NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Wanita Bayaran

Terjerat Cinta Wanita Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Evita Lin 168

Hanya demi uang, Celline rela menjual dirinya pada seorang CEO perusahaan besar yang bernama James Chandra. James hanya menginginkan seorang anak. Dia rela membayar seorang wanita untuk melahirkan seorang anak sebagai penerus untuknya.
Jika Celline dapat melahirkan seorang anak untuk James, maka Celline akan mendapatkan uang sebesar 1 milyar Rupiah dari James. Dan Celline bisa keluar dari rumah pamannya.
Semenjak orangtua Celline meninggal dunia akibat kecelakaan, Celline harus tinggal bersama dengan keluarga om-nya yang tidak pernah memperlakukan dirinya secara manusiawi. Mereka selalu saja menyiksa Celline baik secara fisik maupun psikis. Kalau Celline tidak mau menurut apa yang mereka katakan dan inginkan.
Bagaimakah kisah Celline bisa bertemu dengan James? Dan bagaimanakah cara Celline bisa keluar dari rumah om-nya itu? Apakah Celline bisa merubah sikap dingin James pria itu? Ikuti perjalanan hidup Celline yang penuh dengan lika-liku kehidupan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evita Lin 168, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Pria itu memutuskan untuk duduk saja di samping istrinya dan membiarkan Celline bersandar pada pundaknya yang kokoh.

“Mudah sekali dia tidur?” Bisik James, namun tak terdengar oleh Celline.

Sekilas James memperhatikan perban yang masih melekat di leher istrinya itu. Tiba-tiba kepalanya jadi penuh dengan dua orang wanita yang ingin dia jaga dalam hidupnya.

“Tuan…..” Panggil seorang perawat.

Rupanya James tidak sadar. Dia ikut ketiduran seperti Celline.

“Oh iya, sus.” Jawab James kaget. “Bagaimana keadaannya, sus?” Tanyanya.

Mendengar orang berbicara, Celline jadi terbangun. Wanita itu kaget karena bangun dengan kepala yang sudah ada di pangkuan paha James.

“Ah….. Kenapa aku bisa tidur di sini? Berani sekali tubuhku ini!” Kata Celline dalam hati.

Celline jadi terlihat canggung dan malu. Dengan sikap kaku, Celline menarik dirinya. Dia mencoba untuk duduk secara normal. Perawat menatap keduanya dengan senyum yang ramah.

“Pasien atas nama Nona Melan sudan kami pindahkan ke ruang perawatan.” Kata perawat itu sambil menunjukkan kamar Melan.

“Baik. Terima kasih, suster.”

James pun berjalan menuju kamar Melan. Dia berjalan cepat, sampai melupakan Celline yang hanya duduk di tempat duduknya.

Saat sudah agak jauh dan melewati lorong, James baru sadar dan menoleh ke belakang. “Ah….. Kemana anak itu?”

*****

Di halaman rumah sakit……

Celline berjalan seorang diri. Dia merasa lebih baik dia pulang saja. Tugasnya sudah selesai membantu membawa Melan ke rumah sakit. Dia tidak mau jadi pengganggu atau pun mengusik pasangan itu. Jadi, lebih baik dia pulang saja sekarang.

Dilihatnya di depan rumah sakit, sepi tidak ada satu pun taksi yang lewat. Lelahnya berdiri menunggu taksi yang lewat, membuatnya memutuskan untuk menunggu sambil berjongkok. Kakinya sangat pegal kalau harus berdiri terus-terusan.

Langit yang semula cerah dengan hiasan bintang-bintang, kini mendadak menjadi mendung. Tak terasa rintik air hujan turun tiba-tiba.

Mungkin langit juga tahu, hati Celline kini sedang dirundung kesedihan. Dimana dia menyaksikan pria yang dia sukai secara diam-diam, kini sedang bersama dengan cinta sejatinya.

“Ah, Celline…… Kamu ini bodoh sekali!” Ucap Celline sambil mendongak menatap langit yang gelap.

