Sang pria merupakan guru baru di sekolah F, beliau mengajar pelajaran biologi untuk kelas tiga. untuk pertama kalinya sang guru terpana oleh muridnya sendiri yang duduk di bangku depan sendiri, siswi tersebut memang terkenal dengan kecerdasan dan kecantikannya, juga pendiam.
Dengan kuasanya sebagai guru pengajar mata pelajaran, serta anak dari kepala sekolah tersebut, pak Sauqi sering memberikan tugas pada Diah, sang murid yang jadi incarannya untuk mengerjakan di papan tulis. dengan begitu dia akan lebih sering memandang tubuh indah muridnya itu...
memang sungguh molek tubuh anak itu..!"batin Sauqi sambil melirik anak didiknya itu.
Namun kisah pendekatan Sauqi ke Diah tak semulus yang dia duga, terlalu banyak rintangan yang menghalanginya.
rintangan apakah itu..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Akmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
Setelah dari kediaman orang tua sauqi, kini, Delia yang mengajak kekasihnya itu, untuk mengunjungi kedua orang tuanya untuk mengutarakan keinginannya supaya mempercepat pernikahan keduanya.
Namun, satu syarat yang diajukan Delia kepada Sauqi, kekasihnya. Yakni, Delia harus diperbolehkan kuliah, meskipun mereka sudah menikah.
Delia ingin melanjutkan di bangku perkuliahan jurusan kedokteran. Itu sudah cita citanya sejak di bangku sekolah menengah pertama.
Dan, Sauqi menyetujui syarat dari Delia. Dia akan selalu membahagiakan Delia, calon isterinya.
Kini, Sauqi ingin menemui calon mertuanya. Dia akan meminta langsung kepada ayah Delia, untuk mempercepat pernikahan mereka. Sauqi berharap, kedua orang tua Delia setuju.
"Sayang, kita sudah sampai...bangun .!"Sauqi membangunkan Delia yang sejak tadi tertidur di bangku penumpang, di sebelah Sauqi. Delia memang tampak lelah sekali, karena mulai tadi dia tegang menghadapi calon mertuanya.
Delia menggeliatkan tubuhnya, sembari mengucek ucek kedua matanya.
"hhemm...kok baru bangunin aku sih mas..!"ujar Delia dengan suara khas orang bangun tidur.
"Ya aku nggak tega bangunin kamu mulai tadi, kamu kayak lelah banget, sayang..!"kata Sauqi, yang menghentikan mobilnya di depan halaman rumah orang tua delia.
"Ya udah yukk..kita turun.!"ajak Sauqi. Kini dia keluar, lalu memutari mobilnya untuk membukakan pintu penumpang depan,tempat Delia duduk. Lalu, mereka berjalan beriringan masuk ke dalam rumah orang tua Delia.
Delia membuka depan pintu rumahnya, yang langsung disambut oleh ibunya.
"Sudah pulang kamu, nak..!"ujar ibunya Delia, yang langsung mencium kedua pipi puterinya. Dan Delia Salim kepada ibunya dengan takzim
"Iyya, Bu. Delia bareng sama mas Sauqi, ada hal penting yang ingin kamu sampaikan. Apa, ayah ada, Bu...??"tanya Delia, yang melihat lihat ke arah dalam rumahnya, yang tampak sepi. Pikir Delia, sepertinya, ayahnya sedang keluar, karena mobilnya tidak ada.
"Ayahmu, sudah mulai tadi yang keluar. Tapi, mungkin sebentar lagi sudah kembali.!"jawab ibunya Delia.
Kemudian beliau mempersilahkan calon menantunya itu untuk duduk dulu, sedangkan beliau langsung ke arah dapur, untuk menyuruh asisten rumah tangga mereka membuat minuman serta kudapan sederhana.
"Sayang, kamu tunggu sebentar disini ya, aku mau ke kamarku dulu, aku mau mandi dan ganti baju...!"kata Delia, yang duduk di sebelah Sauqi. Delia memang gerah sekali, cuaca diluar sangat panas.
"Ikuutt...ya...yaa..!"goda Sauqi pada Delia, yang Sambil menarik turunkan kedua alisnya. Namun, dibalas dengan cubitan oleh Delia. Dia gemes dengan kejahilan Sauqi, yang semakin hari, semakin tambah mesum.
Tanpa meminta persetujuan lagi, kini Delia langsung naik ke lantai dua, dimana kamarnya berada. Dia sudah satu hari meninggalkan kamarnya, ada rasa kangen untuk tiduran di ranjangnya, namun ada kekasihnya yang menanti di bawah. Akhirnya, Delia merebahkan badannya walaupun hanya sebentar.
Kira kira sekitar lima belas menit Delia rebahan, dia langsung membersihkan badannya dengan menggunakan shower. Sambil bernyanyi lagu lagu cinta, suara Delia mengalun indah di dalam kamar mandi. Sudah kebiasaan Delia, mandi sambil bernyanyi. Mungkin dia dulunya bercita cita jadi penyanyi, namun tidak kesampaian...hehehe.
Setelah selesai dengan ritual mandi plus jadi penyanyi, kini, Delia keluar hanya dengan melilitkan handuk di tubuhnya yang langsing, yang hanya sebatas paha. Dia keluar masih bersenandung. Delia tidak sadar, bahwa sekarang ada kekasihnya di dalam kamarnya, yang lagi asyik memainkan hape nya.
