Serena Valerie Adiwijaya merupakan gadis dewasa yang sederhana. Serena bekerja ditengah kota untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, dia juga harus membiayai kuliah adiknya.
Suatu hari takdir mempertemukan dia dengan seorang pria tampan yang terkenal sebagai CEO muda yang bernama Arkana Raditya Permana.
Status sosial yang sangat jauh berbeda, serta latar belakang keluarganya yang rumit membuat Serena harus memendam perasaannya. Namun apa jadinya jika Arkan juga mencintai Serena? Apakah mereka akan bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indahahaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Bekerja Kembali
Hari ini Serena kembali masuk bekerja, dia juga mengabari citra bahwa dia akan berangkat hari ini.
"Halo serena, kau sudah disini sekarang?" Tanya citra
"Iya, aku akan berangkat bekerja hari ini" jawab Serena.
"Baiklah kita akan berangkat bersama, aku ingin mendengar cerita bagaimana selama disana, apakah ada hal yang istimewa terjadi hihi" terdengar citra yang sedang terkikik diseberang sana.
"Ckk!! Semuanya biasa saja citra, tidak ada hal yang istimewa selama aku disana" jawab Serena.
"Pokoknya nanti ceritakan semuanya padaku, aku akan bersiap dulu setelah itu menjemputmu" ucap citra sambil menutup teleponnya.
Serena melanjutkan kegiatan sarapannya sebelum mandi.
Satu jam kemudian, citra datang ke rumah Serena. Dia berangkat lebih awal sebelum pergi ke toko.
Tok!!tok!!tokk!!
"Serena, ini aku" ucap citra di balik pintu. Serena yang mendengarnya langsung membukakan pintu tersebut.
"Heii bagaimana kabarmu selama disana?" Tanya citra.
"Kabarku baik, bagaimana denganmu? Apakah ada masalah terjadi selama aku tidak ada?" Tanya Serena balik.
"Aku juga baik, tidak terjadi masalah apapun disini" jawab citra, "sudahlah ayo ceritakan bagaimana selama disana? Apakah pria tampan itu jadi mengantarmu?" Tanya citra.
Serena menghela nafas menatap citra, "kau kan yang membuat dia jadi menyusulku dan berakhir dia mengikuti sampai ke rumahku?" tanya serena.
"Maafkan aku Serena, tapi pria itu datang ke toko untuk mencarimu, jadi aku beri tahu saja dia kalau kamu akan pergi ke luar kota" jawab citra.
"Yasudahlah ini sudah berlalu"
"Tapi tunggu, kamu bilang tadi kalau pria itu mengikutimu sampai ke rumahmu?" Tanya citra lagi.
"Hmm dia mengantarku sampai ke rumah, dan dia juga menginap di rumahku" jawab Serena.
"APA??" ucap Citra kaget, "kalau seperti itu berarti dia benar-benar menyukaimu serena, lalu selanjutnya bagaimana?".
"Dia hanya mengikuti kegiatanku disana, dan yang lebih mengagetkannya lagi, dia mengaku sebagai kekasihku disana, bahkan keluargaku percaya kalau dia kekasihku"
Citra menganga mendengar cerita Serena "feelingku dia memang mencintaimu Serena"
"Tidak citra, dia tidak mencintaiku. Kalau memang dia benar mencintaiku mengapa tidak menyatakannya padaku?" Ucap Serena.
"Kau benar-benar menunggunya untuk menyatakan perasaannya ya?" Goda Citra
"Tidak maksudku, untuk apa dia mengatakan itu kepada keluargaku. Aku jadi bingung untuk berasalan apa pada keluargaku, kalau aku mengatakan kami sudah memutuskan hubungan, itu akan menyakiti keluargaku. Kau tahu sendiri bagaimana mereka dan dia adalah pria pertama yang ku kenalkan pada mereka, ini akan semakin menjadi rumit citra" jawab Serena.
"Hmm... Benar juga, yasudah kau berdoa saja dan lihat kelanjutan hubungan kalian akan seperti apa kedepannya" jawab citra.
"Iya, yasudah ayok kita berangkat sekarang" ajak Serena.
"Baiklah ayok" merekapun pergi ke toko.
_______________
Di rumah Arkan, saat dia baru datang dari rumah Serena, dia melihat di ruang tengah masih ada ibunya yang sedang menonton tv.
"Mom, kau belum tidur?" Tanya Arkan.
"Arkan, kau sudah pulang?" Tanya Gina.
"Iya mom, dimana Daddy?"
"Daddymu ada di atas"
"Yasudah, kalau begitu aku akan ke kamarku lebih dulu" ucap Arkan yang akan berlalu naik ke atas.
"Tunggu dulu Arkan, mommy ingin bicara sebentar" ucap Gina menghentikan langkah Arkan.
"Bisa kau duduk dulu disini?" Ucap Gina menyuruh Arkan untuk duduk di sampingnya.
"Ada apa mom? Apa ada hal penting yang ingin dibicarakan? Atau ada masalah?" Tanya Arkan beruntun, dia bingung dengan apa yang akan dikatakan oleh mommynya.
Wajah gina tampak serius menatap Arkan, "katakan pada mommy sejujurnya kau dari mana?"
"Aku hanya dari kota B untuk mengurus pekerjaan yang ada disana mom" jawab Arkan.
"Kau yakin?" Tanya Gina.
