bagaimana menurut kalian tentang semua kisah yang mungkin tak akan kalian lihat dan alami selagi di dunia ini.
kisah yang mungkin tak akan di percaya banyak orang, tapi berbeda dengan satu wanita ini.
Dia adalah Mak Ijah, seorang wanita sepuh yang terkenal sebagai seorang pemandi Jenazah yang ada di kampung Sugihdadi.
wanita yang menjadi saksi bagaimana seorang meninggal dunia dan mendapatkan sebuah balasan.
bagaimana dia bisa menjalani aktivitas nya setiap hari?
bagaimana Mak Ijah menghadapi semua yang dia lihat, yang di alami para jenazah yang dia tangani?
ikuti kisahnya dalam novel baru author ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meidina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kejujuran Zaka
Zaka dan umi Salamah sampai di rumah sakit bersama dengan Sekar, beruntung dokter mengatakan jika semuanya baik-baik saja.
"maafkan aku sayang,"
"sudah ku katakan, umi tak setuju, kenapa Abi mu begitu memaksa, beruntung istri dan anak mu baik-baik saja,"
"aku tau ini salah umi, tapi aku takut dia terancam umi,"
"kamu ini kenapa begitu lemah, kamu lupa punya Allah le, ingat semua jika kita pasrahkan pada Allah dan terus berdoa, yakinlah semua akan baik-baik saja," kata umi Salamah.
sebenarnya dari tadi Sekar sudah sadar tapi dia tak ingin membuka matanya.
sekarang dia tau jika suaminya itu juga dalam bahaya, tapi sebenarnya siapa yang mengancam keluarga mereka.
Sekar membuka mata perlahan dan dia melihat suaminya itu sedang menangis sesenggukan.
"mas..."
"kamu sadar sayang, maafkan aku, aku hampir membuat mu terluka, tapi bukan maksud ku melakukan itu, karena ada orang jahat yang sedang mengincar ku,"
"tapi mas lupa apa pesan Mbah, mas punya tasbih yang di berikan oleh Mbah kan, seharusnya mas lebih mendekatkan diri kepada Allah mas,"
"iya sayang, aku sadar tindakan ku tadi salah, dan sekarang aku akan bersama mu, dan kita akan menghadapinya bersama ya," kata Zaka pada istrinya itu.
di rumah, Mak Ijah sedang duduk santai bersama dengan Nur, mereka memeriksa perlengkapan untuk mengurus jenazah.
"Nur, sepertinya kita harus mulai berbelanja lagi ya, karena persediaan kita mulai menipis," kata Mak Ijah.
"tapi Mak, bukankah menurut tradisi Mak tidak boleh keluar rumah sebelum seratus hari,"
"terus jika aku ini bekerja sebagai tukang punggung, bukankah itu sama saja membuat keluarga ku kelaparan, tentunya Mak pasti akan menjaga diri," kata mak ijah yang meyakinkan teman seperjuangannya itu.
akhirnya Nur dan Mak Ijah pun berangkat ke pasar untuk membeli kain putih yang biasa di gunakan untuk kain kafan.
setelah itu mereka juga berkeliling mencari kapur barus dan juga keperluan yang lain.
setelah dari pasar mereka berdua pun pulang menuju ke rumah, dan terlihat pak Junaidi sudah pulang.
"assalamualaikum Mak," kata pria itu yang langsung membantu ibunya itu mengangkat belanjaan.
"wa'alaikumussalam... kamu sudah pulang, tapi kenapa dengan wajah mu kusut begitu?"
"semuanya hancur Mak, aku bahkan hampir membunuh calon cucu ku," kata pak Junaidi
"apa maksud mu, berarti?"
"iya Mak, Sekar sedang hamil dan dia tadi datang ke tempat mertuanya, yang di sana tengah di adakan pernikahan siri antara Zaka dan Salwa untuk menyembuhkan Zaka,"
"kamu ini bodoh atau bagaimana, kenapa kamu mau menikahkan menantu mu dengan wanita lain, jika sampai cucu ku kenapa-kenapa habis kamu dengan Mak, jangan seperti orang yang tak punya Tuhan!!"
"maafkan aku maj, kamu khilaf karena kondisi zaka yang terus menurun, dan ada yang bilang dia di santet.
"astaghfirullah le, kenapa kamu percaya begitu saja, Zaka itu ibadahnya bagus, tak semudah itu bisa melukai orang yang ibadahnya kuat, jadi berhenti mempercayai hal seperti itu."
"iya Mak saya tau," jawab pak Junaidi.
pria yang ingin melukai zaka tak terima karena keinginannya untuk bisa memiliki Sekar semakin jauh, karena pernikahan zaka ke-dua gagal.
dia pun ingin mengirimkan santet lain untuk pria itu, tapi sayangnya kirimannya saat ini gagal.
bagaimana tidak, semua sesajen ambyar karena serangan itu, ternyata saat itu Zaka, umi Salamah dan Sekar sedang sholat berjamaah di rumah sakit.
"goblok... kok gak iso!!" marah pria itu.
maaf ya thor
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
aku ampe lupaa
cuma updtenya kurang lncr ajah 🙏
Ayo lanjut lagi ceritanya