NovelToon NovelToon
Azur Lane The New World

Azur Lane The New World

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Anime
Popularitas:887
Nilai: 5
Nama Author: Tirpitz von Eugene

Cerita ini sepenuhnya adalah fiksi ilmiah berdasarkan serial anime dan game Azur Lane dengan sedikit taburan sejarah sesuai yang kita semua ketahui.

Semua yang terkandung didalam cerita ini sepenuhnya hasil karya imajinasi saya pribadi. Jadi, selamat menikmati dunia imajinasi saya😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tirpitz von Eugene, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Selama hampir satu jam lamanya pertempuran di pesisir pulau Tunda berlangsung, panggilan-panggilan radio terus masuk dari armada yang menyisir pantai selatan Kalimantan. Seiren disana terlihat sudah bisa di atasi dan memilih untuk mundur, sedangkan kapal-kapal mereka yang tersisa disini masih asyik membombardir pulau.

"Marina, apa yang sebenarnya mereka cari?" tanya Tirpitz sambil memantau lewat teropongnya.

"Bagaimana aku tahu? Biasanya yang memberi perintah untuk menyerang kan Tester dan yang dua lagi."

Tirpitz menoleh menatap gadis yang sedang asyik bermain dengan sebuah boneka beruang kecil, tampaknya ia tak mempedulikan situasi disekitar.

"Lah? Kamu kan pemimpin mereka, masa gak bisa suruh mereka mundur?"

Gadis itu hanya mengangkat bahu sambil berkata.

"Itu bukan urusanku, memang benar aku ini pemimpin mereka," tukas Marina tanpa menoleh, "lagi pula sekarang aku menjadi tawanan, dan kau sendiri melarang ku berhubungan dengan mereka."

"Halah!" ujar Tirpitz pasrah, ia kembali menatap kapal-kapal Seiren yang saat ini terlibat baku tembak dengan Madjapahit dan tim nya.

Di kejauhan nampak Madjapahit menembakkan meriam utamanya tepat ke arah salah satu Peace Breaker, tapi tembakan-tembakan itu bisa dengan mudah ditangkis olehnya.

"Oh iya, itu kanon didepan kaliber berapa jo?" tanya Tirpitz kepada seorang pelaut yang menjemputnya.

Parjo sama sekali tak mendengar, ia hanya merunduk sambil sesekali mengintip pertempuran yang sedang berlangsung di kejauhan.

"Woi Parjo!"

"Siap, pak!" sahut Parjo sambil menegakkan sikap berdirinya.

"Orang kok unik, dipanggil gak nyahut sama sekali!" bentak Tirpitz marah, "itu kanon di depan kaliber berapa?!"

"Hah? Gimana pak?"

Tirpitz baru sadar kalau pria itu memiliki masalah pendengaran sebagai akibat perang kemerdekaan. Ia segera berjalan menghampirinya lalu berbisik di telinga pri itu dengan nada sedikit di tinggikan.

"Itu kanon didepan kaliber berapa?!"

"Ah, kanon otomatis kaliber tiga puluh milimeter pak! Aslinya itu meriam anti pesawat cadangan buat RI Mataram, tapi ndak jadi di pasang karna gak ada tempat."

Mendengar penjelasan dari Parjo, seketika terlintas ide gila di pikirannya.

"Oke, sekarang kamu saya perintahkan untuk meninggalkan kapal!"

Pria itu nampak kebingungan dengan perintah barusan, ia seperti berusaha memberitahu bahwa posisi kapal itu masih berada di tengah laut.

"Anuu pak, saya ndak bisa berenang."

"Terus ngapain kamu jadi angkatan laut kalau gak bisa berenang? Emang kapal itu berlayar di darat?!"

"Siap, tidak pak!"

"Kamu lompat dari kapal, biar si Marina yang bantu kamu berenang ke pantai."

Diliriknya Marina yang sedang mengulat, lalu kembali menatap pria itu.

"Sebaiknya kau jangan banyak bicara dengan gadis itu, dia tak segan-segan melempar mu dari atas tebing!" bisik Tirpitz kepada pria itu.

"Siap, pak!"

"Bagus," Tirpitz menoleh menatap Marina, "Marina, tolong antarkan tamu kita ke pantai."

Tanpa banyak bicara, Marina segera bangkit lalu menghampiri pria itu.

"Dengar! Nanti sesampainya di pantai, lari ke arah rumput-rumput tinggi di samping rumah, segera masuk ke terowongan di sana, jalan terus sampai ketemu pintu besi di ujung terowongan."

"Abis itu?"

"Kau ketuk pintu besi itu kuat-kuat pakai sandi morse, kalau ada balasan dari dalam nanti kau balas lagi pakai morse SOS, nanti orang yang di dalam tahu kalau kau bukan musuh."

Tirpitz hendak beranjak menuju haluan kapal sebelum ia teringat sesuatu dan berbalik.

"Selama di terowongan, perhatikan langkahmu! Kau tak mau kan kalau tiba-tiba ada ular kobra atau kalajengking kasih kecupan selamat datang?"

"Siap, pak!"

Marina segera mengangkat tubuh Parjo, sehingga membuat pria itu kaget karna ternyata bocah perempuan itu memiliki kekuatan Superman.

