Diceritakan kisah seorang gadis bernama Ellieora Sparkle, gadis muda berumur dua puluh satu tahun yang memiliki sifat bebas dan menghabiskan sebagian hidup nya untuk berpesta setiap malamnya, karena ia merasa kalau dia adalah putri satu-satunya dari pemilik perusahaan ternama.
Namun kebebasan nya sangat di tentang keras oleh ayah nya yang memiliki karakter tegas.
Ibu Ellie adalah seorang yang lembut dan penuh kasih sayang, ia selalu mendukung keputusan yang putri nya buat.
Hingga suatu hari, ayah nya yang sudah lelah dengan kelakuan putri semata wayang nya, yang selalu saja berpesta dan membuat ulah yang tidak masuk kedalam akal nya, ia menikahkan Ellie dengan seorang pria tampan dan kaya raya bernama Tuan Felix Donovan seorang CEO muda yang di rumorkan memiliki kehidupan bebas seperti Ellie.
Tanpa perlawanan Ellie pun setuju untuk menikahi Tuan Donovan, karena ia fikir hobby party nya tidak akan terganggu selama ia menikah dengan pria yang memiliki kehidupan bebas seperti nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggrek Timur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22 LOVE ATH THE FIRST SIGHT
Saat terbangun tengah malam, ternyata aku melupakan sesuatu, ku raih ponsel ku dan benar saja temanku Rilley dan Jhon melakukan panggilan belasan kali.
"Sorry..I just woke up from sleep" ku kirimkan pesan pada Rilley.
"I thought you wouldn't do that" balas Rilley segera setelah aku mengirimkan pesan nya
"Kalian sudah selesai? Kalau sudah selesai kirimkan Bill nya!" balasku
"Wait..." sahut Rilley
Sembari menunggu Rilley mengirimkan Bill,aku berjalan melangkah kan kaki ku kelantai bawah, berniat untuk memakan sesuatu yang berada di dalam lemari pendingin.
"Mudah-mudahan saja masih ada makanan" gumamku dalam hati
Perlahan aku mendekati dapur ,sembari mengendap-endap.
Akhir nya aku berada tepat di depan lemari pendingin, namun Felix mengagetkan ku, tiba-tiba saja ia sudah berada di belakang ku
"Apa kamu mencari sesuatu?" tanya Felix yang hembusan nafas nya dibelakang telingaku membuat ku merinding.
"Ya tuhan..kamu membuat ku kaget!" ucapku setelah membalikan badan
Kini wajah kami saling berhadapan, ku lihat Felix hanya tersenyum melihat tingkah ku.
Tak lama setelah itu ia memiringkan kepala nya, berniat untuk mencium ku rupanya.
Dengan segera aku mendorong nya menjauh dari hadapan ku.
"Aku sedang tidak ingin berciuman! Aku lapar!!" ungkap ku
"Hehehe.." sahut nya hanya terkekeh, membuat ku memalingkan wajah dan kembali membuka lemari pendingin.
Saat lemari pendingin telah terbuka, seketika aku menghela nafas, kecewa dengan isi lemari pendingin yang tidak sesuai harapan ku, karena berisi semua bahan-bahan sayur yang masih mentah dan harus di olah.
"Kenapa?? Kok menghela nafas?" tanya Felix yang masih berdiri di belakang ku
"Lihat lah, tidak ada yang bisa aku makan!" sahut ku sembari berjalan meninggalkan nya, dan kembali ke lantai atas.
Aku berencana untuk kembali tidur dengan perut yang keroncongan.
"Ayok mana Bill nya..ngantuk nih!!" kembali ku kirimkan pesan Rilley
"Anak-anak belum selesai, bagaimana kalau di bayarkan oleh ku saja dulu, baru nanti di kampus kamu yang bayar" Rilley membalas pesan ku
"Baiklah kalau begitu" sahut ku dalam pesan
Ku coba memejamkan mata, namun mata ku tidak bisa diajak kompromi sama sekali.
"Aduh bagaimana ini? Besok ada kelas pagi" gumamku dalam hati sembari membolak balikan badan ku ke kanan dan ke kiri karena gelisah.
Setelah beberapa menit, akhir nya kegelisahan ku hilang setelah Felix masuk ke dalam kamar dengan membawakan dua menu makanan.
"Bangunlah..ayok cepat makan sebelum dingin" ucap Felix menghampiriku
"Waahhh..." sahut ku yang segera bangun
"Kamu yang membuat semua ini?" tanya ku dengan mata berbinar-binar
"Iya..." sahut Felix singkat
"Makanlah.." tambah nya
"Baiklah aku tidak akan malu-malu lagi, I'm ready for the food..hehehe" sahut ku.
