NovelToon NovelToon
Menanti Cinta Sang Letnan

Menanti Cinta Sang Letnan

Status: tamat
Genre:Menikahi tentara / Konflik etika / Tamat
Popularitas:294.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

FB Tupar Nasir, ikuti FB nya ya.

Diam-diam mencintai kakak angkat. Namun, cintanya tidak berbalas. Davira, nekad melakukan hal yang membuat seluruh keluarga angkatnya murka.

Letnan Satu Arkaffa Belanegara, kecewa dengan kekasihnya yang masih sesama anggota. Sertu Marini belum siap menikah, karena lebih memilih jenjang karir yang lebih tinggi.

Di tengah penolakan sang kekasih, Letnan Arkaffa justru mendapat sebuah insiden yang memaksa dia harus menikahi adik angkatnya. Apa yang terjadi?

Yuk kepoin.

Semoga banyak yang suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Luka Yang Terobati

Bu Daisy masih menatap wajah Davira dengan mata yang tak berkedip. Seakan ia sedang memandang sebuah mimpi yang tidak mungkin terwujud. Bibirnya bergetar, matanya membelalak penuh harap, namun juga ketakutan kalau-kalau yang bersimpuh di pangkuannya hanyalah bayangan yang sewaktu-waktu bisa lenyap.

“Davira… kamu benar-benar Davira?” suaranya lirih, nyaris seperti bisikan.

Davira mengangguk, air matanya terus mengalir. Tangannya tak henti menggenggam jemari Bu Daisy yang dingin. “Iya, Ma… ini Vira. Maafkan Vira, Ma….”

Tiba-tiba saja, tubuh Bu Daisy bergetar hebat. Kedua tangannya terangkat, lalu meraih wajah Davira. Ia memandangi setiap garis wajah itu, menyentuh pipinya, mengusap rambutnya, seolah ingin memastikan kebenaran dengan seluruh indranya.

“Ya Allah … benar ini kamu. Vira… Vira anakku…." teriaknya dengan suara parau, sembari mengangkat tubuh Davira lalu memeluknya.

Kemudian tidak diduga, Bu Daisy histeris. Ia menangis kencang sambil memeluk Davira erat-erat, begitu erat seakan takut terlepas lagi. Isaknya bercampur tawa bahagia yang meledak begitu saja.

“Maafkan Mama, Vira! Maafkan Mama yang dulu tidak bisa mengontrol emosi… Mama yang dulu marah-marah… Mama salah besar. Ampuni Mama, Vira….”

Davira semakin larut dalam tangisan. Kepalanya ia tenggelamkan dalam pelukan Bu Daisy, merasakan setiap getaran tubuh perempuan yang pernah begitu ia hormati, yang kini kembali merangkulnya dengan segenap hati.

"Jangan minta maaf, Ma. Vira yang salah. Vira yang meninggalkan Mama dan Papa. Vira yang pengecut, lari dari semua masalah….”

“Tidak! Jangan bilang begitu,” potong Bu Daisy sambil menahan pundak Davira agar menatap matanya. “Kamu tidak salah, Nak. Kamu hanya terluka. Kamu hanya butuh waktu. Tapi Mama yang salah, Mama tidak cukup kuat untuk merangkulmu saat itu. Dan Mama… Mama nyaris kehilanganmu karena kebodohan Mama sendiri.”

Kaffa yang berdiri di sisi pintu kamar hanya bisa terdiam. Dadanya sesak, matanya panas melihat pemandangan di depannya. Pak Daka menepuk bahunya pelan, memberi isyarat untuk membiarkan air mata itu jatuh. Malam ini bukan malam untuk ego, tapi malam untuk kejujuran hati.

Bu Daisy terus menangis, terus memeluk. “Vira, dengarkan Mama. Mulai sekarang, kamu tetap anak Mama, tetap menantu Mama. Tidak ada yang bisa mengubah itu. Sekalipun dunia menolak, Mama akan tetap berdiri di sampingmu.”

Kata-kata itu membuat Davira semakin tersungkur dalam pelukan. Beban dua tahun yang menekan dadanya, sedikit demi sedikit terasa lepas. Semua rasa takut, semua rasa bersalah, seakan menemukan tempat untuk pulang.

Pak Daka ikut tersenyum haru, suaranya bergetar ketika berkata, "Alhamdulillah, akhirnya … Mamamu sudah kembali tersenyum. Semua ini karena Davira.”

