Bella seorang anak yang memiliki Agoraphobia yang sangat tidak menyenangi keramaian. Ia pun merubah dirinya menjadi wanita yang cupu, nerd, dan Introvert agar semata-mata agar tidak ada orang yang mau berteman dengannya.
Benar, Bella tak memiliki teman sama sekali hingga ia sering mengalami pembullyan. Walaupun begitu mereka tidak ada yang tahu kenapa banyak orang-orang setelah membully Bella banyak yang hilang atau masuk rumah sakit besoknya.
Semua itu karena Bella yang memunculkan identitas aslinya kepada orang yang membullynya.
Hingga Bella pun bertemu dengan Angkasa yang merupakan penguasa sekolah. Dan Angkasa yang notabenenya bad boy melakukan pembullyan kepada Bella. Hingga Bella pun dalam kegelapan muncul ingin melakukan kejahatan pada Angkasa. Dan mulai saat itu rasa tertarik Angkasa tumbuh kepada Bella.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amanda Ferina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
Candaan dari Angkasa kepada Bella pun membuat pria itu tertawa lepas. Ia sangat suka mendengar Bella yang tertawa lepas.
Sudah hampir dua tahun mereka di Amerika. Dan Bella juga sudah mulai membaik hanya saja harus tetap dirawat.
Saat ini mereka tengah berkeliling ruangan rumah sakit dan mencari tempat asri untuk menghibur Bella.
Bella tentunya sangat senang dengan semua ini. Apalagi Angkasa setia ada di sampingnya.
"Angkasa, terima kasih untuk semua ini. Aku tak menyangka jika kamu tetap mau berada di sisi ku," ucap Bella dengan pandangan yang sangat terharu kepada pria itu.
Angkasa menghela napas panjang dan memberikan senyum tipis. Ia meraih tangan Bella dan lalu digenggamnya. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini dan bahkan Angkasa akan menjadi orang yang akan selalu ada di samping Bella.
"Aku sangat mencintaimu dan mana mungkin aku akan meninggalkan mu. Aku tak sejahat itu Bella."
Bella pun menganggukkan kepalanya ia sangat percaya kepada Angkasa. Bahkan kepercayaan itu semakin meningkat ketika Angkasa tanpa memperdulikan dirinya terus berada di sampingnya bertahun-tahun lamanya.
Ia tak salah menilai untuk menjatuhkan hati. Tapi Bella benar-benar merasa senang untuk saat ini karena ia akan memiliki masa-masa yang sangat indah kedepannya bersama dengan Angkasa.
Tiba-tiba Angkasa berlutut di depannya yang membuat Bella terkejut bukan main. Lalu kemudian pria itu mengeluarkan kotak cincin dan membuka kotak tersebut.
"Will you marry me?" Bella sangat terkejut dengan hal itu.
Apakah ia akan menerima lamaran dari Angkasa? Tentu saja sudah pasti jawabannya iya. Tapi kini ia hanya merasa sangat syok.
"Angkasa."
"Aku hanya ingin membawa hubungan ini lebih serius lagi. Aku pikir semua ini akan jauh lebih baik lagi jika kita terikat dalam hubungan yang serius."
Mendengar perkataan yang dilontarkan oleh Angkasa membuat Bella tak sanggup lagi menahan air matanya. Wanita itu pun mengangguk dengan lemah dan memasang jarinya di depan Angkasa.
"Yes."
Angkasa pun tersenyum lebar. Iya benar-benar merasa gugup saat melamar Bella tadi, dan sekarang ini ia pun merasa bahagia luar biasa ketika lamarannya diterima oleh wanita itu.
___________
Bella sudah mulai sembuh. Tapi ia harus tetap dirawat di rumah sakit. Alhasil yang membuat wanita itu pun dan angkat seharus menikah di rumah sakit.
Penghulu diundang ke rumah sakit untuk menikahkan Bella dan Angkasa. Pernikahan itu hanya dihadiri oleh keluarga dari kedua belah pihak.
Dan juga beberapa saksi yang dibawa dari Indonesia. Angkasa merasa jika hari ini adalah hari yang paling bahagia menurut pria itu. Ia tak ingin di hari kebahagiaannya ini sesuatu terjadi.
Akad pun mulai diucapkan. Sementara itu adalah yang berada di samping Angkasa sangat gugup. Hingga pada akhirnya akad tersebut pun selesai dan Bella sudah resmi menjadi istri di Angkasa.
Angkasa mengecup kening Bella dan Bella mengecup punggung tangan Angkasa. Lalu kemudian mereka berpelukan.
Tak terasa hari ini pun tiba dan kini mereka sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Bella benar-benar bahagia dengan semua ini.
"Terima kasih untuk semuanya. Aku berjanji akan menjadi suami yang baik untukmu."
Bella pun menyunggingkan senyum.
"Dan aku juga akan berusaha untuk menjadi istri yang baik."
Mereka pun tersenyum lebar dan para anggota keluarga yang melihat itu semua sangat terharu.
_________
TAMAT