NovelToon NovelToon
Sang Penakluk Hati

Sang Penakluk Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Wanita Karir
Popularitas:98.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda RH

Memiliki watak yang berbeda dengan saudaranya yang lain, membuat Erina sulit diatur. Bahkan ia tidak mengindahkan permintaan orang tuanya untuk segera menikah. Ia lebih memilih tinggal di luar negeri dan sibuk dengan karirnya. Hingga pada suatu saat, ia tidak menyangka bisa berjumpa dengan seseorang yang dapat menaklukkan hatinya. Pertemuan mereka yang tidak disengaja mampu merubah kehidupan Erina. Meski awalnya ia tidak tertarik namun akhirnya ia yang tidak bisa menjauh darinya.

Laki-laki tersebut adalah seseorang yang juga sedang sibuk dengan dunianya sendiri. Namun setelah bertemu dengan Erina, ia mulai merubah pandangannya terhadap seorang wanita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kucing-kucingan

Acara akad Faiza dan Axel pun berjalan dengan lancar. Saat ini kedua keluarga sedang makan bersama. Dari tadi Rasyad dan Erina hanya bisa berkomunikasi lewat mata. Mereka belum melakukan kontak fisik karena Erina masih sibuk membantu melayani tamu perempuan dari pihak laki-laki. Mama memperkenalkan Erina kepada saudara-saudara yang lain.

"Bie, ini istrinya Rasyad. " Ujar Mama kepada ibunya Axel.

"Owalah , ini toh. Pantesan Rasyad langsung tak berkutik."

Erina mencium punggung tangan tante Bianca.

"Cantiknya sebelas dua belas sama Faiza."

"Namanya sepupuan, Bie. Apa lagi Ayah mereka kembar."

"Nanti resepsi kalian, tante akan pulang lagi ke Indonesia."

"Terima kasih, tante."

"Ah, kamu manis sekali."

Tante Bianca mencubit pipi Erina.

Mereka tidak sadar jika Rasyad sudah berada di antara mereka.

"Tante, main cubit aja pipi bini orang." Sahut Rasyad sambil mengusap pipi Erina.

Sentuhan Rasyad membuat Erina terkejut dan malu.

"Mas, malu ih."

"Oh my God keponakan tante yang cold dan keep silent. Kamu sekarang sudah bucin ya. Ih tante nggak sabar juga lihat Axel dan Faiza. Pasti mereka bucin juga nanti."

Rasyad menggandeng tangan Erina dan membawanya ke kursi yang berada di pojok. Di sana ada beberapa sepupu Erina. Mereka menjadi pusat perhatian.

"Mas, kamu.... "

"Sayang, aku lapar. Belum makan. Dari tadi aku lihat kamu melayani tamu. Tapi kamu tidak melayani ku. "

Erina menahan tawa melihat suaminya yang merajuk.

"Baik lah tunggu di sini. Aku ambilkan makanan dulu."

"Nah gitu, dong."

Erina mengambil kan makanan untuk suaminya. Ia menyendok nasi, beberapa lauk dan sayur ke piring. Setelah itu, is kembali ke tempat di mana suaminya sedang duduk menunggunya.

"Ini, mas."

"Punyamu mana?"

"Aku nanti saja. Tadi mules, habis dari kamar mandi. Aku temani saja ya."

"Baiklah."

Rasyad pun makan ditemani istri tercintanya.

Dari kejauhan Opa dan Oma melihat mereka. Mareka sangat senang akhirnya Erina menemukan pendamping hidup. Selama ini mereka kesulitan untuk membujuknya agar mau menikah.

Sambil menyendok kan nasi ke mulutnya, sesekali tangan Rasyad menggenggam tangan istrinya.

"Mas, makan yang benar."

"Sudah benar ini kok."

"Duh yang lagi melepas rindu. Cie cie... makan aja pegangan tangan." Tegur Nadin.

"Kak, kamu ini. Merusak suasana saja."

"Dilihatin tuh dari tadi sana, Opa dan Omanya adik ipar."

Rasyad langsung menoleh ke belakang. Dan benar saja, Oma dan Opa masih mengawasi mereka.

