Pelecehan yang dilakukan oleh pria terpandang dan terhormat yang menjadi tamu dihotel tempatnya bekerja, membuat Annisa Zavina harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya hamil diluar nikah.
Wisnu Kurniawan, seorang pengusaha muda sukses yang pada malam itu berada dalam pengaruh alkohol, hingga tanpa sadar merenggut paksa mahkota gadis malang itu.
Tidak ingin membunuh darah dagingnya, dan tidak ingin juga mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan cara menikahi gadis yang tidak dia cintai serta memiliki status sosial yang sangat jauh dibawahnya, Wisnu pun memaksa Annisa untuk menerima perjanjian bahwa dia hanya akan bertanggung jawab terhadap anaknya, dan Annisa harus pergi meninggalkan darah dagingnya begitu lahir.
Hingga pertemuannya dengan Rayhan Prasetyo, seorang duda kaya satu anak yang memberikan kehidupan baru untuk Annisa yang nelangsa setelah dilecehkan dan dipisahkan dari putrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30- Sudah Hancur Dan Kehilangan Segalanya!!
HAPPY READING
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Oek oek oek!!!
Chintya dan Bu Laksmi rasanya ingin menangis melihat penderitaan wanita malang itu. Nicko, Dion dan Debby pun turut merasa iba.
Meskipun mereka memiliki sifat angkuh, dingin dan arogan, namun hati mereka tidak sekeras batu seperti Deani dan Agnes yang sama sekali tidak tersentuh melihat tangisan perempuan itu, disertai dengan tangisan bayi Starla yang tampaknya juga sedang menunjukkan betapa bayi itu tidak ingin dipisahkan dari ibunya.
💐💐💐💐💐
Mereka membawa Annisa dalam mobil yang melaju dengan kecepatan sedang. Setelah hampir 60 menit berkendara, mobil itu berhenti dipinggir jalan yang agak sepi dari keramaian kendaraan.
Dua orang dari mereka turun dan membukakan pintu mobil. Sedangkan yang lainnya turun sambil menyeret Annisa dengan kasar.
"Akkkhhhh!!!" Pekik Annisa merintih kesakitan saat tubuhnya didorong dengan kasar kepinggir jalan yang ditumbuhi rumput liar. Dia memegang perutnya dan meringis kesakitan.
Namun kelima pria berbadan tinggi dan kekar itu sama sekali tidak terpengaruh atau tergugah melihat wanita malang yang sedang menahan sakit itu. Sekalipun mereka melihat wajah Annisa begitu pucat, disertai keringat yang bercucuran disekujur tubuhnya. Namun mereka tetap memasang ekspresi tajam dan galak.
"Dengar Nona, tolong jangan paksa kami untuk bertindak lebih kasar lagi padamu. Sebaiknya tetap patuhi perjanjian itu untuk pergi jauh dari hidup tuan Wisnu dan Nona kecil, jika kau tidak ingin sampai mendekam dipenjara" Ancam salah satu dari mereka dengan teganya.
"Ini peringatan pertama dan terakhir. Tuan muda tidak pernah main-main dengan perkataannya. Bukan hanya kau saja yang akan merasakan akibatnya, tapi keluargamu juga. Apa kau tidak sayang, pada ibu dan adik-adikmu dikampung?" Timpal lainnya penuh penekanan.
Membuat Annisa dilanda ketakutan dan tidak tau harus berkata apa. Yang bisa dilakukannya hanyalah menangis dengan air mata yang bercucuran diwajahnya.
Kelima pria itu masuk kembali kedalam mobil, yang langsung melaju kencang meninggalkan tempat itu. Meninggalkan wanita malang yang terduduk diatas rerumputan dan menangis dengan keras. Meratapi kehancuran dan kemalangan hidupnya.
Suara halilintar menggelegar memekakkan telinga. Disertai hujan yang turun dengan lebat.
Perlahan-lahan Annisa bangkit berjalan ditengah-tengah hujan yang mengguyur bumi dan membuat tubuhnya basah kuyup. Bagai orang kehilangan jiwa, dia berjalan dengan langkah gontai dan tatapan kosong.
Untuk kedua kalinya dia merasa kalah dan hidupnya hancur. Dan untuk kedua kalinya dia hancur karena orang yang sama. Wisnu Kurniawan!!
Pria yang tidak berperasaan itu bukan hanya merenggut keperawanannya secara paksa, tapi juga anaknya!!
Tapi mungkin ini semua juga akibat dari kesalahannya sendiri. Karena amarah dan kebenciannya terhadap lelaki itu, dia sampai pernah membenci darah dagingnya sendiri. Pernah berniat untuk membuangnya. Dengan mudahnya dia menyetujui perjanjian agar bayi itu lepas darinya.
Dan sekarang Tuhan menghukumnya. Tuhan benar-benar memisahkan bayi itu darinya.