Celline masih duduk berjongkok. Dia tidak peduli pada bulir air yang jatuh dari atas membasahi tubuhnya. Rasanya memang dingin, sedingin hatinya saat ini.

“Celline…..!”

Mendengar namanya dipanggil, gadis itu bukannya berbalik dan melihat siapa yang memanggil namanya, dia justru malah menenggelamkan wajahnya. Ada rasa sedih yang tak mampu dia bendung.

“Jangan ke sini, tuan.” Kata Celline dalam hati.

“Celline, kemana saja kamu? Dari tadi saya mencari kamu. Kenapa malah menghilang begitu saja?!” James terlihat kesal.

Pria itu segera meraih tangan Celline dan membantu Celline untuk berdiri.

“Celline mau pulang saja, tuan. Celline takut kalau Nona Melan tidak nyaman melihat saya ada di sana.” Kata Celline sambil menundukkan kepalanya. Dia tidak mau kalau James sampai melihat matanya yang sudah memerah karena menahan air matanya supaya tidak jatuh.

“Apa yang kamu katakan? Kamu ini istri saya. Mana mungkin saya membiarkan kamu pulang sendirian.”

Celline hanya terdiam dan tidak berani berbicara lagi

“Ayo masuk!” Perintah James.

Saat mereka masuk ke dalam lobi rumah sakit, James mencoba mengeringkan rambut Celline. Dilihatnya rambut gadis itu sedikit basah.

“Mengapa matamu jadi merah seperti itu?”

“Ini karena debu, tuan.” Jawab Celline spontan.

“Kenapa kamu tidak bisa hati-hati?” Lagi-lagi James menunjukkan rasa khawatirnya dengan marah-marah.

“Ah iya….. Maaf, tuan.” Celline terlihat menjadi sedikit terbawa perasaan.

Kemudian Celline berpaling menghadap ke arah lain, supaya James tidak melihat dirinya menitikkan air mata. James bukanlah anak kecil yang bisa dibohongi. Jelas dia tahu kalau Celline sedang menyembunyikan perasaannya.

“Mengapa kamu menangis? Apa yang kamu tangiskan?” Tanya James sambil memegang kedua pundak Celline.

“Hanya karena debu saja, tuan. Cuma debu masuk ke mata.” Jawab Celline dengan suara serak, ciri khas orang yang habis menangis.

“Apa kamu cemburu?” Tebak James kemudian.

“Cemburu??? Mana berani Celline cemburu sama kekasih tuan. Ini karena terkena debu.” Celline mencoba mengelak dari tebakan James itu.

“Oh begitu rupanya….. Aku kira kita merasakan hal yang sama.”

“Hal yang sama? Apa maksud Tuan James?” Tanya Celline dalam hati. Dia tidak berani bertanya langsung pada James. Rasanya bibirnya terkunci rapat.

“Kalau kamu tidak cemburu atau apalah itu, ayo kita masuk. Aku akan mengenalkanmu pada Melan. Dia akan menjadi ibu dari anak yang nanti kamu kandung.”

James menatap wajah Celline. Pria itu sedang menunggu respon atau ekspresi dari Celline. Setelah dia memprovokasinya, seketika hati Celline jadi bertambah sedih, setelah mendengar ucapan James barusan. Sebenanya dia ingin menolak ajakan itu. Lebih baik dia pulang saja.

“Tuan, lebih baik saya pulang saja.” Akhirnya kata penolakan lolos juga dari mulut Celline. Gadis itu tidak bisa berbohong lagi.

Celline langsung berbalik sambil mengusap pipinya. Bohong besar kalau dia tidak cemburu. Celline melangkah dengan sesak, menyisakan rasa perih di matanya saat ini.

“Dasar gadis bodoh!” Gumam James.

Mana bisa James dikelabui oleh Celline. Bahkan, dilihat dari testur tubuh wanita itu dari belakang, terlihat jelas kalau Celline sedang menangis. Terlihat dari tangannya yang mengayun beberapa kali mengusap wajahnya.