Setelah Rasyad selesai makan, Erina membantunya membawakan piring kotor ke belakang.

"Sayang, antar aku ke kamar mandi."

"Ayo."

Sebenarnya Rasyad bukan tidak tahu letak kamar mandi di rumah itu. Ia sudah pernah beberapa kali main ke rumah Tante Nisa. Ia hanya ingin mengambil kesempatan untuk bersama dengan istrinya.

"Di sebelah sana, mas." Tunjuk Erina.

"Nanti jangan je depan dulu ya, tunggu aku."

Erina mengangguk.

Rasyad pun pergi ke kamar mandi.

Saat Rasyad keluar, ternyata Erina sedang menunggunya di depan kamar mandi. Tanpa aba-aba, Rasyad langsung menarik Erina masuk ke dalam kamar mandi.

"Mas... apa-apaan sih."

Rasyad tidak menjawabnya. Ia hanya memeluk istrinya dengan erat. Dari tadi ia, sudah menahan diri untuk memeluknya.

"Mas, nanti ada orang."

"Biarin!"

"Ih, kamu ini."

Erina memukul dada Rasyad. Rasyad menahan tangan itu. Ia tidak ingin membuang kesempatan untuk mencium istrinya. Bibir merah muda yang sudah menjadi candu untuknya dan selama satu minggu ini hanya bisa ia bayangkan, sekarang ia dapat menjamahnya kembali.

"Hah hah... "

"Nafas, sayang."

"Mas, kita kayak orang lagi selingkuh kalau begini."

Rasyad terkekeh.

Tok tok tok....

"Ada orang? " Tanya orang di depan pintu kamar mandi.

Erina menutup mulut Rasyad dengan sebelah tangannya.

"Iya ada."

"Masih lama?"

"Masih... ke kamar mandi dapur saja."

"Baiklah."

Erina pun membuka pintu dan mengintip keadaan di luar. Untung saja sudah tidak ada orang. Ia segera menarik tangan Rasyad untuk keluar dari kamar mandi.

Waktunya rombongan mempelai pria kembali ke hotel. Jadi Rasyad dan keluarganya juga akan kembali ke hotel. Sebelum kembali, Rasyad sempat pamit kepada istrinya.

"Sampai ketemu lagi nanti malam, sayang."

"Iya, mas."

"Huh... rasanya pingin aku culik kamu sekarang juga."

"Apa kamu bilang?" Sahut Ayah yang baru saja muncul di belakang mereka.

Rasyad hanya bisa nyengir kuda.

"Bercanda, Ayah."

Malam harinya.

Keluarga besar Opa Tristan sedang menuju hotel. Faiza dan orang tuanya sudah berada di hotel sejak sore hari. Mereka sedang dimake up oleh MUA yang menjadi langganan keluarga mereka.

Pada acara resepsi, keluarga mereka akan memakai seragam warna burgundi. Erina sudah memakai gaun burgundi yang dipadankan dengan jilbab segi empat warna merah muda. Ia memoles sedikit wajahnya agar terlihat lebih menawan. Malam ini ia akan menjadi bridesmaid bersama sepupunya yang lain. Rasyad pun sudah siap dengan kemeja burgundi dan celana hitam. Ia juga akan menjadi groomsmen bersama saudara sepupunya yang lain.

Acara resepsi segera dimulai. Kedua mempelai sudah bergandengan tangan siap memasuki ruang resepsi didampingi oleh kedua orang tua mereka, 6 bridesmaid dan 6 groomsmen. Pada kesempatan kali ini, tentu saja Rasyad berdampingan dengan istrinya. Jika yang lain hanya jalan berdampingan, sedangkan mereka jalan bergandengan tangan. Rasyad ingin memberitahukan kepada semua orang jika wanita di sampingnya adalah miliknya.

Acara resepsi tersebut banjir tamu undangan. Orang tua Faiza sengaja mengundang banyak orang karena ini terakhir kalinya mereka menikahkan anaknya. Mereka berharap banyak yang memberi do'a.

