Perjodohan untuk Aleeza.
aleeza yg terpaksa menuruti kemauan sang kakek untuk menikah dg cucu sahabatnya membuat kehidupan Aleeza berubah 180° tidak ada hari tenang dan damai lagi ia harus menghadapi sang suami yang luar biasa membuat orang darah tinggi
tak hanya itu karena mereka berdua menikah karena perjodohan mereka pun menyembunyikan pernikahannya dari publik sehingga di mata publik
Aleeza dan Albian masih single atau lajang
karena hanya ke dua kelurga besarlah yg tau tentang pernikahan mereka itu pun juga syarat dari pengantin pria dan wanita.
bagaimana kisah rumah tangga yang mereka sembunyikan itu??
jangan lupa mampir di novel pertamaku
maaf jika banyak kekurangannya
jangan lupa likenm dn dukungannya ya
terima kasih😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon An ElfArmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Sakit Hati
Alvis mengetuk pintu dan juga membunyikan bel aparteman Albi cukup lama karena tidak ada yang kunjung membukakan pintu untuknya jadi dia langsung membuka pintu alarteman Albi dengan masukan kode tanpa ada satupun yang salah.
"Bukanya aku tidak sopan ya aku sedari tadi sudah mengetuk pintu ini membunyikan bel juga tidak ada yang bukanya jadi aku buka sendiri maaf pintu tidak mungkin aku balik ke mansion saat hujan - hujan petir begini kan"Ucap Alvis
"Kok sepi kemana penghuninhya?, langkanya terhenti di sebuah pintu kamar yang pintunya tidak tertutup dengan rapat
JEDDDEEEERRR
Suara petir yang sangat kencang, membuat Aleeza terbangun ketakutan
"Aaaaaaaaaaaahh,teriak Aleeza dengan menutup kedua telinganya serta tubuh yang bergetar hebat
"Hiiiiikkkkss hiikkkks Aleeza takut kakak kakek hikkkss hiiikkks tolingin Aleeza benar-benar takut, Aleeza menangis sampai sesegukan
Alvis yang melihatnya membuat dia tidak tega Alvispun masuk kekamar Aleeza dia berjalan menghampiri Aleeza dan mendekap tubuh Aleeza yang sedari tadi gemetaran karena ketakutan.
"Cup..cup...cup ,memukul pelan bahu Aleeza. Jangan takut ada aku disini Aleeza
"Albian dia datang"batin Aleeza. dan Aleeza pun mendongak, Al..vis.(Aleeza sangat kecewa dia pikir suaminya yang memeluknya tapi ternya sepupu sang suami yang memeluknya. Aleeza hanya terdiam .
"Tubuhnya sangat dingin sekali sebegitu takutkah dia disini, kemana lagi tu bocah kenapa dia meninggalkan Aleeza sendirian dikeadaan yang seperti ini, apa dia masih dikantor"batin Alvis
"Nyonya apa anda ada didalam,? Nyonya Anda baik-baik saja kan"Terik Johan mencari keberadan Aleeza dan dia pun membuka kamar Aleeza dan Albi tanpa mengetuk karena khawtir jika terjadi sesuatu dengannya.
"Nyonya cekllek
Nyonya, Tuan Alvis"Betapa terkejutnya Johan melihat kehadiran Alvis
"Tidak usah salah paham Aku kesini mencari bosmu karena mendengar teriakan Aleeza jadi aku masuk kekamarnya dan menenangkannya"Jelas Alvis
"Kamu tunggu disini aku akan menghidupkan penghangat ruangan sekalian aku akan membuatkanmu coklat hangat"Ucap Alvis kepada Aleeza. Tetapi Aleeza menahan Alvis untuk pergi
"Aku mohon jangan pergi, jangan tinggalin aku sendiri aku tukut"ucap Aleeza dengan tubuh bergetar serta suara yang Lirih.
Johan yang melihat Aleeza hatinya terasa sesak Johan sangat tidak tega dengan keadaan sang Nyonya.
"Biar saya saja Tuan yang mebuatkan minuman hangat untuk Nyonya tuan temani saja Nyonya"Ucap Johan lembut
...****************...
Johan pun bergegas kedapur tapi sebelum itu dia menghidupkan penghangat dikamar Aleeza setelah itu dia membuat 3 minuman hangat 1 coklat panas 2 kopi hitam panas.
Johan mengabaikan panggilan maupun pesan dari bosnya
"Jika kau ingin tahu kondisi istrimu maka pulanglah dan lihat sendiri saja,huummm"gumam Johan yang sangat tampak jelas diwajahnya.
"Kenapa aku harus punya bos sebodoh, setolol, setidak begunanya sepirti kamu Albian gila, strees Arrrghhh"umapat Johan kesal
"Nyonya minumlah coklat panas ini agar tubuh anda tidak kedingin lagi"Ucap Aleeza sendu
"sama-sama Nyonya"ucap Johan lembut
"Ini kopi anda Tuan, memberikan secangkir kopi kepada Alvis,
"Taruh dulu saja di meja Johan "ucap Alvis.
