Sistem Kuadrilliun Imigran Gelap

Tuan Wesley berjalan menuju pelaku penembakan sambil mengangkat kedua tangannya supaya tidak terjadi salah paham antara pengawal Arga dengan tuan Wesley dan tarafes. Saat mendekat terlihat lubang di antara kedua mata pelaku penembakan. 

"Tuan, siapa anda? Tadi saya melihat anda sedang berbincang dengan tuan arga."

"Aku adalah Wesley, ayah angkat Arga. Di mana sekarang Arga?" 

"Tuan Arga aman di rumahnya tuan, karena tuan Arga tidak sampai membukakan pintu kepada pelaku ini." 

"Apa mereka berdua?"

"Tidak tuan. Dia hanya sendiri."

"Lalu yang tadi dia tuh ke bawah. Aku rasa dia memiliki luka tembak dan sudah tewas sebelum jatuh. Sebab ketika jatuh, aku tidak mendengar suara teriakan."

"Entah tuan, tapi aku rasa itu adalah salah satu pemilik unit di blok ini yang mungkin keluar untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi dia menembaknya."

"Sebaiknya kita melanjutkan ceritanya di rumah Arga sambil menunggu petugas kepolisian datang. Arga juga harus tau lebih cepat jika anak buahnya ada yang tewas."

"Baik tuan, mari kita menuju ke kediaman tuan arga." Meski pengawal Arga cukup syok, tetapi dia berusaha sekuat mungkin untuk tanah dan tegar menghadapi pekerjaan yang sangat beresiko. Kini dia pengawal tersebut paham. Mengapa Arga membutuhkan pengawal yang dapat mengawalnya 24jam.

Saat sampai di depan pintu rumah Arga, terlihat bekas tembakan di pintu. Lalu salah satu pengawal Arga menekan bel. Mendengar bel berbunyi Arga tidak langsung membukakan pintu. Tetapi menanyakan serta melihat dari lubang pintu yang sangat kecil. Lubang tersebut telah memiliki lensa yang dapat memperjelas siapa orang yang berada di depan pintu. 

"Roby… Siapa kedua orang yang bersamamu itu." Arga bertanya kepada Roby yang sedang bersama tuan Wesley dan juga Tarafes. 

"Aku bersama ayah angkat tuan. Tadi ayah tuan membantu kami melumpuhkan penembak tersebut." Roby menjawab pertanyaan Arga dari luar rumah. 

Saat Arga baru membukakan pintu, belasan petugas kepolisian datang serta berteriak kepada mereka semua untuk membuang senjata serta mengangkat tangan ke atas. 

"Turuti perintah mereka dan jangan ada yang melawan. Kita dalam situasi yang benar. Sudah sangat terlihat nanti di rekaman CCTV." Tuan Wesley berbicara kepada yang lainnya. Saat mereka sudah mengangkat tangan dan melempar senjata. Beberapa polisi mendekat dan memeriksa mereka semua lalu memborgol mereka berlima. 

Mereka berlima di ajak turun menuju kantor keamanan 700 Front ST San Diego. Karena melibatkan salah satu pemilik unit 700 Front ST San Diego, pihak kepolisian tidak dapat semaunya membawa mereka meski hanya sekedar ditahan di kantor polisi untuk dimintai keterangan. Hal itu disebabkan 700 Front ST San Diego memiliki izin untuk memberi keamanan dan kenyamanan kepada pemilik unit beserta tamunya. 

Pihak kepolisian harus mengikuti prosedur 700 Front ST San Diego jika ingin membawa mereka. Jika mereka dicurigai bersalah setelah diminta keterangan awal serta dicocokkan dengan rekaman CCTV yang ada. Satu persatu dari mereka menceritakan kronologi kejadian. Kemudian cerita kronologi tersebut di cocokkan dengan rekaman CCTV. Terbukti dari cerita mereka berlima tidak ada yang bertentangan dengan rekaman CCTV. Sehingga mereka berlima tidak dapat dibawa ke kantor kepolisian. 

Sehingga polisi hanya bisa meminta mereka dipanggil esok hari untuk memberi keterangan tertulis yang akan di buatkan oleh pihak kepolisian sesuai dengan cerita mereka masing-masing hingga terbaca dalam satu keterangan laporan kronologi kejadian. 

