Mawar Gabina Kemala, adalah seorang bisu yatim piatu yang diangkat derajatnya oleh keluarga kaya raya. Ia dinikahkan dengan seorang pria tampan dan mapan dengan segala kesempurnaan yang melekat dalam dirinya.
Hidup Mawar begitu sempurna. Ia menjelma menjadi ratu dengan segala cinta dan kemewahan yang menyelimuti hidupnya. Ia memiliki suami serta keluarga yang begitu menyayangi dirinya.
Namun, semua berubah saat kedua mertua Mawar meninggal dunia. Ia menjadi korban penculikan dari sekelompok orang yang mengaku saingan bisnis suaminya.
Dalam benaknya, tak butuh waktu lama sang suami pasti akan datang dan menyelamatkan.
Namun rupanya ia salah. Laki laki itu tak pernah datang untuk menolongnya, bahkan hingga ia kehilangan segalanya di tangan si penculik.
Apa yang sebenarnya terjadi? Kemana perginya sang suami? Dan bagaimana nasib Mawar selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldiantt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
Mawar turun dari kendaraan yang mengantarnya pulang. Dengan wajah yang nampak bahagia, wanita cantik itu berjalan mendekati pintu gerbang besi yang nampak tinggi menjulang di sana.
Disentuhnya gembok pagar itu, lalu mengetik ngetukkannya pada besi pagar itu. Membuat seorang security di sana nampak menoleh ke arah sumber bunyi bunyian yang Mawar buat.
Sang satpam mendekat.
Deegghh....
Pria dengan postur tubuh sedikit berisi itu nampak terkejut.
"Nyonya Mawar?!" Ucap satpam itu melihat sosok nyonya muda yang sempat menghilang kurang lebih dua bulan lalu kini tiba tiba muncul di hadapannya.
Mawar tersenyum. Ia menggerakkan tangannya.
"Iya. Ini saya, Pak. Boleh tolong bukakan pagarnya?" Ucap Mawar dalam bahasa isyarat yang memang dapat dimengerti oleh seisi rumah itu termasuk pelayan dan satpam.
Sang security nampak diam. Untuk beberapa saat ia nampak melongo seolah mencoba mencerna apa yang tengah terjadi.
Mawar nampak sedikit mendekatkan wajahnya melihat ekspresi bingung sang satpam. Ia menggerakkan telapak tangannya ke kanan dan ke kiri seolah ingin membantu sang satpam sadar dari lamunannya.
Laki laki itu pun terperanjat. Mawar kembali meminta satpam tersebut untuk membukakan pagarnya. Laki laki itu pun pada akhirnya mengangguk. Dengan gerakan yang terlihat sedikit gugup dan diselimuti kebingungan, laki laki itupun membukakan pintu gerbang untuk sang nyonya muda.
Mawar pun lantas memasuki halaman rumah megah itu. Sepanjang perjalanan dari gerbang menuju pintu utama, ia bertemu dengan para pelayan yang tengah sibuk bekerja. Semua nampak terkejut dan tidak percaya. Mereka mematung, bahkan salah satu dari mereka berbisik bisik dengan rekannya.
"Astaga! Nyonya muda kembali!" Ucap salah seorang pelayan di sana.
"Iya, Mbak!" Jawab salah satu rekannya. "Aduh, Mbak. Kok saya jadi takut, ya. Bagaimana ini?"
Kedua pelayan itu nampak khawatir. Sedangkan Mawar yang tak mendengar gunjingan dan kedua pelayannya itu terus mengayunkan kakinya memasuki rumah megah kediamannya bersama sang suami.
"Nyonya Mawar!" Ucap seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah kepala pelayan di rumah tersebut. Wanita dengan sebuah kemoceng di tangannya itu nampak terkejut melihat kedatangan Mawar. Mawar yang mendengar suara sang pelayan itu nampak menghentikan langkahnya. Ia tersenyum manis ke arah wanita itu.
Kepala pelayan bernama Bu Ayu itu dengan cepat yang mendekati wanita bisu tersebut. Tangannya tergerak menyentuh kedua pundak Mawar.
"Nyonya! Ini Nyonya Mawar?" Tanya Bu Ayu.
Mawar mengangguk sambil tersenyum manis.
"Astaga, Nyonya!!" Ucap wanita itu bahagia. Ia bahkan mulai memeluk wanita itu. Mawar pun menyambutnya. Mawar memanglah majikan yang cukup dekat dengan para pembantunya. Seolah tak pernah ada jarak di antara mereka.
"Nyonya sehat?! Nyonya baik baik saja? Nyonya kemana saja selama ini? Saya pikir saya sudah tidak bisa lagi bertemu dengan Nyonya!!" Ucap Bu Ayu mengungkapkan kerinduannya.
Mawar melepaskan pelukannya atas wanita paruh baya itu.
"Ceritanya panjang, Bu. Nanti akan saya ceritakan. Sekarang saya mau ke kamar dulu. Saya mau menemui Mas Frans..." Ucap Mawar dalam bahasa isyarat nya.
Deeghh....
Bu Ayu terdiam. Wajahnya mendadak tegang, namun tak disadari oleh Mawar yang sudah terlalu bahagia.
"Mas Frans ada di dalam, kan? Ini kan hari Minggu. Dia nggak kerja, kan?" Tanya Mawar lagi melalui gerakan tangannya.
Bu Ayu nampak membuka mulutnya. Seolah ingin mengatakan sesuatu namun tak bisa.
Mawar tersenyum manis.
"Ya sudah. Saya naik dulu ya, Bu!" Ucap Mawar sembari mengusap lembut pundak sang pelayan. Wanita itu kemudian berbalik badan. Ia mengayunkan kakinya menapaki anak tangga untuk menuju lantai dua. Ia bahkan mengabaikan sang pelayan yang memanggilnya dengan ragu ragu.
Wanita cantik itu nampak menampilkan senyuman termanis nya. Kira kira bagaimana ya reaksi Frans melihat kedatangan nya? Ia pasti akan sangat bahagia. Mawar sudah tidak sabar ingin memeluk laki laki itu dan menumpahkan segala kerinduannya.
Mawar sampai di depan pintu kamar itu. Tangan lentiknya terulur menyentuh gagang pintu itu. Dibukanya pintu dengan cat putih tersebut. Lalu......
.
.
.
.
.
.
.
Deeghh....
semoga kak author diberi kemudahan dan kelancaran saat melahirkan, diberi keselamatan kesehatan buat mm dan debay nya... Aamiin 🤲🤲🤲
bakal kangen pasti sama karya KK yg selalu bagus cerita nya ..😘😘
sehat ibu dan bayinya,,,
aamiin,,,,,
sehat anak sehat ibu nya
d mudahkam semua nya..
d tungggu karya selanjut nya
makasih kak author...selamat malam 🤗