Apa jadinya kalau seorang mahasiswa hukum yang playboy di jodohkan dengan seorang janda kaya raya?
Dalam pikiran Boy, janda adalah perempuan gendut dengan make up tebal. Seluruh tubuhnya sudah kendor dan bekas orang. Boy yang sering gonta ganti pacar cantik, tentu saja menentang keras perjodohan yang dilakukan kedua orangtuanya, apalagi di jodohkan dengan seorang janda walaupun kaya raya.
"Tidak mau! Lebih baik Aku mati daripada menikah dengan janda tua. Aku masih 21 tahun, Mi, Pi," tolak Boy dengan keras.
Padahal, Krystal tidak sejelek yang Boy pikir. Walaupun sudah berumur 28 tahun dan janda, dia sangat cantik seperti aktris Korea. Krystal juga masih perawan, karena belum pernah tidur sekamar dengan mantan suaminya.
Krystal yang tidak ingin salah memilih suami lagi, memutuskan menyamar menjadi mahasiswi hukum, satu kampus dan satu kelas dengan Boy, untuk mengetahui sifat asli calon suaminya. Terbukti, banyak mahasiswa maupun dosen pria yang naksir Krystal termasuk Boy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Visual Krystal Alexandra Sanjaya
Visual Jelita Humaira
Visual Edelweis Gardena
***
Krystal datang ke tempat yang di minta Saga. Dia memberhentikan mobilnya tepat di pinggir Danau. Krystal dapat melihat dari kejauhan gudang tua tempat Jelita di sekap. Di luar juga terlihat beberapa anak buah Saga yang berjaga. Walau ragu dan sedikit takut, Krystal tetap melangkah menuju gudang tua.
Mereka melihat Krystal datang. "Mana Jelita?" tanya Krystal dengan arogan.
"Bos Saga di dalam, silahkan Nona masuk," sahut mereka.
"Dasar perempuan miskin!" teriak Saga dari dalam.
Plak
Saga menampar pipi Jelita dengan keras. Tangan Krystal gemetar mendengar teriakan Saga yang di susul suara tamparan. "Apa Jelita sedang di siksa?" pikir Krystal.
"Masuk lah Nona! Bos Saga sudah menunggu," kata mereka lagi.
Krystal akhirnya masuk.
Benar saja, Jelita sedang di siksa oleh Saga. Lihat saja, Jelita jatuh tersungkur bersama kursi tempat dia di ikat. Saga terlihat berkali-kali menendang tubuh Jelita yang sudah tersungkur. "Hentikan!" teriak Krystal tidak tega. Krystal berlari menghampiri Jelita. Tanpa sadar buliran air mata Krystal menggumpal dan meluncur bebas dari matanya.
"Maafkan Aku, Jelita. Karena Aku, Kamu jadi begini," ucap Krystal menyesal. Krystal menangis, kemudian melepas lakban dari mulut Jelita.
"Kamu akhirnya datang juga, Baby," kata Saga puas.
Krystal sangat marah mendengar ucapan Saga. Dia pun berdiri dan langsung menampar keras pipi Saga. "Dasar jahat!" umpat Krystal.
Saga sama sekali tidak kesakitan di tampar oleh Krystal. "Baby, harusnya Kamu tampar saja Aku dulu. Kenapa malah tidak melakukan apa-apa?" ucap Saga.
"Jangan panggil Aku Baby! Hubungan Kita sudah berakhir!" sahut Krystal.
"Karena orang ini hubungan Kita di ambang kehancuran. Dulu Kita baik-baik saja," jawab Saga.
"Kamulah penyebab Kita berpisah. Kesepian? Perlu kehangatan? Itu alasan Kamu selingkuh kan? Karena di otak Kamu hanya ada belaian hangat wanita di atas ranjang. Kamu tidak pernah tau sulitnya Aku berjuang menjadi pewaris yang layak untuk mendiang orangtua ku. Orang-orang meremehkan kemampuanku karena Aku perempuan. Mereka bilang, Aku hanya beruntung terlahir sebagai anak kandung. Mendiang ayahku bahkan bertarung melawan para jajaran komisaris untuk menjadikanku pimpinan menggantikannya," teriak Krystal karena sudah tidak bisa lagi mengendalikan emosinya.
Saga terdiam sejenak mendengar amarah Krystal. "Aku sudah tau, kalau Kamu hanya mengincar kekuasaan ku. Aku berusaha menutup mata selama Kita bersama, karena Aku tidak punya waktu untuk bertengkar. Saat bukti sudah nyata, bahkan orang terdekatku tau kebusukan Kamu, Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Aku akhirnya sadar, kalau perpisahan adalah yang terbaik untuk Kita," lanjut Krystal lagi.