Sekitar jam 10 malam, tamu undangan mulai berangsur pergi. Setelah acara selesai, mereka melakukan foto bersama. Kemudian, mereka makan bersama karena tadi belum sempat untuk makan. Banyak menu makanan yang dihidangkan. Mulai dari sate,, kikil, lontong balap, dan makanan tradisional lainnya. Namun Erina dan Rasyad mengambil menu lontong kupang. Rasyad yang asli orang Jakarta belum pernah makan makanan tersebut.

"Gimana rasanya, mas?"

"Hem lumayan."

"Lumayan apa?"

"Seger." Namun mata Rasyad tertuju pada bibir istrinya. Rupanya otaknya sudah tidak sinkron.

Tangan Rasyad mengusap kuah yang menetes di bawah bibir istrinya.

"Pelan dong makannya."

"Eh... "

Erina mengusap dengan tangannya.

Setelah pesta usai, semua orang yang menginap di hotel kembali ke kamar masing-masing. Sebagian dari mereka pulang ke rumah.

"Erina, ayo pulang. " Ajak Ayah.

Erina dan Rasyad tercengang.

Ayah nenahan tawa melihat mimik wajah mereka. Padahal sebenarnya Ayah hanya ingin menggoda.

"E... Ayah, apa tidak sebaiknya dek Erina menginap di hotel?"

"Itu menurutmu?"

Rasyad menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Bagaimana, Er? Kamu mau menginap di sini bersama suamimu, atau pulang bersama kami?"

Erina berpikir sejenak. Di sisi lain ia rindu. Namun di sisi lain ia gengsi dan malu kepada sang Ayah.

"Ah sudahlah, Ayah tinggal."

Bersambung...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
dewi rofiqoh
Lanjuut
Jenong Nong
mkn aja dikit jgn bnyak2 yg penting keturutan biar g ngeces.... 🤣🤣❤❤🙏🙏
Bunda RH: kalau ngeces biar papanya yang ngelap🤣
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪😍😍
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Titin Maryati
saya suka sekali 👍💪♥️
Nurmiati Aruan
lanjut kak othor 💪💪💪
Bunda RH: ok kak 🙏
total 1 replies
Sri Rahayu
kl Erina pengen durian beliin aja Rasyad....makan sedikit tdk apa2 kan lg ngidam 😍😍😍...lanjut Thorr😘😘😘
Bunda RH: takut bablas ntar makan banyak 😄
total 1 replies
secret
smg segera dibuktikan dan hasilnya positif biar bisa lebih hati-hati dan jaga makanannya ya err
Bunda RH: iya kak 😇
total 1 replies
Ucio
Bahagia selalu kalian,,sehat² Bu Mil
Bunda RH: aamiin 😇
total 1 replies
Novita Sari
lanjut thor...
Bunda RH: siap kak 🙏
total 1 replies
dewi rofiqoh
Pengertian banget bang rasyad ama erina ❤️❤️
Sri Rahayu
semoga perkiraan dr benar....juga doa dari para orang tua cebong Rasyad uda ada dirahim Erina ....lanjut Thorr 😘😘😘😘😘
Nurmiati Aruan
lanjut kak othor 💪💪💪
Bunda RH: makasih kak 🙏
total 1 replies
Jenong Nong
Rasya junior otw.... 😁😁❤❤🙏🙏
Bunda RH: InsyaAllah 😄
total 1 replies
Jenong Nong
papi zaki dulu cool kok sekarang jadi usil kyak ayah Fadil... 🤣🤣❤❤🙏🙏
Supryatin 123
semoga debay nya otw nich lnjut thor 💪💪
Novita Sari
semoga erina hamil kembar tiga aamiin yra 🤲🤲
Bunda RH: aamiin 😇
total 1 replies
secret
tentuuu makin overprotective klo tau dah ada ErSyad junior nantiii 😁😁 semangat teruss thorr
Bunda RH: iya kak, pasti itu bukan
total 1 replies
Eka
lanjut thorrrr
Eka
inilah yg paling aq suka alur critanya norma2nta begitu bagus banget sebagai contoh hidup,dari dulu Opa haris
Bunda RH: makasih banyak kak eka 😍
total 1 replies
Teh Euis Tea
tokcer dong di arsyad bikin erina melendung🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!