seorang pemuda yang memiliki paras tampan juga disebut-sebut Pria sempurna berumur 29 Tahun belum pernah menjalin hubungan dengan Wanita manapun.
"Tuan? saya sudah membereskan wanita jal*ng itu." ucap sang Asisten dengan wajah sangar dan kepala Botak.
"hmm??! apa kau belum menemukan Gadisku?" tanya Pria itu dengan mata terpejam.
Asisten Botaknya itu hanya mematung dan sebuah tatapan tajam menghunus padanya.
"cari sampai dapat..! kau sudah banyak mengecewakanku." titah Pria itu dengan sorot mata membunuh.
Asisten Botak hanya menghela nafas pasrah, dengan deskripsi Tuan nya saat berusia 10 Tahun diselamatkan oleh seorang Gadis cantik yang katanya punya kekuatan hebat diluar nalar anak seumurannya, dimana Asisten Botak bisa menemukan ciri-ciri gadis itu? apakah Pemuda Tampan yang akrab dipanggil Dewa itu akan menemukan sosok Cinta Pertamanya? Ikuti Kisahnya ya??
mohon dukungannya ??! Terimakasih...!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
membatalkan Pertunangan
Sya buru-buru memasuki Mobilnya, "maaf saya telat." ucap Sya kaku ke Supir taksi yang menunggunya.
"tidak apa Nona." jawab Supir itu sembari menegakkan tubuhnya yang tadi bersandaran karna menunggu Sya di dalam Butik.
Sya tersenyum sedangkan Supir itu melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang menuju lokasi tujuan Sya adalah Hotel ternama.
Sya sibuk menata rambutnya, make up saja sudah habis 3 Juta padahal tidak terlalu mewah dan menata rambutnya 1 juta 500, hanya demi terlihat lebih mewah bertemu dengan kedua penghianat itu membuat Sya sanggup mengeluarkan uang segitu.
yang paling penting Sya bisa mengalahkan pertarungan ini nantinya, jangan sampai Ia di hina oleh Amara dan Aldo dengan penampilan lamanya hanya akan membuatnya jatuh saja.
Sya bahkan tidak sadar ada Mobil mewah yang mengikutinya di belakang Taksi yang Sya tumpangi.
"Tuan? kenapa mengikutinya? kalau dia tahu bagaimana?" tanya Han penasaran.
"diamlah kau botak..! aku hanya penasaran bagaimana cara Sya membalaskan dendamnya pada kedua sampah itu." ketus Dewa.
"sampah?" beo Han.
"hmmm! jangan membuat moodku rusak." ancam Dewa dan Han tak lagi berbicara.
"kapan anda mampu mendekatinya Tuan?" tanya Han.
Dewa mendengus sambil membuang muka sedangkan Asisten Han menahan senyum kapan lagi Ia bisa membuli Dewa seperti ini? hanya Sya saja yang bisa membuat Dewa seperti kucing yang tak punya cakar-taring sungguh tak bisa melawan berbeda jikalau tak ada Sya.
Han melajukan kendaraannya dengan kecepatan lumayan tinggi ketika berada di lampu merah jangan sampai mereka terjebak sedangkan Taksi Sya telah pergi dan tak ada perbincangan lain selama itu antara Dewa-Han seolah punya pikiran masing-masing sampai tiba di sebuah Hotel Mewah yang menjadi acara itu di gelar.
Mobil Mewah Dewa tiba di Kawasan Hotel, pintu Mobil dibuka bersamaan dengan banyaknya kamera yang memotret Dewa tapi tiba-tiba perhatian semua Orang teralihkan ketika melihat ada heels wanita keluar dari Taksi yang berada di depan Mobil Dewa.
bunyi Kamera semakin kuat seolah telah menemukan berita bagus yang akan menggetarkan Publik bahwa Dewa punya seorang Wanita, selama ini sebagian dari Wartawan hanya mendengar desas-desus saja kalau Dewa makan malam dengan seorang Gadis cantik di Restaurant mewah padahal itu semua hanya rumor saja.
Sya keluar dari taksi dengan jantung berdebar kencang, inilah yang harus Ia hadapi untuk membalas perbuatan Aldo dan Amara kalau mereka itu tidak ada apa-apanya dengan Sya yang bisa mendapatkan Pria yang jauh lebih baik nanti dari si tukang selingkuh Aldo.
"pertempuran awal di mulai." batin Sya tersenyum tipis dan misterius.
kedatangan Dewa bersama-an seorang Gadis yang sangat cantik terdengar sampai di Aula Acara sesama pemilik Perusahaan, bahkan Wartawan yang meliput berita Pengusaha lain malah berlarian membawa kamera masing-masing menuju Lobi.
