NovelToon NovelToon
MARINA Ketika Pengorbanan Tak Dihargai

MARINA Ketika Pengorbanan Tak Dihargai

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Angst / Penyesalan Suami / Cinta Lansia
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Marina, wanita dewasa yang usianya menjelang 50 tahun. Telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk keluarganya. Demi kesuksesan suami serta kedua anaknya, Marina rela mengorbankan impiannya menjadi penulis, dan fokus menjadi ibu rumah tangga selama 32 tahun pernikahannya dengan Johan.

Tapi ternyata, pengorbanannya tak cukup berarti di mata suami dan anak-anaknya. Marina hanya dianggap wanita tak berguna, karena ia tak pernah menjadi wanita karir.

Anak-anaknya hanya menganggap dirinya sebagai tempat untuk mendapatkan pertolongan secara cuma-cuma.

Suatu waktu, Marina tanpa sengaja memergoki Johan bersama seorang wanita di dalam mobilnya, belakangan Marina menyadari bahwa wanita itu bukanlah teman biasa, melainkan madunya sendiri!

Akankah Marina mempertahankan pernikahannya dengan Johan?

Ini adalah waktunya Marina untuk bangkit dan mengejar kembali mimpinya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#7

#7

Hari ini Gwen tak di titipkan pada Marina, karena baru saja keluar dari Rumah Sakit. Jangan dikira Marina sedih, karena wanita itu kini tengah menuruti saran Bu Juju untuk mulai membelanjakan uang suaminya. 

Kini ia berkeliling departemen store, untuk mulai melihat gaya trendi pakaian terkini. Tapi dasar tak pernah berbelanja pakaian modis, Marina justru kesulitan membedakan mana pakaian yang sesuai untuknya dan mana yang bisa membuatnya tampak lebih muda. 

Belum lagi ketika melihat bandrol harga, Marina semakin terbelalak tak percaya. Harga satu pakaian bisa mencapai jutaan, kalau di gunakan untuk belanja kebutuhan dapur, tentu serumah bisa makan kenyang selama berhari-hari. 

Jangan menghujat pola pikir Marina, karena ia bukan orang yang terbiasa foya-foya hanya demi selembar pakaian. Wanita itu sangat bersahaja dan apa adanya, membelanjakan uang Johan pun secukupnya, memakai dan membeli pakaian yang terasa nyaman untuknya, bukan karena pakaian tersebut modis dan sesuai dengan fashion terkini. 

Itulah kenapa Marina selalu terlihat polos dan sederhana, walau Johan sudah bukan lagi pegawai rendahan. Namun kesederhanaan Marina, justru membuat Johan diatas angin, karena Marina tak pernah menghamburkan uang, maka dirinyalah yang berulah. 

Brug! 

Tiba-tiba seseorang menabrak Marina yang masih kebingungan memilih selembar pakaian, wanita itu tengah kerepotan membawa barang belanjaan. “Aduh, maaf.” Marina buru-buru membantu memunguti barang-barang milik wanita itu, kemudian menyerahkannya kembali. 

“Ri … na … “ ujar wanita itu, dengan sedikit ragu. 

“ … “ Marina terdiam, mencoba mengumpulkan kembali tiap lembar potongan ingatannya. “Ri … da … “

“Iya … ini Aku Rida!!” jawab wanita itu dengan mimik muka haru, hampir menangis. 

Kedua wanita itu berpelukan erat, “Aku mencarimu kemana-mana, Rin.” 

Marina hanya diam, “Aku mau berterima kasih padamu, karena dulu meminjamkan uang padaku,” sambung Rida. 

Keduanya menyudahi pelukan, karena kini tengah menjadi pusat perhatian. 

“Gimana kabarmu?” tanya Marina usai mereka menemukan sebuah tempat makan yang nyaman dan cukup private. 

“Alhamdulillah, Rin, bulan lalu kontrak kerjaku selesai, Aku pulang ke Indonesia, dan sekarang ngurus usaha sambal kemasan dengan modal 17 tahun jadi TKW.” Farida berbinar menceritakan kondisinya saat ini. 

“Syukurlah, akhirnya Kamu bisa berkumpul dengan putrimu,” balas Marina. 

“Iya, loh, bahkan Dia sudah menikah, bulan depan mau melahirkan anak pertamanya.” 

“Alhamdulillah, Aku ikut senang mendengarnya.” 

“Kamu sendiri? Anak-anakmu sudah besar kan?” 

Marina mengangguk, “Yang satu pengacara, dna yang satu manager keuangan.” Walau ada kegetiran, namun Marina tetap membanggakan anak-anak nya.

