Lanjutan If You Meet Me First dan prolog Joy and Jessica Stories.
Jordan O'Grady harus pensiun dini dari Manchester United akibat cidera berat yang dialaminya saat pertandingan final Liga Champions. Sulung dari Shane O'Grady dan Apsarini Neville itu akhirnya mengurus bisnis bir dan baja milik keluarga O'Grady. Saat Jordan berada di Cork Irlandia untuk membuat resort, dia menemukan seorang gadis yang tidak ingat siapa dirinya. Hanya Addie yang dia ingat dan Jordan memanggilnya Addie.
Tanpa Jordan tahu jika Addie adalah Adelaide McCarthy, seorang dokter dan putri pengusaha kapal tangker yang dibunuh oleh pesaing bisnisnya. Addie berhasil kabur namun dia mengalami amnesia. Demi melindungi Addie, Jordan pun menikahinya dan berusaha mengembalikan semua ingatannya hingga bisa memenjarakan pembunuh ayahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menemukan Gadis Amnesia
Aku harus lari ! Aku harus lari !
Seorang gadis dengan rambut hitam ikal berlari tanpa arah di atas kapal yacht yang sudah berlayar keluar Laut Irlandia. Kapal itu baru saja keluar dari pelabuhan Dublin dan dirinya tidak mau mati konyol di tangan seorang penjahat!
Gadis itu tiba buritan ( bagian belakang kapal ) dan melihat ada banyak orang mengejarnya. Tanpa berpikir, gadis itu terjun ke laut, tidak perduli dengan nyawanya.
Suara ceburan terdengar dan semua orang melihat buih laut bekas gadis itu terjun.
"Tuan, dia terjun!" seru seseorang.
"Biar saja! Toh dia tidak akan selamat!" ucap seorang pria dengan baju khas Kapten Kapal lengkap dengan pipa tembakau di tangannya. "Baguslah!" Pria paruh baya itu pun pergi dengan dinginnya tanpa tahu ada seseorang yang menatapnya tajam.
Semoga nona McCarthy selamat. Tenang nona, saya akan kumpulkan semua bukti-bukti.
***
Dua Hari Kemudian
"Jadi rencananya mau disini?" tanya Jordan O'Grady ke Neil Kerry, asistennya sekaligus pengawalnya, saat mereka berada di sebuah area pinggir pantai yang masih kosong. Ayah Jordan, Shane O'Grady, mendapatkan warisan dari keluarga berupa bidang tanah cukup luas sekitar dua hektar di area itu. Jordan lah yang dikirim untuk mengelola tanah itu menjadi villa untuk disewakan.
"Iya Jordan. Bukankah dekat pantai, pemandangan indah, dan setidaknya ada pencerahan daripada kesuraman," jawab Neil dengan wajah dingin.
Entah kenapa, semua anggota keluarga Pratomo itu selalu mendapatkan asisten hanya dua tipe. Super dingin atau super kocak. Tapi mereka semua dikenal tanggap, cakap, cerdas dan jago bela diri. Neil sendiri adalah didikan Ramadhan Securitas Eropa yang dikelola oleh Stefan Ramadhan, cicit Gozali Ramadhan.
"Oke. Aku sudah mempelajari topografi nya." Jordan menyalakan Ipad-nya. Topografi adalah ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi, termasuk relief, ketinggian, dan fitur alami lainnya. Topografi juga mencakup vegetasi, pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan bahkan pengaruh kebudayaan lokal.
Neil ikut menimbrung dengan Jordan. Keduanya pun saling berdiskusi untuk menentukan lokasi pembuatan villa di tanah itu. Jordan dan Neil sama-sama suka arsitektur dan sipil, jadi mereka memadukan dua ilmu itu.
"Apa anda mau membuat banyak villa?" tanya Neil sambil berjalan kaki karena Jordan ingin menghitung langsung berapa lama waktu yang dibutuhkan pengunjung jika hendak ke pantai yang mana termasuk area milik Shane O'Grady.
"Tidak banyak dulu. Aku juga memikirkan bagaimana pengelolaan sampah. Tahu sendiri disini orang-orangnya bisa tertib tapi tamu ... apalagi yang norak-norak, suka sembarangan!"
Jordan adalah orang yang sangat aware dengan lingkungan. Dia ingin semua orang juga menghormati alam. Bahkan Jordan paling suka ke Kalimantan untuk melihat hasil hutan lindung yang dulu bekas kebun kelapa sawit. Area yang sudah nyaris gundul itu dibeli oleh tantenya, Zinnia Léopold, Ratu Belgia dan di tata ulang kembali ke habitatnya menjadi hutan lindung.
Jordan menyetujui hukuman berat penyelundup dan pencuri hewan-hewan eksotis yang sudah kembali meningkat habitatnya di Kalimantan. Entah sudah berapa penjahat itu tinggal nama karena Sean Léopold memerintahkan shot till die para penjahat-penjahat yang berusaha merusak milik istrinya.