“Kalau kamu cemburu, kamu katakan saja! Karena aku juga tidak suka melihatmu dekat-dekat dengan adikku. Aku mungkin sangat bodoh, karena cemburu pada adikku sendiri. Bahkan, aku sudah menghajar anak itu dengan tanganku sendiri. Celline….. Aku rasa, ada yang salah pada diriku ini.” Bisik James. Kini kedua tangannya memeluk Celline dari belakang.

*****

Di sebuah lobi rumah sakit, tampak dua orang sedang duduk dalam suasana keheningan. Dua insan itu tidak saling bicara. Mereka sama-sama diam tanpa kata-kata.

Setelah pelukan secara tiba-tiba yang dilakukan oleh James tadi, membuat keduanya jadi canggung, terutama Celline. Dia tidak menyangka kalau pria es balok itu tiba-tiba saja mau memeluknya.

“Di luar sedang hujan, kamu di sini saja.”

Suara James memecah kebisuan yang sempat tercipta di lobi rumah sakit yang sepi karena kini sudah tengah malam. Hanya ada satu atau dua orang perawat yang lalu lalang karena sedang bertugas jaga malam.

“Iya.” Jawab gadis itu dengan pelan.

Masalahnya otak Celline masih belum bisa mencerna kejadian barusan yang dia alami. Dia masih merasa shock atas pelukan James tadi. Dia memikirkan maksud perkataan James tadi. Dia merasa sangat senang karena tiba-tiba James mau memeluknya.

Tapi, Celline mencoba memikirkan hal lain. Kemungkinan saja James hanya butuh pelarian atau rasa sedih karena kondisi Melan saat ini.

“Ayo, kita masuk ke dalam saja. Di sini sangat dingin.”

Ajakan James itu membuat Celline bangkit dari tempat duduknya. Mereka berdua pun berjalan melewati lorong rumah sakit. Saat sudah sampai di depan kamar Melan, keduanya kemudian masuk ke dalam ruangan, dimana Melan dirawat.

Begitu masuk, mata mereka langsung tertuju pada sosok wanita yang sedang dirawat di sebuah kamar bernuansa serba putih itu dengan tirai berwarna biru.

Melan masih belum sadarkan diri. Infus dan selang oksigen sudah terpasang di tubuhnya yang lemah itu.

“Kalian belum saling kenal, kan? Itu Melan. Kami sudah lama berpacaran. Tapi, saat aku ingin mengajaknya menikah, dia malah memutuskan untuk berpisah denganku.”

Celline hanya diam dan mendengarkan ucapan James.

“Bagi saya, Melan adalah wanita yang sangat berharga dalam hidup saya, meskipun dia sedang sakit sekarang.”

Deg…..

Jantung Celline sepertinya berhenti berdetak. Matanya kembali terasa perih. Ungkapan cinta James pada Melan membuat dirinya ingin menangis saat itu juga.

Celline tetaplah seorang wanita. Ada rasa cemburu dan iri yang memaksa masuk ke dalam hati gadis itu.

James benar-benar sudah membuat jantungnya seperti naik roller coaster. Setelah dipeluk, kini Celline merasa dihempaskan. Untuk apa James mengatakan kalau Melan adalah wanita yang berharga dalam hidupnya. Lalu, apakah dirinya wanita berharga juga di mata pria itu? Celline hanya bisa terdiam.

Bersambung……

1
ovi eliani
james manusia dan suami yg paling bodoh , meninggalkan istri syah yg jelas mengandung anak darah daging sendiri, klo aku celine kesempatan kamu tinggalkan james dan keluarganya jauh 2biar tahu rasa , sekarang giliran mereka mencari mu terus biar mereka merada bersalah terutama ibunya james, pergi jauh2 celine klonperlu ke luar negeri. buat mereka menyesali apa yv mereka buat. semangat tbor
Rohana Omar
tergantung lg
Rohana Omar
bodoh amat x tau 2 2 nya cemburu.....1 isteri dan 1 lg mantan kekasih .....ko utamakan perasaan mantan kekasih ko sedang isteri ko biarkan.....
luvita luvita
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!