Pernikahan yang dipikir akan indah ternyata malah membuat hidupnya akan sangat menderita setelah menjadi mempelai pengganti sang adik yang kabur di hari pernikahan.
"Aku minta maaf atas nama adikku, aku bersedia menjadi mempelai pengganti dan akan mengabdi padamu." ~Kayla Andira Askara.
"Oke, jangan salahkan aku jika aku akan membalaskan dendam ini padamu." ~Axel Andreas.
Akankah penderitaan wanita 25 tahun itu berakhir?
Akankah Axel berhenti membalas dendam kepada orang yang salah? Apakah mungkin akan ada perasaan di antara mereka nantinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rya Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masuk Rumah Sakit
Melihat Keisha yang pingsan dan tergeletak di atas lantai, membuat Kayla pun manjadi syok. Ia takut terjadi sesuatu dengan adiknya itu.
"Kei, Kei, bangun Kei!" Panggil Kayla sembari mengguncang pelan tubuh Keisha.
Akan tetapi, Keisha sama sekali tidak sadar. Sehingga di tengah kebingungannya itu, ia pun menghubungi sang ayah yang di saat itu sedang berada di perusahaan. Karena sedang tidak memiliki banyak pekerjaan, Raymond segera saja melajukan mobilnya menuju ke kediaman anaknya itu.
Saat ini, Raymond dan Kayla sedang berada di rumah sakit menunggu Keisha yang sedang ditangani oleh dokter di ruang IGD.
Tidak berapa lama kemudian, Karina yang mendapatkan kabar mengenai anak bungsunya itu pun telah tiba di rumah sakit dan menghampiri anak sulung beserta suaminya berada di depan ruang IGD.
"Pa, Kay, bagaimana keadaan Keisha? Kok bisa sih Keisha menjadi seperti ini?" Tanya Karina yang terlihat sangat cemas.
"Ini semua salah aku Ma. Aku yang sudah menyebabkan Keisha menjadi seperti ini," ucap Keisha yang terlihat sangat sedih.
"Ada apa Kay, apa yang sebenarnya terjadi? Pasti Keisha yang membuat masalah terlebih dulu 'kan?" Tanya Karina penasaran.
Setelah tadi ia menceritakan kepada sang ayah saat dalam perjalanan menuju ke rumah sakit, saat ini Kayla mengulangi ceritanya itu untuk memberitahu sang ibu.
"Ya ampun, kenapa sih Keisha tidak juga bisa berubah. Kenapa dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa saat ini Axel telah menjadi Kakak iparnya. Kenapa dia masih saja mau berusaha untuk mendapatkan Axel, bahkan dia tidak terima karena Axel sudah menikah dengan Kayla," ucap Karina tak habis pikir dengan kelakuan Keisha, ia juga memegangi kepalanya itu karena terasa berdenyut memikirkan anaknya yang sedari dulu selalu saja membuat ulah.
Lalu Raymond pun meraih tubuh sang istri ke dalam dekapannya, serta mengusap pelan pundak Karina, memberikannya ketenangan.
"Maafkan aku Ma, Pa, ini semua karena aku yang salah. Kalau saja tadi aku bisa sedikit lebih bersabar, pasti Keisha tidak akan seperti ini. Aku menyesal Ma, Pa," ucap Kayla dengan mata berkaca-kaca.
"Sudahlah Kayla, ini bukan kesalahan kamu. Kamu melakukannya juga karena tidak sengaja untuk melindungi kandungan kamu 'kan," kata Karina.
"Iya Kay, bukan hanya kamu tapi semua orang juga pasti akan melakukan hal yang sama untuk membela diri. Terlebih lagi kamu mau melindungi anak kamu sendiri," kata Raymond pula.
"Lalu apakah mengenai hal ini kamu memberitahu Axel?" Tanya Karina.
Kayla menggelengkan kepalanya secara perlahan.
"Itu lebih baik. Kita tidak perlu memberitahu Axel, karena ini sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan suami kamu. Keisha juga bukan siapa-siapa Axel lagi," kata Raymond.
Karina hanya menganggukkan kepalanya, pertanda menyetujui ucapan suaminya itu.
****
Tidak berapa lama kemudian, dokter yang menangani Keisha pun keluar dari ruangan IGD, lalu mendekati keluarga Keisha untuk menyampaikan beberapa kata.
"Nona Keisha saat ini sudah sadar, keluarga boleh masuk ke dalam untuk melihatnya," ucap dokter
"Alhamdulillah, terimakasih Dokter," ucap Raymond, lalu ia bersama anak dan istrinya itu pun segera saja masuk untuk melihat kondisi Keisha saat ini.
"Keisha, bagaimana keadaan kamu Sayang?" Kamu baik-baik saja 'kan?" Tanya Karina sembari mencium kening Keisha.
"Ma, Pa, kenapa dia ada di sini? Dia yang sudah membuat aku seperti ini Ma, Pa. Aku tidak mau melihat dia ada di sini, usir dia dari sini!" Titah Keisha menunjuk kakaknya itu.