Jordan tahu, Sean Léopold sangat bucin dengan Zinnia hingga tidak mau ada yang menyakiti hati istrinya. Apalagi orang-orang itu bisa dibilang SDM rendah karena hanya memikirkan cuan tanpa tahu akibatnya ke depan.
"Jika kita membangun villa ...."
"Yang ramah lingkungan, tahan semua cuaca dan berusaha untuk tidak merusak banyak alam," jawab Jordan.
Neil mengangguk karena mereka sudah pernah melakukannya di daerah Waterford. Villa-villa disana ramai oleh turis yang datang.
"Jadi ... Kita akan ... " Mata Jordan terbelalak saat melihat ada sosok di pinggir pantai. "Neil ! Mayat!" seru nya sambil berlari ke arah sosok itu.
Neil pun mengikuti Jordan dan mereka langsung menarik sosok itu. Jordan menyentuh leher sosok yang ternyata seorang gadis.
"Masih ada nadinya! Dia masih hidup!" Jordan lalu melakukan CPR dengan menekan dada dan memberikan nafas di mulutnya membuat Neil mendelik.
Ya ampun anak ini!
"Ayo bernafas! Come on! Breathe!" ucap Jordan sambil terus berusaha mengeluarkan air dari paru-paru gadis itu.
Tak berapa lama, gadis itu terbatuk dan mengeluarkan banyak air dari dalam mulutnya. Matanya terbuka tapi tidak fokus.
"Ayo ... Kita bawa ke rumah sakit!" Jordan langsung menggendongnya.
"Jordan! Kakimu!" seru Neil yang tahu, Jordan baru sembuh dari cidera parah hingga membuatnya harus pensiun dini dari sepakbola di usia 24 tahun. Kini Jordan berusia 26 tahun dan baru setahun ini sudah membaik.
"Tidak apa-apa! Ayo!" Jordan membawa gadis mungil itu naik keatas bukit menuju mobilnya. Neil pun langsung duduk di kursi pengemudi dan mereka melesat menuju kota Dublin.
Gadis itu menatap Jordan dengan wajah bingung, tidak fokus dan ... Ketakutan.
"Hei, kamu tidak apa-apa. Aman sama aku. Oh, namaku Jordan by the way. Nama kamu siapa?" tanya Jordan yang memangku gadis itu di kursi tengah Range Rover nya tanpa memperdulikan kemeja mahalnya basah.
"I... I... Ní cuimhin liom ( aku ... Aku tidak ingat )," bisiknya.
"Hah? Apa artinya Neil?" tanya Jordan yang mengakui bahasa Irlandia nya payah karena kelamaan di Manchester.
"Dia tidak ingat," jawab Neil yang memang asli Irlandia dari Cork.
"Whaaattt? Lalu aku harus manggil kamu apa? Jane Doe? Eh tunggu, itu buat mayat yang tidak diketahui namanya," gumam Jordan bingung.
"Seriously Jordan! Dia masih hidup!" kekeh Neil.
"Addie ..."
Jordan dan Neil terkejut. "Apa?"
"Addie?" tanya Jordan lagi.
"Ní cuimhin liom ach Addie ( aku hanya ingat Addie )," jawab gadis itu.
"Dia hanya ingat ..."
"Addie," potong Jordan.
"Jordan, kamu harus belajar lagi bahasa Irlandia. Sepertinya gadis yang bernama Addie itu hanya bisa bahasa Irlandia," ucap Neil.
"Lha, aku kelamaan tinggal di Manchester meskipun ayahku Irish! Duh, bisa diamuk Oom Bayu, karena tidak mau belajar ...." Jordan meringis mengingat Oomnya yang tinggi besar macam Superman itu.
"Kalau kamu mau berkomunikasi dengan Addie, kamu harus belajar, J," cengir Neil.
"I know!" cebik Jordan.
Gadis bernama Addie itu melihat profil Jordan. Sepertinya aku pernah melihat wajah ini tapi dimana?
"Kita bawa kemana?" tanya Neil.
"Tempatnya Caroline." Jordan menghubungi sahabatnya dari SMA. "Caroline. Jordan. Aku bisa minta tolong?"
Tak lama mereka tiba di kota Dublin dan Neil segera menuju ke Bon Secours Hospital karena Jordan punya kenalan dokter disana. Mobil Range Rover itu berhenti di depan rumah sakit dan seorang gadis dengan sneli serta stetoskop di lehernya sudah menunggu bersama dengan perawat lengkap dengan brankarnya.
Neil membuka pintu dan membantu Jordan turun sambil menggendong Addie. Gadis itu tampak ketakutan hingga tidak mau lepas dari gendongan Jordan.
"Ini siapa Jordan?" tanya Caroline Kerry.
"Namanya Addie. Aku menemukannya di pantai dan aku rasa ... Dia amnesia," jawab Jordan.
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Jordan O'Grady akhirnya launching.
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu
kangen sama boneka labubu pingin ngarungin
Addie mulai ingat sepertinya
ternyata boneka labubu mendukung mancity dengan alasan yang membagongkan 😅😅