“Syukurlah, Aku juga senang akhirnya anak-anakmu pun sukses. Kamu benar-benar wanita beruntung, Rin. Suamimu baik, bahkan keluargamu rukun, harmonis. Tak seperti keluargaku yang berantakan karena suamiku hanya pengangguran, bahkan punya selingkuhan.” Farida meremas tisu yang ada di genggamannya, ketika mengingat kegetiran hidupnya di masa lalu. 

“Jika saja, dulu kamu tak meminjamkan uang padaku, tentu Aku tak bisa kembali bekerja di Taiwan, karena semua hartaku habis untuk melunasi hutang si brengsek itu.”

Marina menggenggam tangan Farida. “Yang pahit jangan diingat lagi, syukuri saja hidupmu saat ini.” 

Farida mengangguk, dan buru-buru menghapus air matanya. “Oh iya, sini Aku minta no rekening kamu, Aku mau membayar hutangku dulu.” 

Diluar dugaan, Marina menggeleng, “Tak usah, Rid. Uang itu sudah aku niatkan untuk menolongmu, dan anakmu yang saat itu kesulitan.” 

“20 juta loh, Rin. Kalau sekarang mungkin nilainya sudah lebih dari 80 juta rupiah.” 

Marina terkekeh, “Baiklah, Aku mau, tapi 80 juta saja.” 

“Ish, tega amat, ya jelas aku gak punya kalau segitu,” sungut Farida. 

“Makanya, gak usah di kembalikan, aku ikhlas.” 

“Atau Gini aja, Aku anggap itu uang modal awal usaha yang akan aku bangun, eh Kita bangun, nanti untungnya kita bagi dua. Gimana?” usul Farida. 

“Apa itu gak berlebihan, Rid? Itu uang Kamu loh.” Farida masih keukeuh menolak. 

Kini berganti Farida menggenggam tangan Marina, “Didalam hartaku, ada uangmu. Di balik kebahagian yang ku nikmati saat ini, ada jerih payahmu menyisihkan uang belanja. Jadi mana mungkin aku tak merasa berhutang budi padamu, sementara kamu mengumpulkan uang itu dengan susah payah.” Farida tak mau menyerah, ia bukan tipe orang yang seperti kacang lupa kulitnya. 

Dulu Marina membantunya keluar dari kesulitan ekonomi, kini ia tak ingin berbahagia sendiri. Ia pun ingin mengajak Marina menuju kesuksesan. 

Akhirnya Marina setuju, dan mulailah mereka membahas banyak hal tentang usaha yang akan mereka jalani, serta prospek kedepannya. 

Karena diam-diam Farida pernah belajar manajemen bisnis, di sela-sela waktunya menjadi TKW. 

•••

Sore itu, Marina pulang dengan hati riang, mendapat ajakan dari sahabatnya, membuat Marina merasa mendapat angin surga. Akhirnya, sebentar lagi ia akan bisa menghasilkan uang sendiri. 

Hingga sore itu, sepanjang Marina mengerjakan pekerjaan rumah ia senyumnya tersungging, bahkan ia sudah mengantisipasi Masakannya jika Johan sudah makan diluar rumah. 

“Ada untungnya juga Gwen sakit,” monolog Marina. 

Sesaat kemudian Marina memukul mulutnya sendiri, “Maaf, Gwen, nenek tak bermaksud bahagia karena Kamu sakit. Tapi ada hikmah di balik nya,” ralat Marina. 

Marina menatap pigura berisi foto Gwen, “Hari ini Nenek senang, karena bisa bertemu dengan kawan Nenek, waktu masih muda.” 

Marina kembali meletakkan foto Gwen, dan kembali lanjut membersihkan debu yang menempel di jendela. 

Tak lama kemudian. 

POS!! 

Klang! 

Klang! 

Seorang pria berteriak, sembari mengguncang slot pengaman pagar.

Marina buru-buru menghampiri pagar, untuk melihat benda apakah gerangan yang dikirimkan ke rumah. Apakah milik suami dan anak-anaknya seperti biasa, atau mungkin saja untuk dirinya? Ah, karena sedang bahagia, Marina jadi mengkhayalkan ada seseorang yang memberikan kejutan untuknya. 

“Ibu Marina Sutejo.” 

“Iya benar,” jawab Marina. 

“Tanda tangan di sini,” pinta sang kurir. 

“Terima kasih.” 

Kurir itu pun pergi, bibir Marina tersenyum, sambil bertanya-tanya, surat apakah gerangan yang ditujukan untuknya. 

Ada logo perusahaan tempat sang suami bekerja, tapi surat tersebut ditujukan untuknya. 