Annisa terus berjalan kemana kakinya melangkah. Luka diperutnya disertai dinginnya air hujan sudah tidak mempengaruhinya lagi. Rasa sakit dihatinya jauh lebih mendominasi.
Berjam-jam Annisa berjalan dijalanan yang sepi dan lumayan gelap. Dibawah guyuran hujan lebat yang perlahan-lahan reda. Hingga sampailah dia didepan rel kereta api.
Annisa menatap kereta api yang sedang melaju kencang dari kejauhan itu dengan pandangan nanar. Perlahan-lahan dia melangkahkan kakinya berjalan ditengah-tengah rel.
Suara derit kereta api yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi dihadapannya tidak membuatnya takut dan mencoba menyingkir.
Sekarang hidupnya sudah hancur. Dia sudah kehilangan semuanya. Kehormatan, anak. Ibunya dikampung juga pasti akan sangat malu dan kecewa, jika mengetahui aibnya dikota ini.
Kata orang, serapat apapun bangkai ditutupi, cepat atau lambat baunya pasti akan tercium juga. Ibunya pasti akan sangat terpukul jika mengetahui apa yang menimpanya. Dia tidak akan sanggup melihat kekecewaan dan kesedihan wanita yang telah melahirkan dan berjuang keras untuknya selama ini.
Padahal dia sudah berjanji akan membuat ibunya bahagia dan bangga padanya, dengan berhasil menjadi orang sukses dikota ini. Kesuksesan yang akan mengubah perekonomian dan menaikkan derajat keluarga sederhananya. Tapi naas, Tuhan tidak mendukungnya. Yang terjadi malah dia melempar kotoran kewajah ibunya.
Dan Starla. Entah kapan takdir akan mempertemukannya kembali dengan putri kecilnya itu. Yang bisa dilakukannya saat ini adalah pergi sejauh mungkin dari anak itu. Karena dia tidak bisa mengabaikan ancaman pria itu yang terdengar sangat menakutkan. Dimana keluarganya yang akan disakitinya.
Tuhan tau betapa sayangnya dia pada ibu dan kedua adiknya. Dia rela menahan sakit sebesar apapun, bahkan mati demi mereka. Namun dia tidak akan pernah kuat melihat mereka terluka karena dirinya.
Dan Starla, mungkin bayi itu akan tumbuh besar sebagai gadis yang cantik tanpa mengenal dirinya sebagai ibu. Wanita yang telah mengandung dan melahirkannya. Dan sebelum semua itu terjadi, mungkin lebih baik jika dia sudah pergi dari dunia ini untuk selamanya.
Demi ibu dan adiknya, dia akan menjauh dari anaknya. Tidak akan pernah lagi menemuinya sampai kapanpun. Tapi untuk hidup tanpa anaknya, dia tidak akan sanggup. Mungkin kematiannya adalah jalan terbaik.
"Ibu, Ali, Sadia, Starla, maafkan aku. Selamat tinggal" Dengan air mata yang mengalir deras berbaur dengan air hujan yang membasahi wajahnya, Annisa menyebut nama satu persatu orang tersayangnya dengan sendu dan penuh rasa bersalah.
Dia memejamkan matanya dan terus berjalan didepan kereta api yang melaju cepat disertai suara deritan yang menggelegar dan memekakkan telinga. Jarak kereta itu dengannya semakin lama semakin dekat.
Hingga saat yang diinginkannya pun terjadi. Dimana kereta api itu menghantam tubuhnya yang rapuh.
"Awas!!" Pekik seorang pria yang tiba-tiba muncul dan berlari dengan kencang kearahnya. Pria itu merengkuh tubuhnya yang lemah dan tak berdaya menyingkir dari kereta api yang terus melaju kencang.
Untung saja ada pria tampan itu. Jika tidak, pasti tubuh Annisa sudah hancur terlindas kereta api itu.
Karena panik dan tergesa-gesa, pria itu kehilangan keseimbangan hingga keduanya terjatuh dan berguling-guling. Tangan berotot pria itu tetap memeluk tubuh Annisa dengan erat, hingga mereka keluar dari rel dan sampai dipinggir.
"Nona!! Nona kau baik-baik saja? Nona!" Seru pria tampan dengan badan tinggi dan kekar itu yang shock melihat wanita yang baru saja dia selamatkan, terkapar tak sadarkan diri dengan darah yang bercucuran disekujur tubuhnya.
💐💐💐💐💐
BERSAMBUNG
ini ada cerita starla enggak kk... pasti seru.
kalau cerita yg sebelah duh... ngeri bngt kk.. fl nya dibikin sengsara secara ugal ugalan... kakaknya mengerikn sekali..😭😭😭
mantan suamimu semangatku nes...🤗🤗🤗
semoga starla menjadi wanita yg kuat.🥰