"Kei, aku minta maaf. Tapi aku melakukan itu karena aku tidak sengaja, aku mau melindungi diri dan aku takut terjadi sesuatu dengan kandungan aku. Kamu tiba-tiba saja datang menyerangku, bagaimana aku tidak panik," ucap Kayla bukan bermaksud untuk membela diri, tetapi ia hanya mengungkapkan kebenarannya.
"Ck, omong kosong apa itu. Kamu yang telah mencelakaiku dan sekarang kamu memfitnahku di depan Mama dan Papa, iya? Mama dan Papa jangan percaya apa kata-kata Kak Kayla. Tidak seperti itu kenyataannya, tapi memang Kak Kayla lah yang menyerangku tiba-tiba. Padahal aku datang ke apartemennya secara baik-baik, aku hanya ingin mengetahui keadaan Kakak dan juga calon keponakanku. Tapi Kak Kayla malah tidak terima, Kak Kayla malah marah dan mendorongku hingga aku seperti ini," ucap Keisha.
"Tidak Keisha, aku tidak sengaja dan aku minta maaf," ucap Kayla.
"Sudah Kayla, Keisha. Kalian jangan berdebat terus. Yang penting sekarang Keisha tidak kenapa-napa 'kan, Keisha baik-baik saja," ucap Karina.
"Keisha, kamu pikir Papa dan Mama akan percaya begitu saja apa ucapan kamu setelah apa yang kamu lakukan selama ini, kamu selalu membuat ulah," ucap Raymond.
"Papa benar-benar keterlaluan, aku dalam keadaan seperti ini aja Papa masih membela Kayla. Lebih baik kalian semua sekarang keluar dari sini! Aku tahu kalian memang tidak ada yang peduli denganku," kata Keisha.
"Pa sudah Pa, cukup. Keisha itu sedang sakit, coba bersabar sedikit, jangan terus menyudutkannya seperti itu," ucap Karina.
"Biarkan saja Ma. Aku tahu kok kalau Papa memang lebih sayang dengan Kayla daripada aku," ucap Keisha.
Di saat itu tiba-tiba ponsel Kayla berdering ada panggilan masuk dari seseorang.
"Ma, Pa, aku keluar dulu ya. Mau jawab telepon," ucap Kayla dan segera saja berlalu.
"Axel harus tahu kondisi aku sekarang, aku yakin kalau dia tahu aku sedang dalam keadaan seperti ini karena ulah Kayla, pasti dia akan memarahi Kayla habis- kehabisan," batin Keisha.
****
Sementara itu, Kayla yang sudah berada di luar segera menjawab telepon dari ibu mertuanya.
"Halo Mom," ucap Kayla.
"Halo Sayang, kamu kenapa lama sekali jawab telepon Mommy. Kamu baik-baik saja 'kan? Kenapa Mommy ke apartemen kamu tidak ada, kamu dimana?" Tanya Rosline yang terlihat sangat cemas.
"Iya Mom aku baik-baik saja kok. Tapi sekarang aku memang sedang tidak ada di apartemen, aku sedang berada di rumah sakit Mom," jawab Kayla.
"Rumah sakit? Kalau kamu tidak kenapa-napa, kenapa kamu bisa ada di sana Sayang?" Tanya Roseline.
Kayla tampak terdiam, ia bingung harus bercerita atau tidak kepada ibu mertuanya itu. Tetapi ia juga tidak mau membuat Roseline yang begitu peduli terhadapnya menjadi merasa khawatir.
"Bukan aku yang kenapa-napa Mom, tapi Keisha adik aku," terang Kayla.
Tentu saja Roseline merasa sangat terkejut mendengarnya. Karena ia baru saja bertemu dengan Keisha tadi siang di perusahaan anaknya, tetapi saat ini malah mendapat kabar bahwa Keisha berada di rumah sakit. Hal tersebut juga membuat Roseline menjadi penasaran.
"Ada apa dengan Keisha? Kenapa dia bisa masuk rumah sakit?" Tanya Rosline.
Lalu Kayla pun menceritakan apa yang baru saja terjadi antara dirinya dan Keisha, sehingga membuat Keisha saat ini berada di rumah sakit.
Rosline semakin dibuat terkejut, ia tak menyangka karena ulahnya yang telah memarahi mantan kekasih anaknya itu secara habis-habisan, malah membuat wanita itu marah terhadap Kayla. Tetapi di dalam hatinya ia masih merasa bersyukur, karena Kayla masih dapat melindungi dirinya dan malah Keisha yang saat ini terluka.
Bersambung …
semangat berkarya.... Votenya udah yaa ❤🙏👍💪💪💪💪
❤💪🙏
aku tantang kalian novelis wanita, karena begitu banyaknya novel yang pemeran utama wanita yang melakukan kesalahan pada pemeran utama pria tapi kalian tidak berani menghadirkan wanita lain yang begitu peduli pada pemeran utama wanita
stop lah jadi pemuja pebinor karena itu hanya menunjukkan bahwa kalian adalah wanita2 egois yang begitu berharap dapat perhatian dari lelaki lain alias jablay