Tertulis dalam rekaman awal bahwa penembak datang ke kamar Arga dan meminta Arga membukakan pintu. Tetapi Arga yang hati-hati, memutuskan untuk tidak membukakan pintu. Karena sudah tau jika Arga berada di balik pintu, penembak tersebut menembak pintu rumah Arga dengan membabi buta. Di saat tembakan tersebut, salah satu pemilik unit yang lain keluar dan berdiri di ujung koridor. Tetapi naas, penembak tersebut tanpa basa-basi dan sungkan-sungkan menembak salah satu pemilik unit blok 51 dan terkena tepat di kepala. 

Setelah tembakan tersebut mengenai kepala dan tembus mengenai kaca, sehingga saat orang tersebut roboh, dia terlihat seakan sedang jatuh bunuh diri. Setelah penembak tersebut membunuh orang lain dan pintu Arga tidak dapat tertembus, membuat penembak tersebut ingin kabur dari tempat tersebut. Tetapi saat penembak menuju lift, terlihat angka di lift sedang naik dan beberapa lantai kemudian akan sampai di lantai 75.

Di saat pintu terbuka, sang penembak menembak ke arah lift yang terbuka. Mendapati serangan yang mendadak, dua di antara empat pengawal Arga terkena tembakan. Bahkan salah satunya tewas di tempat. Sedangkan satu lagi tewaas setelah menjawab pertanyaan tuan Wesley. Setelah menembak, penembak tersebut lari hingga saat di sebuah koridor, penembak tersebut lebih memilih melawan daripada lari. Hingga datanglah tuan Wesley dan menembak dengan sangat terukur. Tetapi penembak tersebut tidak menyerah, melainkan menembak secara membabi buta ke arah tuan Wesley yang berada di balik dinding. 

Saat itulah pengawal Arga menambak kaki satu lagi. Sehingga penembak tersebut tidak dapat menahan tubuhnya. Di saat sudah tidak mungkin lagi untuk melawan, penembak tersebut bunuh diri. Dengan dibuatnya kronologi kejadian di kantor keamanan 700 Front ST San Diego, mereka tidak perlu lagi pergi ke kantor polisi. 

Kini semua pembersihan diserahkan  kepada pihak kepolisian dan meminta kelima orang tersebut untuk kembali ke rumah Arga. Serta harus siap jika harus dipanggil lagi. 

**** 

Di dalam rumah Arga, tuan Wesley yang mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh Arga. Kini mulai bercerita tentang apa yang tuan Wesley ketahui. 

Apa yang sudah kamu alami ini, sudah pernah di alami oleh istriku. Hal ini bermula dari munculnya aturan baru tentang imigran yang sangat di tentang oleh semua aktifis kemanusiaan. Di tahun-tahun yang lampau, ketika seorang individu memasuki wilayah negara lain hingga bertahun-tahun lalu menikah dengan sesama imigran dan melahirkan anak, anak mereka akan memungkinkan akan menjadi warga negara tersebut. Meski harus melewati kepengurusan berkas yang sangat banyak dengan waktu yang tidak sebentar. 

Dulu juga dalam sekian tahun sekali akan ada pemberian hak warga negara kepada orang-orang yang memenuhi syarat minimal tinggal di negara tersebut. Tetapi dari beberapa tahun kemarin aturan tersebut telah dihapus dan diganti dengan aturan yang sangat rentan untuk melakukan pelanggaran HAM. Bagai mana tidak akan rentan terhadap pelanggaran HAM. 

Karena di aturan baru tertulis. Semua warga negara asing yang melewati perbatasan adalah seorang imigran gelap yang tidak memiliki hak di negeri ini dan dapat dipenjarakan sebagai penjahat perbatasan. Hukuman terberat jika diadili dengan aturan tersebut adalah pengasingan. Hal itu di lakukan agar individu tersebut tidak dapat melakukan kesalahannya hingga berkali-kali lgi. Tetapi ketika seorang imigran sudah tinggal hingga 10 tahunan lamanya, maka individu tersebut dapat memiliki identitas imigran khusus. 

🙏🙏 mohon dukungannya ya... Dengan cara LIKE, COMMENT, KIRIM GIFT dan VOTE SETIAP AWAL PEKAN. Oh iya, jangan lupa... Jadikan FAVORIT😍💕 🙏🙏

TERIMAKASIH...