seorang wanita yang berumur 35 tahun
setelah di tinggal suami nya ia menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupkan kedua anaknya
Chintya Amora adalah janda yang memiliki 2 anak ya itu Rendy Azalia Amora dan Cantika Azalia Amora
setelah 3 tahun kepergian sang suami Chintya tetap memilih untuk sendiri padahal banyak lelaki dan duda mapan siap menjadikan nya istri
mau tau lanjutnnya silahkan baca ya , semoga terhibur dan semoga betah ya bacanya 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Masitah Putri Asni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 30
" tidak aku ingin memetik nya sendiri " kata Chitnya yang mulai memutar buah kelapa itu hingga,, buggghh , bugghh , bughh ,, tiga buah kelapa jatuh
setelah merasa cukup Chitnya kini hendak turun " sayang tangkap tubuhku aku akan terjun " katanya yang langsung membuat jantung Arlan akan lepas dari tempatnya , belum sempat arlan protes Chintya telah lebih dulu terjun bebas , anak buah Arlan yang melihat itu banyak yang terduduk lemas Karna merasa takut , Chintya yang melayang bebas tertawa bahagia hingga
Hap Arlan menangkap tubuh Chitnya , Chintya yang kini berada dalam pelukan Arlan melepaskan diri dan segera memungut kelapa yang tadi ia petik , Arlan yang masih syok hanya duduk lemas di tempat
"dia yang terjun aku yang ketakutan " kata Arlan , seakan tak melihat Arlan dan yang lain Chitnya membuka kelapa nya dengan pisau yang ia bawa , melihat itu Riko mendekati Chintya
" biar saya saja nyonya " katanya
" apa aku tidak merepotkan mu ?" tanya Chitnya
" tentu tidak nyonya " katanya
" baiklah , terimakasih " kata Chitnya sambil memberi kan pisaunya
Nisa yang melihat Arlan masih diam di tempat semula menegurnya
" tuan anda tidak apa-apa?" tanya Nisa yang berhasil membuat Arlan tersadar dari keterkejutan nya
" iya , dimana dia " kata Arlan
" nyonya di sana tuan " tunjuk nisa ke arah Chintya yang kini tengah menikmati kelapa yang di bukakan oleh Riko
Arlan berjalan menghampiri Chintya
" kamu tidak apa-apa , apakah ada yang sakit " kata Arlan memeriksa Chitnya
" tidak aku baik-baik saja " kata Chitnya sambil tersenyum lebar
" Nisa" panggil Chitnya
" saya nyonya " kata Nisa menghampiri
" pergilah ke sebelah Utara hutan ini ambil kan rusa yang telah ku tangkap bawa kesini beserta barang-barang ku " katanya
" dua diantara kalian temanilah dia " katanya lagi
setelah itu Nisa bergegas pergi jakky dan irvan menemani Nisa
" jantungku rasanya mau lepas waktu melihat nyonya muda di atas tadi " kata jakky
" ya aku juga " kata Irvan
Sementara itu Chintya meminta Riko untuk membuat api Karna ia mau memanggang rusa yang ia dapat , Arlan memijit pelipisnya melihat apa yang di bawa oleh Nisa dan dua anak buah lainnya
" bagaimana kamu bisa mendapatkan nya sayang ?" kata Arlan
" aku memanahnya " jawab Chintya santai
Semua anak buah arlan hanya menganga tak percaya , bagaimana bisa istri tuannya ini bisa melakukan itu , menangkap rusa dengan sebuah anak panah bukanlah suatu yang mudah .
setelah daging rusa itu di masak Arlan kembali menatap tak percaya Karna Chintya meminta nya untuk ikut memakan nya
Setelah merasa puas kini Chintya mengajak semuanya pulang Karna ia merasa lelah , setelah keluar hutan mereka masuk ke dalam mobil masing-masing, Chintya yang berada dalam mobil bersama Arlan kini sudah terlelap karna kelelahan
" bagaimana kamu bisa bertindak seperti ini?" ucap Arlan sambil mengusap punggung chintya
" Riko tambahkan pengawal bayangan untuk nya , aku takut sesuatu yang lebih besar bisa saja terjadi " kata Arlan
" siap tuan " kata Riko
Sesampainya di rumah Chintya tak kunjung bangun Arlan menggendong nya membawa ke kamar
" Nisa bersihkan tubuhnya " kata Arlan berlalu menuju lift
" baik tuan " Nisa mengikuti dari belakang
setelah mengantar Chitnya ke kamar Arlan bergegas keluar dan menemui kepala koki di dapur
" Bi Imah tolong buatkan sup untuk Chintya dan antarkan ke kamar " pinta Arlan
" baik tuan" kata bi Imah