Acara yang tadinya tenang-tenang saja kini mulai riuh karna Dewa bersama perempuan?, siapa Gadis yang berhasil menaklukkan Dewa di juluki si Iblis dunia Bisnis karna begitu kejam dan juga tak punya hati menolak wanita yang datang padanya.
ada kabar kalau Dewa membunuh semua Wanita-wanita yang menghilang tanpa jejak itu, tapi tak ada yang berani menangkap Dewa, siapa suruh para Wanita itu begitu lancang mendekati Dewa.
Amara dan Aldo pun saling pandang di tempat, mereka juga ada di Acara itu.
"Amara? kamu kenapa gelisah?" tanya Aldo.
"aku disuruh Papa mendekati Tuan Dewa tapi dia bersama perempuan lain, bagaimana ini?" jawab Amara dengan raut wajah memelas langsung percaya rumor yang dilebih-lebihkan.
Aldo berdecak tak senang, "kenapa Papamu begitu sih? dia menjadikanmu bonekanya untuk dekat dengan Pria-Pria lain, kamu kan punya hak untuk bahagia."
Amara sok baik didepan Aldo padahal wataknya sangatlah buruk, Ia iri pada Sya yang punya pacar sedangkan dirinya hanya di jadikan budak nafsu para lelaki hidung belang target Papanya, tidak ada yang mau menjadi pacarnya.
"jangan pikirkan itu Aldo..! bagaimana dengan Sya? udah lama dia nggak bikin ribut sama kita, apa dia jatuh sakit?" tanya Amara dengan lembut.
"ngapain bicarain Perempuan Culun dan bodoh itu? dia hanya aku jadikan Bank ku aja." jawab Aldo dengan senyuman miringnya membelai pipi Amara.
Amara terkekeh, "kalau begitu putusin dia lah..? kan kamu udah tamat kuliah dan kerja jadi Manager di Perusahaan Wigantara Group di bagian cabangnya kan?" saran Amara dengan manja merangkul lengan Aldo.
Aldo tampak berpikir, "iya juga..! tapi aku mau Rumahnya di Perumahan Beringin itu, tempat itu akan dekat dengan Gudang besar oleh Perusahaan Wigantara Group dan aku yakin harga perumahan disana akan semakin mahal saat Gudang itu sudah berdiri dan di resmikan."
mereka berkomplot menargetkan Sya yang begitu mudah di bodohi hingga perhatian semua Orang teralihkan pada Pintu Ruangan yang terbuka di kerumuni Wartawan sibuk memotret.
"menyingkir kalian..!" Asisten Han tiba membawa puluhan Bodyguard yang punya pekerjaan lain yaitu sebagai Anggota Mafia.
puluhan bawahan Asisten Han segera melakukan tugasnya menjauhi para Wartawan itu yang terpaksa menjauh karna berdesakan di tengah kesempitan hanya akan merugikan diri sendiri apalagi Orang-orang Dewa sangat kuat.
Sya tersenyum kaku melihat semua itu lalu menoleh ke Dewa.
"kenapa situasinya jadi begini? sejak kapan Tuan Dewa ada di belakangku?" batin Sya dengan kikuk.
"mereka harus di gitukan biar nggak merepotkan." jelas Dewa dengan santai dan Sya melebarkan matanya langsung melihat arah lain.
"siapa yang bertanya? aku malah heran kenapa kamy bisa ada di belakangku?" batin Sya.
Sya mulai fokus dengan pandangan matanya melihat sekeliling yang sudah lapang walau banyak tamu Undangan hingga Ia menemukan Amara dan Aldo ditengah keramaian itu.
Sya tersenyum tipis, "Ayo kita mulai pertunjukan...!" gumam Sya memperbaiki tatanan rambutnya.
Sya berjalan ke arah Aldo-Amara yang berdebar penuh percaya diri seolah Sya terpikat dengan Aldo.
"Waahh!! gila Gadis ini ternyata sangat cantik dan pinggangnya kecil banget, apa dia gadis yang aku lihat dari belakang waktu di Bandara?" batin Aldo.
"Kenapa Tuan Dewa melihat kesini? apa dia jatuh cinta dengan pesonaku? aku nggak salah beli gaun ini tadi." batin Amara sok merasa kecantikan padahal Sya jauh lebih cantik malam ini.
Sya di hadapan Amara-Aldo.
Sya memiringkan pandangannya melihat Aldo, "hai Aldo? kau juga datang kesini ya?"
"Hah?" Aldo merasa telinganya memanjang mendengar Sya yang begitu cantik mengenalnya.
"No--Nona siapa Ya? kok kenal sa--saya?" tanya Aldo tergagap.
Sya terkekeh, "bagus deh kalau kamu disini..! aku mau batalin tunangan kita." kata Sya melihat Amara yang tengah berpegangan tangan dengan Aldo.
Aldo terbelalak seakan menyadari siapa Sya, "S.. Syaa?"
Sya menatap Aldo lalu tertawa pelan, "oh ya? cincin tunangan kita udah aku jual." jelasnya lagi.
Aldo semakin membeku dan Amara juga melotot tak percaya kalau Sya adalah di Culun yang mereka bodohi selama ini telah berubah jadi cantik.