"Krystal, maafkan Aku. Kalau Kamu mau menerimaku lagi, Aku janji akan selalu pengertian," kata Saga.
"Kamu terlambat, di hatiku sudah ada orang lain," jawab Krystal tegas.
"Apa anak ingusan itu? Apa hebatnya dia? Masa depannya saja tidak jelas," kesal Saga.
"Kamu tau siapa dia? Ternyata selama ini kamu masih mengawasi ku. Setidaknya dia setia dan hanya mencintaiku. Tidak seperti Kamu," jawab Krystal.
Darah Saga tiba-tiba mendidih mendengar Krystal memuji Boy. "Kalau Kamu menolak ajakan ku rujuk. Lebih baik Kamu mati, Krystal, bersama dengan wanita sialan ini!" amarah Saga. "Apa dia datang sendirian?" tanya Saga berteriak pada anak buahnya yang berjaga di depan.
"Sendirian Bos, semua aman terkendali," jawab mereka dari luar.
"Bagus. Sepertinya malam pertama Kita yang tertunda akan Aku lanjutkan di sini, Baby. Kalian, nikmati tubuh wanita itu! Mantan istriku ini adalah urusanku. Setelah Kita selesai, baru Kita singkirkan mereka!" titah Saga pada semua anak buahnya.
"Baik, Bos," jawab mereka serentak. Saga tertawa jahat, dia puas mengintimidasi Krystal dan Jelita.
"Berani Kamu menyentuhku, Kamu akan menyesalinya!" teriak Krystal.
"Aduh ... Aku takut ..." ejek Saga pada ucapan Krystal.
"Nona, pergilah dari sini! Tinggalkan Aku! Selamatkan diri Nona!" ucap Jelita.
"Mana mungkin Aku meninggalkan Kamu?" tolak Jelita.
"Kalau Nona masih di sini, Kita berdua pasti habis di tangan mereka," desak Jelita.
"Kita hadapi ini sama-sama," kekeh Krystal. "Boy, tolong Aku, Aku takut," batin Krystal menangis. Dia memanggil nama Boy dalam hatinya. Dia berpura-pura berani, padahal dia sangat takut pada Saga.
Saga mendekat, Krystal memeluk Jelita erat. Saga yang tidak sabaran, langsung menarik Krystal sekuat tenaga agar lepas dari Jelita. "Pisahkan mereka!" titah Saga. Beberapa anak buahnya membantu Saga memisahkan Krystal dan Jelita. Kalah tenaga, pelukan Krystal akhirnya terlepas.
Buk
Buk
Buk
Brak
Pintu gudang terbuka akibat hempasan tubuh tiga anak buah Saga. Mereka terkejut melihat tiga orang itu sudah terkapar pingsan dan pintu gudang terlepas karena terbuka paksa. "Ada apa ini?" tanya Saga.
Masuklah Boy dan Ryan dengan gagah berani. "Aku menyesal hanya membuat adikmu yang babak belur, harusnya Kamu ku hajar sampai mati saja tempo hari," ucap Boy baru datang.
"Boy? Kamu meminta dia kemari?" tanya Saga pada Krystal dengan kesal.
"Lihat kan? Dia orang yang ada di hatiku. Dia pasti menyelamatkan Aku," jawab Krystal arogan. "Makasih, Sayang, sudah datang di waktu yang tepat," batin Krystal.
"Lepaskan tanganmu dari calon istriku!" titah Boy. Dia maju ke depan menghampiri Saga.
"Hajar dia!" titah Saga pada anak buahnya.
Semua anak buah Saga maju, ingin menghajar Boy berkeroyokan. "Lagi-lagi main keroyokan. Ryan!" kata Boy.
"Oke," sahut Ryan. Ryan pun maju dan di susul oleh Boy.
Sama seperti tempo hari, semua anak buah Saga di bidik Boy dan Ryan titik lemahnya. Rahang, hidung, pelipis dan berakhir dengan tendangan di bagian leher belakang. Trik Boy dan Ryan sama untuk mengalahkan lawan karena mereka satu perguruan silat sewaktu sekolah.
Tanpa sisa, semua anak buah Saga terkapar habis. "Sekarang giliran Kamu!" ucap Boy.
"Oh ya? Kamu pikir Aku bodoh?" Saga langsung mengeluarkan pisau cutter dari saku celananya. Dia menempatkan pisau itu di leher Krystal. "Maju selangkah saja Kalian, Krystal langsung mati tersayat pisau kecil ini," ancam Saga. Boy dan Ryan terkejut melihat Saga diam-diam membawa pisau cutter. Boy dan Ryan tidak bisa berkutik, karena nyawa Krystal jadi taruhannya.