Dengan terburu-buru, Marina membuka amplop surat tersebut, “Undangan?” 

Undangan tersebut bersifat mengingatkan, dan ditujukan khusus untuk Marina, agar menghadiri dan mendampingi Johan di acara pelantikan kenaikan jabatannya. Marina berbinar bahagia, ia ikut senang untuk jabatan baru sang suami. 

“Duh, Aku harus apa dan bagaimana? Kenapa Mas Johan tak memberitahuku jauh-jauh hari, mana acaranya nanti malam.” 

Marina teringat Farida, tak ada salahnya ia meminta tolong pada wanita tersebut. 

“Halo, Rida, maaf mengganggumu lagi.” Marina menghubungi sahabatnya tersebut. 

“Ada apa? Aku baru selesai mandi nih,” sahut Farida. 

Dengan antusias, Marina menceritakan apa yang kini membuatnya bahagia. 

“Alhamdulillah … Aku ikut senang, Rin, iya… baiklah, kita ketemu di Mall yang tadi, ya, jawab Farida antusias, setelah marina memberitahunya, bahwa ia butuh bantuan. 

•••

“Waahhh Pak Johan, Istri Anda cantik sekali.” 

Wanita itu tersipu malu mendengar pujian yang ditujukan untuknya.

“Kelihatan lebih muda, seperti ganti istri,” kelakar rekan kerja Johan tersebut. 

1
Nar Sih
sabarr tuan gusman jgn galau wanita yg hrp membls chat mu msih sibuk ,dan gugup ,tenang sja pasti klau marina udah longar di jwb tuh wa mu ,semagatt ya tuan gusman💪👍
Akbar Razaq
Klo ternyata Tuan Gusmannya yg bucin duluan di jamin suksesmu tak kan lama mbak Rina 😆
Pendukungmu gak kaleng kaleng.
retiijmg retiijmg
sabar pak gusman lg jatuh cintrong.
bnr jodoh tak kan kemana.
nanti ke hati bapak kok.hehehehehehe
FT. Zira
bawang baik bawang jahat yg gimana ini mi?/Facepalm/
FT. Zira: buat masakan kalo pilih salah satu mana sedep Mi/Sweat/
moon: tim yang mana kau

tim bawang merah atau bawang putih /Joyful/
total 2 replies
Hafizah Aressha R
sabat tuan gusman..
Anjellita
sabar ya tuan gusman,marina lagi sibuk bikin sambel
mungkin nanti malam wa nya di balas sebelum bobok,biar tuan gusman tambah galau sampai kebawa mimpi🤣
Esther Lestari
Marina nya masih sibuk tuan Gusman....sabar ya😄
Siti Siti Saadah
aku berharapnya yuan Guzman bosnya silly John
Astrid valleria.s.
semangat double up thor👍vote meluncur+🌹🌹🌹 bertaburan 💪💪
moon: karena hari libur biasanya sepoi-sepoi, jadi kalo libur up 1 babb aja, insyaallah besok 2 babb /Ok/
moon: /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
total 2 replies
Astrid valleria.s.
asikkk kode nich tuan gusman... kangen marina...ayo Thor..dekatkan mereka😀
Patrick Khan
cie cie.. pesan nya kyk taun 90 an ya.. apa kabar datar bgt😂😂😂
Patrick Khan: .. hehehe.. jd inget jaman2 dulu tarik ulur.. pdhl udah cinta tp ngetes dulu😅
moon: dih, kan jual mahal dulu, biar gak keliatan amad modusnya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Yayuk Bunda Idza
" baik mas ulat bulu " 🤣🤣🤣🤣🤣
Yayuk Bunda Idza
kalo sama Bu Marina apa mungkin bisa punya baby ya Thor?? Weh q dah kepo aja padahal mereka pdkt aja belum
moon: selama seorang wanita masih dagang bulan, itu sebuah pertanda bahwa rahimnya masih subur, tak peduli berapapun usia mereka.
total 1 replies
Yayuk Bunda Idza
nikmati sayur SOP mentah pak Johan wkwkwk....
Yayuk Bunda Idza
habis tu baru nyadar si iga udah jadi arang wkwkwk....
Yayuk Bunda Idza
weleh Thor jadi ingat film tersohor nya "ada bawang baik ada bawang jahat, ada aja othor ni....hahaha
bawang jahatna ya si Sonia
Aan
Apa kabar perceraianmu, smg lancar jaya
Ma Em
Semoga perceraian Marina dgn Johan cepat selesai agar Marina bisa cepat menikah dgn tuan Gusman.
Aan
hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha
aku ngakak bukan cuma senyum2
Rahmawati
tuan Gusman lagi kasmaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!