"Aaaaa....!"teriak Delia, dia kaget dengan keberadaan kekasihnya yang ada di kamarnya, padahal tadi kan masih di ruang tamu...pikir Delia. Sedangkan Sauqi nampak tenang, biasa saja dengan teriakan Delia. Dia hanya tersenyum, melihat tubuh sexy Delia yang hanya dibalut handuk putih, sebatas paha.
"Sayang, kamu bisa ada disini sih, sejak kapan...?"tanya Delia, yang masih ngos ngos an, mengatur napasnya karena kaget. Delia langsung naik ke atas tempat tidur, dan menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal yang ada di atas ranjang. Delia sangat malu dipergoki oleh kekasihnya sendiri.
"Sejak kamu menyanyikan lagunya almarhum Glenn Fredly. Ternyata...suara kamu, enak juga ya..!"ujar Sauqi yang kini menghampiri Delia di ranjangnya. Dan Delia mulai beringsut mundur, seperti orang yang ketakutan.
"Memangnya, siapa yang menulyuruh mas, naik kesini? kan tadi mas masih di bawah..!"Delia masih penasaran karena Sauqi bisa masuk ke dalam kamarnya, kan nggak mungkin kalau ibunya yang menyuruh Sauqi naik dan masuk ke dalam kamarnya.
"Ya ibu lah...nggak mungkin kan kalau aku yang tiba tiba naik ke kamar kamu..!ibu tuh sudah percaya sama aku...!"ujar Sauqi dengan bangganya, yang sudah dapat kepercayaan penuh dari calon mertuanya.
Tadi memang, waktu Delia naik ke kamarnya, ibu nya Delia menginterogasi Sauqi tentang maksud kedatangannya hari ini. Karena awalnya kan anak dan calon menantunya itu, akan mencari cincin pernikahan dan gaun pengantin. Ini, lakok malah pulang.
Akhirnya, Sauqi mengutarakan maksudnya datang adalah ingin menyampaikan, kalau untuk ijab qabulnya dilaksanakan besok saja, untuk resepsi bisa dilaksanakan bulan depan. Tentu saja, ibunya Delia setuju, dan keinginan Sauqi itu, langsung disampaikan oleh ibunya Delia kepada suaminya, via telephone. Dan beliau juga merespon positif.
Ibunya Delia paham dengan keinginan anak anaknya itu, supaya mereka tidak terjerumus ke dalam dosa yang lebih besar, sebagai orang tua, hanya mendukung keinginan mereka. Lalu, ibu ya Delia menyuruh Sauqi untuk istirahat di kamarnya Delia. Tentu saja, hal itu tidak disia siakan oleh Sauqi, yang notabene juga penasaran dengan kamar calon isterinya itu.
Dan sekarang, disinilah Sauqi berada, di kamar calon isterinya, Delia. Dan Delia masih betah di atas ranjang, dengan melingkarkan selimut di tubuhnya, Delia masih belum berani turun.
"Sayang....kamu, bisa nggak keluar dulu, dari kamarku? aku mau ganti baju dulu, aku malu kalau ada kamu disini..!"mohon Delia pada Sauqi yang sejak tadi masih memperhatikan Delia. Sedangkan Sauqi masih ingin menggoda Delia.
"Ngapain juga kamu malu, sayang...toh besok kita sudah sah jadi suami isteri.!"ujar Sauqi yang masih kekeh dengan pendiriannya. Dia memang tidak ingin beranjak dari posisinya saat ini, dia masih ingin menggoda Delia.
"Ayolah mas, kamu keluar dulu....kita kan harus segera beli cincin katamu tadi..!"pinta Delia, yang masih memohon pada Sauqi. Tapi Sauqi tetap tidak menggubris, dia malah mendekati Delia, lalu dia tarik selimut nya, kemudian Sauqi dengan sigap mendekap tubuh Delia.
Awalnya, sauqi hanya akan menggoda kekasihnya. Namun ternyata, dia sendiri yang tergoda. Dengan keadaan Delia kini yang hanya memakai handuk, dan handuknya tersingkap, karena tarikan tangan Sauqi yang begitu kuat, terpampang lah tubuh Delia yang putih mulus, seputih susu. Memang Sauqi pernah melihat tubuh mulus Delia saat di apartemen nya waktu itu, tetap saja, Sauqi terpesona dengan kemolekan calon isterinya ini.
Namun Sauqi harus bisa menahan nafsunya, sesuai janjinya, yang akan menjaga Delia sampai kata SAH terucap. Kemudian, Sauqi mendekati Delia, dia hanya mencium kening selai dengan sayang.
"Yuk, sayang, segera berpakaian. Kita ke butik sekarang, untuk fitting baju pengantin, acara kita besok..!"ujar Sauqi.
Delia sempat heran dengan calon suaminya itu, biasanya, dia akan menuntut ciuman lebih dari Delia. Namun hari ini, Sauqi bisa meredam nafsu nya. Delia bersyukur, memiliki calon suami seperti Sauqi, yang sangat pengertian.
tiba-tiba ja ada yg menyamar 😅😅