia pergi tanpa mengajak Calista hidup bersamanya diluar negri,dia pikir Calista lebih bahagia tinggal bersama orang tuanya,tetapi ternyata dugaannya salah.
Chris pun bertekad akan membawa Calista pindah dari rumah ini dan mengajaknya tinggal bersama.
Chris akan membeli apartement,bahkan rumah sekalipun untuk tinggal berdua dengan Calista, dia tidak akan dibiarkan adiknya menderita lagi.
Setelah ketemu embernya, bibi Yun segera memberitahu tuan mudanya,,
"den embernya sudah ketemu,sekarang bibi cuci dulu baru nanti bibi ke atas untuk mengompres Non Calis," ucap bibi Yun
"bi,biar aku aja yang mengompres,nanti setelah dicuci biar ku bawa keatas sendiri bibi istirahat aja" jawab Chris,
"gitu ya den,harusnya aden yang segera istirahat,tapi kalau aden ingin merawat non Calis ,silahkan kalau begitu,tapi nanti seumpama butuh bibi langsung hubungi bibi ya den" mohon bibi Yun yang merasa cemas dengan keadaan Calista..bibi Yun memberi nomor ponselnya kepada Chris,agar nanti bisa cepat langsung datang saat dibutuhkan."ya sudah kalau begitu bibi pamit kekamar dulu den" pamit bibi yun.
"iya bi nanti kalau aku butuh bantuan,aku hubungi bibi,maaf kalau merepotkan,selamat istirahat bi" jawab Chris dengan sopan,sambil berlalu pergi ke lantai atas ke kamar Calista
Setelah sampai kamar Chris segera mengompres Calista agar demamnya cepat turun,tak berselang lama pintu kamar terbuka pelan.
Chris menoleh ke arah pintu,untuk melihat siapa yang masuk kamar adiknya malam-malam begini.
Ternyata Calvin yang masuk ingin melihat keadaan Calista,karena dari tadi dia gelisah gak bisa tidur karena cemas.
"ngapain kamu kesini? mau apa lagi kamu?" tanya Chris dengan dingin membuat Calvin takut "udah puaskah kamu menyakiti adikmu sendiri dan membela orang lain?" pertanyaan lain yang semakin menusuk dilontarkan Chris ke Calvin sambil matanya menatap tajam Calvin,karena dia marah akan sikap Calvin selama ini kepada Calista.
Belum puas Chris memarahi Calvin dia menambahkan kata-kata yang lebih menusuk.
"Harusnya kamu sebagai kakaknya melindunginya,bukan malah makin membuatnya menderita,kalau tidak bisa membuatnya selalu tersenyum setidaknya jangan buat dia selalu menangis,hanya karena hasutan mulut busuk itu kamu membenci adikmu tanpa mencari tau kebenarannya dulu??kalau sekiranya mulutmu tidak bisa bicara baik-baik kepada Queen,lebih baik tutup mulutmu jangan mengeluarkan sepatah kata pun ketika didepannya,kalau sampai aku mendengar mulutmu mencacinya lagi,aku tidak akan segan-segan membuatmu menyesal sudah mengeluarkan suara,aku tidak peduli walaupun kamu juga adikku,,
camkan itu,,!!!" kata-kata yang menusuk itu keluar dengan lancar dari mulut Chris.
Padahal dari ketiga bersaudara hanya Chris yang paling irit berbicara,dia hanya akan berbicara seperlunya kepada orang lain kecuali adik perempuannya,tetapi itu dulu sebelum Calista berubah menjadi sosok yang sangat pendiam.
"maafkan aku kak,aku memang bersalah kepada Calis,aku sangat menyesal,aku akan berubah kak" ucap Calvin sambil menunjukkan penyesalannya.
"Yang harus mendengar permintaan maafmu itu Queen bukan aku,sekarang pergilah,aku akan menjaganya,dia lagi demam sekarang,keluarlah" perintah Chris tanpa menoleh,dan tanpa mau dibantah.
"Baik kak,besok aku akan minta maaf ke Calis kalau dia sudah bangun" pamit Calvin sambil berlalu pergi.
Sedangkan Chris yang mulai merasakan kantuk dia perlahan menyandarkan kepalanya disamping tangan Calista sambil menggenggam tangannya,dia tertidur sambil duduk karena dia tidak mau meninggalkan Calista.
Chris sangat menyesal makanya sekarang dia ingin menjaga Calista disampingnya.
Setelah beberapa saat Calista yang tidak bisa nyenyak mulai mengigau memanggil-manggil nama niel,karena dia bermimpi sedang berada dibangunan terbengkalai waktu terakhir dia hidup dikehidupan sebelumnya.
"Niel,Niel,,jangan tinggalkan aku Niel,,aku gak bisa hidup tanpa kamu Niel,,please jangan tinggalkan aku" racaunya sambil menangis,semakin lama semakin keras suara tangisannya sambil memanggil-manggil Niel terus menerus,hingga membuat Chris terbangun karena mendengar suara Calista.
Chris yang tau adiknya mengigau,mengira dia mimpi buruk langsung saja dia mencoba membangunkan adiknya sambil menggoyang-goyangkan bahunya pelan,dan menepuk-nepuk pipinya,namun Calista tidak kunjung bangun,dia masih terus meracau sambil memanggil nama Niel didalam tidurnya sambil menangis yang terdengar menyayat hati.
Chris tak menyerah dia terus mengguncang bahu adiknya sambil memanggil namanya..
"Queen,,Queen,,bangun dek,kakak disini,,Queen jangan buat kakak makin cemas Queen,,ayo bangun dek" pinta Chris dengan cemas
Namun tak lama Calista terbangun karena guncangan dibahunya yang terasa agak kencang,setelah dia terbangun dan tersadar bahwa itu cuma mimpi dari kenangan dikehidupannya yang lalu,,Calista yang melihat kakaknya didepannya langsung berhambur memeluknya sambil menangis tersedu-sedu.
Chris yang mendengar tangisan adiknya yang terdengar menyayat hati ikut menangis.
Setelah beberapa saat menangis Calista bisa menguasai dirinya,dia meminta kakaknya untuk memeluk nya tidur disampingnya karena dalam keadaan seperti ini dia tidak mau sendirian.
"Kak tolong peluk adek tidur ya kak,adek takut tidur sendiri" pintanya
"iya kamu tenang aja,kakak akan memeluk kamu tidur gak akan kakak tinggalin,sekarang kamu tidur biar demamnya segera turun hem" pinta Chris.
"kak jangan pernah beranjak ya kak,adek benar-benar gak mau kakak tinggal,kakak gak perlu kompres adek lagi,cuma peluk aja kak,ya kak" pintanya dengan nada memelas.
"iya baiklah,,sini kakak peluk" panggil Chris sambil merentangkan tangannya untuk memeluk Calista.