"Eh? Loh? Kok bocah kecil bisa gendong saya?!"

"Sebaiknya kau diam!" ujar Marina mengancam, "atau saya celupkan tubuhmu sebagai umpan ikan hiu!"

Setelah mereka berdua melompat ke laut, Tirpitz segera berkonsentrasi untuk menyelaraskan kekuatan kubus pengetahuan dengan kapal meriam itu. Beberapa saat kemudian, ia sudah melompat dan kapal tadi menjadi zirah tempur yang melekat ditubuhnya.

"Here I come, baby!"

...****************...

Madjapahit memimpin kedua kapal tempur kelas Kongo di belakangnya untuk menembak serentak, sedangkan tiga kapal perusak di posisikan berdekatan dengan Shoukaku dibelakang mereka.

Grup kecil itu sedang terlibat baku tembak asyik melawan satu Peace Breaker, satu Oceana, kapal penjelajah berat kelas Eksekutor, dan empat Tracker, kapal penjelajah ringan kelas Eksekutor.

"Shoukaku-sama, fokuskan pembom mu pada dua Tracker di kanan! Junkers dan Spitfire akan mengambil sisanya."

Shoukaku segera melaksanakan tugasnya, sekitar selusin Kate dan dua skuadron Val langsung lepas landas dari landasan pacunya.

"Hiei, Haruna, tolong sikat Oceana! Biarkan Peace Breaker berurusan dengan ku."

Kedua kapal tempur kelas Kongo itu langsung membidik kapal yang ditargetkan, dan tanpa banyak basa-basi segera melepaskan salvo bersama.

"Peringatan serangan udara! Selusin Seiran terlihat di arah dua-tujuh-tiga!" seru Urakaze di sisi kiri.

"Arah lima-sembilan! Lima Tenzan menyergap!" sahut Isokaze memperingati.

"Apa kalian hendak berurusan dengan kapal kebanggaan rakyat Kure? Hah?!!" ujar Yukikaze lalu memberondongkan artileri pertahanan udara nya ke arah pembom tukik yang datang, sedangkan meriam utamanya difokuskan pada pembom torpedo di sisi kanan.

Madjapahit segera memusatkan perhatian petarung nya untuk membantu ketiga kapal perusak itu. Jet tempur Messerschmitt dan petarung bermesin piston Mustang nya segera melesat mengobrak-abrik formasi pembom tukik yang hendak melakukan manuver menukik.

Sejurus kemudian radarnya mengeluarkan bunyi nyaring, saat diperiksa ternyata gun boat yang dinaiki oleh Tirpitz sedang melaju cepat.

"Orang gila ini gak tahu bahaya apa gimana?" gumamnya pada diri sendiri.

Dalam sekejap mata Tirpitz sudah melesat di kanan grup serang itu sambil memberondong lima unit Tenzan yang sedang terbang rendah, seketika mengirim tiga diantaranya untuk mencium kaki Neptunus alih-alih kaki Jupiter!

"Yukikaze, lain kali fokus pada pembom torpedo!" teriak Tirpitz sambil menembaki Tenzan yang tersisa dengan dua senapan mesin di pinggangnya.

"Heh! Berani-beraninya kau memerintah Yukikaze yang agung!!!" sahut gadis itu marah.

Tirpitz melesat memotong jalur pelayarannya, membuat Yukikaze hampir kehilangan kendali karna manuver tiba-tiba itu.

"Oy, jangan potong jalan orang seenaknya!!!"

"Sorry! Setidaknya gak tabrakan." sahut Tirpitz sambil menambah kecepatan.

Hiei menatap gerak-gerik Tirpitz dan tersadar bahwa pria itu hendak menyerang formasi lawan sendirian, dengan gun boat yang persenjataannya jauh lebih lemah tentunya!

"Madja-san, sepertinya shikikan mu hendak melakukan hal gila lagi." ucap Hiei sambil menunjuk ke arah Tirpitz yang maju sendirian.

"Dasar laki-laki! Kemauan nya susah dimengerti!" ujar Madjapahit sambil mengirim salah satu Mustang untuk terbang rendah di samping pria itu.

"Oy, orang gila! Masih mau gegabah?" suara Madjapahit terdengar dari radio kokpit Mustang.

"Lebih asyik baku pukul daripada baku tembak, anggap saja aku ini prajurit kavaleri zaman pertengahan yang maju sendirian ngacak-ngacak formasi lawan."

"Tch, terserahlah!" lalu Mustang segera meninggikan terbang nya sebelum kembali ke kapal.

"Lebih baik begitu kan? Daripada ada gadis yang terluka karna satu pria malas."

1
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Cerita ini bikin ketagihan, thor. Cepetan update lagi ya! 🤤
Heinz Blitzkrieg: Otw brader wkwkwk
Kebetulan lgi rancang next episode sambil nyari referensi kapal nih😉
total 1 replies
Alexander
Aku udah rekomendasiin cerita ini ke temen-temen aku. Must read banget!👌🏼
Heinz Blitzkrieg: Terimakasih kak, semoga cerita karya saya dapat menghibur😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!