Johanpun segera manaru nampan besarta kopi dimeja.
Alvis mengelus rambut Aleeza dengan lembut tidak ada pembicaraan diantara ketiganya.
Aleeza mulai kantuk dan akhirnya diapun tertidur Alvispun membaringkan tubuh Aleeza dengan pelan diapun juga menyelimuti tubuh Aleeza. Setelah itu dia menyusul Johan keluar kamar tanpa menutup pintu kamar Aleeza.
Johan tengah duduk diruang tengah dengan lamunannya dia tidak sadar akan kedatangan Alvis.
"Dimana bosmu kenapa malah kamu yang datang kemari?"tanya Alvis penuh curiga
"Aku tidak tau"jawab Johan singkat
"Heh!!Tidak tau kau pikir aku percaya jika kau tidak tau kenapa kau bisa kemari, kalian kerja 1 kantor bahkan kau asisten pribadinya konyol sekali jika jawabanmu seperti itu, baiklah aku tidak akan memaksamu untuk menjawabnya , aky yakin kau tau dimana dia jika kau benae-benar tidak tau kau tidak akan berada disini Johan, keberadaanmu disini saja sudah menandakan jika kau tau keberadannya. Pasti dia yang menyuruhmu datang kemari iya kan Johan
"Jelas Alvis
Johan hanya tertunduk diam dia tidak mampu untuk menjawab pertanyaan Alvis.
Alvis dan Johanpun menginapa di Aparteman Albi meraka berdua semalaman menjaga Alisa karena tiba-tiba Alisa deman tinggi membuat keduanya kebungungan setengah mati. Alvis mengompres Alisa bergantian dengan Johan.
ingin memanggil dokter dengan cuaca seperti ini sungguh tidak mungkin. Ingin membawa Alisa kerumah sakit tetapi Alisa menolak keras dia tidak mau sama sekali.
Sampai Akhirnya mereka ketiduran dikamar Aleeza. Alvis ketiduran ditepi ranjang Aleeza sambil menyadarkan tubuhnya disandaran kasur sedangka Johan ketiduran disofa kamar Aleeza
...****************...
Pagi-pagi sekali Albian datang dengan penampilan acak-acakan semalaman dia tidak bisa tidur ingin pulang Selia terus menahannya dengan regekan manja dan wajah memelasanya membuat Albi tidak tega apa lagi Selia yang pintar berbicara itu mampu menahan Albi berada disampingnya.
Ceklekk dengan tergesah-gesah Albi masuk ke aprtemannya dan berlari kekamarnya. Saat dia membuka pintu kamarnya saat itu juga Alvis terbangun dari tidurnya mata mereka saling bertemu dan menatap satu sama lain karena tidak mau menggangu Aleeza Alvis menyeret Albi keluar kamar. Saat itu juga Johan terbangun ia pun segera mengikuti Albian dan Alvis sesampai diruang tengah Alvis tanpa ragu langsung mendaratkan beberapa pukulan kewajah albian .
Buuuggh bbuggggh buuggggh tak lupa dia juga menendang perut Albian dengan keras
bbbuuugghh
"Aaaargh sssthh"Albian pun meringisi kesakitan wajahnya terluka dab berdarah Albi hanya terdiam tanpa membalas pukulan Alvis. Sedangkan Johan hanya milihat tanpa ada niatan untuk melerai atau menahan Alvis dia membiarkan Alvis memukul Albian.
"Anggapa saja itu hukuman dariku jika kakek yang menghukummu aku rasa akan lebih parah dari ini"Ucap Alvis ketus tak lupa dia menendang Albian kembali sehingga Albi jatuh tersungkur saat ingin menendangnya lagi tiba-tiba..
"Alvis sudah cukup"Teriak Aleeza didepan pintu kamarnya.
Alvis pun berhenti menghajar Albian. dan dia langsung pergi keluar dari aparteman Albi tanp mengucapkan sapatah katapun kepada Aleeza maupun Albian
Albian yang mendengar suara Aleeza dia pun segerah menoleh keasal suara tersebut.
"Johan tolong batu Albi untuk duduk disofa"ucap Aleeza tanpa menunjukan ekspresi apapun.
"Baik Nyonya"ucap Johan
Aleeza pun masuk kembali kemarnya tak lama kemudian dia keluar kamar dengan membawa kotak P3K ditangannya.
Aleeza pun duduk disamping Albian
"Nyonya biar saya saja yang mengobati Tuan"ucap Johan lembut
"Tidak usah, biar saja Johan"Jawab Aleeza tersenyum lebut kepada Johan
Kau pulanglah dan Istrahat maaf aku merepotkanmu tadi malam Johan lain kali kau tidak perlu melakukan itu lagi .