Kaffa menelan ludah, hatinya mendidih oleh penyesalan. Pandangannya tertuju pada Davira, yang malam ini tidak hanya mengobati kerinduan, tapi juga mengembalikan cahaya ke dalam rumah mereka.

Bu Daisy mengusap rambut Davira, masih dengan tangis yang belum reda. “Mulai malam ini, jangan pergi lagi, Nak. Jangan pernah tinggalkan Mama lagi. Kalau kamu lelah, menangislah di pangkuan Mama. Kalau kamu marah, bicaralah pada Mama. Jangan lari lagi, Vira. Mama tidak sanggup kehilangan kamu lagi.”

Davira mengangguk sambil menutup mata, suaranya tercekat. “Vira janji, Ma. Vira janji.”

Pelukan itu pun berlanjut lama, begitu lama sampai waktu seperti berhenti. Malam yang tadinya muram berubah menjadi saksi kebahagiaan. Dan di sudut ruangan, Kaffa hanya bisa menatap, menyadari betapa besar arti Davira, bukan hanya bagi dirinya, tapi juga bagi keluarganya.

1
Anonymous
Iklan Astronya panjang banget durasinya, jd kurang nyaman baca novelnya.
Nasir: Wah masa sih Kak. Ada iklan sepanjang itu? Saya penulis iklan itu pas saat buka aplikasinya saja, ituoun tdk lama hanya 7 detik. Coba kakak komplen ke QnA Noveltoon. Siapa tahu ada solusi. Sy br tahu sepanjang itu iklannya NT MT.
total 1 replies
Eneng Kustiah
yahhhhh marini hari gini main dukun? author usahakan jangan marini yg menang dong 🙏
Eneng Kustiah
marah-marahhhh terus kaffa lama2 bisa darting
Eneng Kustiah
susah amat kalian suami istri yg sah apalagi sah secara agama,buktikan dengan hubungan yg halal dong
Eneng Kustiah
Vira cepatkembali ke kamarmu, kaffa kaffa gengsimu tinggi
Eneng Kustiah
author sungguh pintar memainkan perasaan,lanjutttttt👍🙏
Eneng Kustiah
😭😭😭😭😭😭 Aku terharu thor,lanjut ya 😭
Eneng Kustiah
kaffa belum puas kamu menyakiti davira? apa kamu mau davira kabur lagi bahkan sampai tidak dapat kamu temukan? mulutmu itu pedas kaffa jahat
Eneng Kustiah
semoga yg menyapa vira adalah kaffa
Eneng Kustiah
Vira jangan terima arda, mamanya tidak akan setuju,jangan sampai kamu sakit 2X
Eneng Kustiah
tidak setuju author karena masih ada yg di sandang Davira sebagai istri syah Kaffa walauoun nikah siri tp tetap sah di mata agama
Eneng Kustiah
Bu Daisy,kamu gak usah sedih, jhan kamu sendirilah yg tanpa sadar telah membuat vira pergi, sakit bukan?
Eneng Kustiah
Davira terus saja melangkah kedepan raih kesuksesan untuk bekal hidupmu agar kau tak mendapat hinaan lagi
Eneng Kustiah
mungkin ini jalan menuju kami untuk sukses Vira,ambil saja perbaiki hidupmu kamu padti berhasil vira👍
Eneng Kustiah
harusnya kaffa ada di kafe itu biar dia tahu Vira ada bersama arda, cemburiuuu pastinya kaffa ya🙂
Eneng Kustiah
ahhhhhhh kaffa davirakuuuuu gak salah tuh?
Eneng Kustiah
Vira,kamu harus sukses dulu lalu bertemu kaffa dan ortu angkatmu sehingga kepalamu bisa berdiri tegak saat menatap mereka semangat viraaaa 💪💪💪💪💪
Eneng Kustiah
Kamu menyesal Kaffa? apakah kamu akan meminta maaf sama Vira? lanjut author 🙏
Eneng Kustiah
Kaffa kaffa setelah semuanya jelas tentang penghianatan Marini, Kamu akan berbuat apa? cari Vira kaffa
Eneng Kustiah
Kaffa jangan membohpngi firimu sendiri ya, kamu itu sebenarnya khawatir pada Vira,cari dong Viranya Kaffa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!