"Iya mom"
"Lalu siapa wanita ini?" Tanya Gina sambil menunjukan foto dimana Arkan dan Serena akan masuk ke dalam hotel.
"Mommy dapat dari mana foto itu?" Tanya Arkan bingung, apakah selama ini mommynya memata-matainya?
"Kau tidak perlu tahu hal itu, jawab saja pertanyaan mommy" ucap Gina.
Dia ingat bahwa adiknya mengetahui keberadaannya di kota C, apakah Aira yang memberi tahu mommynya?
"Arkan" panggil Gina menyadarkan Arkan yang sedang melamun.
"Aku ke kota B mom lalu aku bertemu dengan Serena, gadis yang pernah aku tabrak. Akhirnya aku memberikan tumpangan padanya karena dia akan kembali ke kota A. Tapi saat aku akan pulang, Gio mengajakku untuk bertemu, dan karena sudah malam jadi aku mengajak gadis itu untuk menginap di hotel terlebih dahulu. Besoknya setelah bertemu dengan gio, aku langsung pulang bersama gadis itu" ucap Arkan panjang lebar menjelaskan ke gina, walaupun dia juga harus bohong sedikit untuk menutupi kalau dia sengaja ke kota itu untuk gadis itu.
Gina menyipitkan matanya menatap Arkan, putranya ini tidak seperti biasanya, seperti ada hal yang di tutupi darinya.
Gina juga merasa anaknya ini seperti tertarik dengan gadis itu, karena dia selalu mendapati anaknya yang sering bertemu dengan gadis itu, entah itu di sengaja atau tidak.
"Kau yakin hanya itu?" Tanya Gina yang masih belum yakin dengan apa yang dikatakan Arkan.
"Iya mom, memangnya kenapa mommy menanyakan hal ini? Biasanya mommy tidak pernah mencari tahu tentangku saat aku pergi bekerja di luar kota" ucap Arkan, dia yakin ada seseorang yang mengirimkan foto itu ke mommynya, dan dia juga mencurigai adiknya itu. Setelah ini dia akan menanyakan itu pada adiknya.
"Tidak ada, mommy hanya penasaran saja. Kalau memang kau sedang mendekati seorang wanita, kau seharusnya mengenalkan wanita itu kepada kami Arkan" ucap Gina. Sebenarnya Gina kurang setuju jika anaknya ini menyukai gadis itu, bahakan menjalin hubungan dengannya.
"Untuk saat ini tidak ada wanita yang sedang aku dekati, mom" jawab Arkan yang masih menyembunyikan perasaannya.
"Baiklah kalau begitu, kau bisa langsung ke kamar sekarang. Bersihkan dirimu dan beristirahatlah" ucap Gina.
"Iya mom" Arkan naik ke atas untuk ke kamarnya.
Saat di kamar, Arkan mencoba menghubungi adiknya tapi tidak diangkat oleh adiknya itu. Arkan berpikir mungkin adiknya sedang ada emergency di rumah sakit. Akhirnya Arkan berhenti menghubungi adiknya dan dia memilih untuk segera beristirahat karena dia sangat lelah.
Pagi harinya Arkan bangun dan berangkat ke kantor, sepertinya pekerjaannya semakin menumpuk karena dia meninggalkannya selama beberapa hari ini.
Saat sampai di kantor semua pegawai menundukkan kepala dan menyapanya.
Tok!!tokk!!tokk!!!
Terdengar suara ketukan dari pintu ruangannya.
"Iya masuk" ucap Arkan yang masih sibuk dengan berkas-berkas yang ada di mejanya.
"Maaf tuan ada tamu untuk anda" ucap Dikha
"Siapa?" Tanya Arkan
"Nona Jane, tuan" jawab Dikha.
Belum sempat Arkan menjawab, wanita itu langsung masuk ke ruangannya.
Melihat itu, Dikha langsung pamit keluar dari ruangan tersebut.
Dilihatnya wanita itu menggunakan dress sexy yang berniat untuk menggoda Arkan. Jane merupakan anak dari relasi bisnis Adit, dan Gina berniatan untuk menjodohkannya dengan Arkan.
Jane mendekati Arkan, dia mengulurkan tangannya dan memperkenalkan dirinya "Haii, aku Jane" ucapnya.
Arkan menerima uluran tangan itu, "ada perlu apa?" Tanya Arkan sambil melanjutkan memeriksa berkasnya lagi, dia mengabaikan wanita di depannya ini.
"Aku ingin mengajakmu makan siang bersama di luar" ucap Jane.
"Tidak bisa, saya sedang sibuk" jawab Arkan.
Raut wajah Jane mulai sedikit merengut mendengar penolakan arkan, "baiklah bagaiman kalau kita makan disini saja?" Ajak Jane lagi.
"Saya ada meeting di luar" jawab Arkan
"Bolehkah aku ikut? Kita bisa makan siang bersama disana nanti" ucap Jane yang tak patah arang.
"Tidak bisa" tolak arkan lagi.
Kali ini Jane sangat merasa kesal, dia mengepalkan tangannya. Tapi menyembunyikannya dengan senyum di wajahnya.
"Baiklah kalau begitu lain kali saja, aku akan kemari lagi besok" ucap Jane sambil berjalan keluar dari ruangan Arkan.
Setelah wanita itu pergi, arkan menghela nafasnya. Dia sangat yakin kalau wanita itu adalah wanita suruhan mamah yang akan di jodohkan untuknya.