"Tidak Nyonya itu sudah tugas saya Nyonya jangan sungkan kepada saya"Jawab Johan
"Itu bukan tugasmu Johan, merawat Istri orang yang sedang sakit apa itu termasuk tugas dari seorang Asisten pribadi Suamiku"Ucap Aleeza menatap tajam Albian.
Johan hanya tertunduk ia tau kini hubungan Albi dan Aleeza benar-benar buruk. Albi yang mendengar ucapan Aleez sangar terkejut.
"Aleeza kamu sa-"
"Pulanglah Johan aku sudahh tidak apa-apa"ucap Aleeza lirih
"Baik Nyonya saya pamit pulang Nyonya, Tuan"menunduk hormat kepada Aleeza dan menatap tajam Albian.
Kini tinggalah Albian dan Aleeza saja tidak ada pembicaran suasana sangat sepi meskipun ada manusianya dia ruangan itu. Sampai akhirnya Albian memberanikan diri untuk memulai pembicaraan.
"Aleeza aku minta maaf aku tau aku salah "Kalimat pertama yang keluar dari mulut albi
"Iya"ucap Aleeza singkat sambil mengobati luka diwajah Albiannya
"Kamu masih sakit ya Al, kau tidak perlu melakukan ini aku bisa mengobati lukaku kamu istirahatlah aku akan memasakan bubur untuk kamu"Ucap Albi lembut
"Aku tidak apa-apa mereka merawatku dengan baik bahkan demi aku mereka sampai tidak tidur semalaman " ucap Aleeza yang terus mengolesi obat diwajah Albian.
"Sudah selesai kau tidak perlu memasak untuk dua orang itu pasti melelahkan untuk kamu, lebih baik kamu istrahat sekarang bukankah kau juga tidak tidur semalaman"Ucap Aleeza ketus seraya menahan air matanya hatinya benar-bener terluka karena ulah Selia yang mengirimkan pesan dan foto Albi yang bersama dengan Selia semalaman .
"Apa maksut ucapanmu Al"ucap Albi yang terkejut dengan perkataan Aleeza kepada dirinya.
"Aku rasa aku tidak perlu menjelaskannya lagi, bakankah kau lebih tau dariku apa yang terjadi semalam Tuan Albian Kyle"ucap Aleeza
mendengar sang istri menyebutnya dengan tuan membuat hati Albian terasa sakit Aleeza seperti membangun tembok pemisah diantar dia dengan Albian.
Albian tidak mampu berkat-kata lagi perasan menyesak tengah menguasi dirinya . Sikap Aleeza kepadanya membuat Albian terluka dan terksiksa namun dia tidak bisa berbuat apa-apa dia menyadari kesalahannya.
...****************...
Satu bulan rumah tangga Albian sedingin Es. Aleeza semakin menjauh dan Selia terus memanas-manasi Aleeza. Dan Albian yang semakin lemah dia mendapat perhatian dari Selia membuar Albian merasanya Nyaman berada didekat Selia saar dia pusing akan masalahnya Albian akan datang menemui selia.
Sampai suatu malam Albian tidak pulang kembali ke Apartemannya justru dia menginap di Aparteman selia.
Saat bangun tiba-tiba Albian sudah melihat Selia tidur disampingnya dengan banyak tanda kecupan di tubuhnya Albian melihat diri dia sendiri yang sudah tidak memakai apapun di adanya begitupula dengan Selia.
"Apa yang teejadi kenapa bisa begini aku tidak mungkin melakukan ini"Ucap albian
"Ugggh bi kamu sudah bangun,"ucap Selia serak
"Ehmm, Albianpun segera memakai pakaiannya
"Mau kemana, kenapa kamu terburu-buru sayang"ucap Selia menggoda dengan memeluk Albian dari belakang.
"Selia cukup aku hanya mengaggapmu teman tidak lebih"Ucap Albi
"hah!!teman kamu bilang bi setalah apa yang kamu lakukan kepadaku semalam bi lihat tubuhku betapa ganasnya kau semalam bahakan kau merancu jika kau masih mencintaiku dan kau juga bilang untuk tidak meninggalkan aku"ucap Selia kesal
"Aku tidak mungkin mengatakan itu kepadamu selia aku mencintai Aleeza bukan kamu"
"hehe,,kau keterlaluan bi jika kau mencintainya kenapa mau terus menemuiku kau selalu lari kepadaku bahkan kita seringa menghabisakan waktu berdua bi kau jarang pulang tapi kau masih bilang memcintai istrimu dan tidak mencintai aku?
Albian terdiam mendengar ucapan selia kepada dirinya tuduha-tudahan selia kepadanya tidak mampu albian sangkal.
"Aku mau pulang" ucap Albia kesak
"Albian kamu tidak bisa pergi begitu saja albi bi hikss hikss"Ucap selia dengan senyum kecil dibibirnya
"Kau telah jatuh keperangkapku Albian, Selamat tinggal Aleeza bodoh"gumam Selia