Dengan lahap aku memakan semua masakan buatan Felix tanpa bersisa sedikit pun.
Dan setelah nya aku mengucapkan terimakasih padanya.
"Terimakasih ya suamiku..sudah membuat kan ku makanan, perut ku sudah kenyang dan aku mau kembali tidur", ucap ku lalu dengan segera aku akan masuk ke dalam selimut ku lagi, namun hal yang tak terduga pun terjadi,
"Kamu hanya mengucapkan terimakasih saja?" ungkap nya memandang ke arah mata ku, tatapan nya penuh dengan teka-teki menurut ku.
"A..apa? lalu apa mau mu?" tanya ku dengan gugup
Terlihat Felix kembali memiringkan kepala nya bersiap akan mencium bibir ku, kali ini aku tidak mengelak dari hadapan nya.
Dan kami pun saling berpagutan bibir satu sama lain.
Heran nya aku mulai menikmati ciuman nya Felix,
"Apakah aku sudah mulai jatuh cinta pada nya?" seketika terlintas pernyataan di benak ku, dan sontak saja aku melepaskan pagutan bibir ku dari Felix, lalu dengan segera aku menutup kepalaku dengan selimut karena merasa malu.
"Ya tuhan.. Ellie kamu bodoh sekali!!" maki ku dalam hati
Setelah Felix membenahkan bekas makan ku, ia mulai menaiki tempat tidur dan berbaring di samping ku.
Aku masih terdiam membisu di bawah selimut ku.
Perlahan Felix membuka selimut yang menutupi kepalaku, lalu ia menarik ku ke dalam dekapan nya.
Malam ini kami tidur sudah mulai saling berpelukan satu sama lain.
Keesokan pagi nya, saat aku terbangun..Felix masih disisi ku, ia masih memeluk ku.
Ku lihat wajah nya yang tampan, lalu dengan menggunakan telunjuk, aku mulai memegangi hidung nya yang mancung, merambah ke bagian bibir nya yang terlihat merah.
"Emmh...sudah puas apa belum memandangiku" ucap Felix, sontak saja membuat ku kaget,
"Ma..maaf.." sahut ku dengan segera menjauh kan tangan ku dari wajah nya, dan membalikan badan ku membelakangi nya karena malu telah ketahuan.
Lalu dengan segera Felix memeluk ku dari belakang, dan menciumi punggung leher ku hingga ke kuping ku dan berbisik
"Tidur lagi ya, sebentar saja.." ungkap nya
Sontak aku membalikan badan, dan Felix masih memeluk ku erat dalam dekapan nya.
"Aku ada kuliah pagi" terangku menjelaskan.
Setelah aku menerangkan keadaan nya, Felix malah semakin erat memeluk ku. Dan aku masih saja memberontak untuk segera melepaskan diri dari dekapan nya.
Felix malah sengaja menarik ku lagi, dan lagi dalam dekapan nya, lalu ia mulai menggelitiki perut dan pinggangku.
"Hahaha...ampun, tolong...ampun hahaha" teriak ku tertawa keras saat Felix menggelitiki nya.
Setelah beberapa saat, akhir nya Felix melepaskan ku, dan dengan segera aku masuk ke dalam toilet untuk membersihkan diriku, karena aku harus segera ke kampus.
Setelah mandi dan berpakaian, aku keluar dari toilet dan bersiap dandan, terlihat Felix sudah bangun sepenuh nya dan memandangiku dengan tatapan penuh cinta nya.
"Kenapa menatap ku terus? Apakah ada sesuatu di wajah ku?" tanya ku dengan nada lembut
"Kamu cantik..hehehe" ungkap Felix
"Dih..kemana saja kamu, baru tahu kalau aku cantik hahaha" ucapku sembarangan
"Dari awal kita bertemu, kamu memang terlihat cantik, hanya saja..." sahut nya tidak melanjutkan perkataan nya
"Hanya saja kenapa?" tanya ku dengan penasaran lalu menghampiri nya dan duduk diatas tempat tidur
"Iya kamu cantik, aku jatuh cinta pada pandangan pertama, hanya saja kamu seperti anak kecil hehehe" ungkap Felix dengan nada mengejek, sontak perkataan nya membuat ku menggelitiki pinggang nya.
Dan Felix pun tertawa lepas terbahak-bahak, sembari menggulingkan badan nya, untuk berlari menjauh dariku, namun aku tetap terus mengejar nya hingga ke lantai bawah.
Terlihat beberapa pelayan memandangi kami saat aku mengejar Felix, dan para pelayan hanya tersenyum melihat tingkah kamu berdua yang berlarian.